Anda di halaman 1dari 4

5. Nilai Jual Beli tersebut diatas bersifat perkiraan .

Nilai Jual Beli yang sebenarnya adalah realisasi penerimaan MATERIAL, yang diterima oleh PIHAK PERTAMA sesuai harga satuan yang tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini. 6. MATERIAL sebagaimana yang tersebut dalam ayat di atas ,selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut MATERIAL.

PASAL 3 SPESIFIKASI / KUALITAS 1. PIHAK KEDUA wajib dan dianggap sudah mengetahui (kecuali Harga Pekerjaan dan Dokumen Klarifikasi) serta menguasai sepenuhnya persyaratan persyaratan dalam Kontrak Utama (Spesifikasi Teknis), dan PIHAK PERTAMA akan (apabila diminta PIHAK KEDUA) memberikan kepasa PIHAK KEDUA copy asli dari Spesifikasi Teknis MATERIAL atas biaya PIHAK KEDUA. 2. Material yang tersebut dalam pasal 2 Surat Perjanjian ini harus dalam keadaan baru, memenuhi standar mutu dan syarat kualitas yang dapat diterima PIHAK PERTAMA dan Konsultan Pengawas pada Proyek dimaksud, sesuai dengan Spesifikasi Teknis proyek dimaksud. 3. Unuk menjamin kesesuaian kualitas, MATERIAL yang dikirim ke lapangan harus dicantumkan tag/identifikasi/spesifikasi MATERIAL dimaksud. 4. Apabila MATERIAL yang sampai di proyek tidak sesuai dengan spesifikasi dan toleransi yang disyaratkan akan diafkir / ditolak oleh PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA berkewajiban mengganti dengan MATERIAL yang baru yang sesuai dengan spesifikasi yang diisyaratkan atas beban biaya PIHAK KEDUA.

PASAL 4 JANGKA WAKTU PENGADAAN 1. MATERIAL harus sudah dikirim sejak ditandatanganinya Perjanjian ini, dan paling lambat tanggal ------------------------------2012, seluruh bahan harus sudah diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi kerja. 2. PIHAK KEDUA harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan MATERIAL sampai dengan kebutuhan di lapangan terpenuhi seluruhnya sesuai batas waktu yang tercantum pada pasal 4 ayat 1 diatas.

PASAL 5 CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran Pertama berupa uang muka sebesar 20 % dari Nilai Jual Beli akan dibayarkan setelah Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan PIHAK KEDUA telah menyerahkan Garansi Bank senilai uang muka yang diterima, yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Swasta yang disetujui PIHAK PERTAMA dengan jangka waktu minimal 2 (dua) bulan dan dapat diperpanjang kembali sampai dengan pengiriman terpenuhi seluruhnya.

2. Pembayaran selanjutnya 80 % dilakukan 30 hari setelah barang diserahkan setelah dikurangi pngembalian uang muka, dengan ketentuan bukti dilengkapi lampiran lampirannya secara lengkap dan betul sesuai dengan ketentuan akuntansi, sebagai berkut : -Kwitansi tagihan minimal rangkap 3 (tiga) -Berita Acara Pembayaran -Berita Acara Penerimaan Bahan (BAPB) -Fakur Pajak -Copy Surat Perjanjian Pemesanan Bahan (SPPB) 3. PIHAK PERTAMA berhak menahan atau menunda pembayaran seluruh atau sebagian dari jumlah yang ditagihkan oleh PIHAK KEDUA apabila : a. Kualitas dan kuantitas yang dimaksudkan dalam Berita Acara tersebut menyimpang dari kebenaran meskipun Berita Acara tersebut diatas sebelumnya telah diperiksa atau disetujui oleh Kepala Proyek PIHAK PERTAMA dan Konsultan Pengawas dan Pemberi Kerja, atau ; b. Jumlah atau kuantitas yang dimasukan kedalam Berita Acara tidak disetujui sepenuhnya oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Kerja, sedangkan kegagalan ini bukan karena kesalahan PIHAK PERTAMA, atau ; c. Timbul perselisihan antara PIHAK KEDUA dengan PIHAK PERTAMA dengan Konsultan Pengawas / Pemberi Kerja yang memoersoalkan pengukuran kuantitas dan kualitas atau hal lain yang dicantumkan dalam Berita Acara Penerimaan Bahan. PASAL 6 KLAIM KENAIKAN HARGA Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dibenarkan menuntut biaya tambahan atau kenaikan harga sampai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA terpenuhi sesuai yang tersebut dalam Pasal 2 Surat Perjanjian ini. PASAL 7 PEMERIKSAAN MUTU 1. PIHAK KEDUA menjamin kualitas barang barang seperti yang dimaksud dalam pasal 2 perjanjian ini yang diterima oleh PIHAK PERTAMA diatas truck di gudang PIHAK KEDUA dalam keadaan baik, sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dan dapat diterima/disetujui Pihak Pemilik Proyek / Owner. 2. PIHAK KEDUA bersedia menerima inspeksi dari dari PIHAK PERTAMA dan Pemilik Proyek terhadap proses produksi di pabrik (Factory Inspection) untuk barang yang disebutkan dalam perjanjian ini. 3. PIHAK KEDUA harus memberikan/menyerahkan Sertifikat Pengujian / Mill Certificate untuk setiap type/jenis produk MATERIAL yang dikirim kelapangan.

PASAL 8 KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA, LINGKUNGAN DAN MUTU (K3LM) 1. PIHAK KEDUA wajib mengupayakan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku, sehingga tidak ada kecelakaan kerja yang berakibat korban jiwa dan tidak ada pencemaran lingkungan. 2. PIHAK KEDUA wajib menjaga mutu MATERIAL sesuai Pasal 2 secara konsisten. 3. PIHAK KEDUA wajib melakukan koordinasi kerja dengan para pekeja dari PIHAK PERTAMA dan pihak lain/pihak ketiga yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan Perjanjian Utama dan bertanggung jawab atas koordinasi dimaksud.

PASAL 9 SANKSI DAN DENDA 1. Apabila terjadi penyimpangan kualitas/mutu dari yang diisyaratkan dalam Pasal 3 Perjanjian ini atau tidak tercapainya mutu benda uji yang tersebut dalam Pasal 7 Perjanjian ini yang menyebabkan pekerjaan dibongkar akibat dari MATERIAL yang dikirim, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti MATERIAL yang dibongkar tersebut dan segala kerugian / biaya yang timbul akibat penyimpangan mutu tersebut menjadi beban PIHAK KEDUA. 2. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan MATERIAL tersebut sebagian atau keseluruhan sebagaimana syarat syarat dalam Perjanjian ini maupun jadwal yang telah ditentukan, dan bagaimana PIHAK PERTAMA dengan terpaksa mengambil tindakan atau langkah langkah untuk mengatasinya termasuk kemngkinan memberikan pengadaan MATERIAL tersebut kepada pihak lain, maka segala kerugian/ biaya yang mungkin timbul menjadi beban PIHAK KEDUA, dan untuk melaksanakan hal tersebut PIHAK PERTAMA akan memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA. 3. Apabila PIHAK PERTAMA pada suatu waktu berkeyakinan bahwa PIHAK KEDUA karena kelalaiannya tidak dapat memenuhi kepentingan PIHAK PERTAMA karena kurang/tidak mampu bekerja atau gagal melaksanakan tugasnya atau berbuat /melakukan tindakan tindakan lain yang merugikan kepentingan kepentingan PIHAK PERTAMA ataudalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak, PIHAK KEDUA belum juga memulai kegiatannya, didahului dengan peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 3 x 24 jam, maka PIHAK PERTAMA secara sepihak berhak mencabut dan memutuskan / membatalkan Perjanjian ini tanpa memberikan ganti rugi apapun. 4. Apabila oleh karena kesalahan PIHAK KEDUA terjadi keterlambatan pengadaan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 ayat 1 Surat Perjanjian ini, PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda sebesar 1 (satu per seribu) setiap hari keterlambatan dan maksimal 5 % (lima per seratus) dari Nilai Material yang terlambat disediakan.

PASAL 10 KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE 1. Yang dimaksud Keadaan memaksa / Force Majeure adalah hal-hal yang terjadi di luar kemampuan PIHAK KEDUA maupun PIHAK PERTAMA, seperti bencana alam, epidemic,

kebakaran, banjir, peperangan, huru-hara umum, pemogokan dan lain-lain yang sifatnya memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap pelaksanaan pengadaan MATERIAL dalam jangka waktu pengadaan dan dapat disetujui secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA.

Anda mungkin juga menyukai