Analisa Temperatur TransisiTemperatur transisi adalah temperatur yang menunjuk kantransisi perubahan jenis perpatahan suatu bahan bila diuji padatemperatur yang berbeda-beda. Berdasarkan grafik percobaanimpak yang telah dilakukan pada baja, bisa dilihat disana terdapatarsiran merah. Arsiran merah tersebut menunjukkan daerahtemperatur transisi. Pada arsiran ini terjadi perubahan sifat materialbaja dari ulet menjadi getas atau getas menjadi ulet. Di bawahdaerah temperatur transisi sifat material baja adalah getas (brittle),sedangkan di atas temperatur transisi sifat material baja adalah ulet(ductile).
Temperatur transisi adalah temperatur yang menunjukkan transisiperubahan jenis perpatahan (getas menjadi ulet atau sebaliknya).Biasanya ditunjukkan dengan peningkatan/penurunan (batas merah pada grafik) harga impak dan sifat perpatahannya campuran.
KELELAHAN LOGAM Merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya. Penyebab Kelelahan Kelelahan yang dikontrol oleh tegangan Lengkung rotasi (rotating bending) o Getaran (vibration) o Penekanan (pressurisation) o Kontak Gelinding (rolling contacts) Kelelahan yang dikontrol oleh regangan
o o o o
Umur lelah (fatigue life) biasanya 107 siklus Perkiraan dari jumlah siklus yang dialami oleh suatu piston mobil lebih dari 100.000 mil (~330.000 km) Pengukuran Kelelahan Struktur presisi (smooth) dan bertakik (notched): o Kelelahan meliputi pertumbuhan inti dan penyebaran retakan (propagation of crack) o Karakterisasi dengan umur lelah T-S (Tegangan-Siklus, S-N) atau R-S (Regangan-Siklus, e N) o Takikan mengkonsentrasikan tegangan dan regangan
Struktur retak
o o
Kelelahan meliputi penyebaran retakan Karakterisasi dengan laju pertumbuhan retak lelah (fatigue crack growth rate)
Tujuan memprediksi umur lelah atau siklus pembebanan maksimum untuk menentukan umur tak terbatas (infinite life) Pengaruh Kekuatan dan Ketangguhan terhadap Kelelahan Peningkatan kekuatan o Meningkatkan umur lelah siklus tinggi (penurunan regangan plastis)
o
Ketangguhan dan keuletan menurun dengan kenaikan kekuatan Mekanisme Kelelahan Pengertian terhadap mekanisme kelelahan dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan lelah (fatigue resistance) o Logam
o
Pemanasan histeresis (hysteresis) Komposit Retakan mikro Penipisan lapisan (delamination) Kerusakan penekanan
Kelelahan pada logam sudah dikenal dengan baik/meluas Kelelahan dalam Logam Deformasi plastis terjadi pada butir-butir orentasi yang sesuai, meskipun dibawah batas elastis
akumulasi regangan plastis menumbuhkan inti retakan kecil di tempat inklusi (memerlukan sedikit siklus)
Batas lelah (fatigue limit) adalah tegangan dibawah dimana sebuah retak dapat menum-buhkan inti tetapi tidak menyebarkan retakan Keuntungan o Peningkatan kekuatan
o
o o
Pengerjaan dingin Tegangan sisa (residual stress) Penembakan mimis (shot-peening) Penembakan mimis (shot-peening) Peningkatan tingkat kebersihan Pengerjaan akhir permukaan
Pelunakan (annealling) Tegangan sisa Pelapisan Cr-Ni Rendah tingkat kebersihan Pengerjaan akhir permukaan
o o
Pencegahan Kelelahan Dengan pengikat (fastenings) o Ekspansi dingin menggunakan madrel (contoh paku keling)
Pelubangan mandiri (autofrettage) o Ekspansi dingin oleh penekanan (contoh ketel bertekanan)
Ringkasan Kelelahan adalah pertumbuhan inti dan pertumbuhan dari retakan dibawah kondisi siklus tegangan dan regangan
Mengontrol tegangan Mengontrol struktur mikro Mengontrol penyelesaian permukaan komponen presisi dan bertakik komponen dengan retakan -> kurva T-S, R-S -> Persamaan Paris
KARAKTERISTIK KELELAHAN LOGAM Kelelahan (Fatigue) adalah salah satu jenis kegagalan (patah) pada komponenakibat beban dinamis (pembebanan yang berulangulang atau berubah-ubah).Diperkirakan 50%90% kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh kelelahan.Modus kega galan komponen atau struktur dapat dibedakan menjadi 2 katagori utama yaitu: 1. Modus kegagalan quasi statik (modus kegagalan yang tidak tergantun g pada waktu, dan ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan kekuatan).
2. Modus kegagalan yang tergantung pada waktu(ketahanan terhadap ke gagalannya dinyatakan dengan umur atau life time). Jenis- jenis modus kegagalan quasi statik yaitu: 1. Kegagalan karena beban tarik 2. Kegagalan karena beban tekan. 3. Kegagalan karena beban geser. Patahan yang termasuk jenis modus kegagalan ini adalah patah ulet dan patah getas. Sedangkan jenis-jenis modus kegagalan yang tergantung pada waktu yaitu: 1. Kelelahan (patah lelah). 2. Mulur. 3. Keausan. 4. Korosi.