Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dahulu para ilmuan telah membuat teori tentang penuaan seperti Aristoteles dan Hipocrates yang berisi tentang suatu penurunan suhu tubuh dan cairan secara umum. Sekarang dengan seiring jaman banyak orang yang melakukan penelitian dan penemuan dengan tujuan supaya ilmu itu dapat semakin jelas, komplek dan variatif. Ahli teori telah mendeskripsikan proses biopsikososial penuaan yang kompleks. Tidak ada teori yang menjelaskan teori penuaan secara utuh. Semua teori masih dalam berbagai tahap perkembangan dan mepunyai keterbatasan. Namum perawat dapat menggunakannnya untuk memahami fenomena yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan klien lansia. Proses menjadi tua itu pasti akan dialami oleh setiap orang dan menjadi dewasa itu pilihan.penuaan bukan progresi yang sederhana, jadi tidak ada teori universal yang diterima yang dapat memprediksi dan menjelaskan kompleksitas lansia. Penuaan dapat dilihat dari 3 perspektif yaitu : 1. Usia biologis Berhubungan dengan kapasitas fungsi system organ 2. Usia psikologis Berhubungan dengan kapasitas perilaku adaptasi 3. Usia social Berhubungan dengan perubahan peran dan perilaku sesuai usia manusia.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Penuaan 2.1.1 Teori Biologi Teori ini berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seseorang dari lahir sampai meninggal. Perubahan pada tubuh dapat secara independen atau dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang bersifat patologis. Dan juga perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian. Perubahna-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekul dan seluler dalam system organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secra adekuat dan melawan penyakit. Teori biologis juga mencoba untuk menjelaskan menggapa orang mengalami penuaan dengan cara yang berbeda dari waktu ke waktu dan factor apa yang mempengaruhi umur panjang, perlawaanan terhadap organisme, dan kematian atau perubahan seluler. Teori biologi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Teori Stokastik/ Stochastic Theories Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak/random dan akumulasi setiap waktu. Teori ini terdiri dari : a) Error Theory Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat terjadi di dalam rekaman sintese DNA. kesalahan ini diabadikan dan secepatnya didorong kearah sistem yang tidak berfungsi di tingkatan yang optimal. Jika proses transkripsi dari DNA terganggu maka akan mempengaruhi suatu sel dan akan terjadi penuaan yang berakibat pada kematian. b) Free Radical Theory/ teori radikal bebas Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel akibat senyawa pengoksidan. Radikal bebas adalah produk

metabolisme selular yang merupakan bagian molekul yang sagat reaktif. Molekul ini mempunyai muatan ekstraselular kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan protein, mengubah bentuk dan sifatnya ; molekul ini juga dapat bereaksi dengan lipid yang berada dalam membran sel, mempengaruhi permeabilitasnya, atau dapat berikatan dengan organel sel lainnya. Proses metabolisme oksigen diperkirakan menjadi sumber radikal bebas terbesar, secara spesifik, oksidasi lemak, protein dan karbohidrat dalam tubuh menyebabkan formasi radikal bebas. Polutan lingkungan merupakan sumber eksternal radikal bebas. c) Cross-Linkage Theory Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga banyak produksi sampah didalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif dan efisien. d) Wear and Tear Theory Teori ini mengatakan bahwa manusia diibaratkan seperti mesin. Sehingga perlu adanya perawatan. Dan penuaan merupakan hasil dari penggunaan. Dan tubuh akan mengalami kerusakan berdasarkan suatu jadwal. Teori ini juga menjelaskan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ tubuh. 2. Teori Nonstokastik/ NonStochastic Theories Proses penuaan disesuaikan menurut waktu tertentu a) Programmed Theory Pembelahan sel dibatasi oleh waktu, sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi kembali. b) Immunity Theory

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Mutasi somatic menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat menyebabkan system imun tubuh mengalami perubahan, dan dapat dianggap sebagai sel asing. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimun. Dilain pihak, system imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses penuaan dan daya serangnya terhadap sel kanker mengalami penurunan. 2.1.2 Teori Psikologi Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan seseorang akan terus berjalan meskipun orang tersebut telah menua.

1.

Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslows Hierarchy of Human Needs) Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam lima tingkatan dari mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri sampai pada yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi. Menurut Maslow semakin tua usia individu maka individu tersebut akan mulai berusaha mencapai aktualisasi dirinya. Jika individu telah mencapai aktualisasi diri maka individu tersebut telah mencapai kedewasaan dan kematangan dengan semua sifat yang ada di dalamnya; otonomi, kreatif, independent dan hubungan interpersonal yang positif.

2.

Teori Individualism Jung (Jungs Theory of Individualism) Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua yaitu ekstrovert dan introvert. Individu yang telah mencapai lansia dia akan cenderung introvert, dia lebih suka menyendiri seperti bernostalgia tentang masa lalunya. Menua yang sukses adalah jika dia bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya dengan sisi ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak hanya senang dengan

dunianya sendiri tapi juga terkadang dia ekstrovert juga melihat orang lain dan bergantung pada mereka.

3.

Teori Delapan Tingkat Perkembangan Erikson (Eriksons Eight Stages of Life) Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah ego integrity vs disapear. Jika individu tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan berkembang menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa adanya, merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan kehidupannya berhasil). Namun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup penuh dengan keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran dan merasa terlambat untuk memperbaiki diri).

4.

Optimalisasi Selektif dengan Kompensasi (Selective Optimization with Compensation) Menurut teori ini, kompensasi terhadap penurunan tubuh ada 3 elemen yaitu: a. Seleksi. Adanya penurunan dari fungsi tubuh karena proses penuaan maka mau tidak mau harus ada peningkatan pembatasan terhadap aktivitas sehari-hari. b. Optimalisasi. Lansia tetap menoptimalkan kemampuan yang masih dia punya guna meningkatkan kehidupannya. c. Kompensasi. Aktivitas-aktivitas yang sudah tidak dapat dijalakan arena proses penuaan diganti dengan aktifitas-aktifitas lain yang mungkin bisa dilakukan dan bermanfaat bagi lansia.

2.1.3 Teori Psikososiologis

Teori psikososial memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan ari implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini, perubahan sosiologis atau non fisik dikombinasikan dengan perubahan psikologis. a. Teori Kepribadian Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang subur dalam tahun-tahun akhir kehidupannya. Teori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia. Menurut Neugarten, penuaan yang sehat tidak bergantung pada jumlah aktifitas sosial seseorang, tetapi pada bagaimana kepuasan orang tersebut dengan aktifitas sosial yang dilakukannya. Jika aktifitas sosial di pandang oleh lansia sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan atau tidak berguna, ia tidak mungkin memberika respon pada dorongan tersebut. Sebaliiknya, banyak lansia yang secara aktif mencari persahabatan dengan orang lain. b. Teori Tuguas Perkembangan Tugas perkembangan adalah aktifitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses. Ericson menguraikan tugas utama lansia adalah mampu melihat kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan integritas. c. Teori Disengagement Teori ini atau teori pemutusan hubungan mengambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya. d. Teori Aktivitas Teori ini berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adlaah dengan cara tetap aktif. Hilangnya fungsi peran pada lansia secra negatif mempengaruhi kepuasan hidup. Aktifitas mental dan fisik yang berkesinambungan penting untuk mencegah kehilangan dan pemelihran kesehatan sepanjang masa kehidupan manusia.

e. Teori Kontinuitas Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar untuk prediksi bagaiamana seseorang akan dapt menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat penuaan. 2.1.4 Teori Spiritual Pada dasarnya, ketika seseorang menjadi tua akan menjadi : 1. Menjauhkan diri dari hawa nafsu duniawi 2. Melaksanakan amanah agama yang dianut, dengan berdoa demi kententraman hidup pribadi dan orang lain 3. Menuju penyempurnaan diri dan mengarah pada pencerahan atau pemenuhan diri untuk dapat mengarah pada kemanunggalan dengan Illahi Melalui pengalaman hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan mengembangkan dirinya ke labih yang berarti : melalui prestasi yang diraihnya di kala muda, seseorang akan berupaya meraih nilai-nilai luhur di hari tua khususnya keserasian hidup dengan lingkungannnya. Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh usia lanjut sebagai upaya dalam meniti dan meningkatkan taraf kehidupan spiritual yang baik antara lain : 1. Mendalami kitab suci sesuai agama masing-masing supaya kekurangan dan kesalahan yang sudah dilakukan dapat diperbaiki 2. Melakukan latihan meditasi 3. Berdoa untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan YME, dengan berani dan terbuka mengakui kesalahan dan melakukan pertaubatan 4. Kotemplasi, pelibatan diri dalam kondisi dan situasi yang sesuai dengan kitab suci dan diaplikasikan dalam kehidupan masa kini Kegiatan-kegiatan di atas tersebut menyiapkan usia lanjut untuk kembali secara sempurna dan utuh ke pangkuan Illahi.

2.2 Tanda dan Gejala Perubahan fisik seperti rambut mulai beruban dan kulit keriput bukanlah tanda penuaan yang utama. Proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu, muncul berbagai tanda dan gejala proses penuaan. Tanda dan gejala proses penuaan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a) Tanda fisik massa otot berkurang lemak meningkat kulit berkerut daya ingat berkurang fungsi seksual terganggu kemampuan kerja menurun sakit tulang. menurunnya gairah hidup sulit tidur mudah cemas mudah tersinggung merasa tidak berarti lagi.

b) Tanda psikis

Dalam buku Anti-Aging Medicine, dokter Wimpie menjelaskan, secara umum, proses penuaan berlangsung melalui tiga tahap berikut ini:

1.Tahap subklinik (usia 25-35 tahun) Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh. Kerusakan ini biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap ini orang merasa dan tampak normal, tidak mengalami gejala dan tanda penuaan. 2. Tahap transisi (usia 35-45 tahun)

Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Massa otot berkurang sebanyak satu kilogram setiap beberapa tahun. Akibatnya, tenaga dan kekuatan terasa hilang, sedangkan komposisi lemak tubuh meningkat. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada tahap ini orang mulai merasa tidak muda lagi dan tampak lebih tua. 3. Tahap klinik (usia 45 tahun ke atas) Pada tahap ini, penurunan kadar hormon terus berlanjut. Terjadi juga penurunan, bahkan hilangnya kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin, dan mineral. Kepadatan tulang menurun, massa otot berkurang sekitar satu kilogram setiap tahun, yang mengakibatkan ketidakmampuan membakar kalori. Penyakit kronis menjadi lebih nyata, sistem organ tubuh mulai mengalami kegagalan. Dengan melihat ketiga tahap ini, ternyata proses penuaan tidak selalu harus dinyatakan dengan gejala atau keluhan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mengalami gejala tersebut bukan berarti tidak mengalami penuaan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Penuaan adalah normal dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramlakan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan suatu fenomena yang kompleks dan multidimensional yang dapat diobservasi di dalam suatu sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem. Walaupun hal itu terjadi pada tingkat kecepatan yang berbeda, di dalam parameter yang cukup sempit. Tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan proses penuaan. Setiap orang akan mengalami penuaan akan tetapi pada setiap orang berbeda tergantung faktor hereditas,stressor lingkungan, dan faktor lainnya.

10

Anda mungkin juga menyukai