Anda di halaman 1dari 6

Keterangan: E. Merah menggunakan merk ISIF. Biru menggunakan merk ISIG. Hijau menggunakan merk Wilcialno H.

Kuning menggunakan merk Tasco.I. Pembahasan Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untuk luasanareal tertentu. Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai denganrancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubungdengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Kalibrasiharus dilakukan pada setiap kali akan melakukan penyemprotan yang gunanya adalah menghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanman akibat pemupukanherbisida dan memperkecil pencemaran lingkungan.(http://www.scribd.com/doc/24027643/kalibrasi-knapsack-sprayer)

Penentuan volume output dan lebar semprot nozle (ukuran lubang nozel/curah nozle)sangat diperlukan untuk aplikasi herbisida yang akan digunakan. Terdapat beberapa nozle yangdapat digunakan sesuai dengan volume dan lebar semprot. Praktikum kali ini menggunakanempat nozle dengan warna berbeda dan karakter yang berbeda pula. Dalam kalibrasi yakniadanya penentuan penggunaan nozzle pada pengaplikasian herbisida. Nozzle yang tepat untuk aplikasi herbisida adalah nozzle polijet yang memenuhi pola semprot kipas. Nozzle tersebut di bagin atas 4 macam warna, yaitu merah, hijau, biru dan kuning yang masing-masingmenghasilkan lebarsemprot optimum yang berbeda, sehingga pemakaiannya dapat disesuaikandengan kebutuhan. (http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/isdp0102.pdf). Dari empat jenis nozzle tersebut, jumlah volume semprot secara berturut-turutadalah merah, biru, kuning dan hijau. Sedangkan lebar semprot terluas atau terjauh secararata-rata berturut-turut adalah merah, biru, hijau, kuning. Volume semprot dan lebar semprot berpengaruh pada dosis dan herbisida yang digunakan. Berdasarkan literatur,nozzle merah hanya untuk larutan yang pekat dan jangan digunakan kecualidiinstruksikan secara khusus dan jenis nozzle ini mesupakan ukuran paling besar. Nozzlekuning untuk hampir semua herbisida kontak, dengan flow rate kira-kira 160 ml/menitmengeluarkan 22 L/ha dan membutuhkan waktu 31 menit untuk mengosongkan 5 L dan jarak tempuh 1860 m, nozzle ini berukuran sedang. Nozzle biru dan kuning dapatdikombinasikan jika menggunakan micron herbi berkepala dua untuk penyemprotan piringan pada sawit. Ukuran droplet antara lain: very coarse spray lebih dari 300 mikrometer, coarsesray 400-500 mikro meter, fine spray 100-250 m, mist 50-100 m, aerorosol 0,1-50 m, fog 5-15 m. Dari tabel 2 diperoleh data bahwa nozle yang berwarna kuning (GA)memiliki lebar semprot sebesar 126,8 cm. Hal ini menunjukkan bahwa nozle berwarnakuning (GA) dengan tekanan yang stabil memiliki lebar semprot sebesar 126,8cm. Nozle biru (GA) memiliki lebar semprot sebesar 143,9 cm, nozle merah (ICI) sebesar 189,6cm, nozle hijau (wilco anio) sebesar 204,1 cm. Berdasarkan literature padaumumnya, nozle dengan warna kuning memiliki lebar

0,5 m, nozle hijau 1 m, nozle biru1,5 m dan nozle merah memiliki lebar 2 m. Akan tetapi dari hasil praktikum didapatkandata yang berbeda dengan literatur. Hal ini disebabkan adanya perbedaan tekanan tangki pada alat semprot pada tiap ulangan (telakan yang diberikan tidak stabil), sehingga data yang dihasilkan kurang relevan dengan literatur yang seharusnya. Kemudian kasalahan pengukuran juga bisa terjadi, lalu kesalahan lain yang mungkin terjadi adalah adanyaangin yang meniup pancaran cairan yang membuat lebar semprotan menjadi lebih besar. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kegiatan kalibrasi alat-alat semprot ( sprayer ) sangat diperlukan sebelum dilakukannyaaplikasi herbisida. Melakukan penentuan output nozle per menit serta mengukur lebar semprotandapat membantu dalam keberhasilan kalibrasi. Dari hasil di peroleh data volume nozle outputdan lebar semprot dari tiap-tiap warna memiliki nilai yang berbeda-beda. Volume nozle outputterbesar adalah nozle berwarna merah dan lebar semprot tertinggi adalah nozle dengan warnahijau. B. Saran Penentuan volume output nozle dan lebar semprotan nozle perlu dilakukan dengan telitidan dilakukan dalam ulangan yang lebih banyak agar volume larutan herbisida tertentu dapatdilepaskan melalui lubang nozle pada setiap waktu yang dikehendaki dan menjamin aplikasiherbisida yang akurat serta hasil yang baik.

AB IVHASIL PENGAMATAN4 .1.Hand Sprayer Semi Otomatis 1.Tangki dari bahan plat tahankarat, untuk menampungcairan 2.Unit pompa, yang terdiri darisilinder pompa, piston darikulit 3. Tangkai pompa, untuk memompa cairan 4.Saluran penyemprot, terdiridari kran, selang karet, katupserta pipa yang bagianujungnya dilengkapi nosel 5.Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki 6.Sabuk penggendong 7.Selang karet 8.Piston pompa 9.Katup pengatur aliran cairankeluar dari tangki 10. Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dariselang karet 11.Laras pipa penyalur alirancairan bertekanan dari selangmenuju ke nosel 12. Nosel, untuk memecah cairanmenjadi pertikel halus

1 5 BAB VPEMBAHASAN5 .1. Pembahasan

Alat penyemprot (sprayer) adalah alat yang menekan obat dengan pengabutannya dari nozzle. Biasanya alat ini digunakan dalam proses pemeliharaan tanaman yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menyemprot pestisida atau obat-obatan lain yang berbentuk cair maupun seperti tepung ketanaman yang di budidayakan akan terhindar dari serangan hama, penyakitmaupun gulma yang merusak tanaman. Pada umumnya alat ini terbagi atas 2 jenis, yaitu dengan tangan dan dengan tenaga mesin. J enis sprayer dengan tangan atau biasa disebut dengan hand sprayer adalah bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan digerakkan penuhdengan tenaga manusia. Umumnya alat termasuk tipe gendong. Hand sprayer terbagi atas dua jenis, yaitu penyemprot otomatis dan penyemprot semi otomatis.Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:7. Bagian tangki (reservoin)Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkandan pada bagian ujung ada kaintannya.Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.Lubang dibagian dasarr menghambat kebawah.Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,tertaut dengan kran utama.Plat punggung.8. Bagian pompa (unit pompa)Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong. J enis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompahisap tekan.e) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam: 1 6 Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)Torak berbentuk paking dari karet (B)Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukansilinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegahkebocoran.Perawatan ditujukan pada torak kutub.f) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanahdengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedangtorak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yangmemakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurangterpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udaramenyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.9. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nozzle.Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kranutama tangki,

ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujunglainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuatdari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala bermacam-macam jenis. J enis tunggal berbentuk T I. jenis ganda berbentuk U, T, O.Cara menggunakan hand sprayer , yaitu isi tangki dengan cairan pestisidaatau obat-obatan lainnya yang berbentuk cair hingga batas maksimum. Kemudianlakukan pemompaan yang dilakukan berulang selama penyemprotan. Apabilasudah terasa cukup, tekan katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki di ujungselang agar pestisida bisa keluar dari nozzle. Sehingga cairan yang keluar berbentuk seperti kabut. 1 7 Sedangkan jenis sprayer yang menggunakan tenaga mesin adalah mist blower/mist duster. Prinsip kerja alat ini adalah dengan adanya pompa sentrifugalkecil, cairan yang disalurkan melaui slang ke ujung laras pengembus sedikit lebih besar. Alat pengatur tekanan yang berupa sekrup pengatur, dan pipa pelimpahanmenyalurkan kembali kelebihan cairan ke dalam tangki (Harjosentono, 2002).Komponen-komponen yang terdapat pada alat ini, yaitu tutup tangki obat, pipa tekanan udara (pipa aigitasi), tangki obat, tutup pipa buangan, kran pipatekanan udara, alat metal untuk menstabilisasikan tepung yang dikeluarkan, tuas pengatur buka tutup, tangki bahan bakar, Pipa pengeluaran tepung, blower, dan pipa penyemprot.Sedangkan cara penggunaan alat ini, yaitu campurlah bahan bakar denganminyak lumas mesin dengan perbandingan 1 : 25 1 : 15, kemudian masukkankedalam tangki bahan bakar, Tutup kran tangki.Buka kran bahan bakar, agar bahan bakar dapat masuk ke karburator. Letakkan tuas pengatur gas pada posisistart dan hidupkan pada usaha pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup,gas dibesarkan secara perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama pemanasan periksa lagi apakah pemasangan perlengkapan pipa-pipa/selang sudah baik.Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat diisi cairan. Padawaktu mengisi cairan obat agar diperhatikan apakah kran dalam posisi tertutupdan jangan ada kebocoran-kebocoran pada pipa/selang, Demikian halnya apabilamenggunakan bahan dari tepung pada power daster. Hidupkan motornya.Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi. Bila hendak menurunkan.Pengguanaan alat semprot tipe ini dianggapa kurang praktis, karena disamping bobot keseluruhan mesin jauh lebih berat, penggantian mesin pengembusdari cairan ke tepung (pengabutan) pun pelayananannya kurang praktis, yaitudengan mengganti unit tangki, pompa, dan perlengkapannya dan juga harganya pun relatif mahal. Sehingga banyak petani lebih memilih menggunakan handsprayer dibandingkan menggunakan mist blower/mist duster dalam memeliharatanaman yang mereka budidayakan. 1 8 Dalam praktikum ini, juga dipraktekkan cara mengukur jumlah cairanyang keluar dari hang sprayer yang di semprotkan ke dalam gelas ukur yaitudengan cara mengkalibrasi. Caranya diukur dengan menggunakan gelas ukur,dilihat air yang keluar selama 1 menit. Hasil kalibrasi selama 30 detik dengan tigakali percobaan adalah sebagai berikut :1) Keluaran I : 500 ml2) Keluaran II : 400 ml3) Keluaran III : 470 ml4) J

umlah totalnya : 1470 ml5) Rata-rata : 1470 : 3 = 453,33 ml. J adi, dapat diperkirakan dari kalibrasi yang dilakukan selama 30 detik pada masing-masing cairan yang disemprotkan dengan percobaan menggunakanair adalah 453,33 ml. Sedangkan hitungan untuk 1 Ha lahan yang diumpamakan pada sebidang luasan dengan panjang 266 cm dan lebar 480 cm, sehingga luaslahan tersebut 127680 cm 2 atau 12,7680 m 2 dengan tinggi pnyemprotan 30 cmdalam waktu 1 menit 28 detik, volume yang keluar adalah 24026,4 liter.

Anda mungkin juga menyukai