Anda di halaman 1dari 27

Latar belakang/sejarah berdirinya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

Posted: April 10, 2010 in Sejarah, Uncategorized

4 PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama yang dihadiri wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York. Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gerejagereja (Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Deans Yard di sebelah Wesminter Abbey di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokoh-tokoh gereja yang menjadi seorang Freemason. Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak 1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940. King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft (Freemason) dan pada tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang Freemason (Lihat buku Christianity and Freemasonry; Kirby). Uskup Agung Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup Agung Canterbury (1945-1961). Selanjutnya, diketahui bahwa istilah United Nations dicetuskan pertama kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari Organisasi Yahudi Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow berkedok gerakan sosial dan amal seperti Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya terdapat dua catatan mengenai aktivitasnya di organisasi Mason tersebut. Satu sumber menyatakan Rosevelt bergabung dengan sebuah organisasi Lodge pada tanggal 11 Oktober 1911. Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk pada 28 November 1911. Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan dalam persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis, Republik China,

Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C. Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakilwakil anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa. Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini menandatangani Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Polandia yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu. Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46 negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51 negara. Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS jadi bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui merupakan anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan wakil-wakil dari beberapa negara yang lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz (NYC). Kantornya dibuka secara resmi pada 9 Januari 1951. Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh tokoh-tokoh dan pentolan anggota-anggota Freemason dan cabang-cabangnya. Dalam sebuah artikel tercatat nama U Thant (UN Secretary General), Robert Strange McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968; President World Bank 1968-1981). LOGO/LAMBANG PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA) Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom. Tak hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga berupa tebaran ranting dan dedaunan Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol nomor 33 adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan dengan semak yang membakar yang Moses (Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan merupakan kayu yang oleh Tuhan diperintahkan kepada Moses untuk gunakan sebagai bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan Tempat Beribadah. PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG TERJADI SAAT BERDIRINYA PBB Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan tindakannya adalah buah dari konsep organisasi bawah tanah Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya untuk melindungi gerakan zionisme dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang

merupakan teman mesranya negara zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran tersebut, yaitu sbb: 1. Pencetus PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika Serikat. 2. konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara khusus pada 25 April 1945 di San Francisco. 3. Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi. 4. Slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan, persaudaraan, dan kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB. 5. adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negaranegara maju dengan program pinjaman lunak jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai seratus persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa. Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas Perang Salib, oleh para Kesatria Templar penganut faham Freemasonry. Mereka menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para penziarah yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul perbankan modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang masa kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi. 6. adanya dominasi kekuatan oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis Umum yang secara hukum lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai penonton yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas bangsa lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan campur tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel. Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi. Sebelum PBB lahir, Yahudi sudah menguasai lembaga dunia yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal ini ditegaskan Nahom Sokolov, seorang pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27 Agustus 1922. Dan peran terbesar yang telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis internasional adalah, keberhasilannya meletakkan batu pertama bagi berdirinya negara Israel di tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan peran yang pernah dimainkan LBB sebelumnya. Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi sebagaimana pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya, Zionis internasional telah menancapkan kukunya di PBB, dimana 60 % dari keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas memegang posisi penting dan strategis. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi tidak lebih dari 5 %. Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di PBB untuk merealisasikan impian dan tujuan politik jahat mereka. Maka ketika negara Yahudi (Israel) ini tidak mematuhi resolusi yang dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku tangan tidak pernah mengambil tindakan tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi resolusi PBB

adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi seluruh kekuatan dunia akan dikerahkan untuk menghancurkannya.

Fungsi PBB
Memelihara perdamaian dan keamanan dunia. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.

Daftar negara anggota PBB / UN : Afganistan - terdaftar sejak 19 November 1946 Afrika Selatan - terdaftar sejak 7 November 1945 Republik Afrika Tengah - terdaftar sejak 20 September 1960 Albania - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Aljazair - terdaftar sejak 8 Oktober 1962 Amerika Serikat - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Andorra - terdaftar sejak 28 Juli 1993 Angola - terdaftar sejak 1 Desember 1976 Antigua dan Barbuda - terdaftar sejak 11 November 1981 Arab Saudi - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Argentina - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Armenia - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Australia - terdaftar sejak 1 November 1945 Austria - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Azerbaijan - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Bahama - terdaftar sejak 18 September 1973 Bahrain - terdaftar sejak 21 September 1971 Bangladesh - terdaftar sejak 17 September 1974 Barbados - terdaftar sejak 9 Desember 1966 Belanda - terdaftar sejak 10 Desember 1945 Belarus - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Belgia - terdaftar sejak 27 Desember 1945

Belize - terdaftar sejak 25 September 1981 Benin - terdaftar sejak 20 September 1960 Bhutan - terdaftar sejak 21 September 1971 Bolivia - terdaftar sejak 14 November 1945 Bosnia Herzegovina - terdaftar sejak 22 Mei 1992 Botswana - terdaftar sejak 17 Oktober 1966 Brasil - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Britania Raya - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Brunei - terdaftar sejak 21 September 1984 Bulgaria - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Burkina Faso - terdaftar sejak 20 September 1960 Burundi - terdaftar sejak 18 September 1962 Chad - terdaftar sejak 20 September 1960 Chili - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Ceko - terdaftar sejak 19 Januari 1993 Denmark - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Djibouti - terdaftar sejak 20 September 1977 Dominika - terdaftar sejak 18 Desember 1978 Republik Dominika - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Ekuador - terdaftar sejak 21 Desember 1945 El Salvador - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Eritrea - terdaftar sejak 28 Mei 1993 Estonia - terdaftar sejak 17 September 1991 Ethiopia - terdaftar sejak 13 November 1945 Fiji - terdaftar sejak 13 Oktober 1970 Filipina - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Finlandia - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Gabon - terdaftar sejak 20 September 1960 Gambia - terdaftar sejak 21 September 1965 Georgia - terdaftar sejak 31 Juli 1992 Ghana - terdaftar sejak 8 Maret 1957 Grenada - terdaftar sejak 17 September 1974 Guatemala - terdaftar sejak 21 November 1945 Guinea Khatulistiwa - terdaftar sejak 12 November 1968 Guinea - terdaftar sejak 12 Desember 1958 Guinea Bissau - terdaftar sejak 17 September 1974 Guyana - terdaftar sejak 20 September 1966 Haiti - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Honduras - terdaftar sejak 17 Desember 1945 Hongaria - terdaftar sejak 14 Desember 1955

Islandia - terdaftar sejak 19 November 1946 India - terdaftar sejak 30 Oktober 1945 Indonesia - terdaftar sejak 28 September 1950 Iran - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Irak - terdaftar sejak 21 Desember 1945 Irlandia - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Israel - terdaftar sejak 11 Mei 1949 Italia - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Jamaika - terdaftar sejak 18 September 1962 Jepang - terdaftar sejak 18 Desember 1956 Jerman - terdaftar sejak 18 September 1973 Kamboja - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Kamerun - terdaftar sejak 20 September 1960 Kanada - terdaftar sejak 9 November 1945 Kazakhstan - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Kenya - terdaftar sejak 16 Desember 1963 Kepulauan Marshall - terdaftar sejak 17 September 1991 Kepulauan Solomon - terdaftar sejak 19 September 1978 Kiribati - terdaftar sejak 14 September 1999 Kolombia - terdaftar sejak 5 November 1945 Komoro - terdaftar sejak 12 November 1975 Republik Kongo - terdaftar sejak 20 September 1960 Republik Demokratik Kongo - terdaftar sejak 20 September 1960 Kosta Rika - terdaftar sejak 2 November 1945 Kroasia - terdaftar sejak 22 Mei 1992 Kuba - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Korea Selatan - terdaftar sejak 17 September 1991 Korea Utara - terdaftar sejak 17 September 1991 Kuwait - terdaftar sejak 14 Mei 1963 Kirgizia - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Laos - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Latvia - terdaftar sejak 17 September 1991 Lebanon - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Lesotho - terdaftar sejak 17 Oktober 1966 Liberia - terdaftar sejak 2 November 1945 Libya (Arab Jamahiriya) - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Liechtenstein - terdaftar sejak 18 September 1990 Lituania - terdaftar sejak 17 September 1991 Luxemburg - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Macedonia (Yugoslavia Lama) - terdaftar sejak 8 April 1993

Madagaskar - terdaftar sejak 20 September 1960 Malawi - terdaftar sejak 1 Desember 1964 Malaysia - terdaftar sejak 17 September 1957 Maladewa - terdaftar sejak 21 September 1965 Mali - terdaftar sejak 28 September 1960 Malta - terdaftar sejak 1 Desember 1964 Maroko - terdaftar sejak 12 November 1956 Mauritania - terdaftar sejak 27 Oktober 1961 Mauritius - terdaftar sejak 24 April 1968 Mesir - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Meksiko - terdaftar sejak 7 November 1945 Mikronesia - terdaftar sejak 17 September 1991 Moldavia - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Monako - terdaftar sejak 28 Mei 1993 Mongolia - terdaftar sejak 27 Oktober 1961 Montenegro - terdaftar sejak 28 Juni 2006 Mozambik - terdaftar sejak 16 September 1975 Myanmar - terdaftar sejak 19 April 1948 Namibia - terdaftar sejak 23 April 1990 Nauru - terdaftar sejak 14 September 1999 Nepal - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Nikaragua - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Niger - terdaftar sejak 20 September 1960 Nigeria - terdaftar sejak 7 Oktober 1960 Norwegia - terdaftar sejak 27 November 1945 Oman - terdaftar sejak 7 Oktober 1971 Pakistan - terdaftar sejak 30 September 1947 Palau - terdaftar sejak 15 Desember 1994 Panama - terdaftar sejak 13 November 1945 Pantai Gading - terdaftar sejak 20 September 1960 Papua Nugini - terdaftar sejak 10 Oktober 1975 Paraguay - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Perancis - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Peru - terdaftar sejak 31 Oktober 1945 Polandia - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Portugal - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Qatar - terdaftar sejak 21 September 1971 Rumania - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Rusia - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Rwanda - terdaftar sejak 18 September 1962

Saint Kitts dan Nevis - terdaftar sejak 23 September 1983 Saint Lucia - terdaftar sejak 18 September 1979 Saint Vincent dan Grenadines - terdaftar sejak 16 September 1980 Samoa - terdaftar sejak 15 Desember 1976 San Marino - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Sao Tome dan Principe - terdaftar sejak 16 September 1975 Selandia Baru - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Senegal - terdaftar sejak 28 September 1960 Serbia - terdaftar sejak 1 November 2000 Seychelles - terdaftar sejak 21 September 1976 Sierra Leone - terdaftar sejak 27 September 1961 Singapura - terdaftar sejak 21 September 1965 Siprus - terdaftar sejak 20 September 1960 Slovakia - terdaftar sejak 19 Januari 1993 Slovenia - terdaftar sejak 22 Mei 1992 Somalia - terdaftar sejak 20 September 1960 Spanyol - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Sri Lanka - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Sudan - terdaftar sejak 12 November 1956 Suriah - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Suriname - terdaftar sejak 4 Desember 1975 Swaziland - terdaftar sejak 24 September 1968 Swedia - terdaftar sejak 19 November 1946 Swiss - terdaftar sejak 10 September 2002 Tajikistan - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Tanjung Verde - terdaftar sejak 16 September 1975 Tanzania - terdaftar sejak 14 Desember 1961 Thailand - terdaftar sejak 16 Desember 1946 Tiongkok / Cina - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Timor Timur - terdaftar sejak 27 September 2002 Togo - terdaftar sejak 20 September 1960 Tonga - terdaftar sejak 14 September 1999 Trinidad Tobago - terdaftar sejak 18 September 1962 Tunisia - terdaftar sejak 12 November 1956 Turki - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Turkmenistan - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Tuvalu - terdaftar sejak 5 September 2000 Uganda - terdaftar sejak 25 Oktober 1962 Ukraina - terdaftar sejak 24 Oktober 1945 Uni Emirat Arab - terdaftar sejak 9 Desember 1971

Uruguay - terdaftar sejak 18 Desember 1945 Uzbekistan - terdaftar sejak 2 Maret 1992 Vanuatu - terdaftar sejak 15 September 1981 Venezuela - terdaftar sejak 15 November 1945 Vietnam - terdaftar sejak 20 September 1977 Yaman - terdaftar sejak 30 September 1947 Yordania - terdaftar sejak 14 Desember 1955 Yunani - terdaftar sejak 25 Oktober 1945 Zambia - terdaftar sejak 1 Desember 1964 Zimbabwe - terdaftar sejak 25 Agustus 1980

A. SEJARAH BERDIRINYA ASEAN

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura : 1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik 2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak 3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman 4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos 5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu : 1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984 2. Vietnam tangal 28 Juli 1995 3. Myanmar tangal 23 Juli 1997 4. Laos tangal 23 Juli 1997 5. Kamboja tangal 16 Desember 1998

Fungsi asean

ASEAN Free Trade Area AFTA is a trade bloc agreement by the Association of Southeast Asian Nations supporting local manufacturing in all ASEAN countries The AFTA Fungsi fungsi Kerjasama ASEAN Fungsi fungsi kerjasama ASEAN dibentuk berdasarkan kepada Rancangan rancangan berikut Rancangan Pembangunan Sosial ASEAN Dis Fungsi ASEAN Posted March 22 2011 in Opini tidak lebih signifikan jika tanpa dukungan dari negara negara Plus 3 Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik Mengkaji peranan organisasi internasional ASEAN AA PBB dalam meningkatkan hubungan internasional Bahasa ASEAN yang paling terkenal adalah bahasa Melayu Bahasa Melayu dituturkan kedua bangsa ini mengembangkan bahasanya masing masing agar dapat menjalankan fungsi h menjalankan tugas tugas lain yang diperuntukkan dalam Piagam ini atau apa apa fungsi lain sebagaimana yang mungkin ditentukan oleh Sidang Kemuncak ASEAN 3 Profil Bahagian Fungsi Bahagian Piagam Pelanggan Preferential Tariff CEPT Scheme for the ASEAN Free 1 1 3 Only Member Countries which have made the offer Penerapan Asean China Free Trade Agreement ACFTA dalam Perdagangan Internasional Fungsi dari B L Hal hal yg perlu diperhatikan di dalam B L Cara peralihan I Chulabhorn Graduate Institute ASEAN Foundation Joint Post graduate Fungsi Visi Misi dan Tujuan Struktur Organisasi Organisasi Tata Usaha Bagian Kepegawaian The 14th Meeting of the ASEAN TMHS Scientific Committee ATSC and Related Meetings of the ACCSQ TMHS PWG Task Force 10 Feb 2012 Direktif Mengenai Syarat Pendaftaran

ASEAN memiliki konsensus yang cukup baik dalam menentukan berbagai kesepakatan, seperti perkembangan pertemuan-pertemuan menuju Masyarakat Asia Tenggara. Namun, konsensus yang hanya di atas kertas ini tidak mampu menjawab tantangan kedaulatan negara sehingga norma dan praksis terputus. Di Uni Eropa, misalnya, mekanisme integrasi dilakukan secara bertahap dengan lebih terukur, terutama dalam memberikan prinsip fleksibilitas integrasi kepada negara anggota. Mekanisme ini juga menjadi alat motivasi sekaligus evaluasi akan kesiapan suatu negara dalam menggabungkan dirinya ke dalam Uni Eropa. Niat awal membangun ASEAN sebagai medium perbaikan dan penyatuan bisa berakhir siasia jika keadaan ini berlanjut. ASEAN tidak lagi pantas disebut sebagai komunitas yang terbayangkan karena kurangnya komitmen politik yang pada akhirnya hanya membawa ASEAN sebagai komunitas bayangan. Keengganan negara-negara anggota untuk mengintegrasikan kesepakatan regional dalam yurisdiksi nasional akan menjadi hambatan terberat bagi ASEAN. Oleh karena itu, ketegasan ASEAN menjadi penengah dan fasilitatorsebagaimana diamanatkan dalam Bab VIII Piagam ASEANakan menjadi langkah awal dalam mengatasi berbagai sengketa. ASEAN harus mampu mendapatkan kepercayaan dari anggotanya sendiri sehingga kasus serupa, khususnya pengaduan Kamboja ke Dewan Keamanan PBB, tidak terulang lagi. Terakhir, komitmen yang kuat untuk membangun stabilitas nasional harus disiapkan demi tercapainya keterhubungan dalam ASEAN. Tentu ASEAN sebagai pusat institusi Asia

Tenggara perlu diperkuat untuk mempersiapkan dinamika internasional yang mungkin berdampak pada kawasan. Dalam kasus Thailand dan Kamboja ini, Indonesia ditantang untuk lebih mengedepankan mekanisme mediasi dengan identitas sebagai ASEAN, bukan sebagai Indonesia. Ujian ini ke depan akan membuktikan apakah ASEAN memang dikehendaki atau tidak oleh anggotanya.
1. Latar Belakang Berdirinya APEC Dinamika ekonomi politik Asia Pasifik pada akhir tahun 1993 tampak memasuki babak baru, terutama dalam bentuk pengorganisasian kerja sama perdagangan dan investasi regional. Dalam hal ini, negara-negara Asia Pasifik berbeda dengan negara-negara di Eropa Barat. Negara-negara di Eropa Barat memulainya dengan membentuk wadah kerja sama regional. Dengan organisasi itu, ekonomi di setiap negara saling berhubungan dan menghasilkan ekonomi Eropa yang lebih kuat daripada sebelum Perang Dunia II. Sebaliknya, negaranegara Asia Pasifik, terutama sejak tahun 1970-an, saling berhubungan secara intensif dan menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi walaupun tanpa kerangka kerja sama formal seperti yang ada di Eropa. Bahkan, berbagai transaksi ekonomi terjadi antarnegara yang kadang-kadang tidak memiliki hubungan diplomatik. Taiwan adalah contoh negara yang tidak diakui eksistensi politiknya, tetapi menjadi rekanan aktif sebagian besar negara Asia Pasifik dalam kegiatan ekonomi. Sekarang dinamika ekonomi itu dianggap memerlukan wadah organisasi yang lebih formal. Dunia usaha lebih dahulu merasakan adanya kebutuhan akan organisasi itu, seperti tercermin dalam pembentukan Pacific Basin Economic Council (PBEC) tahun 1969. Organisasi ini beranggotakan pebisnis dari semua negara Asia Pasifik, kecuali Korea Utara dan Kampuchea. Organisasi PBEC aktif mendorong perdagangan dan investasi di wilayah Asia Pasifik, tetapi hanya melibatkan sektor swasta. Pada tahun 1980 muncul Pacific Economic Cooperation Council (PECC). Organisasi yang lahir di Canberra, Australia ini menciptakan kelompok kerja untuk mengidentifikasi kepentingan ekonomi regional, terutama perdagangan, sumber daya manusia, alih teknologi, energi, dan telekomunikasi. Walaupun masih bersifat informal, PECC melibatkan para pejabat pemerintah, pelaku bisnis, dan akademis. Salah satu hasil kegiatan PECC adalah terbentuknya Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) sebagai wadah kerja sama bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi yang secara resmi terbentuk bulan November 1989 di Canberra, Australia pada tahun 1989. Pembentukan APEC atas usulan Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Suatu hal yang melatarbelakangi terbentuknya APEC adalah perkembangan situasi politik dan ekonomi dunia pada waktu itu yang berubah secara cepat dengan munculnya kelompokkelompok perdagangan seperti MEE, NAFTA. Selain itu perubahan besar terjadi di bidang politik dan ekonomi yang terjadi di Uni Soviet dan Eropa Timur. Hal ini diikuti dengan kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay (perdagangan bebas). Apabila masalah perdagangan bebas gagal disepakati, diduga akan memicu sikap proteksi dari setiap negara dan sangat menghambat perdagangan bebas. Oleh karena itu, APEC dianggap bisa menjadi langkah efektif untuk mengamankan kepentingan perdagangan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Adapun tujuan dibentuknya APEC adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik terutama di bidang perdagangan dan investasi.

2. Anggota dan Klasifikasi Negara Anggota Pada awal berdirinya, APEC beranggotakan dua belas negara, yaitu enam negara anggota ASEAN dan enam mitra dialognya, seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1991 APEC menerima Cina, Hongkong dan Taiwan masuk menjadi anggotanya. Dalam pertemuan di Seattle, Kanada pada bulan November 1993, APEC memasukkan Papua Nugini dan Meksiko sebagai anggota.Pada pertemuan di Bogor tahun 1994 anggota APEC menjadi 18 negara yaitu : a) Indonesia b) Singapura c) Thailand d) Filipina e) Malaysia f) Brunei Darussalam g) Amerika Serikat h) Jepang i ) Kanada j) Korea Selatan k) Selandia Baru l) Australia m) RRC n) Taiwan o) Hongkong p) Meksiko q) Papua Nugini r) Cile Dari 18 negara anggota, diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yang didasarkan atas kemajuan ekonomi dan industri, yaitu sebagai berikut. a) Negara sangat maju : AS dan Jepang. b) Negara maju : Kanada, Australia, dan Selandia Baru. c) Negara industri : Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Hongkong. d) Negara berkembang : Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, Thailand, RRC, Meksiko, Papua Nugini, Cili, dan Indonesia. 3. KTT APEC APEC merupakan kerja sama ekonomi regional untuk memajukan perdagangan dan investasi di Asia Pasifik.Pertemuan tingkat tinggi para kepala negara/pemerintah disebut meeting atau AELM (APEC Economic Leaders Meeting = Pertemuan para pemimpin Ekonomi APEC) yang bersifat informal. Adapun AELM diadakan: a) AELM I di Seattle, AS tahun 1993 b) AELM II, di Bogor, Indonesia tahun 1994 c) AELM III, di Osaka, Jepang tahun 1995 d) AELM IV di Manila Filipina tahun 1996 e) AELM V di Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 17-18 November 1998. 4. Kerja Sama APEC Sejak akhir tahun 1980-an, motivasi untuk melakukan kerja sama regional itu makin kuat karena beberapa hal berikut ini.

a) Perlu kesiapan negara-negara Asia Pasifik terhadap kemungkinan peningkatan proteksi di Eropa dan Amerika Serikat. Seperti telah diketahui bahwa pada dasawarsa 1980-an, Eropa mempercepat langkahnya menuju penyatuan ekonomi dan moneter Eropa. Demikian pula halnya ketika North American Free Trade Area (NAFTA) makin gencar dan Amerika Serikat makin sering menerapkan tekanan politik dalam kebijakan perdagangan luar negerinya, misalnya, melalui ancaman pencabutan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). Antisipasi terhadap perkembangan itu mendorong para pemimpin kawasan ini memformalkan kerja sama regional. b) Peningkatan pertumbuhan perdagangan Intra-Asia dan Intra-Asia Pasifik. Dalam periode 19881992 total ekspor negara-negara anggota APEC meningkat dari 1.079,4 miliar dolar Amerika menjadi 1.518,0 miliar dolar Amerika dan 66 persen di antaranya adalah ekspor ke sesama anggota APEC. Dalam periode yang sama, total impor negara-negara meningkat dari 1.221,1 miliar dolar Amerika menjadi 1.519,4 miliar dollar Amerika dan 67,2 persen di antaranya adalah impor dari sesama anggota APEC. Makin intensifnya interaksi intraregional itu juga diduga menumbuhkan motivasi regionalisme di kawasan yang menghasilkan kira-kira 50 persen produksi dunia dan menguasai 40 persen pangsa pasar global. c) Kemunculan negara-negara industri baru di Asia Timur. Keyakinan akan kekuatan sendiri dan rasa percaya diri yang muncul akibat prestasi itu juga banyak mendorong negara-negara di kawasan ini untuk melakukan kerja sama regional. d) Infrastruktur yang makin baik, seperti telekomunikasi dalam mendukung kerja sama regional. Dari sudut kepentingan ekonomi, lebih dari 70% pasar ekspor Indonesia berada di kawasan Asia Pasifik. Begitu pula impor Indonesia kira-kira 60% berasal dari negara-negara anggota APEC. Mereka juga menyumbang hampir 35% dari keseluruhan bantuan luar negeri yang diterima Indonesia. Dampak kerja sama ekonomi dalam kegiatan investasi di APEC adalah terbukanya peluang pasar yang makin lebar. Hal yang juga harus dimengerti ialah APEC bisa menjadi ancaman jika perekonomian kita tidak segera dipersiapkan untuk arus perdagangan bebas. Dengan terjun ke perdagangan bebas, sebuah negara harus siap menerima banjir barang impor, tetapi yang dimaksud bukan perdagangan bebas dalam arti sebebas-bebasnya. Persoalan besar yang dihadapi negara-negara Selatan dalam kedua arena tersebut adalah rendahnya tingkat solidaritas mereka. Dalam APEC, negaranegara Selatan tidak bertindak sebagai kelompok yang bersatu. Misalnya, Malaysia yang berusaha menentang Amerika Serikat ternyata tidak memperoleh dukungan dari rekan-rekannya dari ASEAN. Begitu pula yang terjadi dalam perundingan Putaran Uruguay dan GATT. Upaya negara-negara Selatan untuk menerapkan strategi koalisi global dan melakukan negosiasi dan tawar-menawar sebagai kelompok seperti yang mereka lakukan dalam United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) tidak berhasil karena beberapa alasan berikut. a) Penerapan strategi pecah dan tindas oleh negara-negara Utara, terutama Amerika Serikat. Salah satu mekanismenya adalah tekanan-tekanan bilateral terhadap negara-negara yang hendak menentang usulan GATT. b) Adanya kehendak negara-negara Selatan untuk membentuk koalisi menentang negara-negara Utara. Oleh karena itu, negara-negara Utara mengusulkan pembentukan Kelompok Cairns dalam GATT yang beranggotakan negara-negara Utara dan Selatan, seperti Argentina, Australia, Brasil, Cile, Kolombia, Filipina, Hongaria, Indonesia, Kanada, Malaysia, Selandia Baru, Thailand, dan

Uruguay. Dengan demikian, pengelompokan yang eksklusif dari negara-negara Selatan tidak terjadi. c) Adanya kemungkinan bahwa keberhasilan Taiwan, Korea Selatan, dan Singapura sebagai negara industri baru melalui jalur kapitalis, neoklasik, dan dengan menempel pada negara besar, seperti Amerika Serikat telah melunturkan keyakinan banyak negara Selatan tentang efektivitas koalisi SelatanSelatan itu. 5. Prinsip ASEAN dan Sikap Indonesia Prinsip ASEAN terhadap APEC adalah sebagai berikut. a) Setiap peningkatan kerja sama di kawasan Asia-Pasifik, hendaknya identitas, kepentingan, dan persatuan ASEAN tetap dipertahankan. b) Kerja sama hendaknya didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan, keadilan, dan keuntungan bersama. c) Hendaknya kerja sama tidak diarahkan pada pembentukan blok perdagangan yang tertutup (inward looking economic or trading block). d) Hendaknya kerja sama ditujukan untuk memperkuat kemampuan individual dan kolektif para peserta. e) Hendaknya pertumbuhan kerja sama dikembangkan secara bertahap dan pragmatis Sedangkan sikap Indonesia terhadap keberadaan APEC adalah menyambut era perdagangan bebas dengan tangan terbuka. Perdagangan bebas menuntut produk-produk berkualitas, memiliki daya saing tinggi dan mampu menembus pasaran dunia. Untuk mempersiapkan era pasar bebas tersebut, maka langkah pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut. a) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. b) Meningkatkan mutu produk-produk agar mampu menembus pasaran dunia dan mampu bersaing. c) Meningkatkan budaya ACI (Aku Cinta Indonesia), yaitu menumbuhkan mentalitas di kalangan rakyat Indonesia dari kalangan bawah, menengah dan atas agar mencintai segala produksi dalam negeri. d) Meningkatkan semangat nasionalisme agar tidak terbawa arus globalisasi agar tercipta modernisasi bukan westernisasi. e) Meningkatkan semangat juang dan pantang menyerah untuk membangun bangsa dan negara.

120 Matematika XI SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi A . P EN D AH UL U AN Standar Kompetensi

G e o m e t r i D i m e n s i D u a terdiri dari tiga (3) Kompetensi Dasar.Pada penyajian dalam buku ini, setiap Kompetensi Dasar memuat Tujuan, Uraianmateri, Rangkuman dan Latihan. Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi iniadalah S u d u t B a n g u n D a t a r , K e l i l i n g B a n g u n D a t a r d a n L u a s D a e r a h B a n g u n Da tar dan T r an sf o r m a si B a n g un Da tar . Standar Kompetensi ini digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah sudut, luas dan keliling bangun datar, padakehidupan sehari-hari dalam rangka untuk menunjang program keahliannya.Sebelum mempelajari kompetensi ini, diharapkan anda telah menguasai standarkompetensi Sistem Bilangan Real terutama tentang perkalian, pembagian,penjumlahan dan pengurangan bilangan real dan fungsi.Pada setiap akhir Kompetensi dasar tercantum soal-soal latihan yang disusun dari soal-soal yang mudah sampai soal-soal yang sukar. Latihan soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan anda terhadap kompetensi dasar ini, artinya setelahmempelajari kompetensi dasar ini secara mandiri dengan bimbingan guru sebagaifasilisator, ukur sendiri kemampuan anda dengan mengerjakan soalsoal latihantersebut.Untuk melancarkan kemampuan anda supaya lebih baik dalam mengerjakan soal,disarankan semua soal dalam latihan ini dikerjakan baik di sekolah dengan bimbinganguru maupun di rumah.Untuk mengukur standar kompetensi lulusan tiap siswa, di setiap akhir kompetensidasar, guru akan memberikan evaluasi apakah anda layak atau belum layak mempelajari standar Kompetensi berikutnya. Anda dinyatakan layak jika anda dapatmengerjakan soal 60% atau lebih soal-soal evaluasi yang akan diberikan guru. B. KOMPETENSI DASAR B .1 . S ud u t B an g un D a t ar a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Mengukur sudut dengan menggunakan busur Mengkonversikan satuan sudut derajat ke radian atau sebaliknya. b . Ur a i an Ma te r i 1). Definisi dan pengukuran sudut Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua ruas garis dan titik. Untuk menyatakannama, disertai suatu sudut dilambangkan dengan : < hurufhuruf Yunani seperti :

, , dan lain-lain. Untuk mengukur sudut biasanya digunakan dengan B u s u r .

0
Geometri Dimensi Dua Materi Pelatihan Guru SMK Model Seni/Pariwisata/Bisnis Manajemen Yogyakarta, 28 November 23 Desember 2010

Oleh Dr. Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 20101 Geometri Dimensi Dua A. Pendahuluan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang saat ini telah diimplementasikan di sekolah seseungguhnya ruhnya adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat diartikan sebagai rancangan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi khusus yang harus dipelajari dan atau ditampilkan siswa. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dengan demikian, kompetensi yang harus dicapai siswa merupakan kemampuan yang komprehensif, yakni meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Seperangkat kompetensi tersebut pada akhirnya akan menggambarkan sebuah profil kompetensi yang utuh, terukur, dan teramati. Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi, serta sifat esensial materi dan keterpakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan matematika yang dipilih dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat berkembang secara optimal, serta memperhatikan pula perkembangan pendidikan matematika di dunia sekarang ini. Secara umum, terdapat 4 aspek matematika yang dibelajarkan di sekolah, yakni: Bilangan, Geometri dan pengukuran, Peluang dan Statistika, dan Aljabar. Pembelajaran

geometeri di sekolah secara umum dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan bernalar siswa yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Dengan menyadari bahwa kompetensi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan baik, terlebih dalam penguasaan materi ajar merupakan faktor dominan penentu keberhasilan implementasi suatu kurikulum, maka usaha untuk meningkatkan kemampuan guru perlu terus dilakukan. Pada makalah ini, disajikan beberapa materi geometri dimensi dua sebagai bahan diskusi untuk menyegarkan kembali dan meningkatkan kemampuan guru dalam menguasi materi ajar geometri di SMK. Materi-materi yang diuraikan dalam makalah ini adalah sudut, bangun datar (segitiga dan segiempat serta luasnya), dan transformasi geometri. 2 B. Sudut Sudut adalah gabungan dua sinar garis yang bersekutu titik pangkalnya. Gambar 1. Sudut Suatu sudut yang dibentuk oleh sinar garis OA dan OB dinotasikan atau atau -kaki sudut dan titik O

disebut titik sudut. Ukuran sudut dinyatakan dengan derajat atau radian. Perhatikan Gambar 1 berikut. Ukuran keliling lingkaran. Dengan kata lain, ukuran sudut satu putaran penuh adalah 360. Ukuran lingkaran, yaitu r. Gambar 2. Satuan Sudut Hubungan antara dua satuan sudut, yaitu derajat dan radian adalah sebagai -jari

berikut. Perhatikan kembali Gambar 2 di atas. = atau 1 rad = = 57,3 Sebaliknya dapat ditentukan bahwa 1 = radian B OrA

B3 Suatu sudut disebut sudut nol apabila kaki-kaki sudut tersebut berimpit.

Sedangkan suatu sudut disebut sudut lurus apabila kaki-kaki sudut tersebut berlawanan. Dua sudut berlainan dikatakan berdampingan apabila kedua sudut tersebut memiliki titik sudut yang sama dan salah satu kaki dari kedua sudut tersebut berimpit, sedangkan kaki-kaki yang lain terletak berlainan pihak terhadap garis yang memuat kaki yang berimpit. Daerah dalam ara himpunan

titik-titik yang sepihak dengan A terhadap sinar garis OB dan himpunan titik-titik yang sepihak dengan B terhadap sinar garis OA. Titik-titik yang tidak terletak pada daerah dalam maupun pada . Ukuran sudut nol adalah 0 dan ukuran sudut lurus adalah 180 . Sudut sikusiku adalah sudut dengan ukuran 90. Sudut lancip adalah sudut dengan ukuran lebih dari 0 tetapi kurang dari 90. Sudut tumpul adalah sudut dengan ukuran lebih dari 90 tetapi kurang dari 180. Dalam praktik pembelajaran, dapat diperkenalkan istilah sudut berat ke dalam (sudut refleks), yaitu sudut dengan ukuran lebih dari 180 dan kurang dari 360, sedangkan sudut dengan ukuran 0 sampai 180 disebut sudut berat ke luar. Dua sudut berlainan disebut berpelurus apabila jumlah ukuran dua sudut tersebut adalah 180. Bila dua sudut berlainan berpelurus, maka sudut yang satu disebut pelurus (suplemen) sudut yang lain. Dua sudut berlainan disebut membentuk pasangan linear apabila keduanya berdampingan dan kaki-kaki yang tak berimpit merupakan sinar-sinar garis yang berlawanan. Akibatnya, jika dua sudut membentuk pasangan linear, maka keduanya berpelurus. Dua sudut berlainan disebut bersisian apabila dua sudut tersebut berdampingan dan berpelurus. Dua sudut berlainan yang masing-masing bukan merupakan sudut nol ataupun sudut lurus, disebut bertolak belakang apabila kakikaki kedua sudut tersebut membentuk dua pasang sinar garis yang berlawanan.

Berikut adalah beberapa sudut. 1. Jika dua sudut berlainan yang masing-masing berpelurus dengan suatu sudut yang sama, maka keduanya kongruen.4 2. Jika dua sudut merupakan pelurus dari dua sudut lain yang kongruen, maka kedua sudut yang disebut pertama kongruen. 3. Dua sudut berpenyiku apabila jumlah ukuran kedua sudut tersebut sama dengan ukuran sudut siku-siku. Bila dua sudut berlainan berpenyiku, maka sudut yang satu disebut penyiku (komplemen) sudut yang lain. 4. Jika dua sudut berlainan yang masing-masing berpenyiku dengan suatu sudut yang sama, maka kedua sudut tersebut kongruen. 5. Jika dua sudut merupakan penyiku dari dua sudut lain yang kongruen, maka kedua sudut yang disebut pertama kongruen. 6. Jika dua sudut berlainan kongruen dan berpelurus, maka kedua sudut tersebut masing-masing adalah sudut siku-siku. 7. Jika dua sudut berlainan bertolak belakang, maka kedua sudut tersebut kongruen. C. Bangun Datar 1. Segitiga Segitiga adalah gabungan tiga ruas garis yang dibentuk oleh tiga titik yang tidak segaris yang sepasang-sepasang dihubungkan. Ketiga ruas garis tersebut disebut sisi-sisi segitiga. Sudut-sudut yang terbentuk oleh pasangan-pasangan sisisisi tersebut disebut sudutsudut segitiga; dengan titik-titik sudut ketiga titik tersebut. Misalkan tiga titik yang dimaksud adalah titik-titik A, B, dan C. Segitiga yang terbentuk dinotasikan ABC. Sisi-sisi ABC adalah AB, BC, AC dan sudut-sudutnya -titik sudut A, B, dan C.

Gambar 3. Segitiga B C A5 Berdasarkan ukuran sisi-sisinya, segitiga dapat diklasifikan sebagai berikut. a. Segitiga sama kaki, yaitu segitiga yang dua sisinya kongruen. Pada segitiga samakaki, sudut yang diapit oleh dua sisi yang kongruen disebut sudut-puncak; titik sudutnya disebut titik-puncak, dan sisi yang menghadap sudut-puncak disebut sisi-alas (base). b. Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sepasang-sepasang kongruen. Segitiga yang sisi-sisinya tidak memenuhi dua klasifikasi di atas disebut segitiga sederhana atau segitiga sembarang. Berdasarkan ukuran sudut-sudutnya, segitiga dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. b. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku. Sisi yang menghadap sudut siku-siku disebut sisi miring (hypotenuse) dan sisi-sisi yang lain disebut sisi-sisi siku-siku. c. Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip. d. Segitiga siku-siku samakaki adalah segitiga siku-siku yang sisi-sisi siku-sikunya kongruen. e. Segitiga tumpul samakaki adalah segitiga tumpul yang sudut

tumpulnya terapit oleh dua sisi yang kongruen. 2. Segiempat Segiempat (segiempat sederhana) adalah gabungan empat ruas garis yang tertentu oleh empat titik dengan setiap tiga titik tidak segaris, yang sepasangsepasang bertemu pada ujungujungnya, dan setiap ruas garis bertemu dengan dua ruas garis lain yang berbeda. Ruas-ruas garis tersebut disebut sisi-sisi segiempat, sudut-sudut yang terbentuk disebut sudut-sudut dalam segiempat, dengan titiktitik sudut adalah keempat titik tersebut. Suatu segiempat (segiempat sederhana) disebut konveks apabila setiap sisi segiempat tersebut berlaku bahwa seluruh segiempat tersebut terletak pada salah 6 satu setengah bidang tertutup yang tertentu oleh garis yang memuat sisi tersebut. Dalam hal ini pembahasan segiempat dibatasi pada segiempat konveks dan selanjutnya disebut segiempat. Dari suatu segiempat, pasangan sisi berhadapan adalah pasangan sisi yang tidak berpotongan; pasangan sudut berhadapan adalah pasangan sudut yang tidak memiliki sisi sekutu; pasangan sisi berdekatan adalah pasangan sisi yang memiliki titik sudut sekutu; dan pasangan sudut berdekatan adalah pasangan sudut yang memiliki sisi sekutu. Diagonal suatu segiempat adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut dari pasangan sudut berhadapan. Berikut diuraikan beberapa jenis segiempat, yaitu trapesium, jajargenjang, persegipanjang, belah ketupat, persegi, dan layang-layang. a. Trapesium Trapesium (trapezoid) adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar. Sisi-sisi yang sejajar tersebut disebut alas (base) dan pasangan sisi yang tidak sejajar disebut kaki-kaki trapesium tersebut. Terdapat tiga jenis trapezium, yaitu sebagai berikut. 1) Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang memiliki sepasang sisi

kongruen. Dapat pula didefinisikan, trapesium sama kaki adalah trapesium yang kaki-kakinya kongruen. Dapat ditunjukkan bahwa kedua diagonal trapesium sama kaki saling kongruen. 2) Trapesium siku-siku, yaitu trapesium yang salah satu sudutnya sikusiku. 3) Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang ukuran-ukuran sisinya berbeda. b. Jajargenjang Jajargenjang (parallelogram) adalah segiempat yang sepasang-sepasang sisi yang berhadapan sejajar. Terdapat beberapa sifat jajargenjang sebagai berikut. 1) Setiap diagonal jajargenjang membentuk dua segitiga yang kongruen. 2) Sisi-sisi yang berhadapan pada suatu jajargenjang sepasang-sepasang kongruen.7 3) Sudut-sudut yang berhadapan pada suatu jajargenjang sepasangsepasang kongruen. 4) Setiap pasang sudut berdekatan pada suatu jajargenjang berpelurus. 5) Setiap diagonal suatu jajargenjang saling membagi dua sama panjang. c. Persegipanjang Persegipanjang (rectangle) adalah jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku. Implikasi dari definisi ini adalah setiap sudut persegipanjang adalah siku-siku. Dapat ditunjukkan bahwa kedua diagonal persegipanjang kongruen. d. Belah Ketupat Belah ketupat (rhombus) adalah jajargenjang yang sepasang sisi yang berdekatan kongruen. Berikut adalah beberapa sifat belah ketupat. 1) Keempat sisi suatu belah ketupat sepasang-sepasang kongruen. 2) Setiap diagonal suatu belah ketupat berimpit dengan garis bagi sudutnya. 3) Kedua diagonal suatu belah ketupat tegaklurus. e. Persegi

Persegi adalah persegipanjang yang sepasang sisinya yang berdekatan kongruen. Dapat pula didefinisikan, persegi adalah belah ketupat yang salah satu sudutnya siku-siku. f. Layang-Layang Layang-layang adalah segiempat yang salah satu diagonalnya berimpit dengan sumbu diagonal yang lain. Jika suatu layang-layang memiliki sepasang sudut yang berdekatan berpelurus, maka layang-layang tersebut adalah belahketupat. D. Keliling dan Luas Bangun Datar Keliling bangun datar adalah jumlah ukuran sisi-sisi bangun datar tersebut Sebelum menguraikan mengenai luas bangun-bangun datar, berikut disajikan aksioma-aksioma terkait. 1. Jika dua segitiga kongruen, maka dua segitiga tersebut memiliki luas daerah yang sama.8 2. Misalkan daerah R adalah gabungan dua daerah R1 dan R2. Jika R1 dan R2 berpotongan paling tidak pada sebanyak finit ruas garis dan titik, maka luas daerah R adalah jumlah luas R1 dan R2. Untuk selanjutnya istilah luas bangun datar dimaksudkan sebagai luas daerah bangun datar. 1. Luas Persegipanjang Luas segiempat adalah banyaknya persegi satuan yang digunakan untuk menutup daerah segiempat tersebut. Persegi satuan adalah persegi yang ukuran sisinya adalah satu (satu satuan panjang). Dari pengertian tersebut, dapat ditentukan bahwa luas persegipanjang adalah hasil kali ukuran-ukuran sepasang sisi yang berdekatan. Salah satu sisi dari sepasang sisi berdekatan persegipanjang tersebut biasanya disebut panjang (alas) dan sisi lainnya disebut lebar (tinggi).

2. Luas Segitiga Perhatikan bahwa daerah persegipanjang dapat dipartisi menjadi dua daerah segitiga siku-siku yang kongruen. Memperhatikan hal itu, dapat ditentukan bahwa luas segitiga siku-siku adalah setengah hasil kali ukuran-ukuran sisi-sisi sikusikunya. Selanjutnya, berdasarkan hal tersebut dapat ditentukan bahwa luas segitiga secara umum adalah setengah hasil kali ukuran suatu sisi dan ukuran garis-tinggi yang terkait dengan sisi tersebut. Khusus pada perhitungan luas, sisi yang dimaksud dalam hal ini disebut alas dan ukuran garis-tinggi yang dimaksud disebut tinggi. Berikut disajikan sifat-sifat terkait luas segitiga. a. Jika dua segitiga memiliki tinggi yang sama, maka perbandingan luas kedua segitiga tersebut sama dengan perbandingan ukuran-ukuran alasnya. b. Jika dua segitiga memiliki tinggi-tinggi yang sama dan ukuran-ukuran alas yang terkait juga sama, maka luas kedua segitiga tesebut sama. 3. Luas Jajargenjang Daerah jajargenjang dapat dipartisi menjadi daerah persegi panjang dan segitiga. Memperhatikan hal itu, dapat ditentukan bahwa luas jajargenjang adalah hasil kali ukuran sebarang sisi dan tinggi yang terkait dengan sisi tersebut. Dalam 9 hal ini, tinggi jajargenjang adalah jarak sepasang sisi yang berhadapan. Perhatikan bahwa jajar genjang memiliki dua tinggi. 4. Luas Trapesium Sebagaimana jajargenjang, daerah trapesium juga dapat dipartisi menjadi daerah persegi panjang dan daerah segitiga. Memperhatikan hal tersebut dapat ditentukan bahwa luas trapesium adalah setengah hasil kali tinggi dan jumlah ukuran alas-alasnya. Tinggi trapesium adalah jarak antara garis-garis yang

memuat alas-alasnya. 5. Luas Belah Ketupat dan Layang-Layang Luas belah ketupat dan layang-layang adalah setengah hasil kali diagonaldiagonalnya. E. Penutup Uraian pada makalah ini dimaksudkan sebagai bahan diskusi. Segala bukti dari teorema-teorema/dalil yang dibahas dalam makalah ini sengaja tidak disertakan secara lengkap dan detail dengan maksud untuk dijadikan bahan latihan peserta yang akan dibahas pada saat pelatihan dengan melibatkan aktivitas peserta pelatihan. Dengan cara demikian, diharapkan pelatihan lebih bermakna bagi peserta. F. Daftar Pustaka Barnet Rich dan Philip A. Schnidt. 1999. Geometry. USA: McGraw-Hill Companies. Kenneth J. Travers, LeRoy C. Dolton, dan Katherine P. Layton. 1987. Geometry. Illinois USA: Laidlaw Brothers Publisher. Mervin L. Keedy, Richard E Jameson, Stanley A. Smith, dan Eugine Mould. 1967. Exploring Geometry. Newyork: Holt, Renehart & Winston. Inc.

Anda mungkin juga menyukai