Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu.

Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal. Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu, konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya. selain itu konsep diri juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman akan situasi tertentu. Gambaran penilaian tentang konsep diri dapat di ketahui melalui rentang respon dari adaptif sampai dengan maladaptif. Konsep diri itu sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu : gambaran diri (body Image), ideal diri, harga diri, peran dan identitas. Penerimaan diri berkaitan dengan konsep diri yang positif. Seseorang dengan konsep diri yang positif dapat memahami dan menerima fakta fakta yang begitu berbeda dengan dirinya, orang dapat menyesuikn diri dengan seluruh pengalaman mental sehingga evaluasi tentang dirinya juga positif (Calhoun dan Acocella, 1990) Salah satu cara untuk mencapai tujuan hidup adalah dengan cara lebih mengenal diri sendiri, yaitu apakah kekuatan kekuatan diri dan apakah kelemahan kelemahan diri. Engan demikian menyadari siapa saya dan saya ini menjadi siapa merupakan dasar berpijak dalam kelangsungan hidup sendiri. Penerimaan diri merupakan variabel yang penting dan telah teruji berbagai terapi Gestalt Rogerian. Pengembangan kesadaran diri dan penerimaan diri individu merupakan objek utama terapi gestalt ( Carson dan Butcher, 1992) Penerimaan diri adalah sejauhmana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani tingkat individu menyakini dirinya sendiri sebagai mampu, penting, berhasil dan berharga. Harga diri berkembang sesuai dengan kualitas interaksi individu dengan lingkungannya. Subjek mampu meningkat harga dirinya dengan diberikan terror management (Baron, 1994). Harga diri akan meningkat bila diberikan kesempatan sukses lebih besar (James dalam Hewitt, 1988). Beberapa peneliti di Indonesia telah menunjukkan ahwa harga diri dapat ditingkatkan melalui pelatihan pelatihan asertivitas ( hidayati, 1995).

Festinger ( dalam sears, 1985) menyatakan teori perbandingan social dalam dua gagasan besar yaitu orang mempunyai dorongan untuk mengevaluasi dirinya sendiri dan dalam ketidak patokan, orang akan mengevaluasi melalui perbandingan dengan orang lain. Orang yang dijadikan perbandingan adalah orang yang dinilai memiliki atribut kesamaan dengannya ( Brigham, 1991)

Anda mungkin juga menyukai