Anda di halaman 1dari 5

Tugas Hukum Acara Perdata

Nama : Christian A.C Tokan No. mhs : 100510270

Jakarta, 30 Maret 2011 Kepada Yth., Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Sleman Yogyakarta
Christian Tokan , SH, MHum

Di Jakarta Perihal: GUGATAN WANPRESTASI

Dengan Hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Erico aldeo , beralamat di Jalan pandean No. 60, RT 5 RW 56, Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT; PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap: PT.Angin Ribut, beralamat di Jalan Ampel No.10, RT.6 RW 26, Kelurahan Catur Tunggal Kecamatan Demangan Sleman Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Direkturnya bernama I Putu Putra, beralamat di Jalan Beo No.3, RT 5 RW 35, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Demangan, Sleman, Yogyakarta, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT; Adapun dasar-dasar diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut: DALAM POSITA
1. Bahwa, pada tanggal 30 Januari 2011, PENGGUGAT dan TERGUGAT telah mengadakan

kerja sama berupa pemberian tugas pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan langit yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2011 berdasarkan Perjanjian Kerja Sama No. 329580 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan diantara keduanya pada tanggal 1 Februari 2011 tentang Pembangunan jembatan langit Perjanjian mana telah menempatkan PENGGUGAT sebagai Pelaksana Kerja dan TERGUGAT sebagai Pemberi Kerja (Bukti P-1);

2. Bahwa, berdasarkan Pasal 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Pelaksana Kerja memiliki

kewajiban untuk melakukan pekerjaan berupa pembangunan jembatan langit;


3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Pelaksana Kerja berhak

memperoleh Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) (selanjutnya disebut Honorarium); 4. Bahwa berdasarkan Pasal 3 butir 3 Perjanjian, pembayaran Honorarium yang menjadi hak PENGGUGAT tersebut akan dilakukan oleh TERGUGAT secara bertahap, yaitu meliputi:Pembayaran Tahap Pertama sebesar 50% (lima puluh persen) dari Honorarium atau sebesar Rp.50.000.000 ( lima puluh juta rupiah) dilakukan pada tanggal 10 februari 2011;Pembayaran Tahap Kedua sebesar 50 % (lima puluh persen) dari Honorarium atau sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dilakukan pada tanggal 28 februari 2011;Bahwa pada tanggal 25 maret 2011, PENGGUGAT telah melaksanakan seluruh pekerjaannya yang merupakan kewajiban PENGGUGAT kepada TERGUGAT sesuai dengan Perjanjian; 5. Bahwa dengan telah dilaksanakannya seluruh kewajiban PENGGUGAT tersebut, maka berdasarkan Pasal 3 Perjanjian PENGGUGAT berhak untuk menerima pembayaran Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah); 6. Bahwa, untuk melaksanakan kewajiban pembayaran Honorarium dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka TERGUGAT telah melaksanakan Pembayaran Tahap Pertama Honoraium kepada PENGGUGAT sehingga jumlah pembayaran kewajiban TERGUGAT kepada PENGGUGAT yang telah dilaksanakan sampai dengan batas akhir jangka waktu pembayaran seluruh nilai Honorarium berdasarkan Perjanjian yang jatuh tempo pada tanggal 28 februari 2011 adalah sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah); 7. Bahwa, dengan telah dilaksanakannya Pembayaran Tahap Pertama Honorarium yang merupakan kewajiban TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka sisa Pembayaran Tahap Kedua Honorarium yang menjadi kewajiban TERGUGAT kepada PENGGUGAT sampai dengan batas akhir jangka waktu berdasarkan Perjanjian adalah sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah); 8. Bahwa, pada tanggal 1 maret 2011, TERGUGAT telah mengajukan permohonan keringanan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT berdasarkan surat nomor 181290 tanggal 1 maret 2011 perihal Penangguhan Waktu Pembayaran, yang pada intinya berisi (Bukti P-2): 1. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT masih memiliki kewajiban Pembayaran Tahap Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah); 2. Janji TERGUGAT untuk membayar sisa kewajiban TERGUGAT tersebut kepada PENGGUGAT paling lambat tanggal 10 maret 2011; 9. Bahwa, berdasarkan surat permohonan penangguhan waktu Pembayaran Tahap Kedua Honoraium dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT secara lisan telah menyetujui permohonan TERGUGAT untuk mengundurkan waktu Pembayaran Tahap Kedua Honorarium sampai dengan tanggal 10 maret 2011; 10. Bahwa, sampai dengan jangka waktu terakhir Pembayaran Tahap Kedua Honorarium tersebut diatas, TERGUGAT ternyata tidak juga melaksanakan kewajibannya melakukan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT;

11. Bahwa, karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT telah melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera melaksanakan seluruh kewajibannya tersebut yang antara lain berupa beberapa kali teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis melalui surat (Buki P-3); 12. Bahwa, karena teguran-teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan oleh TERGUGAT, maka pada tanggal 15 maret 2011 PENGGUGAT telah melayangkan surat teguran keras (SOMASI) kepada TERGUGAT untuk melunasi kewajibannya melaksanakan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium (Bukti P-4); 13. Bahwa, ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan PENGGUGAT tersebut juga tidak diindahkan oleh TERGUGAT, sehingga dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari kewajibannya kepada PENGGUGAT, terlebih lagi belakangan TERGUGAT telah berusaha untuk menghindari PENGGUGAT dengan tidak dapat lagi dihubunginya TERGUGAT oleh PENGGUGAT baik melalui telepon maupun di tempat kediamannya, sehingga dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari kewajibannya melakukan pembayaran sisa honorarium yang menjadi hak PENGGUGAT berdasarakan Perjanjian; 14. Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu dengan tidak dilaksanakannya Pembayaran Tahap Kedua Honorarium sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) yang harus sudah dibayarkan paling lambat tanggal 10 maret 2011, sehingga dengan Demikian wanprestasi tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT atas sisa honorarium sebesar Rp. 50.000.000(lima puluh rupiah); 15. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan untuk menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT memohon agar Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Sleman Yogyakarta menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi; 16. Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan demi menghindari usaha TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaannya kepada pihak lain, maka PENGGUGAT mohon agar dapat diletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap 1 (Satu) buah kendaraan roda empat merek Nissan Terrano tipe cb Nomor BPKB 12345 Nomor STNK 0012708/YG/2008 milik TERGUGAT; 17. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu (iut voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet; 18. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menetapkan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus dibayar TERGUGAT bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM PETITUM 1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam perkara ini; 3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakan atas sebuah kendaraan roda empat merek Nissan Terrano tipe cb Nomor BPKB 12345 Nomor STNK 0012708/YG/2008 atas nama TERGUGAT; 4. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi; 5. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) kepada PENGGUGAT secara tunai; 6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi putusan perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap; 7. Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT; 8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet; Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Hormat PENGGUGAT,

Erico Aldeo

Contoh Surat Kuasa Khusus

Surat Kuasa Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Doris Sagala Pekerjaan : Guru Alamat : Jl. Kaliurang Km. 12,5 Ngaglik Sleman Yogyakarta Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya tersebut di bawah ini, menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa penuh kepada : Nama : Puguh Ari, SH Pekerjaan : Pengacara di kantor Pengacara Puguh Ari, SH Alamat : Jl. Timoho Gg Wirakarya No.I/509 Sapen Yogyakarta -------------------------------------------------------Khusus----------------------------------------------------Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa : Untuk mengajukan talak cerai terhadap Ny. Tika manggala, alamat di Jl. Kaliurang Km 5 Sleman Yogyakarta. Mengenai hal tersebut di atas, untuk dan atas nama Pemberi Kuasa menghadap di muka Pengadilan Agama serta Badan-Badan kehakiman lain atau Pembesar-pembesar lainnya, mengajukan permohonan-permohonan yang perlu, menjalankan perbuatan-perbuatan, atau memberikan keterangan-keterangan yang menurut hukum harus dijalankan atau diberikan oleh seorang kuasa, menerima uang dan menandatangani kuitansi-kuitansi, menerima dan melakukan pembayaran dalam perkara ini, mempertahankan kepentingan pemberi kuasa, naik banding, minta eksekusi, membalas segala perlawanan, mengadakan perdamaian dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Kuasa dan pada umumnya membuat segala sesuatu yang di anggap perlu oleh penerima kuasa. Surat kuasa dan kekuasaan ini dapat dialihkan kepada orang lain dengan hak subtitusi serta secara tegas dengan retensi dan seterusnya menurut hukum, seperti yang dimaksudkan dalam pasal 1812 KUH Perdata dan menurut syarat-syarat lainnya yang ditetapkan dalam Undang-Undang. Yogyakarta, 23 Oktober 2006 Penerima Kuasa Puguh Ari, SH Pemberi Kuasa Doris Sagala

Anda mungkin juga menyukai