Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DIRI PADA LANSIA

Muflih, S.Kep., Ns

Konsep Diri.......????

Pengertian Konsep Diri


Stuart dan Sundeen (1995)

konsep diri 1. Ide, 2. Pikiran, 3. Kepercayaan, 4. Pendirian

Yang diketahui individu tentang dirinya

Mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.

Dipelajari melalui: Kontak sosial Pengalaman berhubungan dengan orang lain

Dipengaruhi oleh: Bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentanng dirinya.

Konsep diri

Komponen Konsep diri


1. 2. 3. 4. 5. Citra tubuh, Ideal diri, Harga diri, Penampilan peran, Identitas personal.

Respon individu terhadap konsep dirinya berfluktusi sepanjang rentang respon konsep diri yaitu dari adaptif sampai maladaptif.

Respon Adaptive Respon maladaptive I..........I........I.....I......I........I


Aktualisasi Diri Konsep diri Positif Harga diri rendah Keracunan Identitas Dipersonalisasi

CITRA TUBUH
Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan, dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna, dan objek yang kontak secara terus menerus baik masa lalu maupun sekarang.

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna, dan objek yang sering kontak dengan tubuh.

Stressor yg mempengaruhi Citra Tubuh:


1) hilangnya bagian tubuh; 2) tindakan operasi; 3) proses patologi penyakit; 4) perubahan struktur n fungsi tubuh; 5) proses tumbuh kembang; 6) prosedur tindakan dan pengobatan. 1. Usia

2. Penyakit

Perubahan fisik yang berhubungan dengan usia. Perubahan umumnya meliputi : rambut beruban, kulit keriput, gigi mulai ompong, mudah lelah, gerakan menjadi lamban, penurunan rasa dan penciuman, penglihatan mulaikabur, dan pandangan berkurang.

Efek dari penyakit Misal : - Hemiplegi - Amputasi bagian tubuh

PERAN DIRI
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial. Gangguan penampilan peran adalah berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua. Gangguan penampilan peran timbul ketika perubahan peran tidak diterima oleh individu. Bentuk yang mempengaruhi terjadinya gangguan penampilan peran adalah : peran yang berlebihan, citra tubuh, faktor sosial.

IDENTITAS PERSONAL
Identitas adalah kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri. Identitas personal merupakan hasil dari sintesi pengalaman penampilan peran dan citra tubuh. Kata-kata yang sering digunakan untuk menggambarkan identitas individu meliputi : kompeten, independen, seksi, kreatif, gembira, dapat dipercaya, jujur. Gangguan identitas adalah kekaburan/ketidakpastian pasien memandang diri sendiri, penuh keraguan, sukar menetapkan keinginan, tidak mampu mengambil keputusan. Perubahan penampilan peran atau peran yang bervariasi dan perubahan citra tubuh menjadi saling terkait yang menyebabkan individu menjadi kehilangan kepercayaan diri.

HARGA DIRI
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri/cita-cita/harapan akan menghasilkan perasaan berharga. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan. Situasi kesakitan dapat menyebabkan terjadinya gangguan harga diri karena situasi ini dapat mengakibatkan individu menjadi cacat, menurunnya peran kompeten, meningkatnya ketergantungan. Harapan yang tidak realistis mempunyai peranan dalam menurunkan harga diri individu.

IDEAL DIRI
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana seseorang harus berperilaku berdasarkan standar, tujuan, dan keinginan atau nilai pribadi tersebut. Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai, dan tidal relistis.

PENGKAJIAN
Meliputi : Integritas struktur tubuh Integritas persyarafan Observasi perilaku yang menunjukkan koping inadekuat terhadap perubahan yang berhubungan dengan penuaan dan penyakit, misal : gejala fisik secaa umum (postur terbuka vs menarik diri), kontak mata, bahaa tubuh, dan kesesuaian isi pembicaraan, penampilan rapi vs kusut. Ekspresi diri terhadapat pengaruh perubahan atau proses struktur yang abnormal pada individu.

PERENCANAAN
Tujuan utama : menolong individu beradaptasi terhadap kehilangan dan membuat individu mengerti terhadap kehilangan tersebut. Perawat dengan empati membantu klien melakukan aktivitas perawatan diri da memfasilitasi reintegrasi citra diri. Banyak intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan konsep diri antara lain : konseling indivisual, pendekatan kelompok, intervensi jaringan, latihan, dan modifikasi lingkungan.

KONSELING INDIVIDUAL
Perawat berperan sebagai fasilitator untuk membantu individu menghadapi proses kehilangan, fokus terapi individual dengan membantu individu mengidentifikasi kekuatan dan menurunkan harapan yang tidak realistis.

LATIHAN
Latihan fisik memiliki tujuan tertentu untuk mengatasi gangguan konsep diri. Meningkatnya kekuatan dan daya tahan tubuh atau koordinasi anggota tubuh dapat meningkatkan kompetensi/kemampuan individu untuk melaksanakan peran baru. Idetitas personal juga akan meningkat dengan berfungsinya peran. Program latihan perlu disusun secara realistis karena program yang terlalu berat menyebabkan individu merasa tidak adekuat. Program latihan fisik yang tepat memiliki keuntungan-keuntungan psikososial bagi individu termasuk di dalamnya peningkatan konsep diri.

INTERVENSI JARINGAN
Tujuan intervensi jaringan adalah meningkatkan peran-peran yang tersedia bagi lansia, termasuk didalamnya identits personal, harga diri, dan penampilan peran. Ehrlich (1979) melaporkan bahwa perkembangan jaringan kerja yang baik di lingkungan perumahan lansia, mampu memberikan lansia pekerjaan yang berarti, kehidupan sosial, peningkatan peran serta peningkatan dukungan informal baik secara individual maupun dari masyarakat. Intervensi jaringan dapat diaplikasikan baik di tempat pelayanan kesehatan maupun di masyarakat. Intervensi tersebut merupakan bentuk prevesi primer untuk mengatasi gangguan konsep diri pada individu. Intervensi juga dapat digunakan secara terapeutik di masyarakat yang resiko tinggi.

PENDEKATAN KELOMPOK
Pendekatan kelompok untuk lansia yang terganggu konsep dirinyan memiliki berbagai keuntungan, yaitu: Penggunaan waktu yang lebih efisien bagi terapis/perawat, penguatan kontak sosial bagi anggota kelompok, meningkatkan perasaan sama terhadap perubahan diri menjadi tua dan memberikan kesempatan untuk menunjukkan model/cara baru dalam mengatasi masalah.

Intervensi edukatif untuk meningkatkan pengertian tentang proses perkembangan lansia telah diperkenalkan oleh Sivesind (1980). Menurutnya intervensi tersebut berarti menguatkan integritas ego pada lansia. Pendidikan preventif pada lansia yang akan pensiun dijelaskan oleh Cassel (1981) kelompok berfokus pada persiapan peran sesudah pensiun, dengan tujuan membantu lansia mengklarifikasi nilai-nilai yang dimiliki lansia dan meningkatkan kemampuan untuk menjalankan peran baru.

Kelompok untuk latihan fisik diadakan di semua tempat pelayanan lansia. Anggota kelompok diperbolehkan mengikuti gerakan sesuai kemampuannya. Musik dapat digunakan sebagai tambahan dalam latihan fisi tersebut. Beberapa anggota mungkin membutuhkan perhatian yang lebig besar dari ketua kelompok untuk mempertahankan partisipasi mereka untuk mendapatkan asuhan yang tepat dalam latihan

Anda mungkin juga menyukai