GEOSERVICES, LTD
KUALITAS BATUBARA
Baik buruknya suatu kualitas batubara ditentukan oleh penggunaan batubara itu sendiri. Batubara yang berkualitas baik untuk penggunaan tertentu, belum tentu baik pula untuk penggunaan yang lainnya, begitu juga sebaliknya
1
KUALITAS BATUBARA
KUALITAS BATUBARA
Kualitas suatu batubara dapat ditentukan dengan cara analisa parameter tertentu baik secara fisik maupun secara kimia. Parameter yang ditentukan dari suatu analisa batubara tergantung tujuan untuk apa batubara tersebut digunakan.
2
KUALITAS BATUBARA
Total Moisture Proximate Total Sulfur Calorific Value HGI Ultimate Analysis Ash Fusion Temperature Ash Analysis
3
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
MOISTURE DALAM BATUBARA
Extraneous Moisture
Surface Moisture
TM = EQM + SM
4
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
Tinggi Rendahnya Total Moisture akan tergantung pada :
KUALITAS BATUBARA
Peringkat Batubara
Semakin tinggi peringkat suatu batubara semakin kecil porositas batubara tersebut atau semakin padat batubara tersebut. Dengan demikian akan semakin kecil juga moisture yang dapat diserap atau ditampung dalam pori batubara tersebut. Hal ini menyebabkan semakin kecil kandungan moisturenya khususnya inherent moisturenya. 6
POROSITAS BATUBARA
KUALITAS BATUBARA
Size Distribusi
Semakin kecil ukuran partikel batubara, maka semakin besar luas permukaanya. Hal ini menyebabkan akan semakin tinggi surface moisturenya. Pada nilai inherent moisture tetap, maka TM-nya akan naik yang dikarenakan naiknya surface moisture.
KUALITAS BATUBARA
Kondisi Sampling
Total Moisture dapat dipengaruhi oleh kondisi pada saat batubara tersebut di Sampling. Yang termasuk dalam kondisi sampling adalah : Kondisi batubara pada saat disampling Size distribusi sample batubara yang diambil terlalu besar atau terlalu kecil. Cuaca pada saat pengambilan sample.
9
KUALITAS BATUBARA
Penentuan Free Moistrue atau air dry loss Penentuan Residual moisture
TM = FM + RM(1-FM/100)
10
Air Drying
Oven Drying
ADL
TM = ADL + RM(1-ADL/100)
11
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
Dalam komersial, Total Moisture sering dijadikan parameter penentu berat cargo akhir, atau bahkan sebagai batasan Reject.
Total Moisture juga digunakan sebagai faktor dalam penentuan basis As Received, baik untuk nilai kalori maupun untuk parameter lainnya.
12
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
P(ar) = P (ad) X (100-TM)/(100M(ad))
P(ar) TM = Parameter dalam as Received Basis = Total Moisture P(ad) = Parameter dalam air dried basis M(ad) = Moisture in the analysis sample
13
14
KUALITAS BATUBARA
PROXIMATE ANALYSIS
Air dried moisture Ash Content Volatile Matter Fixed carbon
15
KUALITAS BATUBARA
16
KUALITAS BATUBARA
Sifat-Sifat ADM
Besar kecilnya nilai ADM dipengaruhi oleh peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat batubara, semakin rendah kandungan ADM nya. Nilainya tergantung pada humuditas dan temperature ruangan dimana moisture tersebut dianalisa. Nilainya tergantung juga pada preparasi sample sebelum ADM dianalisa (Standar preparasi)
17
PREPARASI SAMPLES
ASTM STANDARD Sample
Milling to 0.212mm
Milling to 0.250mm
Analisa Laboratorium
Analisa Laboratorium
18
KUALITAS BATUBARA
Mad =
X 100
Mad = Air dried Moisture M1 = Mass of Original sample M2 = Mass of dish, lid, and sample before heating M3 = Mass of dish, lid, and sample after heating
19
20
KUALITAS BATUBARA
Digunakan dalam mengkonversi basis parameter analisa dari air dried basis ke basis lainnya.
21
KUALITAS BATUBARA
ASH CONTENT
Batubara sebenarnya tidak mengandung abu, melainkan mengandung mineral matter. Namun sebagian mineral matter dianalisa dan dinyatakan sebagai kadar Abu atau Ash Content. Mineral Matter atau ash dalam batubara terdiri dari inherent dan extarneous. Inherent Ash ada dalam batubara sejak pada masa pembentukan batubara dan keberadaan dalam batubara terikat secara kimia dalam struktur molekul batubara Sedangkan Extraneous Ash, berasal dari dilusi atau sumber abu lainnya yang berasal dari luar batubara.
22
23
Extraneous Ash
24
KUALITAS BATUBARA
Kadar abu dalam batubara tergantung pada banyaknya dan jenis mineral matter yang dikandung oleh batubara baik yang berasal dari inherent atau dari extraneous. Kadar abu relatif lebih stabil pada batubara yang sama. Oleh karena itu Ash sering dijadikan parameter penentu dalam beberpa kalibrasi alat preparasi maupun alat sampling. Semakin tinggi kadar abu pada jenis batubara yang sama, semakin rendah nilai kalorinya. Kadar abu juga sering mempengaruhi nilai HGI batubara. 25
25
KUALITAS BATUBARA
Kadar abu didalam penambangan batubara dapat dijadikan penentu apakah penambangan tersebut bersih atau tidak, yaitu dengan membandingkan kadar abu dari data geology atau planning, dengan kadar abu dari batubara produksi. Kadar abu dalam komersial sering dijadikan sebagai garansi spesifikasi atau bahkan sebagai rejection limit.
26
KUALITAS BATUBARA
815oC
Aad = M2 / M1 x 100
Aad = Ash in the analysis samples M2 = Weight of ash (grams) M1= Weight of samples (grams)
27
ASH CONTENT
28
KUALITAS BATUBARA
VOLATILE MATTER
Volatile matter/ zat terbang, adalah bagian organik batubara yang menguap ketika dipanaskan pada temperature tertentu. Volatile matter biasanya berasal dari gugus hidrokarbon dengan rantai alifatik atau rantai lurus. Yang mudah putus dengan pemanasan tanpa udara menjadi hidrokarbon yang lebih sederhana seperti methana atau ethana.
29
KUALITAS BATUBARA
Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan oleh peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan semakin rendah kadar volatile matternya. Volatile matter memiliki korelasi dengan vitrinite reflectance, semakin rendah volatile matter, semakin tinggi vitrinite reflectancenya
30
KUALITAS BATUBARA
31
KUALITAS BATUBARA
Volatile Matter digunakan sebagai parameter penentu dalam penentuan peringkat batubara. Volatile matter dalam batubara dapat dijadikan sebagai indikasi reaktifitas batubara pada saat dibakar. Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan semakin rendah kadar volatile matternya.
32
KUALITAS BATUBARA
900oC
33
VOLATILE MATTER
34
KUALITAS BATUBARA
SULFUR
SULFAT SULFUR
35
KUALITAS BATUBARA
Sifat-Sifat SULFUR
Kandungan sulfur dalam batubara sangat bervariasi dan pada umumnya bersifat heterogen sekalipun dalam satu seam batubara yang sama. Baik heterogen secara vertikal maupun secara lateral. Namun demikian ditemukan juga beberapa seam yang sama memiliki kandungan sulfur yang relatif homogen.
36
Kegunaan SULFUR
KUALITAS BATUBARA
Sulfur dalam batubara thermal maupun metalurgi tidak diinginkan, karena Sulfur dapat mempengaruhi sifat-sifat pembakaran yang dapat menyebabkan slagging maupun mempengaruhi kualitas product dari besi baja. Selain itu dapat berpengaruh terhadap lingkungan karena emisi sulfur dapat menyebabkan hujan asam. Oleh karena itu dalam komersial, Sulfur dijadikan batasan garansi kualitas, bahkan dijadikan sebagai rejection limit. Namun demikian dalam beberapa utilisasi batubara, Sulfur tidak menyebabkan masalah bahkan sulfur membantu performance dari utilisasi tersebut. Utilisasi tersebut misalnya pada proses pengolahan Nikel seperti di PT. INCO. Dan juga pada proses Coal Liquefaction (Pencairan Batubara).
37
Pengujian SULFUR
O2
ALUMINA Combustion Boat
KUALITAS BATUBARA
1350 o C
38
TOTAL SULFUR
39
KUALITAS BATUBARA
+ Na2 B4 O7 + 7 H2O
2 Na OH + 4 H3BO3
BORAX
40
KUALITAS BATUBARA
STOICIOMETRY
Miliequivalent S = Miliequivalent SO2 Miliequivalent SO2 = Miliequivalent H2SO4 Miliequivalent H2SO4 = Miliequivalent NaOH Miliequivalent NaOH = Miliequivalent Borax (Na2B4O7) Miliequivalent Borax (Na2B4O7) = V(ml) x N Borax Miliequivalent S = V(ml) x N Borax (Na2B4O7 ) Due to Blank test is regularly determined prior to determined the samples, then the equation become : Miliequivalent S = (V(ml) V blank (ml)) x N Borax Weight S in the sample (gram) = (V(ml) V blank (ml)) x N Borax x ME.S
1000
KUALITAS BATUBARA
STOICIOMETRY
(V Vb )x N x 16.04 Weight Sulfur (gram) = 1000 (V Vb )x N x 16.04 1000 x M % Sulfur in the sample = X 100
(V Vb )x N M
V = Volume of Titration used (Borax solution) Vb = Volume of Titration used (Borax solution) in Blank Test N = Normality of Borax solution M = Weight of Coal Sample 42
KUALITAS BATUBARA
Calorific Value Calorific Value Specific Energy Specific Energy Higher heating Value Higher heating Value Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan dari pembakaran batubara. dari pembakaran batubara. Nilai kalori batubara dapat dinyatakan Nilai kalori batubara dapat dinyatakan dalam satuan: MJ/Kg ,, Kcal/kg, BTU/lb dalam satuan: MJ/Kg Kcal/kg, BTU/lb Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan dalam Gross dan Net. dalam Gross dan Net.
43
KUALITAS BATUBARA
44
KUALITAS BATUBARA
Btu/Lb 1 1.8
Kcal/kg
( Btu/Lb / 1.8)
MJ/kg
0.004187
( Kcal/kg / 238.85) ( Btu/Lb / 429.923)
Given
0.5555 0.002326 1
429.923 238.846
45
LATIHAN
Kcal / kg ---------- Btu/lb 5,600 kcal/kg X 1.8 = 10,080 Btu/lb MJ / kg ---------- Kcal/kg 25.6 MJ/kg X 238.85 = 6,115 kcal/kg MJ / kg ---------- Btu/lb 25.6 MJ/kg X 429.93 = 11,006 Btu/lb
46
KUALITAS BATUBARA
Net CV = Gross CV 0.212(H) - 0.008(O) - 0.0245(M) Net CV = Gross CV 0.212(H) - 0.007(O) - 0.0244(M) Net CV = Gross CV 215.5J/g X (H) Net CV = Gross CV 92.67Btu/lb X (H)
KUALITAS BATUBARA
Nilai Kalori batubara bergantung pada Nilai Kalori batubara bergantung pada peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat batubara, semakin tinggi nilai peringkat batubara, semakin tinggi nilai kalorinya. kalorinya. Pada batubara yang sama Nilai kalori Pada batubara yang sama Nilai kalori dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga Abu. Semakin tinggi moisture atau abu, Abu. Semakin tinggi moisture atau abu, semakin kecil nilai kalorinya. semakin kecil nilai kalorinya.
48
KUALITAS BATUBARA
49
KUALITAS BATUBARA
50
CALORIFIC VALUE
51
KUALITAS BATUBARA
HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverise menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverise sampai ukuran 200 mesh atau 75 micron. sampai ukuran 200 mesh atau 75 micron. HGI sangat penting bagi pengguna batubara di power HGI sangat penting bagi pengguna batubara di power plant yang menggunakan pulverized coal. plant yang menggunakan pulverized coal. HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi performance dari suatu pulverizer atau milling secara performance dari suatu pulverizer atau milling secara langsung, karena performance milling masih dipengaruhi langsung, karena performance milling masih dipengaruhi oleh kondisi operasional Milling itu sendiri, seperti Mill oleh kondisi operasional Milling itu sendiri, seperti Mill tention, Temperature primary air, setting classifier dan tention, Temperature primary air, setting classifier dan lain-lain. Namun demikian, HGI dapat dijadikan lain-lain. Namun demikian, HGI dapat dijadikan pembanding untuk batubara yang satu dengan lainnya pembanding untuk batubara yang satu dengan lainnya mengenai kemudahannya untuk dimilling. mengenai kemudahannya untuk dimilling.
52
KUALITAS BATUBARA
Sifat-Sifat HGI
Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh organik Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh organik batubara seperti jenis maceral dan lain-lain. batubara seperti jenis maceral dan lain-lain. Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, maka Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, maka semakin rendah HGI nya. Namun hal ini tidak terjadi pada semakin rendah HGI nya. Namun hal ini tidak terjadi pada bituminous yang memiliki sifat cooking. Dimana untuk bituminous yang memiliki sifat cooking. Dimana untuk jenis batubara ini HGInya tinggi sekali, bahkan bisa jenis batubara ini HGInya tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih dari 100. mencapai lebih dari 100. Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu dari Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu dari penambangan. Secara umum penambahan abu dilusi penambangan. Secara umum penambahan abu dilusi dapat menaikan nilai HGI. dapat menaikan nilai HGI. Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan moisture. moisture.
53
KUALITAS BATUBARA
Pengujian HGI
HGI ditest dengan menggunakan mesin hardgrove. HGI ditest dengan menggunakan mesin hardgrove. Sample yang sudah digerus pada ukuran partikel tertentu Sample yang sudah digerus pada ukuran partikel tertentu kemudian dimasukan kedalam mesin hardgrove. kemudian dimasukan kedalam mesin hardgrove. Selanjutnya digerus dengan menggunakan bola baja pada Selanjutnya digerus dengan menggunakan bola baja pada putaran (revolusi) tertentu. putaran (revolusi) tertentu. Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada ukuran Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada ukuran 200 mesh. Jumlah yang lolos pada screen ukuran 200 200 mesh. Jumlah yang lolos pada screen ukuran 200 mesh dijadikan data dan dikalkulasi dengan mesh dijadikan data dan dikalkulasi dengan menggunakan hasil kalibrasi alat tersebut. menggunakan hasil kalibrasi alat tersebut.
54
KUALITAS BATUBARA
55
KUALITAS BATUBARA
56
KUALITAS BATUBARA
57
KUALITAS BATUBARA
ULTIMATE ANALYSIS
CARBON HYDROGEN OXYGEN SULFUR NITROGEN
58
KUALITAS BATUBARA
Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur dasar organik Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur dasar organik pembentuk batubara. pembentuk batubara. Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat batubara. Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat batubara. Semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi Carbonnya, semakin Semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi Carbonnya, semakin rendah hydrogen dan oxygennya. rendah hydrogen dan oxygennya. Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat bervariasi Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat bervariasi tergantung dari material pembentuk batubara. Sifatnya hampir tergantung dari material pembentuk batubara. Sifatnya hampir sama dengan Sulfur. sama dengan Sulfur. Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat dalam bentuk Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa pyridine yang berasosiasi dengan struktur aromatik, senyawa pyridine yang berasosiasi dengan struktur aromatik, sedangkan dalam batubara peringkat rendah, nitrogen ditemukan sedangkan dalam batubara peringkat rendah, nitrogen ditemukan dalam bentuk senyawa amina dan terikat pada ikatan hidrokarbon dalam bentuk senyawa amina dan terikat pada ikatan hidrokarbon alifatik. alifatik. Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan pembentuk Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan pembentuk batubara tersebut atau sebagai hasil dari aktifitas bakteri pada saat batubara tersebut atau sebagai hasil dari aktifitas bakteri pada saat pembentukan peat. pembentukan peat.
59
KUALITAS BATUBARA
ULTIMATE
Dalam Geology Batubara, Ultimate digunakan sebagai parameter penentu peringkat dan evaluasi-evaluasi lainnya. Sedangkan pada utilisasi batubara, kandungan ultimate digunakan sebagai dasar perhitungan stoiciometri udara yang diperlukan untuk membakar batubara secara sempurna.
Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20ooC) / kg Batubara Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20 C) / kg Batubara adalah: adalah:
35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O) 35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O)
60
KUALITAS BATUBARA
CO2 absorber
Koreksi Carbonate
H2O absorber
Koreksi Moisture
Gravimetri CO2
Gravimetri H2
61
62
KUALITAS BATUBARA
Pengujian Nitrogen
Prinsip Pengujian: N in COAL
destruksi
NH4+
Destilasi alkali
NH3
Alkalimetri / acidimetri
63
Nitrogen
64
KUALITAS BATUBARA
Penentuan Oksigen Oksigen ditentukan tidak dengan analisa laboratorium, melainkan hasil kalkulasi pengurangan dari 100% dengan Moisture, Ash, Carbon, Hydrogen, Nitrogen, dan Sulfur
% Oksigen = 100 (Moisture + Ash + Carbon + Hydrogen + Nitrogen + Sulfur)
65
Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara yang dinyatakan dalam temperature dalam berbagai yang dinyatakan dalam temperature dalam berbagai kondisi pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical, kondisi pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical, hemispherical, dan flow. hemispherical, dan flow. Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan Oksidasi. Oksidasi.
Tinggi = Lebar Tinggi = Lebar Tinggi < 1.6 mm
Mulai meleleh
66
KUALITAS BATUBARA
Sifat-Sifat AFT
Ash Fusion dalam batubara sangat bervariasi, ada yang Ash Fusion dalam batubara sangat bervariasi, ada yang homogen dalam satu seam, ada juga yang sangat homogen dalam satu seam, ada juga yang sangat heterogen baik secara vertikal seam maupun secara heterogen baik secara vertikal seam maupun secara lateral. lateral. Nilai AFT tergantung pada mineral matter yang dikandung Nilai AFT tergantung pada mineral matter yang dikandung oleh batubara. oleh batubara. Pada batubara produksi, nilai AFT dapat dipengaruhi oleh Pada batubara produksi, nilai AFT dapat dipengaruhi oleh dilusi atau material yang terbawa pada saat dilusi atau material yang terbawa pada saat penambangan. penambangan. AFT tidak selalu dapat dikorelasikan dengan ash analysis, AFT tidak selalu dapat dikorelasikan dengan ash analysis, karena sebenarnya abu yang di gunakan pada saat karena sebenarnya abu yang di gunakan pada saat pengujian bentuknya bukan oksida semuanya. Melainkan pengujian bentuknya bukan oksida semuanya. Melainkan masih dalam bentuk mineral. masih dalam bentuk mineral.
67
KUALITAS BATUBARA
68
KUALITAS BATUBARA
Ash Fusion Temperature dalam utilisasi dijadikan indikasi karakteristik ash dalam pembakaran. Nilai AFT rendah tidak diinginkan dalam utilisasinya karena dianggap dapat menyebabkan slagging atau fouling pada pipapipa boiler. AFT juga digunakan dalam membuat rumus empiris untuk memprediksi kecenderungan terjadinya slagging dalam boiler.
69
70
KUALITAS BATUBARA
ASH ANALYSIS
Sifat Sifat Ash Analysis
Ash Analysis didalam batubara bersifat tidak typical dan bervariasi dari satu seam ke seam lainnya atau didalam seam itu sendiri. Kandungan komposisi abu tergantung pada unsur pembentuk batubara, dan juga dipengaruhi oleh abu yang berasal dari luar seperti dilusi atau material yang terbawa selama penambangan. Abu batubara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Abu lignitic dan Abu Bituminous
Abu Lignitic = Fe2O3 < CaO + MgO Abu Bituminous = Fe2O3 > CaO + MgO
72
KUALITAS BATUBARA
Sebagai indikator karakteristik abu didalam pembakaran batubara. Prediksi sifat-sifat abu berdasarkan ash analysis biasanya dinyatakan dalam beberapa formula seperti :
KUALITAS BATUBARA
Ash Analysis sesuai dengan nama paramternya ditentukan dari abu batubara. Abu batubara setelah dipreparasi dan dilarutkan, kemudian diatomisasi dengan cara dibakar pada temperature tinggi, kemudian selama atomisasi disinari dengan radiasi lampu yang disesuaikan dengan unsur yang ditentukan Atom-atom unsur tersebut akan menyerap energi radiasi yang dipancarkan oleh lampu tersebut. Banyaknya energi yang diserap berbanding lurus dengan banyaknya atom yang terdapat dalam larutan tersebut. Dengan membandingkannya dengan grafik kalibrasi sample standar, maka kadar unsur dari batubara dapat ditentukan.
74
KUALITAS BATUBARA
Atomizer
Sample
75
ASH ANALYSIS
76
BASIS PARAMETER
AIR DRIED BASIS (ADB) AS RECEIVED BASIS (ARB) DRY BASIS (DB) DRY ASH FREE (DAF) DRY MINERAL MATTER FREE (DMMF)
77
Semua parameter yang ditentukan dari sample batubara yang sudah di air dried dinyatakan dalam basis ADB Air dried basis disebut juga as analysed atau as determined.
78
AS RECEIVED BASIS
As Received Basis adalah basis yang menyatakan parameter kualitas batubara pada saat diterima. As Received Basis didasarkan pada kualitas batubara dengan kandungan Total Moisture. (100-TM) P(ar) = P(adb) x -----------(100-Mad) P(ar) = Parameter (as received basis) P(adb) = Parameter (air dried basis) TM = Total Moisture Mad = Moisture (adb)
79
80
DRY BASIS
Dry Basis adalah basis dimana suatu parameter kualitas dikondisikan seolah-olah tidak mengandung moisture (kering) (100) P(db) = P(adb) x -----------(100-Mad) P(db) = Parameter (dry basis) P(adb) = Parameter (air dried basis) Mad = Moisture (adb)
81
82
Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas batubara yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut tidak mengandung moisture dan ash. P(daf) = P(adb) x 100/(100-Mad-Ash) P(daf) P(adb) Mad Ash = Parameter (dry ash free basis) = Parameter (air dried basis) = Moisture (adb) = Ash(adb)
83
84
Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas batubara yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut tidak mengandung moisture dan mineral matter MM = 1.08 A + 0.55S P(dmmf) = P(adb) x 100/(100-Mad-1.08A-0.55S) P(dmmf) P(adb) Mad A S = Parameter (dry mineral matter free) = Parameter (air dried basis) = Moisture (adb) = Ash(adb) = Sulfur (adb)
85
86
KONVERSI BASIS
Desire result Given results As analyzed (air dry) ad 100- Mar 100- Mad 100 100- Mad 100 100- Mad A ad 100 100- MadMmad As analyzed (air dry) ad As received (as sampled) AR Dry basis (DB) Dry, ash, free (DAF) Dry mineral matter free (Dmmf)
100-Adb 100
100-Mad-Mmad 100
100-Mar-Mmar 100
100-Mmdb 100
100-Mmdb 100-Adb
87
88