Ilmu Pengetahuan
Anggota Kelompok
Fahmi Rexandy Sri Dewi Kartika P. Susilawati Bella Meyda Fajaria Hidayati A. Diva Rahma F. Tegar Permadi Dezy Putri Tiarisna Hidayatun N. Servy Aulia P. Nadhia Zahria F. Nizamiar Hanmi (021011007) Mahesa Ajeng P. (021011033) (021011008) Arina Resha P. (021011034) (021011009) Dimas Iman N (021011035) (021011010) Andre Kusoema (021011041) (021011011) Dewina Marsha (021011042) (021011019) Faradiah Hayati (021011043) (021011020) Anita Fitria (021011044) (021011021) Kadek Ayu Kartika (021011045) (021011022) Anggaraputri Iccha P (021011177) (021011023) Vivian Reynard R. (021011180) (021011031) Artesya Meidiyana (021011185) (021011032)
Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode tertentu. ( Adib, hal. 17 ) Ilmu merupakan suatu kumpulan yang sitematis. ( Surajiyo, hal. 56 ) Pengetahuan metodis, sistematis dan koheren (bertalian) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan. ( Hamersma, hal. 10 ) Bagian dari pengetahuan yang diperoleh melalui aturan tertentu yang melalui sistematika, metode, dan cara yang telah disepakati oleh masyarakat. ( Edhi Jularso, 2010 )
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. ( Filsafat Ilmu, Surajiyo hal. 26 ) Pengetahuan merupakan segala yang diketahui manusia baik melalui jalur indera, perasaan, pemahaman atau pengertian, maupun iman atau keyakinan. ( Edhi Jularso, 2010 )
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya. (Cambridge-Dictionary 1995 )
Syarat-syarat Ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu, yaitu :
Objektif
Metodis
Sistematis
Universal
Objektif
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin tidak ada karena masih harus diuji keberadaannya.
back
Metodis
Merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
back
Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
back
Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180.
back
Verifikatif
artinya kebenarannya harus dapat diuji oleh siapapun.
back
Obyek material
Sedangkan menurut Surajiyo dkk. obyek material dimaknai dengan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan. Obyek material mencakup apa saja, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang materil maupun yang non-materil.
back
Obyek Formal
Obyek formal diartikan sebagai sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut pandang darimana obyek material itu disorot.
back
Ilmu Pengetahuan Teknologi Ilmu Pengetahuan Fisika Ilmu Pengetahuan Biologi Ilmu Pengetahuan Ekonomi
Ilmu Murni
Ilmu Terapan
back
Ilmu Murni
Ilmu murni (Pure science), ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk pengetahuan secara abstrak sehingga meningkatkan kualitas ilmu itu sendiri tanpa menggunakannya dalam masyarakat.
back
Ilmu Terapan
Ilmu terapan atau terpakai (Applied science), ilmu yang ditujukan untuk membantu masyarakat dengan menggunakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
back
Sifat Ilmu
Logis atau masuk akal Obyektif Sistematis Andal Dirancang Akumulatif
back
Obyektif
Dari segi ilmu, berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi.
back
Sistematis
yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya. Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru
back
Andal
yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Ilmu bersifat umum, terbuka dan universal.
back
Dirancang
Ilmu tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.
back
Akumulatif.
Ilmu merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll, yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah abadi.
back
Wujud Ilmu
The Liang Gie menyebutkan tiga wujud ilmu, yaitu: a) Ilmu sebagai proses b) Ilmu sebagai prosedur c) Ilmu sebagai produk
Aktivitas rasional
berarti kegiatan dengan menggunakan rasio. Yang terjadi adalah kegiatan penalaran logis atas pengamatan empiris
back
Aktivitas kognitif
berarti kegiatan yang bertalian dengan proses tahu dan pengetahuan. Dengan proses kognitif (pengenalan, penyerapan, konsepsi, dan penalaran) manusia mengetahui sesuatu.
back
Aktivitas teleologis
(Yunani, telos=tujuan)
a) b) c) d) e) f) g) Jadi, ilmu adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. The Liang Gie memberikan daftar tujuan yang ingin dicapai seorang ilmuwan lewat kegiatan ilmiah sebagai berikut.
back
Pengetahuan (knowledge) Kebenaran (truth) Pemahaman (understanding) Penjelasan (explanation) Peramalan (prediction) Pengendalian (control) Penerapan (Application)
back
Ciri empiris Ciri sistematis Ciri obyektif Ciri analitis Ciri verifikatif
Ciri empiris
berarti bahwa kumpulan pengetahuanpengetahuan memiliki hubungan-hubungan ketergantungan dan teratur
back
Ciri sistematis
kumpulan pengetahuan-pengetahuan memiliki hubungan-hubungan ketergantungan dan teratur.
back
Ciri obyektif
berarti pengetahuan bebas dari prasangka perorangan dan pamrih
back
Ciri analitis
Ilmu berciri analitis artinya ilmu melakukan pemilihan atas pokok soal ke dalam bagian-bagian untuk mengetahui sifat dan hubungan bagian-bagian tersebut.
back
Ciri verifikatif
berarti bahwa tujuan yang ingin dicapai ilmu ialah kebenaran ilmiah. Kebenaran ini dapat berupa kaidah-kaidah atau asas-asas yang universal. Dengan demikian, manusia dapat membuat ramalan dan menguasai alam.
back
Terimakasih ^^