Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT Inalum Sungai Asahan merupakan satu-satunya sungai yang mengalirkan air dari Danau Toba menuju Selat Malaka. Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan dilakukan sejak era pendudukan Hindia Belanda, namun tidak berhasil. Dilanjutkan pada masa pendudukan Jepang dan menjadi kenyataan setelah Indonesia merdeka. Studi kelayakan paling awal dilakukan pada tahun 1919 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pembangunan mulai berjalan pada tahun 1939. Namun karena PD II maka pembangunan terhenti. Kemudian pemerintah Indonesia dan Rusia (USSR) menandatangani perjanjian kerjasama untuk mengadakan studi kelayakan tentang pembangunan Proyek Asahan. Namun tidak berhasil juga. Pada tahun 1968, Nippon Koei, perusahaan konsultan Jepang menyerahkan laporan kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Pada tahun 1970, dilakukan penandatanganan perjanjian antara Jurusan Pekerjaan Umum & Tenaga Listrik (PUTL) dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan dan laporan akhirnya diserahkan tahun 1972. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA Asahan layak dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama listrik yang dihasilkan. Pada tahun 1972, pemerintah Indonesia menyelenggarakan pelelangan untuk

pembangunan pabrik peleburan aluminium dan PLTA sebagai satu paket Penanaman Modal Asing. Tetapi hingga pelelangan ditutup pada tahun 1973, tidak satupun yang menyerahkan penawarannya karena proyek ini membutuhkan investasi yang sangat besar. Tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan perundingan yang panjang dan melelahkan serta dengan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, Pemerintah Republik Indonesia dan 12

penanam modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk membangun PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas penanam modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA Co., Ltd) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975. NAA di bentuk oleh 12 perusahaan penanam modal Jepang yaitu Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. Itoh & Co., Ltd., Nissho iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., dan Mitsui & Co., Ltd. Tanggal 6 Januari 1976 didirikan PT INDONESIA ASAHAN

ALUMINIUM (PT INALUM), sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA Co., Ltd) di Jakarta. PT INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Komposisi pemilikan saham sejak berdirinya PT INALUM hingga saat ini ditunjukkan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Komposisi Pemilikan Saham PT INALUM Keterangan Pemerintah RI Awal pendirian 20 Juli 1979 29 Juni 1987 10 Februari 1997 10,00 % 25,00 % 41,13 % 41,12 % NAA Co., Ltd. 90,00 % 75,00 % 58,87 % 58,88 %

Kerjasama kontrak berakhir pada tahun 2013 Saham NAA terdiri dari 58,88 % milik kedua belas perusahaan penanam modal tersebut di atas dan milik lembaga keuangan pemerintah Jepang (Overseas Economic Cooperation Fund). 1.1.1 Tenaga Kerja Pembangunan PT INALUM merupakan suatu kesempatan baik untuk alih teknologi dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh putra-putri Indonesia sebagai salah suatu medan latihan. Untuk memenuhi harapan ini dilakukan alih

teknologi dari para kontruktor asing. Pembangunan PT INALUM membutuhkan teknologi yang rumit, dengan berpartisipasi dalam pembangunan proyek ini banyak staf dan karyawan Indonesia memperoleh kesempatan untuk

melangkahkan kakinya ke gerbang teknik konstruksi modern yang diperolehnya dari para kontruktor Jepang. Banyak pula staf Indonesia yang bekerja pada perusahaan kontruktor Jepang dan sub-kontraknya dikirim ke Jepang mengikuti pelatihan. Jumlah staf dan karyawa PT INALUM sampai pada tahun 2009 mencapai 2079 orang dimana 1 diantaranya berasal dari Jepang, seperti yang tertera pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja PT INALUM Kantor Jakarta (IHO) Medan (IMO) Kuala Tanjung (ISP) Paritohan (IPP) Jumlah Sumber: PT Inalum, 2011 1.1.2 Produksi Desain produksi aluminium ingot PT INALUM adalah 225.000 ton aluminium per tahun. Namun dengan adanya technology improvement yang dilakukan oleh karyawan PT INALUM, kini produksi PT INALUM jauh diatas desain produksinya dan pada tahun 2009 mencapai 254.000 ton. Tingkat efisiensi penggunaan arus juga meningkat hingga 92%. Pencapaian produksi dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Jumlah Produksi Aluminium Ingot PT INALUM Tanggal Keterangan 20 Februari 1982 16 Maret 1982 14 Oktober 1982 Aluminium ingot berhasil dicetak Dimulainya produksi komersil Pengapalan perdana ke luar negeri

Per 31 Maret 2009 33 orang 8 orang 1786 orang 252 orang 2079 orang

3 Juli 1983 8 Februari 1988 2 Juni 1993 21 Desember 1997 16 Desember 2003 Januari 2008 Sumber: PT Inalum, 2011 1.2 Visi dan Misi PT Inalum

Penjualan pertama di dalam negeri Tercapainya produksi ke 1 juta ton Tercapainya produksi ke 2 juta ton Tercapainya produksi ke 3 juta ton Tercapainya produksi ke 4 juta ton Tercapainya produksi ke 5 juta ton

Visi perusahaan adalah INALUM sebagai sebuah perusahaan kelas dunia dalam bidang aluminium dan industri terkait. Misi perusahaan adalah : 1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan (stakeholder) melalui produksi aluminium batangan (ingot) yang berkualitas tinggi dan produk-produk terkait serta mampu bersaing di pasar global; 2. Mendukung operasi pabrik peleburan aluminium yang menguntungkan dan berkelanjutan melalui pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang efektif dan efisien; 3. Mendukung pengembangan kelompok industri aluminium nasional yang pada akhirnya mendukung pengembangan ekonomi nasional; dan 4. Berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi regional melalui

pengelolaan operasi yang optimum serta menguntungkan.

1.3 Ruang Lingkup PT Inalum PT INALUM mempunyai beberapa bagian plant yang semuanya itu sangat mendukung kelancaran perusahaan tersebut, baik menyangkut dengan proses maupun sarana-sarana lainnya. Secara garis besar, lingkup PT INALUM meliputi: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Asahan di Paritohan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir; Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m3/detik dan pada musim hujan lebih dari 100

m3/detik. PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun dengan kapasitas total : Kapasitas terpasang : 603 MW Output tetap Output puncak : 426 MW : 513 MW

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ini meliputi : a Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Bendungan ini terletak di Siruar, 14,5 km dari Danau Toba. Bendungan ini berfungsi mengatur kestabilan air ke luar dari Danau Toba ke Sungai Asahan untuk menyuplai air ke stasiun pembangkit listrik Siguragura.

Gambar 1.1 Bendungan Pengatur (PT Inalum,2011) b PLTA Siguragura Bendungan penadah air Siguragura berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura, terletak di Simorea. Stasiun pembangkit listrik ini berada 200 m di dalam perut bumi, memiliki 4 unit generator, yang masing-masing berkapasitas 71,5 MW. Stasiun ini merupakan PLTA bawah tanah yang partama di Indonesia.

SIGURAGURA POWER ST.


Gambar 1.2 PLTA Siguragura (PT Inalum,2011)

c PLTA Tangga Bendungan penadah air Tangga berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan berbentuk busur yang pertama di Indonesia. Pada stasiun ini, air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya 2.150 m dan terpasang 4 unit generator yang masing-masing berkapasitas 79,2 MW. Berbeda dengan stasiun pembangkit listrik Siguragura, stasiun pembangkit listrik Tangga ini terletak di atas permukaan tanah.

TANGGA POWER ST.


Gambar 1.3 PLTA Tangga (PT Inalum,2011)

d Jaringan Transmisi Tenaga listrik yang dihasilkan stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan pada tegangan tinggi 275 KV ke Kuala Tanjung. Melalui gardu induk Kuala Tanjung, tegangannya diturunkan menjadi 33 KV untuk didistribusikan ke tiga gedung tungku reduksi dan gedung-gedung penunjang lainnya. Masing-masing gedung tungku reduksi mempunyai dua unit penyearah silikon dengan DC 37 KA dan tegangan 800 Volt. Sesuai dengan Perjanjian Induk, bahwa 90% listrik yang dihasilkan dikonsumsi sendiri untuk keperluan PT INALUM, dan 10% kelebihannya yaitu dengan batasan maksimum 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk didistribusikan kepada masyakat. Penyaluran dilakukan melalui gardu induk Kuala Tanjung ke gardu PLN melalui jaringan transmisi 150 KV.

Gambar 1.4 Transmission Line (PT Inalum,2011)

TRANSMISSION LINE

2.

Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara; dan

3.

Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kedua proyek tersebut, seperti: pelabuhan, jalan raya, perumahan karyawan, sekolah dan lain-lain.

1.4 Sertifikasi PT Inalum Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT INALUM adalah: 1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO-9001 di PT INALUM telah mendapat rekomendasi SGS International dan memperoleh 2 (dua) sertifikat, masing-masing : a. Nomor AU98/1054, Februari 1998 oleh Joint Accreditation System of Australia and New Zealand (JAS-ANZ) b. Nomor ID03/0239, April 1998 oleh United Kingdom Accreditation Service (UKAS) 2. Dalam rangka turut melestarikan lingkungan PT INALUM turut mendapat sertifikat ISO 14001 No.: E55087 tentang Environmental Management Systems dari SGS International & UKAS, tanggal 5 April 2002. 3. PT INALUM telah mendapat bendera biru (Blue Flag) dari pemerintah Indonesia dalam hal pelestarian lingkungan (PROPER Evaluation). 4. Dalam hal Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), PT INALUM telah mendapat sertifikat No.: 00352/SE/2004 pada tanggal 3 Januari 2005 dengan predikat bendera emas (Gold Flag). 5. Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan mengambil tindakan

pencegahan di pelabuhan, PT INALUM telah mendapatkan sertifikat ISPS (International Ship and Port Facility Security) No.: 02/0161-DV, tanggal 3 Juni 2005 yang dikeluarkan oleh Jurusan Perhubungan Republik Indonesia. 6. PT INALUM juga menerima SYAHWALI AWARD tentang

Environtmentally Friendly Businessman pada tanggal 13 Nopember 1992 dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC).

1.5 Lokasi PT Inalum PT Inalum terletak di 4 (empat) lokasi yang berbeda, yaitu:

Kantor Pusat, Jakarta

Kantor Penghubung, Medan Kantor Pabrik Peleburan, Kuala Tanjung Kantor PLTA, Paritohan

Gambar 1.5 Peta Lokasi Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA PT INALUM (PT Inalum, 2011)

1.6 Struktur Organisasi PT Inalum Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang membantu

memudahkannya mencapai segala tujuan yang telah dirumuskan. Begitu juga suatu perusahaan bonafit seperti PT INALUM, di mana struktur organisasi perusahaan yang rapi akan membuat perusahaan tersebut bergerak secara professional. Organisasi atau badan usaha adalah lembaga berbadan hukum tempat pengusaha melaksanakan tugasnya, yaitu mengelola perusahaan secara teratur untuk mencapai tujuan. Bentuk badan usaha yang akan didirikan harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya agar tujuan pendirian pabrik dapat dipenuhi secara maksimal. Adapun perusahaan Inalum adalah merupakan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan staf seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

10

Gambar 1.6 Struktur Organisasi PT INALUM (PT Inalum,2011)

11

Pemilihan struktur organisasi tersebut didasarkan atas pertimbanganpertimbangan sebagai berikut : 1. Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang bagaimanapun besar dan kompleks susunan organisasi tersebut; 2. Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah karena adanya pembagian kewenangan dan kekuasaan serta tugas yang jelas dari pimpinan, staf dan pelaksana sehingga koordinasi mudah dilaksanakan; 3. Pimpinan dapat lebih cepat mengambil keputusan dan dapat lebih cepat dalam pemberian perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung kepada bawahan yang bersangkutan; 4. Bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dari karyawan dapat dikembangkan ke arah spesialisasinya; dan 5. Perintah berjalan dengan baik dan lancar dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab, nasehat dan saran, bergerak dari bawah ke atas. Dalam organisasi garis dan staf, pimpinan atas tetap memegang posisi komando, akan tetapi dilengkapi dan didampingi oleh Jurusan staf yang terdiri dari ahli-ahli di berbagai bidang. Jurusan staf memberi nasehat dan pertimbangan kepada pimpinan atas dan tidak mempunyai wewenang memerintah atau membuat keputusan langsung terhadap bagian atau Jurusan yang lebih rendah dalam organisasi. Dengan demikian bentuk organisasi garis dan staf pada dasarnya adalah bentuk organisasi yang melengkapi organisasi garis dengan JurusanJurusan beranggotakan staf ahli dalam berbagai bidang. PT INALUM menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan staf berdasarkan fungsi.

1.6.1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab 1.6.1.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 1. RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi RUPS terdiri dari : a. Rapat Tahunan, yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan September setiap tahun kalender.

12

b. Rapat Umum Luar Biasa, diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Pemegang Saham. 2. Hak dan wewenang RUPS adalah mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi. 1.6.2 Komisaris 1. Keanggotaan a. Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, salah seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris. b. Para anggota Komisaris dan Presiden Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak asing dan Pemegang Saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia. c. Anggota Komisaris dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota Komisaris sewaktu-waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Tugas dan Wewenang Komisaris a. Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam

menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi; b. Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan; dan c. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seseorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang disetujui oleh lebih dari (satu per dua) jumlah anggota Komisaris jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau undang-undang dan peraturan yang berlaku.

13

1.6.3 Direksi 1. Keanggotaan a. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 6 (enam) orang anggota, diantaranya seorang sebagai Presiden Direktur; b. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham; c. Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Direksi harus dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia; dan d. Tidak kurang dari 2 (dua) orang anggota Direksi termasuk seorang anggota yang dicalonkan oleh Pemegang Saham Indonesia harus berkebangsaan Indonesia. 2. Masa Jabatan b. Para anggota Direksi dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. c. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan lain. 3. Tugas dan Wewenang a. Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya; b. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris;

14

c. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggungjawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa yang diatur dalam surat kuasa; dan d. Direksi berhak mewakili Presiden di dalam atau di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-pembatasan Pemegang Saham. 1.6.4 Presiden Direktur Presiden Direktur adalah salah seorang Direksi yang oleh karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. 1.6.5 Direktur Direktur adalah anggota Direksi yang oleh karena jabatannya yang ditetapkan oleh Rapat Umum

melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang lingkup tugas/fungsi masing-masing seperti tersebut dibawah ini : 1. Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Perencanaan dan Keuangan 3. Bisnis 4. Produksi 5. Pembangkit Listrik 6. Koordinasi Keuangan 1.6.6 Divisi Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk membantu Direktur dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan ruang lingkup/fungsi Direktur masing-masing. Divisi dikepalai oleh General Manager.

15

1.6.7 Jurusan Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang telah digariskan/ditentukan oleh Divisi masingmasing. Jurusan dikepalai oleh Senior Manager. 1.6.8 Seksi Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Jurusan masing-masing. Seksi dikepalai oleh Manager. 1.6.9 Auditor Internal Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang bertanggungjawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden Direktur. Auditor Internal dibawah pengawasan Presiden Direktur membantu anggota organisasi yang bertanggungjawab atas tugas yang mereka emban dengan cara memberikan analis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat dan informasi. 1.6.10 Wakil Manajemen untuk ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004 Wakil Manajemen untuk Sistem Mutu (ISO-9001) dan Sistem Lingkungan (ISO-14001) diangkat dan bertanggungjawab kepada Presiden Direktur. Tugas dan tanggungjawab Wakil Manajemen antara lain : 1. Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen mengenai implementasi sistem mutu dan sistem lingkungan Perusahaan. 2. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi Sistem Mutu (ISO-9001) dan Sistem Lingkungan (ISO-14001). 3. Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan Manajemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan Sistem Lingkungan tindakan pencegahan serta koreksi sesuai dengan Prosedur Mutu dan Lingkungan.

16

Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu dan Kualitas Lingkungan dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden Direktur dan/atau Direktur terkait. 1.7 Unit-Unit Penunjang PT Inalum 1. Pembersih Gas (Gas Cleaning) Untuk pengendalian polusi, gas yang dilepas dari tungku-tungku produksi termasuk fluorida dan debu dihisap ke dalam sistem pembersih gas kering dengan ventilator penghisap melalui pipa gas. Gas fluorida bersenyawa secara kimia dengan alumina segar dari silo alumina. Senyawa berukuran debu ditangkap dengan kantong saringan untuk dipergunakan kembali di tungku-tungku reduksi, sedangkan senyawa gas yang bersih dilepas ke udara bebas melalui cerobong yang tinggi. 2. Instalasi Pembersih Limbah Pemukiman Untuk menghindari pencemaran air di daerah pemukiman Tanjung Gading, air limbah yang berasal dari perumahan karyawan disalurkan ke instalasi air. Air tersebut diproses dan dibersihkan dari kotoran-kotoran lalu dialirkan kembali ke hilir sungai. 3. Prasarana Penunjang lainya : a. Jalan Raya Untuk membuat jalan masuk ke daerah yang terisolir, dilaksanakan pembangunan jalan raya baru dan perbaikan Jalan raya lama termasuk perbaikan jembatan-jembatan tua dan jalan penghubung dari jalan raya propinsi Tebing Tinggi-Kisaran sepanjang 16,5 km ke pabrik peleburan, pelabuhan dan pemukiman. b. Pelabuhan Pelabuhan yang menjorok ke selat Sumatera sepanjang 2,5 km dengan 3 dermaga, masing-masing: dermaga A dan dermaga B dapat disandari kapal berbobot 25.000 DWT dan 16.000 DWT dipergunakan untuk membongkar bahan baku dan bahan keperluan operasi peleburan aluminium dan PLTA serta pengapalan hasil produksi, sedangkan

17

dermaga C dapat disandari kapal berbobot 3.000 DWT, telah diserahkan kepada pemerintah pada tanggal 24 April 1984. Sekarang sudah dibuka secara umum dan Pabrik Minyak Goreng Sania sedang menggunakan pelabuhan ini untuk pendistribusian. c. Kompleks Perumahan Fasilitas akomodasi bagi karyawan pabrik peleburan dibangun di atas tanah seluas 200 ha di Tanjung Gading, 16 km dari daerah peleburan, terdiri dari 1340 unit rumah untuk karyawan yang berkeluarga dan 7 asrama untuk yang belum berkeluarga. d. Fasilitas pendidikan seperti TK, SD (24 lokal) dan SMP (6 lokal) dibuka sejak Juli 1981 dan dikelola oleh Depdiknas. e. Fasilitas olah raga dan rekreasi seperti: lapangan sepakbola, tenis, golf, gedung olah raga, kolam renang dan danau buatan untuk tempat rekreasi. f. Fasilitas umum seperti: balai pertemuan, masjid, gereja,

telekomunikasi, mini market (Tokoku), pertokoan, kantor pos dan rumah sakit dll. Perusahaan juga menyediakan rumah, fasilitas olah raga, klinik, tempat ibadah, pertokoan dan fasilitas lainnya untuk karyawan yang bekerja di daerah PLTA di Paritohan.

Anda mungkin juga menyukai