Anda di halaman 1dari 2

Bahan ajar Metlit/IKM-FK Unsrat/S-07.

PEMILIHAN UJI HIPOTESIS Oleh: ANITA BASUKI,SKM.MKes.

1. Uji Independen sample- t test t-test digunakan untuk menguji 2 sampel independent. Sampel ini bisa berasal dari populasi yang mempunyai mean sama atau berbeda. Jika misalnya terdapat perbedaan dua mean tersebut, bisa saja perbedaan itu disebabkan karena faktor kebetulan, atau memang benar-benar signifikan. Karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap dua mean yang berbeda itu dengan uji t-test. Sakala numerik). Contoh: Menguji apakah sekelompok mahasiswa laki-laki dan sekelompok mahasiswa wanita memiliki rata-rata nilai Metlit. Mann-Whitney test (non parametrik). 2. Dependen sample t-test Digunakan untuk satu populasi. Uji non parametriknya Wilcoxon. 2. Uji - X 2 / Chi-square / Kai kuadrat. Uji ini bertujuan untuk menguji perbedaan proporsi antara beberapa kelompok data. Dilihat dari segi datanya, uji kai kuadrat dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel kategorik dengan variabel kategorik. Contoh pertanyaan penelitian untuk kasus yang akan dipecahkan oleh uji kai kuadrat, misalnya: a. Apakah ada perbedaan kejadian hipertensi antara wanita dan pria. Kasus ini berarti akan menguji hubungan variabel hipertensi (katagori dengan klasifikasi ya dan tidak) dengan variabel jenis kelamin (katagori dengan klasifikasi wanita dan pria). b. Apakah ada perbedaan kejadian anemia antara ibu yang kondisi soseknya tinggi, sedang, dan rendah. Pada kasus ini akan menguji hubungan variabel anemi (katagori dengan klasifikasi ya dan tidak) dengan variabel sosek (katagori dengan klasifikasi rendah, sedang, dan tinggi). 3. Analisis Korelasi. Seringkali dalam suatu penelitian kita ingin mengetahui hubungan antara dua variabel yang berjenis numerik, misalnya berat badan dengan tekanan darah, hubungan umur dengan tekanan Hb, dll. Hubungan antara dua variabel numerik dapat dihasilkan dua jenis, yaitu derajat/keeratan hubungan, digunakan analisis korelasi. Sedangkan bila ingin diketahui bentuk hubungan antara dua variabel, digunakan analisis regresi. Hubungan dua variabel dapat berpola positif maupun negatif. Hubungan positif terjadi bila kenaikan satu diikuti kenaikan variabel yang lain, misalnya; semakin bertambah berat badan (semakin gemuk) semakin tinggi tekanan darahnya. Sedangkan hubungan negatif dapat terjadi bila kenaikan satu variabel diikuti penurunan variabel yang lain, misalnya semakin bertambah umurnya (semakin tua) semakin rendah kadsar Hb-nya.

Bahan ajar Metlit/IKM-FK Unsrat/S-07. Derajat hubungan (kuat lemahnya hubungan) dapat dilihat dari tebaran datanya pada diagram tebar/pencar (Scatter plot). Diagram tebar adalah grafik yang menunjukkan titik-titik perpotongan nilai data dari dua variabel (X dan Y). Pada umumnya dalam grafik, variabel independen (X) diletakan pada garis horisontal sedangkan variabel dependen (Y) pada garis vertikal. Semakin rapat tebaran datanya semakin kuat hubungannya dan semakin melebar tebarannya menunjukan hubungannya semakin lemah. Untuk mengetahui lebih tepat besar/derajat hubungan dua variabel digunakan Koefisien Korelasi Pearson Product Momment. Koefisien korelasi disimbolkan dengan r (huruf kecil). Menurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam 4 area, yaitu: r = 0,00 - 0,25 : tidak ada hubungan /hubungan lemah. r = 0,26 - 0,50 : hubungan sedang. r = 0,51 - 0,75 : hubungan kuat r = 0,76 - 1,00 : hubungan sangat kuat. 4. Regresi Linier sederhana. Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antar dua variabel. Tujuan analisis regresi adalah untuk membuat perkiraan (prediksi) nilai suatu variabel (variabel dependen) melalui variabel yang lain (variabel independen). Contoh: Kita ingin menghubungkan dua variabel numerik berat badan dan tekanan darah. Dalam kasus ini berarti berat badan sebagai variabel independen dan tekanan darah sebagai variabel dependen, sehingga dengan regresi kita dapat memperkirakan besarnya nilai tekanan darah bila diketahui data berat badan. 5. Regresi Linier Ganda Analisis linier ganda merupakan perluasan analisis linier sederhana. Dalam analisis linier sederhana hanya ada satu variabel independen dihubungkan dengan satu variabel dependen. Sedangkan pada linier ganda merupakan analisis hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen.Misalkan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan tekanan darah, dilakukan analisis dengan melibatkan variabel independen: umur, berat badan, dan jenis kelamin.

Anda mungkin juga menyukai