Anda di halaman 1dari 3

Palembang, 27 April 2012 Kepada Yth.

Bapak Walikota Palembang

Assalamualaikum Wr. Wb

Bapak Walikota Palembang yang saya hormati,saya Nurul Fathiah Zahra,siswa dari Kelas 5 Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Ilmi,umur 10 Tahun. Saya sebenarnya terlahir sebagai anak yang orangtuanya berdarah Medan. Namun,saya sudah 2 Tahun tinggal di Kota Palembang tercinta ini. Alhamdulillah,saya merasa nyaman disini. Kotanya rapi,bersih,tertib pula. Bapak mantap,deh,mengatur Kota Palembang ini! Saya ingin menyampaikan beberapa soal yang sudah saya pendam dalam hati sejak lama. Mohon kiranya memaafkan saya jika bapak tersinggung atas surat ini. Mohon maaf sebesar-besarnya. Tapi mohon juga,surat saya dipertimbangkan. Pertama,saya ingin mengadukan soal banyaknya kontainer dan truk yang melintas di jalan raya Palembang ini. Sering kali,ketika kontainer atau truk itu mogok,jalan akan macet parah,sehingga lalu lintas lumpuh. Seringkali saat saya pergi sekolah saya terjebak macet. Coba bayangkan bapak,jika rumah saya dijalan Ratusianum,pasar Lemabang,dan sekolah saya di SDIT Bina Ilmi,jalan Alamsyah Ratuprawira negara,dekat Polygon. Bayangkan saja,Pak. Jika misalnya ada sebuah kontainer yang mogok di Simpang Polda. Dan polisi agak lama mengantisipasikan kontainer yang macet itu. Dan bapak bisa bayangkan,dari simpang polda,macetnya aaaaaaakan panjang sampai ke Hotel Aston. Bapak tahu,bukan,mana Simpang Polda dan Hotel Aston? Nah,saya sering terjebak didekat hotel Aston itu. Saya menunggu macet yang luar biasa itu dengan ikhlas saja. Maklum,saya tahu,kendaraan semakin lama semakin banyak. Coba Bapak bayangkan diri bapak sendiri,menjadi rakyat biasa,pergi dari arah Lemabang,Ilir Timur II ke Ilir Barat I. Dan bapak menggunakan mobil,tapi bapak berstatus rakyat biasa. Betapa stressnya,bukan,ketika kita diburu waktu oleh jadwal,terjebak macet,pula? Nah,bapak bisa bayangkan kalau bapak seperti itu,tanpa bestatus walikota. Kalau bapak jadi Walikota,mah,enak. Jalan bisa dipotong,karena polisi yang mengawal. Saran saya sih,ya Pak...soal kemacetan ini,coba deh diatur waktu Truk dan Kontainer boleh lewat. Saran saya jangan pagi dari pukul 05.00 pagi deh pak. Saran saya,jam 10.00 Malam sampai jam 05.00 Pagi aja,pak! Soalnya,warga yang biasanya tujuannya jauh,berangkatnya sudah pagi-pagi sekitar jam 06.00 -an. Yang kedua,nih,Pak! Saya menyesali tidak adanya TAMAN BERMAIN untuk Anak-Anak

yang GRATIS. Saya sudah tahu di Palembang ini ada Kambang Iwak dan Benteng Kuto Besak,tempat bersatunya warga palembang dihari libur. Tapi,di Kambang Iwak,kita hanya bisa jogging saja. Begitu pula di Benteng Kuto Besak. Coba bapak bisa lihat dulu,taman Merdeka Walk di Medan. Disana,ada tempat jogging,sekaligus permainan anak gratis. Permainannya ada yang bentuk permainan olahraga, ayunan, seluncuran dan lain-lain. Disitu bapak bisa mencari lokasi yang strategis untuk membangun Taman tempat berkumpulnya warga Palembang sekaligus tempat bermainnya anak-anak. Dengan itu,anakanak Palembang seperti saya bisa bebas bermain,senang,ceria,bermainnya gratis pula. Saya mau referensi tempat,nih,pak! Gimana kalau Taman Simpang Polda? Selain berada di jantung kota Palembang,tempat itu sudah dikenal! Nah,saya itu suka bingung,deh,Pak kalau saya sama keluarga pergi ke Taman Simpang Polda malam-malam. Lampunya remang-remang. Air mancur dan tempatnya,sih,sudah bagus. Ada Wireless connectionnya pula. Tapi yang bikin otak dan penglihatan saya pusing,disitu banyak orang pacaran,pak! Saya kan,masih,kecil. Bosaaan banget ngeliat orang pacaran disitu. Coba,deh,pak,bangun taman bermainnya disitu. Yang ketiga,nih,pak! Bapak sering melihat,tidak,grafiti yang berada dihampir objek kota palembang? Seperti coretan yang ada di flyover Simpang Polda,di Jembatan kecil,di Banner,di Iklan,di Spanduk,atau didinding? Nah,itu mengganggu sekali,loh,pak! Itu mengganggu mata yang melihatnya. Jadi enggak enak dipandang gitu,deh,Pak. Jadi,mohon dilakukan suatu tindakan apa...gitu untuk tidak adanya lagi grafiti yang beredar sembarangan. Kalo grafiti nya bagus,sih,lumayan pak. Tapi kalau jelek,menada mengejek dan tak ada arti? Haduuh gimana,pak? Saran saya,ya,pak...coba adakan lomba membuat grafiti yang unik dan bermanfaat! Nah,pemenangnya itu,suruh saja menghias flyover simpang polda dengan warna dan komposisi yang menarik,dengan ucapan selamat datang di palembang. Selain bermanfaat,juga memacu ilmu orang yang hobi membuat grafiti. Maaf,pak,kalau saya terlalu banyak keluhan atau saran yang saya berikan. Ditampung dan dipikirkan,ya Pak! Terimakasih kalau mau mempertimbangkan saran saya ini! Semoga bapak makin sukses saja membangun Kota Palembang tercinta ini. Sekian surat dari saya Bapak Walikota! Semoga bapak makin dicintai warga Palembang,prihatin terhadap rakyat kecil dan makin sukses!

Hormat Saya.

Nurul Fathiah Zahra

Anda mungkin juga menyukai