Anda di halaman 1dari 4

Muntah (Emesis)

Posted on November 7, 2010. Filed under: Health and Medicine | Muntah (Yun.emesis) dapat dianggap sebagai suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh terhadap zat-zat merangsang dan beracun yang ada dalam makanan.Segera setelah zatzat tersebut dikeluarkan dari saluran cerna, muntah juga akan berhenti. Namun demikian, seringkali muntah merupakan gejala penyakit, misalnya kanker lambung, penyakit Meniere, mabuk darat, dan pada masa hamil. Tidak jarang muntah merupakan efek samping yang tidak enak dari obat-obatan, seperti onkolitika, obat Parkinson, digoksin, dan sebagai akibat radioterapi kanker. Dalam semua hal terakhir ini, muntah dapat diatasi dengan obat-obat antimual (Antiemetika). PENGERTIAN Vomiting atau Emesis adalah suatu proses mengeluarkan isi lambung secara paksa melalui relaksasi otot/ sphincter esophagus bagian dan terbukanya mulut atau semburan dengan paksa isi lambung melalui lambung. Nausea adalah perasaan atau sensasi yang tidak jelas atau perasaan sakit di bagian perut yang dapat diikuti muntah. MEKANISME DAN PENYEBAB Pusat muntah terletak di medulla oblongata yang juga mengatur fungsi jantung, pernafasan, air liur/saliva dan vasomotor. Pusat muntah dapat distimulasi dengan 4 perngsangan yang berbeda: a. Serat aferen N.vagus ( kaya akan serotonin dan 5-hydroxy-tryptamine) N.splanchnicus bagian dalam yang dapat distimulasi oleh iritasi peritoneum, infeksi atau perut yang menggembung. b. Sistem vestibular yang bisa dirangsang oleh infeksi. Serabut syaraf ini banyak mengandung histamin, dan reseptor musakrinik. c. Higher CNS centers yang distimulasi oleh gangguan penglihatan, penciuman dan emosional dapat menyebabkan muntah.

d. Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ) yang terletak di luar sawar darah otak (BBB) seperti pada area postrema dari medulla. Daerah ini memilki reseptor kimia yang dapat distimulasi oleh obat-obatan, zat-zat kemoterapi, racun, hipoksia, uremia, terapi radiasi. Area postrema ini kaya akan reseptor 5-hydroxy-tryptamine dan dopamine, opioid, dan asetikolin, substansi P. Banyak faktor yang dapat merangsang pusat muntah diantaranya:

1. Gangguan pada saluran cerna


Gastritis yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri Stenosi pylori, pada bayi muntah merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan bedah secepatnya. Bowel obstruction Acute abdomen and/or peritonitis Ileus Pankreatitis, kolesistitis, apendisitis, hepatitis. Pada anak-anak, dapat disebabkan oleh alergi terhadap protein pada susu sapi Konsumsi alkohol yang berlebihan. Pergerakan seperti pada motion sickness yang terjadi akibat stimulasi berlebihan dari kanal labirin pada telinga. Menieres disease Perdarahan serebral Nyeri atau sakit kepala yang unilateral Tumor otak, yang dapat malfungsi dari reseptor kimia di otak. Hidrocephalus, peningkatan tekanan intracranial. Hiperkasemia, tingginya kadar kalsium dalam darah. Uremia, biasanya terjadi akrena gangguan ginjal Insufisiensi adrenal Hipoglikemia

2. Gangguan pada sistem sensorik dan otak 3. Gangguan metabolisme 4. Kehamilan

Hiperemesis, Morning sickness

5. Interaksi obat

Alkohol , efek muntah yang ditimbulkan biasanya terjadi sesudah keadaan mabuk karena banyak meminum alohol. Pemakaian opium juga dapat menyebabkan muntah. Obat-obatan kemoterapi Penghambat reuptake serotonin yang selektif

ANTIEMETIK PENGERTIAN DAN JENIS Antiemetik adalah zat-zat yang digunakan untuk menghambat muntah. Jenis-jenis obat antiemetik adalah :

Antagonis reseptor 5-hydroxy-tryptamine yang menghambat reseptor serotonin di Susunan Syaraf Pusat (SSP) dan saluran cerna.. Obat ini dapat digunakan untuk pengobatan post-operasi, dan gejala mual dan muntah akibat keracunan. Beberapa contoh obat yang termasuk golongan ini adalah : o Dolasetron o Granisetron o Ondansetron o Tropisetron o Palonosetron (Aloxi , antagonis5HT3 yang terbaru) Antagonis Dopamine , yang bekerja di otak yang biasanya digunakan untuk pengobatan muntah pada neoplasma otak, mengurangi efek muntah dari kemoterapi, opioids, keracunan obat dan anastesi umum. Contoh obat golongan ini adalah : o Domperidone o Droperidol, Haloperidol, Chlorpromazine, Promethazine, Prochlorperazine. Obat ini biasanya jarang digunakan karena efek ekstrapiramidal yang luas dan efek sedatif. o Metoclopramide , bekerja di saluran cerna sebagai prokinetik dan digunakan untuk pengobatan gangguan saluran cerna tetapi tidak cocok untuk pasien sesudah opersi dan keracunan obat. Antihistamin (Antagonis reseptor H1 histamine ). Obat ini efektif untuk berbagai kondisi seperti motion sickness, ataupun mual dan muntah pada ibu hamil. Obat-obat dari golongan ini meliputi : o Cyclizine o Diphenhydramine o Dimenhydrinate o Meclizine o Promethazine (Pentazine, Phenergan, Promacot) o Hydroxyzine Steroid o Dexamethasone, biasanya diberikan dalam dosis rendah. Mekanisme kerja dari steroid dalam pengobatan muntah masih belum jelas. Benzodiazepines o Midazolam , biasanya digunakan untuk pengobatan mual dan muntah akibat operasi. Cannabinoids, biasanya terapi kedua yang digunakan pada pasien mual dan muntah akibat keracunan yang tidak peka terhadap obat yang lain. o Cannabis o Marinol

Anda mungkin juga menyukai