Anda di halaman 1dari 5

Kewirausahaan Observasi Penyelenggara kompetisi DBL

Yogyakarta,16 Maret 1 April 2012

Di susun Oleh : Nama: Muhammad Kaisar NIM: 10602241040

Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta 2012

Development Basketball League ( DBL)

Pada mulanya DBL merupakan singkatan dari Deteksi Basketball League. Nama Deteksi diambil dari judul halaman anak muda di harian Jawa Pos. Deteksi tidak hanya menyajikan halaman koran, tapi juga mengadakan sejumlah even. DBL adalah salah satunya. DBL diadakan kali pertama pada 2004 di Surabaya, Indonesia. DBL dipelopori oleh Commissioner Azrul Ananda. DBL adalah kompetisi pertama di Indonesia yang mengembangkan konsep Student Athlete.Konsep ini menganggap sekolah sama pentingnya dengan bertanding basket. Setelah empat tahun dikembangkan di Surabaya, pada 2008 DBL menyebar ke sepuluh provinsi di Indonesia. Pada 2009, menyebar lagi ke 15 provinsi di Indonesia. Pada 2008, DBL diikuti oleh lebih dari 13.000 pemain dan ofisial, disaksikan oleh lebih dari 210.000 penonton. Pada 2009, partisipan meningkat menjadi lebih dari 18.000 orang, dengan jumlah penonton meroket hingga lebih dari 400.000 orang. Ini menjadikan DBL sebagai kompetisi basket terbesar di Indonesia, di level apa pun.Pada 2008, DBL menjadi liga pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan NBA. Even pertama NBA di Indonesia diadakan di DBL Arena Surabaya pada Agustus 2008. Dengan kapasitas 5.000 penonton DBL Arena mulai dibangun pada 17 Desember 2007, dibuka hanya tujuh bulan kemudian. Tepatnya pada 26 Juli 2008.Mulai 2009, DBL dikelola sepenuhnya secara profesional oleh DBL Indonesia.Mulai 2010, DBL berubah nama menjadi Development Basketball League, sambil terus mempertahankan konsep Student Athlete. Logo DBL Anjing biru maskot Deteksi Jawa Pos. Kali pertama muncul pada September 2000. Matanya tertutup, tapi memiliki kaca pembesar. Itu karena Si Det tidak menilai sesuatu dari yang terlihat di depan mata, dia menilai sesuatu dari yang lebih dalam dan mendetail. Si Det juga berhidung besar, memiliki kemampuan mengendus sesuatu yang tidak bisa ditangkap kebanyakan orang. Logo DBL berevolusi dari tahun ke tahun. Semula biru dan oranye, sesuai dengan warna asli Deteksi Jawa Pos. Sekarang menjadi biru polos, lebih fleksibel ketika disandingkan dengan warna para partner pendukung.

( Logo DBL : Si Det ) Dari hasil Pengamatan dan wawancara: Beberapa dari pihak sponsor yang terlibat dalam event ini lebih mengaraha kepada promosi pada produk-produk terbaru ataupun produk yang lagi banyak digemari oleh kalangan peserta DBL maupun Masyarakat yang menyaksikan event DBL tersebut, sehingga terlibatnya para donatur juga tidak merasa menjadi beban bagi para donatur terhadap event tersebut, melainkan bisa menjadikan ladang mencari untung untuk produksi mereka. Sponsor dan Mitra Kerja dalam Penyelenggaraan DBL DBL dipelopori oleh Commissioner Azrul Ananda. DBL diadakan kali pertama pada 2004 di Surabaya, Indonesia. Berikut beberapa sponsor dan mitra kerja yang mendukung terselenggaranya kompetisi Bola basket antar SMA yang bertajuk Deteksi Basketball League ( DBL ) : Present By :

Offical Partners

Offical Partners

Offical Suppliers

Organizing Partner

Supported By

*) Observasi didasarkan pada pengamatan yang ada dan kesediaan sumber informasi di

berbagai media.

Referensi : http://www.deteksibasketball.com/index.php?act=abtdbl http://www.welovehonda.com/newsby,489 http://www.dblindonesia.com/index.php?act=supevent http://www.deteksibasketball.com

Anda mungkin juga menyukai