Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agent (Distantina, 2009).

Ekstraksi cair-cair sangat berguna untuk memisahkan analit yang dituju dari penganggu dengan cara melakukan partisi sampel antar 2 pelarut yang tidak saling campur. Salah satu fasenya seringkali berupa air dan fase yang lain adalah pelarut organik. Senyawa-senyawa yang bersifat polar akan ditemukan di dalam fase air, sementara senyawa-senyawa yang bersifat hidrofobik akan masuk pada pelarut organik. Analit yang terekstraksi ke dalam pelarut organik akan mudah diperoleh kembali dengan cara penguapan pelarut, sementara analit yang masuk ke dalam fase air seringkali diinjeksikan secara langsung ke dalam kolom (Usman, 2011). Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika, bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam. logam. Proses ini digunakan juga untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair (Rahayu dkk, 2009). Untuk itu sebagai seorang sarjana teknik kimia, kita perlu mempelajari bagaimana pemisahan dengan cara ekstraksi ini. Dengan mengatahui cara pemisahan ini dalam skala laboratorium, kita dituntut untuk dapat menerapkannya dalam skala industri nantinya. 1.2. Perumusan masalah Adapun yang menjadi masalah dari percobaan ini adalah bagaimana menentukan pelarut yang sesuai untuk proses pemisahan atau ekstraksi diisopropil eter dengan air. Hal ini dapat diketahui dengan mencari harga koefisien distribusi.

1.3. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan adalah mencari koefisien distribusi zat terlarut (solute) diantara dua pelarut dan membuat diagram segitiga sistem kesetimbangan cair-cair.

1.4. Manfaat Percobaan Manfaat percobaan ini adalah agar praktikan dapat memahami prinsip ekstraksi cair-cair yang merupakan dasar kesetimbangan cair-cair dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika mengerjakan penelitian serta dalam lingkungan kerja nantinya. 1.5. Ruang Lingkup Percobaan Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dengan keadaan ruangan : Suhu : 300C 760 mmHg

Tekanan udara :

Bahan yang digunakan adalah asam asetat, NaOH 2 M, diisopropil eter, phenolphtalein, dan aquadest. Peralatan yang digunakan adalah buret dan statif, batang pengaduk, piknometer, gelas ukur, erlenmeyer, dan corong gelas. neraca analitik, pipet tetes, corong pemisah,

Anda mungkin juga menyukai