Anda di halaman 1dari 7

ANALISA UJI IMPAK

Analisa Temperatur TransisiTemperatur transisi adalah temperatur yang menunjuk kantransisi perubahan jenis perpatahan suatu bahan bila diuji padatemperatur yang berbeda-beda. Berdasarkan grafik percobaanimpak yang telah dilakukan pada baja, bisa dilihat disana terdapatarsiran merah. Arsiran merah tersebut menunjukkan daerahtemperatur transisi. Pada arsiran ini terjadi perubahan sifat materialbaja dari ulet menjadi getas atau getas menjadi ulet. Di bawahdaerah temperatur transisi sifat material baja adalah getas (brittle),sedangkan di atas temperatur transisi sifat material baja adalah ulet(ductile).

KESIMPULAN UJI IMPAK


Sifat suatu material pada suhu yang berbeda akan berbeda pula juga.Temperatur mempengaruhi besar kecilnya harga nilai impak darisuatu material. Terlihat bahwa pada temperatur tinggi material akanbersifat ulet (harga impak tinggi) sedangkan pada temperatur rendahmaterial akan bersifat rapuh atau getas (harga impak rendah).

Temperatur transisi adalah temperatur yang menunjukkan transisiperubahan jenis perpatahan (getas menjadi ulet atau sebaliknya).Biasanya ditunjukkan dengan peningkatan/penurunan (batas merah pada grafik) harga impak dan sifat perpatahannya campuran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan


1 .Al u mi n i u m t i da k me mp u n ya i t e mp e r a t u r e t r a n s i s i s e p e r t i p a d a b a ja 2 .Al u mi n u ms e l a lu b e r s i f a t g e t a s p a d a s e mu a p e r l a k u a n t e mp e r a t u r e k e t i k a d i b e r i b e b a n impak 3.Bajamempunyaitemperaturetransisi 4.Bajaakan menjadi getas jika diberi perlakuan impak pada suhu yang sangat rendahdan akan menjadi ulet ketika diberi perlakuan impak pada suhu tinggi akan bersifatulet 5.Temperaturetransisi baja bekisar antara-20 C sampai 60C. 6.Patahanulet ditunjukkan dengan permukaan patahan yang kasar, gelap danberserabut.Sedangkanpatahan getas ditunjukkan dengan permukaan patahan yangmengkilap, halus, dan tidak berserabut. 7 .P a d a p a t a h a n u l e t , j a l u r p a t a h a n t e r l e t a k p a d a b a ta s b u t i r .S e d a n g k a n p a t a h a n g e t a s , jalur patahan menembus batas butir. 8 .P a d a p a t a h a n u l e t ,s p e c i me n s e mp a t me n g a l a mi d e f o r ma s i p l a s t i s . S e d a n g a k a n p a d a patahan getasspecimentidak sempat mengalami deformasi plastis. Saran Saat praktikum hendaknyaspecimendiberi penamaan pada tempat yang tepatagard a p a t d i a m a t i l a g i s e t e l a h p e n g u j i a n . S e l a i n i t u , d i m e n s i s p e c i m e n h e n d a k n y a d i b u a t mendekati standar ASTM E 23dan alat penguji juga sudah dikalibrasi sehingga nilai hargaimpak bisa mendekati sesuai teori

KELELAHAN LOGAM Merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya. Penyebab Kelelahan Kelelahan yang dikontrol oleh tegangan Lengkung rotasi (rotating bending) o Getaran (vibration) o Penekanan (pressurisation) o Kontak Gelinding (rolling contacts) Kelelahan yang dikontrol oleh regangan
o o o o

Siklus termal (thermal cycles) Takikan besar (severe notches) Terbuka/tertutup

Umur lelah (fatigue life) biasanya 107 siklus Perkiraan dari jumlah siklus yang dialami oleh suatu piston mobil lebih dari 100.000 mil (~330.000 km) Pengukuran Kelelahan Struktur presisi (smooth) dan bertakik (notched): o Kelelahan meliputi pertumbuhan inti dan penyebaran retakan (propagation of crack) o Karakterisasi dengan umur lelah T-S (Tegangan-Siklus, S-N) atau R-S (Regangan-Siklus, e N) o Takikan mengkonsentrasikan tegangan dan regangan

Struktur retak
o o

Kelelahan meliputi penyebaran retakan Karakterisasi dengan laju pertumbuhan retak lelah (fatigue crack growth rate)

Tujuan memprediksi umur lelah atau siklus pembebanan maksimum untuk menentukan umur tak terbatas (infinite life) Pengaruh Kekuatan dan Ketangguhan terhadap Kelelahan Peningkatan kekuatan o Meningkatkan umur lelah siklus tinggi (penurunan regangan plastis)
o

Menurunkan umur lelah siklus rendah (penurunan ketangguhan)

Ketangguhan dan keuletan menurun dengan kenaikan kekuatan Mekanisme Kelelahan Pengertian terhadap mekanisme kelelahan dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan lelah (fatigue resistance) o Logam
o

Slip tetap (irreversible) kumulatif Keramik Keretakan dipengaruhi lingkungan Polimer

Pemanasan histeresis (hysteresis) Komposit Retakan mikro Penipisan lapisan (delamination) Kerusakan penekanan

Kelelahan pada logam sudah dikenal dengan baik/meluas Kelelahan dalam Logam Deformasi plastis terjadi pada butir-butir orentasi yang sesuai, meskipun dibawah batas elastis

Pada logam murni


o

langkah slip ekstrusi mengawali terjadinya retakan (memerlukan banyak siklus)

Pada logam komesial

akumulasi regangan plastis menumbuhkan inti retakan kecil di tempat inklusi (memerlukan sedikit siklus)

Batas lelah (fatigue limit) adalah tegangan dibawah dimana sebuah retak dapat menum-buhkan inti tetapi tidak menyebarkan retakan Keuntungan o Peningkatan kekuatan
o

Karburisasi Nitridisasi Pengerasan induksi

o o

Pengerjaan dingin Tegangan sisa (residual stress) Penembakan mimis (shot-peening) Penembakan mimis (shot-peening) Peningkatan tingkat kebersihan Pengerjaan akhir permukaan

Elektropolishing Kerugian o Menurunkan kekuatan


o

Nonkarburisasi Pemanasan berlebih

Pelunakan (annealling) Tegangan sisa Pelapisan Cr-Ni Rendah tingkat kebersihan Pengerjaan akhir permukaan

o o

Permesinan penanda (machining marks)

Pencegahan Kelelahan Dengan pengikat (fastenings) o Ekspansi dingin menggunakan madrel (contoh paku keling)

Pelubangan mandiri (autofrettage) o Ekspansi dingin oleh penekanan (contoh ketel bertekanan)

Ringkasan Kelelahan adalah pertumbuhan inti dan pertumbuhan dari retakan dibawah kondisi siklus tegangan dan regangan

Umur lelah dapat ditingkatkan dengan:


o o o

Mengontrol tegangan Mengontrol struktur mikro Mengontrol penyelesaian permukaan komponen presisi dan bertakik komponen dengan retakan -> kurva T-S, R-S -> Persamaan Paris

Umur lelah dapat dapat diprediksi dengan


o o o

KARAKTERISTIK KELELAHAN LOGAM Kelelahan (Fatigue) adalah salah satu jenis kegagalan (patah) pada komponenakibat beban dinamis (pembebanan yang berulangulang atau berubah-ubah).Diperkirakan 50%90% kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh kelelahan.Modus kega galan komponen atau struktur dapat dibedakan menjadi 2 katagori utama yaitu: 1. Modus kegagalan quasi statik (modus kegagalan yang tidak tergantun g pada waktu, dan ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan kekuatan).

2. Modus kegagalan yang tergantung pada waktu(ketahanan terhadap ke gagalannya dinyatakan dengan umur atau life time). Jenis- jenis modus kegagalan quasi statik yaitu: 1. Kegagalan karena beban tarik 2. Kegagalan karena beban tekan. 3. Kegagalan karena beban geser. Patahan yang termasuk jenis modus kegagalan ini adalah patah ulet dan patah getas. Sedangkan jenis-jenis modus kegagalan yang tergantung pada waktu yaitu: 1. Kelelahan (patah lelah). 2. Mulur. 3. Keausan. 4. Korosi.

http://blog.ub.ac.id/rizkirivandy/ http://blog.ub.ac.id/shabazz/category/material-teknik/ http://www.scribd.com/doc/29446632/Laporan-Uji-Fatigue-Matrek http://blog.ub.ac.id/muttaqient/( Teori Dasar)

Anda mungkin juga menyukai