Anda di halaman 1dari 9

I.

PERTANYAAN

Jelaskan kegunaan pemasangan resistor starter pada motor DC Shunt! Berdasarkan tabel data II, isikan nilai P1 berdasarkan rumusan teori pada Unit I. Gambarkan grafik dalam kertas milimeter antara Daya Masukan (sumbu horizontal) dan kecepatan rotasi (sumbu vertical) berdasarkan data dan hasil perhitungan. Berdasarkan grafik tersebut, apa kesimpulan anda? Bandingkan gambar rangkaian pada Lampiran 3 dan 4 untuk motor DC Shunt tanpa resistor starter. Jelaskan letak perbedaan koneksinya dan pengaruhnya terhadap arah rotasi (dengan mengacu pada tabel data III)! Lihat kembali tabel data III. Gambarkan grafik dalam kertas milimeter antara nilai persentase resistor starter atau %R (sumbu horizontal) dan kecepatan rotasi (sumbu vertical) berdasarkan data dan hasil perhitungan. Berdasarkan grafik tersebut, bagaimana kesimpulan anda? Jika daya keluaran: P2 = UA IA, maka hitung daya keluaran untuk setiap nilai resistor starter dari tabel III! Hitung pula torsi (MN) untuk setiap daya keluaran tersebut dengan menggunakan data rotasi motor dari tabel III!

II. JAWABAN PERTANYAAN


1. Kegunaan pemasangan resistor starter pada motor DC Shunt adalah untuk

mencegah terjadi kerusakan pada beberapa komponen di dalam motor DC agar arus total yang mengalir dapat dibatasi. 2.
2500 2000 1500 1000

Grafik

) m ( i s o R / n t a p c e K

500 0 0 5 10 15 20 25 30 35 D ya Ma uk n (Wa a s a tt)

Kesimpulannya yaitu semakin besar nilai rotasi / perputarannya semakin cepat maka daya masukan pun semakin bertambah.
3. Perbedaan gambar pada lampiran 3 dan 4. Pada gambar lampiran 3 digunakan

untuk koneksi I dimana L+ dihubungkan ke bagian A1 dan L- dihubungkan ke bagian A2 sehingga arah perputarannya searah dengan jarum jam, arus mengalir melalui setiap kumparan dari bagian awal (digit rendah) ke bagian akhir (digit tinggi). Untuk motor kumparan shunt ,arus mengalir dari A1 ke A2 dan dari E1 ke E2.

sedangkan pada gambar 4 digunakan untuk koneksi II dimana L+ dihubungkan ke bagian A2 ke E1 dan L- dihubungkan ke bagian A1 ke E2 sehingga arah perputarannya berlawanan jarum jam dengan kata lain ada pembalikan arah. Karena arus mengalir dari digit tinggi ke digit rendah yaitu dari A2 ke A1 serta dari E2 ke E1.

4.
1540 1520 1500 1480 1460 1440

Grafik

Kecepatan

) m ( i s o R / n t a p c e K

1420 1400 0 20 40 60 % R 80 100 120

Kesimpulannya yaitu semakin kecil nilai Resistor starter maka kecepatan rotasinya semakin cepat.
5. Diket :

, data dari tabel III : P2 dan MN untuk setiap nilai resistor starter :

Dit Jawab

Resistor Starter 100 %


a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 80%


a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 60 %
a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 40 %
a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 20 %
a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor 0%
a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

I.

PERTANYAAN nilai tegangan sumber yang sama?

Mengapa perputaran motor DC Seri lebih kencang daripada motor DC Shunt untuk Berdasarkan tabel data IV, isikan nilai P1 berdasarkan rumusan teori pada Unit II. Gambarkan grafik dalam kertas milimeter antara Daya Masukan (sumbu horizontal) dan kecepatan rotasi (sumbu vertical) berdasarkan data dan hasil perhitungan. Berdasarkan grafik tersebut, apa kesimpulan anda? Bandingkan gambar rangkaian pada Lampiran 7 dan 8 untuk motor DC Seri tanpa resistor starter. Jelaskan letak perbedaan koneksinya dan pengaruhnya terhadap arah rotasi (dengan mengacu pada tabel data V)! Lihat kembali tabel data VI. Gambarkan grafik dalam kertas milimeter antara nilai persentase resistor starter atau %R (sumbu horizontal) dan kecepatan rotasi (sumbu vertical) berdasarkan data dan hasil perhitungan. Berdasarkan grafik tersebut, bagaimana kesimpulan anda? Jika daya keluaran: P2 = UA IA, maka hitung daya keluaran untuk setiap nilai resistor starter dari tabel VI! Hitung pula torsi (MN) untuk setiap daya keluaran tersebut dengan menggunakan data rotasi motor dari tabel VI! II. JAWABAN PERTANYAAN
1. Perputaran motor DC Seri lebih kencang daripada motor DC Shunt untuk

nilai tegangan sumber yang sama karena pada motor DC seri kumparan medan (exciter) terhubung secara seri dengan arus jangkar/dinamo (armature) sehingga kekuatan medan magnet akan bergantung pada arus armature dan beban (antara kecepatan dan medan magnet pada motor DC berbanding terbalik) mengakibatkan kecepatan motor DC semakin cepat sedangkan pada motor DC shunt kumparan medan (exciter) terhubung secara paralel dengan arus jangkar/dinamo (armature).

2.

Grafik
3500 3000 2500 2000 1500

) m ( i s o R / n t a p c e K

1000 500 0 0 2 4 6 8 10 12 D ya Ma uk n (Wa a s a tt)

Kesimpulannya yaitu semakin besar nilai rotasi / perputarannya semakin cepat maka daya masukan pun semakin bertambah.
3. Perbedaan gambar pada lampiran 7 dan 8. Pada gambar lampiran 7

digunakan sebagai koneksi 1, A2 dihubungkan ke bagian D1 sehingga arah perputarannya searah dengan jarum jam arus mengalir melalui setiap kumparan dari bagian awal (digit rendah) ke bagian akhir (digit tinggi).

Sedangkan pada gambar 4 A1 dihubungkan ke bagian D1 sehingga arah perputarannya berlawanan jarum jam dengan kata lain ada pembalikan arah, karena arus mengalir dari digit tinggi ke digit rendah

4.

Grafik
2500 2000 1500 1000 Kecepatan

) m ( i s o R / n t a p c e K

500 0 0 20 40 60 % R 80 100 120

Kesimpulannya yaitu semakin kecil nilai Resistor starter maka kecepatan rotasinya semakin cepat.
5. Diket

, data dari tabel III

Dit

: P2 dan MN untuk setiap nilai resistor starter

Jawab

Resistor Starter 100 %


a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 80%


a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 60 %
a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 40 % a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 20 % a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Resistor Starter 0 %
a. Daya Keluaran (P2)

b. Torsi (MN)

Anda mungkin juga menyukai