Anda di halaman 1dari 2

SAKIT HATI YANG PEDIH Nama Kelas : Anggi Anggraini Harahap : VII Unggul I Pada suatu hari ada

seorang pelajar yang bernama Ani. Dia adalah seorang pelajar kelas VII SMP yang pintar dan baik hati. Dia mempunyai dua sahabat yaitu Nani dan Chintya. Sahabatnya sangat setia dan baik kepadanya. Mereka pertama kali bertemu di sekolah yang sekarang. Mereka memiliki banyak teman, tetapi teman-teman mereka selalu meledek mereka. Suatu hari ketika mereka sedang belajar Nani dicemooh oleh temannya yang bernama Desi. Desi meledeknya akibat Nani tertawa terlalu keras. Nani merasa kesal dengan ledekannya itu. Hai teman-teman bagaimana kalau kita mengerjai Desi dengan meletakkan permen karet di kursinya kata Nani dengan bisik-bisik. Kenapa kamu berniat seperti itu Nani? ujar Chyntia Karena aku sangat benci kepada mereka, dia telah meledekku seenak-enaknya, dia tidak merasa dirinyalah yang paling buruk dari pada aku dan aku benci ketika dia mengatur-atur kita layaknya seperti guru ujar Nani dengan geram. Pada saat itu, kami memutuskan untuk mengerjainya setelah pulang sekolah. Setelah kami menyapu ruangan, kami menaruhkan permen karet yang telah dimakan Ani ke kursinya. Pada saat keluar dari kelas, Desi berkata pada saat Nani tertawa hai Nani, kamu mau gak kalau aku kasih uang kamu gak boleh ketawa selama-lamanya! Nani merasa kesal dengan ucapannya, Nanipun curhat kepada kami, dia bilang dia sangat sedih mendengar perkataan desi yang begitu kasar, Ani pun memeluknya dengan penuh kasih saying, katanya dia tidak pernah diperlakukan seperti itu kepada siapapun.

Dulunya, kami juga mempunyai sahabat yang sangat baik dan lucu, yang sekarang menjadi musuh kami, dia adalah Ardita, dia menjadi musuh kami akibat dia telah dipengaruhi desi dan teman-temannya. Pada saat itu kami berencana untuk tidak menyakapi Ardita karena sebentar lagi dia akan berulang tahun, tetapi dia telah dihasut oleh Desi dan teman-temannya. Ardita mengangap kami terlalu serius untuk memusuhi dirinya, tapi saat ini kami tidak lagi mengawaninya dan tidak peduli dia sedang apa dan apa yang terjadi padanya. Rasa sakit hati ini kami pendam untuk selama-lamanya dan kami berjanji tidak akan menyakapi mereka selama-lamanya. Mereka tidak mengetahui jika mereka berbicara seperti itu kami tidak akan sakit hati, tetapi kenyataannya berbalik, mereka terlalu berlulucon sangat berlebihan, lawakkan yang diberikannya kepada kami. Pada hari jumat salah satu dari gank mereka bernama Siti, sangat baik kepada kami, dia menanyakan kepada kami mengapa kami tidak membantu desi. Kami pun menjawabnya dengan sedih. Setelah Siti berbicara kepada kami tentang masalah yang kami hadapi, akhirnya siti memutuskan untuk berbicara dengan Desi agar sikap Desi yang terlalu buruk tidak diulanginya lagi, lalu setelah itu kamipun bermaaf-maafan hingga akhirnya kami semu7anya selalu menjadi teman baik. Momen ini di akhiri dengan semangkuk mie kuah di kantin sekolah.

Anda mungkin juga menyukai