Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA GENETIKA

Oleh : 1. Elroi Imanuel M 2. Sona Girsang 3. Ekayana 4. Jaka Perdana (115100020) (115100059) (115090010) (115090026)

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Rekayasa genetika diartikan sebagai perpindahan gen. Misalnya, gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri Escheria coli sehingga dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang besar. Sebaliknya gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan ke tanaman jagung maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masingmasing.

Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah 1. Menyampaikan pemahaman rekayasa genetika 2. Memberikan penilaian tentang rekayasa genetika

Pembatasan Masalah Pembahasan dalam makalah tidak akan membahas secara dalam apa itu rekayasa genetika dan hanya menyampaikan pro dan kontra yang ditimbulkan dari rekayasa genetika.

BAB II PEMBAHASAN

Rekayasa genetika merupakan teknik memanipulasi gen sesuai keinginan manusia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia itu sendiri. Rekayasa genetika memiliki beberapa bentuk yaitu teknologi rekombinan, kloning, transgenik. Rekayasa genetika merupakan teknik memanipulasi gen sesuai keinginan manusia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia itu sendiri. Rekayasa genetika memiliki beberapa bentuk yaitu teknologi rekombinan, kloning, transgenik. Teknologi rekayasa genetika adalah transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antargen dan dapat pula lintas gen. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmuilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi. Sampai saat ini rekayasa genetika masih menjadi kontroversi. Terjadi pertentangan pendapat di berbagai kalangan, mulai dari individu, kelompok, politikus, negarawan bahkan kalangan rohaniawan. Masalah utama rekayasa genetika bukan pada teknologinya tetapi pada penerimaan masyarakat terhadap hasil-hasil rekayasa genetika. Seperti masalah kloning manusia yang berhubungan langsung dengan kehidupan di bumi ini. Polling pendapat yang dilakukan oleh majalah Time dan CNN pada bulan Februari 2001, menunjukkan 90% responden menyatakan bahwa kloning manusia merupakan ide yang buruk, bahkan 69% responden menjawab bahwa kloning manusia adalah tindakan melawan Tuhan. Meskipun para ilmuwan mengungkapkan bahwa kloning yang dilakukan bertujuan untuk penyembuhan penyakit (terapeutik), tetapi tetap masih menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan. Keberhasilan kloning untuk terapeutik ini seperti yang ditunjukkan oleh perusahaan bioteknologi

Advanced Cell Tecnology (ACT) Inc. dari Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat, yang berhasil mengembangkan sel tunas (sel stem) menjadi sel tertentu untuk menggantikan jaringan tubuh yang terserang penyakit. Kekhawatiran masyarakat banyaknya, seperti yang sudah ditunjukkan diatas, yaitu pendapat bahwa organisme secara alami memiliki mekanisme pertahanannya sendiri, dan modifikasi dikhawatirkan mengacaukan ini.

Pro dan Kontra Pro o Pengembangan rekayasa genetika untuk maksud kesehatan. Dalam sidang Komite VI Majelis Umum PBB, ada dua draft resolusi yang dikemukakan, yang satu sama lain memiliki perbedaan yang sangat signifikan, berkenaan dengan batasan larangan pengembangan kloning, yaitu draft yang diajukan delegasi Costa Rica yang melarang seluruh bentuk kloning, dan delegasi Belgia mengajukan draft resolusi yang mengijinkan kloning untuk maksud penelitian yang bakal berkontribusi untuk kesehatan (therapeutic cloning) . Dengan pengawasan yang ketat, therapeutic cloning bisa dikembangkan demi menyelamatkan kehidupan manusia. "Para penderita kanker, AIDS, parkinson, alzheimer bisa berharap banyak dari pengembangan kloning untuk maksud kesehatan." demikian pendapat Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan. "Secara pribadi saya mendukung pengembangan therapeutic cloning." ujarnya pula. o Pembuatan dengan waktu yang relatif lebih cepat. Sebenarnya teknologi rekayasa genetika dalam bentuk yang lebih konservatif dapat kita temui dalam proses perkawinan silang untuk mendapatkan bibit unggul. Proses ini memakan waktu lama serta terikutnya sifat yang tak dinginkan dari tanaman penyilang. Sedangkan dalam rekayasa genetika modern, rekombinan dilakukan secara in vitro (di luar sel makhluk hidup), sehingga dimungkinkan mencangkok (kloning) hanya satu jenis gen yang diinginkan dalam waktu lebih cepat. o Adanya kemungkinan mendapatkan hasil yang lebih bagus. Misalnya tomat alami, khususnya yang belum masak, mengandung zat tomatine yang berbahaya buat kesehatan, meskipun jumlahnya menurun bersamaan dengan masaknya tomat. Teh pun mengandung kafein yang juga merupakan zat berbahaya buat tubuh. Apakah lalu tomat dan teh berbahaya buat kesehatan? Juga, jika hanya dikatakan produk rekayasa genetika yang berbahaya, bagaimana dengan padi hasil persilangan?

o Dari contoh produk yang dihasilkan, ternyata belum ada masalah. Dari beberapa produk transgenik yang sudah dilepas di pasaran negaranegara maju, sepanjang penelitian ilmiah dengan teknologi dan pengamatan yang ada sekarang, tidak ada masalah dalam hal keamanan terhadap lingkungan ataupun tubuh manusia. Demikian kesimpulan Departemen Kesehatan Inggris dalam laporannya tahun 1999. Sejak 20 tahun lalu teknologi ini dimanfaatkan hingga kini. Karena belum ada laporan ilmiah yang memaparkan efek negatif produk rekayasa genetika terhadap lingkungan maupun tubuh manusia, maka produk rekayasa genetika yang telah dievaluasi sesuai standar Jepang adalah aman. Ini kesimpulan Departemen Pertanian dan Kehutanan Jepang tahun lalu. Kontra o Keterbiasaan akan teknologi rekayasa genetika akan menimbulkan dampak negatif, lama kelamaan kita akan kehilangan rasa hormat kepada makhluk hidup. Ada banyak makhluk hidup yang perlu dihormati, bukan hanya digunakan untuk memuaskan nafsu tertentu saja, ujar Douglas Bruce, direktur Church Of Scotland, yang berlokasi di propinsi tempat diumumkannya penemuan domba kloning Dolly o Mayoritas masyarakat dunia memandang ide tersebut sebagai sesuatu yang buruk, rubbish, dan mencampuri wilayah otoritas Tuhan. Kekhawatiran tentang kloning manusia adalah karena prosesnya yang diangap melawan kodrat, yaitu menghasilkan individu yang sama, sekalipun beda generasi, menghasilkan individu monster, perusak, dan tidak berperasaan, dan menghasilkan individu sesuai pesanan sponsor. Baik itu dalam rekayasa genetika tanamanpun ada yang berpendapat akan merusak rantai alam. o Dengan pengawasan yang ketat, bahkan sangat ketat agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Namun di dalam sains memang selalu ada kemungkinan. Tak ada sesuatu yang absolut. Inilah yang tampaknya menjadi tembok antara orang awam dengan ilmuwan . Ilmuwan tidak bisa mengatakan sesuatu zat aman seratus persen. Ini tak hanya pada produk rekayasa genetika, tetapi juga produk alamiah lainnya.

BAB IV PENUTUP Kesimpulan Sampai pada tahap ini kami masih beranggapan rekayasa genetika masih merupakan hal yang sulit dilakukan, paling tidak untuk teknologi sekarang. Mungkin boleh saja dilakukan namun dibawah pengawasan yang sangat ketat. Dan seharusnya para peneliti dan ilmuwan, dapat menunjukkan akuntibilitasnya kepada publik. Memformulasikan pengetahuan dan penelitiannya dalam bahasa yang mudah dimengerti orang awam lewat artikel atau opini di media masa. Sehingga peneliti bisa menjadikan sains dan teknologi lebih dekat dan lebih diapresiasi oleh masyarakat, melalui pemberitaan yang seimbang.

Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika http://myhealing.wordpress.com/2010/08/08/pro-dan-kontra-teknologi-rekayasagenetika/ http://teknologi.vivanews.com/news/read/301061-rekayasa-genetika-tanaman-untukcegah-hama http://seksisarpras.blogspot.com/2012/02/pro-kontra-rekayasa-genetika_16.html http://kewanitaande.multiply.com/journal/item/5 http://www.pelitaonline.com/read-cetak/6002/produk-rekayasa-genetika-masih-prokontra/

Anda mungkin juga menyukai