Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR DAN ASKEP PADA IBU DENGAN KOMPLIKASI INFEKSI POST PARTUM

OLEH : KELOMPOK II D-III KEPERAWATAN STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

KONSEP DASAR
INFEKSI POST

PARTUM

DEFINISI

Infeksi post partum (sepsis puerperal atau demam saat melahirkan) ialah infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau persalinan.

ETIOLOGI

Infeksi puerperal bisa timbul akibat bakteria yang seringkali ditemukan di dalam vagina (endogenus) atau akibat pemaparan pada agen pathogen dari luar vagina (eksogenus). Episiotomy atau laserasi pada vagina atau serviks bisa membuka jalan timbulnya infeksi/ sepsis puerperal.

Faktor Predisposisi :
1. 2.

Semua kondisi yang dapat menurunkan daya tahan tubuh penderita. Partus lama, terutama dengan ketuban yang lama pecahnya.

3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.

Tindakan bedah vaginal.


Tertinggalnya sisa plasenta. Kurang gizi atau malnutrisi. Anemia. Higiene yang buruk. Kelelahan. Kurang baiknya upaya pencegahan infeksi pada saat partus.

KLASIFIKASI

Jenis infeksi post partum :


1.

Infeksi perineum dan vulva (vulitis), yaitu infeksi yang sifatnya terlokalisir yang umumnya terjadi pada jahitan laserasi perineum atau luka episiotomi.

2. 3.

Endometritis, yaitu infeksi lokal dinding dalam uterus (endometrium).

di

Selulitis panggul (parametritis), yaitu infeksi yang meluas sepanjang pembuluh darah dan limfatik ke jaringan ikat longgar ligamentum latum uteri atau struktur panggul lainnya. Peritonitis, yaitu infeksi yang menyerang peritoneum dan dapat mengancam hidup.

4.

4. 5.

Salpingitis, yaitu infeksi tuba falopii, dapat terjaddi setelah melahirkan anak. Infeksi post caesaria, diantaranya vaginosis bakterial, abses panggul, dan abses luka bekas insisi.

6. 7. 8.

Mastitis, yaitu infeksi akut pada jaringan glandular kelenjar payudara.


Septikemia-peimia, yaitu infeksi umum akibat streptoccocus haemoliticus golongan A. Syok bakteremia, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang melepaskan endotoksin, terutama terjadi pada ibu yang menderita diabetes mellitus, meminum obat imunosupresan.

DATA FOKUS PENGKAJIAN


Pengkajian keperawatan post partum difokuskan pada identifikasi tanda dan gejala awal terjadinya infeksi, dengan memantau kemajuan dan fungsi fisiologis, yang meliputi involusi uterus, dengan memperhatikan kebutuhan akan rasa nyaman dan penyuluhan; dan dengan mengidentifikasi kebutuhan dan reaksi emosional.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan meliputi pengkajian kontinue tanda dan gejala infeksi, pemantauan hasil laboratorium, pemberian obat-obatan antimikroba sesuai indikasi, dan pemberian informasi kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan dan pencegahan terjadinya infeksi berulang.

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU DENGAN KOMPLIKASI POST PARTUM

PENGKAJIAN

Data umum, riwayat obstetric, komplikasi yang menyertai kehamilan-persalinan, riwayat kesehatan, riwayat alergi konsumsi obat/ makanan, kebiasaan pola sehari-hari, status persalinan. Pengkajian fisiologis : Tanda-tanda vital, Pola peningkatan suhu tubuh, Kondisi perineum dan fundus uterus, Karakteristik lokia, Nyeri tekan dan nyeri, Kondisi tungkai, Kondisi payudara, Status kandung kemih dan berkemih, Pemeriksaan alat genital adanya pembengkakan, keluar getah/ cairan berbau, kental/ encer.

Kenyamanan fisik : Istirahat dan tidur, Nafsu makan, nutrisi, dan hidrasi, Nyeri atau ketidaknyamanan.

Pengkajian psikososial : Hubungan dengan bayi baru lahir, Respons terhadap komplikasi, Respons pasangan. Pemeriksaan penunjang : Test darah (Hb, Ht, leukosit), Pemeriksaan swab vagina.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Risiko cedera berhubungan dengan stressor akibat melahirkan anak dan fisologis; dan penyebaran infeksi. Risiko infeksi berhubungan dengan terpajan orang lain atau alat, kurang pengetahuan tentang penularan infeksi. Nyeri berhubungan dengan lokasi infeksi, prosedur, dan pengobatan.

2.

3.

4.

Kecemasan berhubungan gangguan pemulihan.

dengan

5.

Risiko perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan keterbatasan kontak, nyeri, atau ketidakmampuan untuk memfokuskan perhatian pada neonates. Risiko gangguan pelekatan orang tua/ bayi berhubungan dengan ketidakmampuan klien untuk membina ikatan dengan bayi baru lahir. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses infeksi, regimen terapi, dan implikasi pada perawatan diri dan perawatan neonatus.

6.

7.

INTERVENSI

Pantau tanda dan gejala lokal/ sistemik infeksi. Pantau TTV. Beri asupan nutrisi dan hidrasi adekuat.

Kumpulkan spesimen.
Lakukan perawatan dan dengan teknik aseptik. pengontrolan infeksi

Kolaborasi pemberian antibiotik dan analgetik.

Beri perawatan fisik untuk meningkatkan kenyamanan, ex. Teknik relaksasi.


Berikan penkes pada ibu dan keluarga tentang komplikasi infeksi yang diderita dan cara penanganan agar tidak terjadi infeksi berulang.

Isolasi.

EVALUASI

Tanda-tanda normal.

vital

dalam

batas

Tidak ditemukan adanya cedera.

Tidak terjadi penyebaran infeksi dan gejala infeksi berkurang/ hilang.


Nyeri berkurang/ hilang, ibu merasa nyaman. Cemas berkurang/ hilang.

Fungsi individu dan keluarga kembali optimal. Keterikatan ibu dan bayi terjalin baik, ibu dapat melakukan perawatan terhadap bayi dengan baik. Ibu dan keluarga mampu mengidentifikasi penyebab, penatalaksanaan, dan pencegahan infeksi.

SEKIAN

DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai