00 01
PRAKTIKUM PERAWATAN RAMBUT Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan perawatan rambut secara benar. Tujuan khusus Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menyebutkan pengertian perawatan rambut 2. Menjelaskan tujuan perawatan rambut 3. Melakukan tindakan keperawatan perawatan rambut secara benar Pengertian Perawatan rambut adalah menghilangkan kotoran dari kulit kepala dengan menggunakan shampo dan sabun Tujuan Perawatan Rambut 1. Merangsang sirkulasi pembulu darah di kulit kepala dengan memberi pijitan atau massage 2. Membersihkan rambut dan meningkatkan rasa nyaman pasien 3. Mengurangi rasa gatal pada kepala 4. Menghilangkan ketombe PROSES KEPERAWATAN Elemen Pengkajian 1. 2. 3. 4. 5. Kreteria Unjuk Kerja Kaji kemampuan klien dalam melakukan perawatan rambut Kaji kebiasaan klien dalam merawat rambut Kaji keadaan kulit kepala dan rambut Kali keadaan kulit kepala dan rambut: warna, bau, ketombe dan kerontokan Kaji hal-hal yang menjadi kontra indikasi seperti: klien dengan patah tulang leher, adanya trakeostomi, trauma kepala 1 2 Ke t.
6.
Kali kemampuan klien untuk perawatan kepala sendiri Diagnosa keperawatan yang sesuai : ............... Cuci tangan Siapkan alat Sebuah baskom berisi: 1. Dua handuk 2. Sisir 3. Shampo dan tempatnya (mangkok kecil) 4. Alat handuk dan perlak 5. Talang karet atau bak keramas 6. Kom (mangkok kecil) dan kasa pada tempatnya 7. Bengkok (piala ginjal) berisi larutan lisol 2-3 % atau cairan antiseptik lainya 8. Celemek plastik Ember berisi air hangat dan gayung Ember kosong Ceret berisi air panas Sarung tangan bersih Buku Catatan Alat Tulis
Diagnosa Keperawatan
7.
Perencanaan
8. 9.
Pelaksananan A. Tahap Orientasi memberikan salam sebagai pendekatan therapeutik 11. menjelaskan tujuan dan prosedur 12. menanyakan kesiapan klien klien sebelum kegiatan dilakukan 13. mendekatkan alat-alat, bila klien siap dilakukan tindakan 10. 14. Membaca Basmalah dan Siapkan klien Atur posisi klien: tidur
B. Tahap Kerja
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
26. 27.
terlentang dan atau duduk senyaman mungkin. menempatkan diri, disebelah kanan klien, jika mungkinkan. Menjaga privasi klien Memakai celemek plastik Melepaskan bantal dan tidurkan klien Memasang perlak dan handuk dibawah kepala klien Pasang talang karet dan arahkan ke ember yang kosong atau pasang bak keramas Letakkan ember diataskain pel Sumbat telinga dengan kapas (cottom balls) dan tutup mata klien dengan waslap Tutup dada dengan handuk sampai leher Sisir rambut, kemudian siram dengan air hangat menggunakan gayung Gosok pangkal rambut dengan kassa yang telah diberi shampo kemudian urut dengan ujung jari Bilas rambuut sampai bersih kemudian keringkan Angkat talang karet ke dalam ember dan letakkan haduk di baki.jika memakai bak keramas,angkat bak keramas
28. 29.
Sambil berkomunikasi Menyisingkan lengan baju untuk pemeriksaan tekanan darah (pada lengan atas) Memasang manset 2,5 cm diatas forssa cubiti. Memasang maset tidak terlalu erat atau terlalu longgar 30. Menghubungakan pipa tensimeter dengan pipa manset (jika belum terpasang) 31. Menutup sekrup balon karet 32. Membuka kunci reservoir
35.
36. 37.
38. 39.
43.
Meletakkan tensimeter harus datar Sambil berkomunikasi Meraba arteri brachalis dengan 3 jari tenga. Meletakkan bagian diafrahma stetoskope tepat diatas (bagian corong tertutup) Memompa balon sehingga udara masuk manset sampai detak arteri tidak terdengar lagi atau 30 mmHg diatas siastolik Membuka skrup balon berlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg perdetik sambil melihat skala Tentukan bunyi korotkoff pertama (sistole) Lanjutkan pengeluaran udara dalam manset, kemudian perhatikan sampai suara berkurang (korotkoff 4) dan kemudian menghilang (korotkoff 5) dan tentukan diastole. Pada waktu melihat skala mata setinggi skala tersebut. Bila hasilnya meragukan perlu diulang kembali dengan: Menurunkan air raksa sampai dengan 0 (nol) Mengulangi prosedur no 16 sampai no 19. Menurunkan air raksa sampai 0 (nol) dan mengunci reservoir Membuka pipa panghubung (jika perlu) Sambil berkomunikasi Melepas manset di tangan pasien Mengeluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam tensimeter.
Rapikan klien dan beri posisi yang nyaman 45. Bersama klien bersama sama membaca doa: 44.
ALLAHUMMA RABBANNAS. ADZHIBIL BASA ISYFI ANTASY SYAAFI LAA SYIFAAAN ILLAA SYIFAAAN LAA YUGHAADIRU SAQAMAA artinya (ya Allah! Tuhan segala manusia, hilangkan segala penderitaannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yanng menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan pasien 46. Kumpulkan dan bersihkan alat-alat 47. mencuci tangan Evaluasi 48. Evaluasi Keperawatan yang sesuai Status kesehatan pasien
Dokumentasi
catat waktu dan tanggal prosedur pengukuran TTV 50. catat hasil pengukuran TTV pada daftar list pasien (cardeks) 51. catat komplikasi yang terjadi selama dan sesudah prosedur. 52. toleransi klien terhadap prosedur yang dilakukan. 49. Hidayat, A. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta; EGC Tim KD. 2006. Buku Prosedur STIKES Sint Carolus. Jakarta NANDA, Nursing Diagnosis:
Sumber terkait
Definitions and classification, Philadelphia, USA Potter,PA. Perry, AG. Peterson, VR. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar Ed. 5. Jakarta; EGC. Keterangan: 0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah nilai yang didapat Jumlah keseluruhan (37) X 100 Evaluasi Diri/Penguji: ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ......... Penangg ung Jawab Laboratorium
( .) Catatan : Prinsip prosedur TTV 1. Bekerja dengan berhati-hati. 2. Tidak ragu-ragu dan bergesa-gesa. 3. Mencatat dengan tapat dan benar.