Untaian katamu ternyata palsu Janji indah telah kau ingkari Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat??? Bahwa segala luka yang menyobek hatimu Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku Bahwa darah yang menetes dari luka itu Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat??? Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu Adalah mimpi terburuk yang membebaniku Bahwa sikap dinginmu untukku Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum Tapi kini semua tlah berubah Dan bukan lagi kebahagiaan Yang mampu kau berikan padaku Karena sahabat Kau khianati aku k au cemari ikatan kita Kau dengan mudah melepas jemariku Padahal kau melihat aku Rapuh tanpa kau di sampingku
page 1 / 9
Kawan.. Engkau telah mengisi hari hari ku Dengan canda tawamu Nampak wajahmu ceria nan rupawan
kawan... begitu bertartinya kau dalam hidup ini serasa hampa jika kau tak disisi
Kumelangkah tanpamu disampingku Serasa diruang tak berpenghuni Walau kuberada dikeramaian Rasa linglung jika kau tak menemani Tak tahu berbuat apa Tanpamu disisi
Kawan.... Kaulah tempat curahanku Tempat curahan dari segala gundahku Kapanpun dimanapun bagaimanapun Dalam keadaan apapun kau.selalu ada untukku Selalu ada disetiap kubutuh
Kawan...... begitu besar jasamu Kata terimakasih tak cukup membalas jasamu
Kawan. Betapa besar jasamu Tak dapat diungkap dengan kata Andaikan air laut sebagai tinta Bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta Untuk menuliskan jasamu
page 2 / 9
Kawan..... Kuingin selalu bersamamu Rasa tak ingin kulalui waktu tanpamu
Sahabat terkadang bisa buat kita senang Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka Dikala engkau senang Dikala engkau sedih
Sahabat, Kenapa engkau hadir dalam hdupku Kenapa engkau membuatku menangis? Kenapa engkau tersenyum dalam tangisku? Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita Sia-sia kita bina persahabatankita ini Selamat tinggal sahabat sejatiku
Persahabatan tak butuh keajaiban,, Yang ada hanya sebuah kebersamaan Untuk selalu terus berjalan
Persahabatan bukan permainan Bukan pula sebuah ujian Juga bukan sebuah hayalan Persahabatan adalah jembatan Untuk mencapai sebuah tujuan
Persahabatan selalu berharap Semua teman memperoleh kebahagian Persahabatan adalah sebuah perwujudan Kasih sayang yang terlewatkan Cinta yang tak terungkapkan
Persahabatan. . .
page 3 / 9
Kau adalah sahabatku teman pelipur laraku Bersamamu aku bisa ber bagi cerita indah Cerita tentang kegagalanku Dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku
Sahabat Saat kau sedih aku menangis Saat kau terluka hatiku tercabik Saat kau gundah aku selalu resah
Sahabat. . . Jangan kau anggap aku orang lain Aku adalah dirimu Aku adalah saudaramu Aku siap korban kan jiwaku agar kekal persahabatan kita
Teman itu seperti bintang Tak selalu nampak Tapi selalu ada dihati
Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata Saat tangan terluka, mata menangis Saat mata menangis, tangan menghapusnya
Kuatkah aku menjalani ini.? Kebersamaan kita memang indah Bahkan terasa sangat manis
page 4 / 9
Kau teman berbagiku Kau tempat ku curahkan resah dan gelisahku Bercanda dan tertawa bersama Menghangatkan tubuh dan jiwaku
Tapi. . . Dalam tawa itu aku menjerit Dalam kehangatan dekapanmu aku menggigil
Ketika aku merindukanmu Kutuliskan semua rasa yang ada Kucoba rangkai menjadi bait-bait puisi indah Seadanya rasa ini, sedalamnya hatiku
Ketika aku merindukanmu Tak terasa tetes airmata jatuh di pipiku Dikala tak sedikitpun dapat kutemui adamu Lirih pun tak kudengar suara manismu
Ketika aku merindukanmu Aku ingin waktu berputar ke masa lalu Saat dimana aku ada disampingmu Ketika dirimu belum pergi dari kehidupanku
Ketika aku merindukanmu Langit yang biru pun terasa kelabu Panas mentari tak mampu hangatkan jiwaku
page 5 / 9
Ketika aku merindukanmu Berjuta angan inginkan kembali kehadiranmu Walau harus berjalan jauh menjemputmu Kurela demi bahagianya hatiku
Ketika aku merindukanmu Semua langkah tanpamu terasa kaku Tak ada tawa terlahir serenyah bersamamu Hidup sepenuhnya terasa pilu
Ketika aku merindukanmu Ingin rasanya aku menuruti semua egoku Raih bahagiaku, mungkin acuhkan bahagiamu Syukurku, ketika merindukanmu tak ku lakukan itu
Ketika aku merindukanmu Kutatap langit, kulihat engkau menatapku Kutatap air, kuingat kenangan bersamamu Kutatap hidupku, begitu kosong tanpamu
Ketika aku merindukanmu Aku bersedih kala teringat dia disampingmu Begitu ingin kuhapuskan kerinduan ini Namun hati masih ingin mengharapkan kembalimu
Ketika aku merindukanmu Berjuta tanya menyeruak dipikiranku Adakah juga kau rasakan kerinduan padaku Tak terbersitkah keinginan bertemu lagi denganku
page 6 / 9
Ketika aku merindukanmu Tak sedikitpun kusesali pertemuan awal itu Tak ada hasrat untuk memisahkanmu Tak ada rasa ingin membelenggu jiwamu
Ketika aku merindukanmu Ratusan malam kuhabiskan menunggu Banyak mimpi kutabur di taman hatiku Berharap esok kau berdiri di depan pintu hatiku
Ketika aku merindukanmu Terkadang datang ragu, coba tepiskan indahmu Terkadang kupeluk bayangmu yang semu Kutatap fotomu, berharap engkau melihatku
Ketika aku merindukanmu Berjuta penyesalan hadir atas semua khilafku Berandai dapat kuperbaiki masa lalu Seandainya dapat, kutata ulang kehidupanku
Ketika aku merindukanmu Terselip tanya adakah kau menyesal mengenalku ? Terselip tanya tak bisakah kau miliki saja diriku ? Terselip tanya begitu mudahkah hapuskan diriku dari kehidupanmu ?
Ketika aku merindukanmu Setengahnya kumerasa malu, karna mungkin hanya aku Di sampingmu bukan diriku, mungkinkah dipikirmu ada diriku Hingga dihatimu, masih bisa merindukan sosok lemahku
Ketika aku merindukanmu Hanya ungkapan rasa ini yang kumampu Meski takkan pernah dapat menjadi obat bagiku Sedikitnya melepaskan sedikit rasa dari hatiku
page 7 / 9
Ketika aku merindukanmu Kurelakan semua rasa sayang ini menunggu Kubiarkan diri ini mengenang memori masa lalu Kuyakinkan hatiku jangan memilih tuk ragu
Ketika aku merindukanmu Harapan tumbuh, serasa ku mampu sendiri dulu Kubiarkan hati putih tanpa debu cinta yang lain Mencoba buktikan betapa setianya diriku
Ketika aku merindukanmu Kuberikan semua rasa sayang yang tulus untukmu Kuhapus ingatan tentang ketaksempurnaanmu Kuyakinkah hati sesungguhnya kita adalah satu
Ketika aku merindukanmu Kusadari betapa lemahnya diriku tanpamu Kuteringat betapa kasarnya diriku dulu Betapa ingin memohon dirimu kembali padaku
Ketika aku merindukanmu Kucoba merangkai semua imaji bahwa kau pun merindu Kucoba bermimpi kau pun memimpikan keberadaanku Kucoba menunggu, buktikan takdir dan inginku
Ketika aku merindukanmu Tak kuasa logika atas semua rasa dalam hatiku Tak kuasa raga atas keberadaan jiwa lemahku Tulus mencintaimu, dari ketidaksempurnaanmu
Ketika aku merindukanmu Kupintakan dirimu sehat slalu hingga batas waktu Berkhayal kelak dapat kulihat kembali sosok indahmu dan kudengar lagi suara manja dan manismu
page 8 / 9
Ketika aku merindukanmu Kuterpaku dengan kata-kata cinta dan setia Tulus dan tanpa harus dirasa oleh berdua Hingga sering membuatku menjadi rapuh
Ketika aku merindukanmu Menjadi seperti inilah diriku Terlihat jelas seluruh isi hati dan pikiranku
Hanya karena aku merindukanmu Kurasakan putih dan tulusnya cinta Indahnya memberi, teguhnya rasa Bagaimana hati mencoba setia
page 9 / 9