oleh metoda simpleks jika parameter diubah nilainya. Manfaat utama dari Analisa Sensitivitas adalah mengindentifikasi parameter yang sensitif (parameter yang mengubah solusi optimal bila nilainya diubah). 1. Terhadap Penurunan Harga Sewa Kamar (Standar) Penurunan terhadap Harga Sewa Kamar Tipe Standar masih layak pada harga sewa Rp.307.740,- dan penurunan harga dibawah harga tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -31.0% -32.0% 307,740 303,280 913,461 (1,095,809) 13.57% 13.41% Layak Tidak Layak
2. Terhadap Penurunan Harga Sewa Kamar (Deluxe) Penurunan terhadap Harga Sewa Kamar Tipe Deluxe masih layak pada harga sewa Rp.93.660,- dan penurunan harga dibawah harga tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -86.0% -87.0% 93,660 86,970 323,460 (407,672) 13.53% 13.47% Layak Tidak Layak
3. Terhadap Penurunan Harga Sewa Kamar (Junior Suite) Penurunan terhadap Harga Sewa Kamar Tipe Junior Suite masih layak pada harga sewa Rp.0,-. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan hotel bintang 3 tanpa tipe kamar junior suite tetap menghasilkan kesimpulan pengembangan hotel adalah layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -99.0% -100.0% 8,920 (0) 56,523,632 56,456,186 17.69% 17.69% Layak Layak
4. Terhadap Penurunan Occupancy (Kamar Standar) Penurunan terhadap Occupancy Kamar Tipe Standar masih layak pada tingkat hunian 24% dan penurunan occupancy dibawah 24% menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -52.0% -53.0% 24.00% 23.50% 244,889 (965,803) 13.52% 13.42% Layak Tidak Layak
5. Terhadap Penurunan Occupancy (Kamar Deluxe) Penurunan terhadap Occupancy Kamar Tipe Deluxe masih layak pada tingkat hunian 5.6% dan penurunan occupancy dibawah 5.6% menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -86.0% -87.0% 5.60% 5.20% 323,460 (407,672) 13.53% 13.47% Layak Tidak Layak
6. Terhadap Penurunan Occupancy (Kamar Junior Suite) Penurunan terhadap Occupancy Kamar Tipe Junior Suite masih layak pada tingkat hunian 0%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan hotel bintang 3 tanpa tipe kamar junior suite tetap menghasilkan kesimpulan pengembangan hotel adalah layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -99.0% -100.0% 0.30% 0.00% 56,523,632 56,456,186 17.69% 17.69% Layak Layak
7. Terhadap Penurunan Jumlah Kamar (Standar) Penurunan terhadap Jumlah Kamar Tipe Standar masih layak pada jumlah kamar 80 Unit dan penurunan jumlah kamar dibawah 80 unit menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Perubahan 0 -5 -10
Penurunan
-15
210
56,776,998
17.71%
Layak
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -145 -150 80 75 1,103,661 (1,037,621) 13.59% 13.42% Layak Tidak Layak
8. Terhadap Penurunan Jumlah Kamar (Deluxe) Penurunan terhadap Jumlah Kamar Tipe Deluxe masih layak pada jumlah kamar 5 Unit dan penurunan jumlah kamar dibawah 5 unit menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Perubahan 0 -4 -9 -14
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -104 -109 5 4,863,606 2,058,931 13.89% 13.66% Layak Layak
9. Terhadap Penurunan Jumlah Kamar (Junior Suite) Penurunan terhadap Jumlah Kamar Tipe Junior Suite masih layak pada jumlah 0 Unit. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan hotel bintang 3 tanpa tipe kamar junior suite tetap menghasilkan kesimpulan pengembangan hotel adalah layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Perubahan 0 -1 -2 -3
Jumlah Kamar 10 9 8 7
Penurunan Hingga Penurunan Penurunan -9 -10 1 58,119,110 57,554,472 17.81% 17.77% Layak Layak
Kenaikan terhadap Biaya Konstruksi masih layak pada harga Rp.11.100.000,- per meter dan kenaikan biaya konstruksi di atas harga tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan hotel tidak layak.
Kesimpulan (Terhadap Discount Rate 13.5%) Layak Layak Layak Layak
Penurunan Hingga Kenaikan Kenaikan 48.0% 49.0% 11,100 11,175 1,217,130 (74,197) 13.57% 13.50% Layak Tidak Layak