OBAT-OBAT EMERGENSI
Mustika Rohdiniyanti 2007730088
Emergensi
Emergensi adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian.
EPINEFRIN
Epinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik. Dengan
mengerti efek epinefrin, maka mudah bagi kita untuk mengerti efek
obat adrenergik yang bekerja di reseptor lainnya. Epinefrin bekerja pada semua reseptor adrenergik: 1, 2, 1 dan 2 sedangkan norepinefrin bekerja pada reseptor 1, 2, 1 sehingga efeknya sama dengan epinefrin dikurangi efek terhadap 2. Selektivitas obat tidak mutlak, dalam dosis besar selektivitas hilang. Jadi dalam dosis besar agonis 2 tetap dapat menyebabkan perangsangan reseptor 1 di jantung.
INDIKASI
Henti jantung : fibrilasi ventrikel (VF), takikardi ventrikel tanpa denyut nadi (pulselessVT), asistol, PEA (Pulseless Electrical Activity)
Bradikardia simtomatis
Hipotensi berat Anafilaksis, reaksi alergi berat : kombinasi bersama sejumlah besar cairan, kortikosteroid, antihistamin
EFEK SAMPING
Peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi dapat menyebabkan iskemia miokard, angina, dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard Dosis besar tidak meningkatkan perbaikan
kesudahan (outcome) status neurologis, bahkan bisa menyebabkan disfungsi miokard post
ATROPIN
Penghambat reseptor muskarinik atau anti-muskarinik dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu: 1. Alkaloid antimuskarinik : Atropin dan Skopolamin
Atropin (campuran dan l-hiosiamin) terutama ditemukan pada Atropa belladonna dan Datura stramonium,
INDIKASI
bradikardia simtomatis blok AV node selagi menunggu pemasanganpacemaker obat pilihan kedua untuk asistol atau PEA (setelah epinefrin/vasopresor) intoksikasi organofosfat
EFEK SAMPING
Memperburuk iskemia miokard Menyebabkan bradikardia paradoksal pada
DEKSAMETHASON (KORTIKOSTEROID)
Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak; dan mempengaruhi juga fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem
saraf dan organ lain. Korteks adrenal berfungsi homeostatis, artinya penting
bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan. Glukokortikoid memiliki efek yang tersebar luas karena mempengaruhi fungsi dari sebagian besar sel-sel tubuh. Dampak metabolik yang utama dari sekresi atau pemberian glukokortikoid adalah disebabkan karena kerja langsung hormon-hormon ini pada sel. Tetapi dampak pentingnya adalah dalam menghasilkan respon homeostatik pada insulin dan glucagon. Meskipun banyak efek dari glukokortikoid berkaitan dengan dosis dan efeknya membesar ketika sejumlah besar glukokortikoid diberikan untuk tujuan terapi.
MORFIN
INDIKASI:
Chest pain dengan Acute Coronary Syndrome (ACS) yang tak respon dengan nitrat Edema paru akut kardiogenik (bila TD adekuat)
SEDIAAN
Ampul 1 ml = 10 mg
DOSIS
Dosis inisial : 2 4 mg IV dalam 1 5 menit, setiap 5 sampai 30 menit
LIDOKAIN
INDIKASI
Alternatif amiodaron pada henti jantung karena VF/VT Obat pilihan utama untuk PVC (Paroxismal Ventrikel Contraction) berbahaya/mengancam nyawa :
EFEK SAMPING
Hati-hati pada penderita : syok kardiogenik dekompensasi kordis usia > 70 tahun
penyakit liver
gatal-gatal
konvulsi bicara kabur/tak jelas
DOBUTAMIN
INDIKASI
Dipertimbangkan untuk kasus pump problems (gagal jantung kongestif, sembab paru / congestive pulmonum) dengan TDS 70 100 mmHg dan tidak ada tanda-tanda
syok.
DOPAMIN
INDIKASI
Ampul 5 ml = 200 mg
5 20 g/kg/menit, titrasi sampai respon tercapai
EFEK SAMPING
Turunkan bertahap (tapering)
Janganmencampur/melarutkan
dengan
natrium
Dosis : reversi iv lambat 0,05mg/kg (dosis maksimum 5mg) Eliminasi : hati, esterase plasma Awitan aksi reversi : iv < 3 menit Efek puncak : 3-14 menit Lama aksi : 40-60 menit Efek samping : bradikardi, takikardi, hipotensi, peningkatan skresi oral, faring, dan bronkus.