,'il
hrrrihi
.--J
C rrti
r
sNt 01-3555-1988
i
'i$' ,rif
$ #
,#
,s
s
1S
r[
'ft
s
I:
$
',$,
;$
{,
$
]F
* s
.*
r# G .H
ff
t&
ig '{
ds
i&
ffi
,#
E fr
ffi
.w
r'
&
.tlt
iffi
i[ ffi
ffi
rru ,1*
s&
il 'tr m
ffi
tr W
w
'ff ,m
Daftar isi
Halaman
i
I
1
I 2 3 4 5 6 7 8 9 l0 l1
Definisi ......
Kadar air ... Bilangan peroksida ... ..
2 J
8 13
Bilangan iod ... Bilangan penyabunan ... .. Bilangan asam/asam lemak/derajat asam Bilangan reihert meissel Bilangan plenske
Ketetapan
.
l6
19
))
25
27
31
12 Lampiran
sM
Cara uji minyak dan lemak
0l-3555.1998
Ruang lingkup
Standar
ini meliputi penyiapan contoh serta cara uji minyak dan lemak yang terdiri dari
kadar air, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunan, bilangan asam/asam lemak bebas/derajat asam, bilangan Reichert Meissell dan bilangan Polenske.
Penyiapan contoh
I sampai 2 gram
ke dalam
l0
Apabila setelah pemanasan dan pengocokan, contoh tidak jernih, saring minyak tersebut
dengan kertas saring pada waktu masih berada dalam penangas air atau pada suhu 50oC.
2.3
snrhu
Lelehkan contoh dengan cara memanaskan di dalam pengering atau pemanas air pada l0o C di atas titik leleh contoh, apabila setelah pemanasan contoh menjadi jernih,
dari 3l
sNr 0l-3555-1998
lakukan pengerjaan sesuai butir 1 dan apabila keruh atau mengandung sedimen lakukan
pengerjaan sesuai butir 2,
3 Definisi 3.1 Kadar air adalah bahan yang menguap pada pemanasan dengan suhu dan waktu
tertentu.
3.2
dinyatakan dengan istilah miliekivalen oksigen aktif per kg, yang mengoksidasi kalium iodida pada kondisi perlakuan seperti yang dijelaskan pada cara kerja.
3.3
Bilangan iod dari lemak dan minyak adalah banyaknya gram hologen yang
diserap oleh 100 gram lemak dan dinyatakan dalam berat iod.
3.4
untuk menyabunkan
gram lemak.
3.5
3.5.3 Derajat asam adalah banyaknya ml larutan basa (NaOH atau KOH) 0,1 N, yang
diperlukan untuk menetralkan 100 gram lemak.
2 dari3l
sNI
Keterangan:
0l-3555-1998
fabel I
Jenis asam lemak bebas berdasarkan jenis minyak
No.
1.
Jenis minyak
Dihitung sebagai
Asam laurat
Asam palmirat
)
J.
Asam arakhidonat Asam oleat Asam oleat Asam oleat Asam oleat
4.
5. 6. 7.
3.6
Bilangan Reichert Meissel adalah jumlah larutan alkali 0,1 N yang dibutuhkan
5
untuk menetralkait asam-asam yang menguap yang larut dalam air yang disolasi dari
gram contoh minyak atau lemak dengan perlakuan yang sesuai seperti dijelaskan dalam
cara kerja di bawah ini.
3.7
menetralkan asam-asam yang tidak larut dalam air yang disolasi dari 5 gram contoh
minyak atau lemak dengan perlakuan yang sesuai seperti dijelaskan dalam cara kerja di
bawah ini.
3 dari 31
0l-3555.1998
Kehilanjan bobot pada pemanasan l05o C dianggap sebagai kadar air yang terdapat
dalam contoh.
4.1.3 Peralatan
a) b) c) d)
Neraca. analitik
5 cm,
Desikator
a) b) c) d) e) D g) h)
panaskan botol timbang berisi pasir laut kering (kuarsa/kertas saring berlipat) dan pengaduk pada oven dengan suhu 105o C selama 1 (satu) jam'
t/z
jam.
Timbang minyak atau lemak sebanyak 5 gram pada botol timbang yang sudah
didapat bobot konstannYa.
Panaskan dalam oven pada suhu l05o C selama
1
jam.
4.1.5 Perhitungan
Kadar air dinyatakan sebagai persen bobot per bobot, dihitung sampai dua desimal
{engan menggunakan rumus
:
4 dari 3l
sNl
ITlr
0l-3555-1998
Kadar air
lIlZ
100 %
l1I1
Keterangan:
Prinsip
4.2.3
Pereaksi
Xylol, toluene
4.2.4 Peralatan
a) b) c)
a) b)
Timbang dengan seksama 5-10 gram cuplikan, masukkan ke dalam labu didih dan tambahkan 300 ml xylol serta batu didih.
Sambungkan dengan alat aufhauser dan panaskan di atas penangas
satu jam dihitung sejak mulai mendidih. Setelah cukup satu
listrik selama
3l
sNI
c)
01-355s-1998
d)
e)
4.2.6 Perhitungan:
V Kadarair =
xl00%o
Keterangan:
W = bobotcuplikan,
dalamgram
V :
a.3
4.3.1
fficial
analytical
432
Prinsip
Tftrasi air yang terkandung dalam contoh dengan pereaksi yang sesuai.
{-33 Pereaksi e) Alat titrasi Karl Fischer, manual ataupun otomatis, beserta pengaduk. b) Neraca analitik.
6 dari 3l
sNI 0l-3s55-1998
4.3.4
Pereaksi
a)
Pereaksi Karl yang telah distabilkan dengan Hzo/ml yang setara dengan kira-kira 5
mg Hzo/ml pereaksi
Larutkan 133 gram iod dalam 425 peridin kering dalam bobot g
tambahkan 425 ml etilena glikol monoetil eter.
- s kering dan
ini
stabil,
Standardisasi
ml Na-tartral. 2HzO =
b)
(4:l).
c)
(l:l)
atau (2:1).
{3.5
Cara kerja
a)
25 gram contoh
yang
b) c) d)
Titar dengan pereaksi karl Fischer yang belum ataupun yang sudah
diencerkan
(l:1)
sampai
titik akhir.
7 dari 3l
sNI 0l-3s55-1998
43.6 Perhitungan
Kadar
air
dengan
menggunakan rumus
(VxC)
IGdar air,Yo =
Wx
Kcterangan:
10
V: WC:
volume pereaksi
bobotcontoh
banyaknya mg HzO/ml pereaksi (lihat butir 3.4.3.a.3)
Bilangan peroksida
5.f
Acuan
(cara
Pquot,
ed,
A2
Prinsip
Iarutan contoh dalam asam asetat glasial, dan kloroform direaksikan dengan larutan KI.
Iodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat.
8 dari
3l
sM
01-3s55-1998
53
Reaksi
Oz
+Hzo
tlz
2NaI +
NazSq0e
!t4 $ b) c) O
Perealisi
ukur I liter dengan air suling bebas COr kernudian tera dan impitkan.
0,I
N.
Encerkan 100 ml larutan standar natrium tiosulfat ini ke dalam labu ukur
I liter
lalu isi dan tera labu ukur sampai tanda garis dengan air suling bebas COz.
Larutkan 20 rnl larutan natrium tiosulfat 0,1 N (dengan pipet) dalam labu ukur
100
COz.
ml lalu isi dan tera labu ukur sampai tanda garis dengan air suling
bebas
COz
9 dari 3l
sNI 0r-3555-1998
Air suling
bebas COz
5.5 Peralatan r) Neraca analitik, ketelitian 0,1 mg, terkalibrasi b) Erlenmeyer bertutup asah 250 - 300 ml d Pipet gondok 20 ml, terkalibrasi. { Iabu ukur 100 ml, terkalibrasi d Buret l0 dan 50 ml, terkalibrasi O Gelas ukur 50 ml dan 100 ml.
1f,5 Itr.r
Cara kerja
Cara pertama
Tabel2
Bobot cuplikan berdasarkan perkiraan nilai peroksida contoh
Bobot cuplikan
(g)
5,0
o-t2
n -24
-30 30-50
50-90
20
-2,0
2,0
1,2
- 1,2
l0 dari 31
sNI
01-3555-1998
Tambahkan 30 ml campuran larutan dari 20 ml asam asetat glasial, 25 ml etanol 95Yo dan 55 ml kloroform. Tambahkan 30 menit. Tambahkan 50 ml air suling bebas COz.
Titrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat 0,02 N dengan larutan kanji
sebagai indikatotr.
l'52
Cara kedua
a)
Bobot cuplikan
berdnsark.:il;tan
0-12
-20 20-30 30-50
50-90
12
-2,0
L,2
dari 3l
sNI
01-3555-1e98
b) c) d)
Tambahkan 10 ml kloroform dan larutkan contoh dengan cara menggoyangkan Erlenmeyer dengan kuat. Tambahkan 15 ml asam asetat glasial dari jenuh.
menit,
e) Tambahkan 75 ml air suling dan kocok dengan kuat. 0 Titar dengan larutan standar natrium tiosulfat 0,02 N dengan larutan kanji
sebagai indikator.
s)
h)
i)
5.7
Perhitungan
Miligram ekivalen dari oksigen aktif per kkg dihitung sampai dua desimal contoh
(Vr-Vo)xT
Bilangan peroksida (mgreVkg) =
1000 atau
t)
(Vr-Vo)xTx8
Bilangan peroksida (mgrek/kg) =
m
1000
12 dan3l
sNI
Keterangan:
01-3555-1998
Vo = Volume dari larutan natrium tiosulfat untuk blanko, dalam ml. Vl = Volume (ml) larutan natrium tiosulfat untuk contoh. T = Normalitas larutan standar natrium tiosulfat yang digunakan m : Berat contoh dalam gram. 6 6.1
Bilangan iod
Acuan : Paquout, C. IUPAC, standar methodsfor the analysis of oils, fat and
5.2
Prinsip
Penambahan larutan iodium monoklorida dalam campuran asam asetat, dan karbon
53
Reaksi
HH tl -C=Cikdan rangkap
deri lemak
| Cl -*-+
(- C - C -) 'tl HH
cl tl
cl
Iz
12
NazSzOl
----.+2NaI + NazSqOo
13 dari
3l
sNI
6.4
a)
0r-3555-1998
Pereaksi
b)
Timbang 248 gram natrium tiosulfat. Larutkan dengan air suling bebas COz dan
masukkan ke dalam labu ukur
IN
labu ukur sampai tanda garis dengan air suling bebas COz.
d)
e)
gas
klor (tidak boleh berlebihan ), hingga sejumlah klor yang terikat serata dengan iod
yaitu diperlukan 3,6 gram khlor. Untuk mengetahui apakah jumlah tersebut sudah cukup, Erlenmeyer berisi larutan
gas klor
atau dengan
memperhatikan perubahan warna dari coklat tua menjadi menjadi coklat kekuning-
dan
disimpan di
4.5
Pcralatan.
Neraca analitik, ketelitian minimal Erlenmeyer 500 ml bertutup asah. Pipet gondok 25 ml, terkalibrasi.
tl s
* 0,1 mg terkalibrasi.
14 dari 3 I
sNI 0l-3555-1998
d)
6.6
a)
Cara kerja Timbang dengan teliti sejumlah contoh berdasarkan bilangan iod dari contoh
tersebut kedalam Erlenmeyer 500 ml, bertutup asah. Tabel penimbangan contoh disesuaikan dengan bilangan iod dari contoh
:
Tabel4
Bobot contoh berdasarkan bilangan iod dari contoh
Bilangan iod
5
20
50 100 150
1,00 g
0,40 g 0,20 g
l,13 g 0,10g
200
Simpan selama
di
bawah
150,
simpan
iod
15 dari
3l
sNI 0l-3555-1998
Tutup Erlenmeyer dengan segera, kocok dan titar dengan larutan natrium
tiosulfat 0,1 N dan larutan kanji sebagai indikator.
0
s)
h)
6.7
Perhitungan
Bilangan iod dinyatakan sebagai gram iod yang diserap per 100 g dihitung sampai dua
desimal dengan menggunakan rumus Bilangan iod =
:
12,69xTx(Vr-V4)
Ya = Volume larutan tio 0,1 N yang diperlukan pada penitaran contoh (mL)
Acuan
oils,
6th
16
dari3l
sNI 0l-3555-1998
7.2
Prinsip
Penyabunan contoh dengan larutan kalium hidroksida dalam etanol dibawah pendingin
tegak dan penitaran kelebihan kalium hidroksida dengan asam khlorida dengan adanya
indikator fenolftalein
7.3
Reaksi
P II2 CO
til
- c-R
o
H2C
I
- OH
HCO-C_R
o
lt
+ 3 KOH
3R-C-OK + HC-OH
I
-->
+
u,b - oH
H2
CO- C-R
KOH
HCI
Kelebihan
--_>
KCI
HzO
7.4
Perenksi
kemudian encerkan dengan etanol 95% sampai liter dan simpan dalam botol
coklat. Asam klorida, HCl0,5 N
17 dari 31
sNI 0r-3555-r998
Pcralatan
Ncraca analitik, dengan ketelitian 0,1 mg terkalibrasi Erlenmeyer 300 ml Pendingin tegak yang panjangnya Pipet volum etri 25 ml, terkalibrasi
hret
listrik.
Cara kerja fimbang kira-kira 2 gram contoh ketelitian 0,0001 gram dan masukkan ke dalam
labu Erlenmeyer 250 ml.
Tambahkan 25 ml KOH alkohol 0,5 dengan menggunakan pipet dan beberapa butir
batu didih.
Hubungkan Erlenmeyer dengan pendingin tegak dan didih di atas penangas air
atau pemanas
o
d
o
Tambahkan 0,5
klorida HCI 0,5 N sampai warna indikator berubah menjadi tidak berwarna.
Kerjakan penetapan duplo. Kerjakan penetapan blanko.
d
TJ
Perhitungan
Bilengan penyabunan dinyatakan sebagai miligram KOH per gram lemak dihgitung
ryai
56,lxTx(Vo-Vl)
llhnganpenyabunan
:
m
18 dari
3l
sNI 0l-3555-1998
Keterangan
Vl = Volume HCI 0,5 N yang diperlukan T = Normalitas HCI 0,5 N M = Bobot contoh dalam gram.
8.1
Acuan
for
the analysis
of
oils,
8,2 Prinsip
Pelarutan contoh lemalc/minyak dalam pelarut organik tertentu (alkohol 95% netral)
8.3 Reaksi
TN
COOCR
I
Hz COH
H
LU
COOCR
I
COH
I
COOCR Lemak
Hz COH
R COOH
NaOH
RCOONa
+ HzO
19 dari 31
sNl
0l-3555-1998
muda.
b) c)
Indikator fenolftalein (PP) 0,5% Larutkan 0,5 gram fenolftalein dalam 100 ml etanal95Yo. Larutan standar NaOH 0,1
Larutkan 100 gram NaOH dalam air suling bebas COz sebanyak 100 ml.
Pembuatan larutan standar NaOH 0,lN
Larutkan 5,26 ml NaOH 50% (19 N) ke dalam labu ukur 1000 ml dan ditera
sampai tanda garis dengan air suling bebas COz. Tetapkan normalitas larutan
tersebut.
8.5 Peralatan a) Neraca analitik ketelitian minimal 0,1 mg, terkalibrasi. b) Erlenmeyer 250 ml, terkalibrasi c) Buret 10 ml atau 50 ml, terkalibrasi. 8.6
Cara kerja
a) b) c)
Tambahkan 50 ml etanol 95Yo netral Tambahkan 3 - 5 indikator PP dan titar dengan standar NaOH 0,1 N hingga warna merah muda tetap (tidak berubah selama 15 detik).
20 dari 3l
sNI
0l-3555-1998
d) e)
a)
Timbang sejumlah contoh berdasarkan perkiraan bilangan asam dalam contoh tersebut (lihat tabel) dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
Tabel5
Bobot contoh berdasarkan perkiraan bilangan asam dari contoh
Perkiraan bilangan
keasaman
20
10
0,50 0,20
0,01 0,001
l-4 4-15 15 - 75
2,5
0,5
0,1
0,0002
b) c) d) e)
Tambahkan 3
Lakukan penetapan duplo. Hitung bilangan asam/kadar asam lemak bebas/derajat asam dalam contoh.
2l
dari 3l
sNr 0l-3555-1998
8.7 Perhitungan
a)
VxTx56,1
m
b)
Asam lemak bebas dinyatakan sebagaipersen asam lemak, dihitung sampai 2 (dua) desimal dengan menggunakan rumus
:
MxVxT
l0m
c)
l00xVxT
m
Keterangan
V = volume NaOH yang diperlukan dalam penitaran dalam (ml) T = Normalitas NaOH m : Bobot contoh, dalam gram
M
= Bobot melekul asam lerrak
22 dari3l
sNI 0l-3555-1998
9.2 Prinsip
Penyabunan lemak dalam larutan gliserol kemudian diikuti pelarutan dengan air dan pembebasan asam-asam lemak bebas oleh asam sulfat.
9.3
Reaksi
o
I I
C - OHa
NazSOe
asamlemakbebas
Asam lemak
bebas
------->
Cq
Crq
menguap
HrO
Tidaklarut
(Cr
Cra)
9.4 Pereaksi
a)
,26)
NaOH 50%
c) d) e) 0
IndikatorFenolftalain
Larutan natrium hidroksida, NaOH
0, I N
23 dari3l
sNl
0l-3555-1998
9.6
Peralatan
Neraca analitik , dengan ketelitian minimal 0,1 mg terkalibrasi Labu berdasar rata 300 ml'
Gelas ukur 100 ml
a) b) c) d) e) f) g)
-Zmm'
Alat destilasi.
Kertas saring diameter 90 mm' Labu berskala 100/110 ml.
a) b)
Timbang dengan teliti 5,0 gram contoh darihasil dari penyaringan ke dalam labu
berdasar rata 300 ml. (gunakan Tambahkan 20 gram(lebih kurang 16 ml) gliserol dan2 ml NaoH 50 %
buret), kemudian kocok sampai contoh tersabunkan seluruhnya dan laruian benarbenar jernih.
c) d)
Tambahkan 93 ml air suling yang sudah didihkan dan kocok. Larutan harus tetap jernih, bila larutan tidak jernih (penyabunan tidak sempurna) atau warnanya lebih
gelap dari kuning jernih (pemanasan berlebihan). Ulangi proses penyabunan ini
dengan contoh Yang baru.
e) 0 g)
Tambahkan 0.1 gram sebuk batu apung dan 50 ml larutan HzSOq encer' Flubungkan labu dengan alat destilasi'
Panaskan dengan hati-hati sampai asam lemak bebas mencair semua'
h) Atur nyala api dan tampung destilasi sebanyak 110 ml dalam labu ukur dalam waktu
l9-21 menit.
i)
Tutup labu ukur dan masukkan dalam penangas air 15uC sedemikian rupa sehingga menit. batas ll0 ml terletak 1 cm di bawah garis air penangas, diamkan selama l0
Setelah 10 menit labu dibolak-balikkan 4
24 dat'.3r
sNI 0l-3555-1998
j)
filtrat dan tambahkan 5 ml indikator PP Saring larutan dengan kertas saring dimana juga penetapan blanko' kemudian titrasi dengan larutan NaOH. Kerjakan
23.5
Perhitungan
RM = llxNx(a-b) RM = Reichert Meissel a = Jumlah NaOH yang digunakan untuk penitaran contoh (ml) b = Jumnlah NaOH yang digunakan untuk penitaran blanko (ml) N = Normalitas
10
Bilangan Plenske
10.1
ecli
Acunn
paquout,
c. IUPAC,
slutftcJar ntethocl's
for
the curulysis
of
oils,
6th
10.2
PrinsiP
basa kuat dengan cara volumetri' Penyabunan lemak mentega dalam gliserol dengan lemak yang menguap dan tidak larut dalam Bilangan Polenske untuk menentukan asam
air.
10.3
Pereaksi
a) o) d)
b)Larutannatriumhidroksida,NaoH50%(b/b)yangsudahjernih.
Asam sulfat,
Hu SO+
encer
Indikator PP (Fenolftalein)
25 dari 3l
sM
0l-3555-1998
e) 0 g)
0,1 N. Larutan natrium hiclroksicla, NaOH 0,1 N. atau kalium hidroksida, KoH Air suling yang telah dididihkan 15 menit untuk membebaskan COz'
10.4
Peralatan
a) b) c) d) e) 0 g) h) i) j)
Alat destilasi
Bubuk batu apung dengan ukuran partikel 1,4 Buret
Gelas ukur 100 ml
2 ml
10.5
Cara kerja
a) b)
l5 ml air
ml Tampung air pembilas pada gelas piala 25 ml. Bilas labu berskala 100/100
dengan air pembilas ini, kemudian saring' Ulangi pekerjaan ini masing-maslng dengan 15 ml air suling.
c)
Kumpulkan air pembilas terakhir dalam wadah terpisah dan netralkan dengan 1 tetes alkali. Bila larutan pembilas ini pada penetralannya dibutuhkan kurang alkali, bilasan ini tidak dipergunakan. cuci pendingin dengan 15 ml etanol95% (v/v). Kumpulkan etanol pencuci dalam gelas piala 25 ml dan gunakan untuk
membilas labu ukur, kemudian saring. ulangi ini dua kali.
26
drr3l
sNI 0l-35ss-1998
d) e) 0
Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein (PP) ke dalam etanol pembilas (a5 ml)
dan
10.6 Perhitungan
BilanganPolenske = l0 x N x (Vl -VZ)
Vl = Jumlah NaOH atau KOH yang digunakan untuk contoh (ml) V2 : Jumlah NaOH atau KOH yang digunakan untuk blanko (ml) N = Normalitas NaOH atau KOH
11
I
Ketetapan
Validitas metode uji bilangan peroksida (cara pertama) ini dilakukan dengan
l.I
menganalisis contoh yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda di laboratorium yang berbeda. Data statistik yang diperoleh adalah
:
1,881
:37,02
Repitibilitas
- Nilai - Nilai
dugaan
ketidakpastian
: 0,684
:0,21
Reprodusibilitas
27 dari3l
...................-
sNI 0l-3s55-1998
- Mlai dugaan
: 5,343
Nilai ketidakpastian
:1,64
tr.2
Validitas metode uji bilangan iod ini dilakukan dengarr rnenganalisis contoh yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda di laboratoriurn yang
berbeda. Data statistik yang diperoleh adalah
:
Standar deviasi
: 2,64
1,92
. LrZ)
- Nilai ketidakpastian
l{eprodusibilitas
: 0,81
- Nilai
dlrgaan
7,64
- Nilai ketidakpastian
,, 2,7
tli
laboraroriunr vnng
Standar deviasi
Koefisien Replitibiliras
- Nilai dugaan - Nilai ketidakpastian Reprodusibilitas
- Nilai dugaan - Nilai ketidakpastian
: 2,11
: 3,15
"
4,04
1,2
: 11,64 :4
28 dari 31
sNI
0t-3s55-1998
ll.4
dengan menganalisis contoh yang sama dengan menggunakan nrctode yang berbeda di
Standar deviasi
0,04 20,97
0,15 0,03
Relx'otlusibilitas
-
0,
l3
0,03
t2
I,:tnrpirnn
l2.l Starrrlarrlisnsi lanrttn nntriunr tio sulfat 0,02 N a) 'firnbarlg 0,05 gram - 0,1 gram kaliurn iodat (KlO3) kcrirrr, lartrrkrn ke <lalarrr b) c)
Ilrlennreyer 250 nrl dengan air suling sebanyak 50 ml. 'farnlrahkan l0 ml kalium iodida 20o/o dan 2,5 ml FI('l 4 N, iorl vln!. dit)cblsk;rn
N (grek/l) =
VxEq
29 dari3l
sNI
Keterangan:
0l_3555_1998
m V
Eq
adalah berat kalium iorlat dalam mg adalah volume larutan natrium thiosulfat yang digunakan adalah berat ekivalen dari kalium iodat
ultuk titrasai
Apabila perbedaan antara kedua penetapan lebih dari 0,0004, lakukan penetapan triplo.
12.2
a)
0J5
dalam kaca arloji' kenttrdian pindahkan dalam Ertenmeyer 2.i0 rrrl larutkan dengan air suling dan gelas kaca arlojinya.
b) c) d)
'l'arnbahkan 3 tetes pcnunjuk merah metil (0,1) grarn rlalarn 100 titar dgrgan HCI 0,5 N hingga warna larutan nrenjadi nrsralr 'rurla. l-akukan penetapan duplo.
rnl
etanol
70o/o
l)erhiturrgarr
Norrtralitas lartttan standar [-ICl clapat dihitung sampai 4 desirnll rlcngarr rncpqgullrklrr rurnus sebagai trerikut :
N=
190,6
xA
Keterangan
30 dari
3I
sNr
Catatan
:
0r_3555_1998
Perbcdaan hasil diantara dua penetapan tidak boleh lebih tJari 0,0004, bila lebih dari 0,0004 lakukan penetapan triplo,
12.3
a)
b)
Penetnpan normalitns larutan standar NaOtI 0,1 N Timbang sebanyak 0,1 gram asam oksalat, larutkan denga^ air s'ring, kernucliarr ditetesi 3 - 5 indikator fenolftalein dan dititar dengan lanrran srandar rraol-l 0,1 N yang akan digunakan sampai terbentuk warna merah mu<Ja Lak'rkan penetapan crupro. Hitung normaritas rarutarr N*oH 0,1 N sarnpai 4 dcsimal dengan men_egunakan rumus :
m
.t\ =
Vx
Keterangan:
63
m V
Apabila perbedaan antara kcdua penetapan lebih dari 0,0004 rak,kan penctapan tripro
3l dari3l