Anda di halaman 1dari 3

Tembaga(II) asetat

Google AdSense

Tembaga(II) asetat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Hidrat dari tembaga(II) asetat Create your own web poll Article in other languages: Tembaga(II) asetat, atau kupri asetat adalah senyawa kimia dengan rumus Cu2(CH3COO)4, atau disingkat Cu2(OAc)4 dimana AcO- adalah ion asetat (CH3CO2-). Secara komersial senyawa ini biasanya tersedia dalam bentuk hidratnya, yang mengandung dua molekul air. Cu2(OAc)4 berwujud padatan kristal berwarna hijau gelap, sedangkan hidratnya Cu2(OAc)4.2H2O berwarna hijau-kebiruan. Sejak dahulu kala, beberapa senyawa tembaga asetat digunakan sebagai fungisida dan zat warna hijau. Sekarang Cu2(OAc)4 digunakan dalam sintesis anorganik dan sebagai katalis maupun agen oksidator pada sintesis organik. Senyawa ini memiliki warna nyala biru-hijau.

Daftar isi

1 Sintesis 2 Penggunaan dalam sintesis kimia 3 Struktur 4 Catatan kaki

Sintesis
Dulunya senyawa ini disintesis di tempat pembuatan anggur, mengingat asam asetat merupakan salah satu produk samping

fermentasi. Namun metode ini menghasilkan produk yang tidak begitu murni. Tembaga (II) asetat dengan kemurnian tinggi dapat disintesis di laboratorium melalui serangkaian reaksi (3 tahap). persamaan totalnya adalah sebagai berikut: CuSO4 + 4 NH3 + 4 CH3COOH Cu2(OAc)4(H2O)2 + (NH4)2SO4 (CuSO4 (tembaga sulfat) juga biasanya terdapat dalam bentuk hidrat) Reaksi ini menghasilkan tembaga(II) asetat dalam bentuk hidrat. Untuk mendehidrasinya, hasil reaksi dipanaskan dalam suhu 100 C di vakum. [1] Cu2(OAc)4.2H2O Cu2(OAc)4 + 2 H2O

Penggunaan dalam sintesis kimia


Tembaga(II) asetat lebih banyak digunakan sebagai katalis atau agen pengoksidasi dalam sintesis-sintesis organik. Contohnya Cu2(OAc)4 digunakan untuk memasangkan dua alkuna terminal (alkuna yang memiliki ikatan rangkap 3 pada atom C ujung) untuk membentuk 1,3diuna[2]: Cu2(OAc)4 + 2 RCCH 2 CuOAc + RCC-CCR + 2 HOAc Reaksi tersebut berjalan melalui zat antara tembaga(I) asetilida (Cu2C2), yang kemudian teroksidasi menjadi tembaga (II) asetat menghasilkan radikal asetilida.

Struktur

Struktur dwiinti (binuclear) dari tembaga(II) asetat

Molekul Cu2(OAc)4.2H2O memiliki struktur "lampion Tiongkok", seperti halnya Rh(II) dan Cr(II) tetraasetat.[3][4] Atom tembaga terikat pada satu atom oksigen dari tiap asetat dengan panjang 1.97 (angstrom). Bola koordinasi ini dilengkapi dengan dua ligan air, dengan jarak Cu-O 2.20 . Dua atom tembaga yang memiliki 5 koordinasi berjarak 2.65 , yang hampir sama dengan jarak Cu-Cu pada logam tembaga.

Catatan kaki
1. ^ S. J. Kirchner, Q. Fernando "Copper(I) Acetate" Inorganic Syntheses, 1980, volume XX, hal. 53-55. 2. ^ P. Vogel, J. Srogl "Copper(II) Acetate" in "EROS Encyclopedia of Reagents for Organic Synthesis" Copper(II) Acetate, 2005 John Wiley & Sons. 3. ^ van Niekerk, J. N. Schoening, F. R. L. X-Ray Evidence for Metal-to-Metal Bonds in Cupric and Chromous Acetate Nature 1953, volume 171, pages 36-37. doi:10.1038/171036a0. 4. ^ Wells, A.F. (1984). Structural Inorganic Chemistry, Oxford: Clarendon Press.

http://id.wikipedikia.org/wiki/Tembaga%28II%29_asetat 16042012 jam1624 http://www.scribd.com/doc/70189692/Modul-PRAKTIKUM-Kimia-Anorganik-I-1

Anda mungkin juga menyukai