Anda di halaman 1dari 5

Tanya jawab dengan dokter ahli osteoporosis Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat menyebabkan jumlah lanjut

usia di dunia menjadi bertambah banyak, tak terkecuali di Indonesia. Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Bertambahnya jumlah orang lanjut usia (lansia) di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan epidemi penyakit osteoporosis. Oleh sebab itu, medicastore.com telah mewawancarai ahli di bidang osteoporosis yaitu Prof. DR. dr. Ichramsjah A Rachman, Sp.OG (K). Bagaimana fakta penyakit osteoporosis di Indonesia? Apakah yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis? Bagaimana risiko penyakit osteoporosis pada wanita dan pria? Apakah semua wanita pasti terkena penyakit osteoporosis? Bagaimana proses terjadinya penyakit osteoporosis? Bagaimana cara mendiagnosa penyakit osteoporosis? Bagaimana pengobatan penyakit osteoporosis yang tepat? Adakah cara untuk mencegah penyakit osteoporosis? Bagaimana fakta penyakit osteoporosis di Indonesia? Hasil penelitian Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tahun 2006 menemukan bahwa sebanyak 38% pasien yang datang untuk memeriksakan densitas tulang mereka di Makmal Terpadu FKUI Jakarta ternyata terdeteksi menderita osteoporosis sebanyak 14,7%, sedangkan di Surabaya sebanyak 26% pasien dinyatakan positif osteoporosis. Data penelitian Departemen Kesehatan (DEPKES) tahun 2006 menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang Indonesia rentan terkena penyakit osteoporosis. Apakah yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis? Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua yaitu osteoporosis primer dan osteoporosis sekunder. Osteoporosis primer berkaitan dengan kekurangan hormon (khususnya wanita) dan kenaikan usia serta ketuaan, sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh berbagai keadaan klinis tertentu atau penyakit lain. Bagaimana risiko penyakit osteoporosis pada wanita dan pria? Risiko wanita lebih besar karena kadar hormon estrogen mulai menurun pada usia 35-40 tahun sedangkan pada laki-laki kadar hormon testosteron turun pada usia 65 tahun. Menurut statistik dunia, 1 dari 3 wanita rentan terkena penyakit osteoroporosis. Apakah semua wanita pasti terkena penyakit osteoporosis? Umumnya yang terjadi pada wanita adalah osteoporosis primer yang disebabkan kadar hormon estrogennya rendah. Kalau puncak massa tulang tidak tercapai maka wanita bisa terkena penyakit osteoporosis. Berdasarkan teori, puncak massa tulang terjadi pada usia 30 tahun baik pada wanita dan pria. Tapi umumnya puncak tulang pada wanita tidak tercapai karena konsumsi kalsiumnya rendah. Asupan kalsium orang Indonesia sangat rendah yaitu tidak sampai 300 mg (hanya 254 mg per hari), padahal seharusnya setiap hari konsumsi kalsium sebanyak 1000 mg. Kemudian. setelah puncak massa tulang tercapai pun tetap harus dimantainance dengan asupan kalsium yang cukup. Bagaimana proses terjadinya penyakit osteoporosis? Hormon estrogen digunakan untuk pertumbuhan sekunder pada wanita seperti pertumbuhan buah dada, tumbuh bulu-bulu, dll. Setelah kadar hormon estrogen mulai menurun, tubuh pun menjadi gemuk dan tulang mulai keropos. Normalnya, Folikel Stimulating Hormon (FSH) menghasilkan estrogen untuk pertumbuhan tulang baru dan merangsang osteoblas. Osteoblas ini bekerja membentuk kolagen yang membuat tulang menjadi liat dan mineral dari sinar matahari ikut membuat tulang kuat. Selain osteoblas, ada juga osteoklas. Osteoblas bekerja membentuk tulang, sedangkan osteoklas merusak tulang. Tulang yang sudah tua dirusak oleh osteoklas lalu dibentuk kembali oleh osteoblas. Saat masih ada hormon estrogen, proses pembentukan dan perusakan tulang berlangsung seimbang. Namun, setelah hormon estrogen tidak ada maka tulang tetap dirusak tapi yang dibentuk tidak ada. Osteoklas merusak tulang selama 3 minggu padahal pembentukan tulang membutuhkan waktu lebih lama yaitu 3 bulan. Sebenarnya ini adalah hal yang normal, yang terjadi karena penuaan atau menopause. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit osteoporosis? Untuk mendiagnosis penyakit osteoporosis ada 3 cara yaitu menggunakan densitometer (Lunar) yang merupakan gold standard diagnosa penyakit osteoporosis, densitometer USG dan pemeriksaan osteoclacin, dioksipiridinolin dan CTx (C-Telopeptide) di laboratorium. Sebenarnya ada cara yang mudah untuk diagnosa awal penyakit osteoporosis yaitu tinggi badan yang berkurang lebih dari 3 cm. Bagaimana pengobatan penyakit osteoporosis yang tepat? Penyakit osteoporosis pada wanita dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan seperti terapi sulih hormon (hormon estrogen+progesteron alamiah), obat golongan bifosfonat, Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM), dan fitoestrogen. Dari pengalaman klinis, penilaian pengobatan hormonal pengganti (estrogen+progesteron) telah banyak memberikan hasil yang baik pada wanita menopause dalam menghilangkan keluhan menopasue sampai 90% dan meningkatkan densitas tulang sampai 5,5%. Sampai saat ini pemakaian estrogen+progesteron alamiah sebagai pengganti dibolehkan 5 sampai 7 tahun.Namun, ada laporan dari World Health Interactive (WHI) bahwa pemakaian hormon menimbulkan masalah kanker payudara, stroke, dan masalah kardiologi. Harga terapi sulih hormon cukup mahal, sehingga dicari alternatif lain yang lebih murah seperti fitoestrogen. Pemakaian fitoestrogen (estrogen dari tumbuh-tumbuhan) seperti gabungan fitoestrogen Black cohosh dan Red clover telah terbukti memperbaiki keluhan menopause (60-70%) dan meningkatkan densitas tulang (<3%). Biaya terapi menggunakan fitoestrogen hanya Rp. 80.000 per bulannya. Adakah cara untuk mencegah penyakit osteoporosis? Pencegahan penyakit osteoporosis sebaiknya dilakukan pada usia muda maupun masa reproduksi. Berikut ini hal-hal yang dapat mencegah kejadian osteoporosis seperti: Sadar akan kejadian osteoporosis yang mengancam. Asupan kalsium yang cukup. Paparan sinar UVB matahari selama 30 menit (pagi sebelum jam 09.00 WIB, sore sesudah jam 16.00 WIB). Aktivitas yang cukup, senam beban (senam pencegahan osteoporosis dan senam osteoporosis).

Gaya hidup yang benar (hindari rokok, alkohol), perhatian terhadap obat-obatan yang menurunkan massa tulang (kortikosteroid, suntikan KB, dll) dihindari. Gaya hidup yang benar (hindari rokok, alkohol), perhatian terhadap oat-obatan yang menurunkan massa tulang (kortikosteroid, suntikan KB, dll) dihindari. Mengusahakan agar haid teratur. Penyakit osteoporosis ini sangat berbahaya karena merupakan silent disease yang tidak memiliki gejala sampai penderita osteoporosis mengalami patah tulang. Sebenarnya, penyakit osteoporosis merupakan penyakit tulang yang paling sering didapat dan didefinisikan sebagai kelainan tulang yang ditandai oleh berkurangnya kekuatan tulang sehingga tulang menjadi mudah patah. Menurut Yayasan Osteoporosis Internasional pada tahun 2050, kasus cedera keretakan tulang panggul di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 310% pada pria dan 240% pada wanita. Lebih dari 50% kasus keretakan tulang panggul akibat osteoporosis akan terjadi di Asia. Di antara 14,7% penderita osteoporosis yang terdeteksi di Makmal Terpadu FKUI Jakarta pada akhirnya mengalami cedera patah tulang. Oleh sebab itu, medicastore.com telah mewawancarai ahli osteoporosis di bidang patah tulang yaitu dr. Bambang Setiyohadi, Sp.PD, KR. Berikut ini hasil wawancara eksklusif kami. Apakah penderita osteoporosis pasti akan menderita patah tulang? Bagaimana mengobati osteoporosis agar tidak sampai patah tulang? Adakah cara untuk menghindari penderita osteoporosis jatuh? Kapankah pemeriksaan dini kepadatan tulang? Bagaimana mengobati patah tulang osteoporosis? Kapankah memeriksakan kepadatan tulang selama pengobatan osteoporosis? Bagaimana mencegah penyakit osteoporosis? Apakah penderita osteoporosis pasti akan menderita patah tulang? Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang membuat tulang menjadi mudah patah, selama belum mudah patah tidak bisa dibilang penyakit osteoporosis. Tapi ujungnya osteoporosis adalah patah tulang. Bagaimana mengobati osteoporosis agar tidak sampai patah tulang? Tujuan pengobatan penyakit osteoporosis adalah untuk menghindari patah tulang bukan membuat tulang menjadi keras karena tulang keras tidak identik dengan penurunan risiko patah tulang. Tulang yang keras bisa menjadi getas karena kualitasnya tidak bagus. Ada dua komponen tulang yang paling penting dalam menentukan kekuatan tulang,yaitu kuantitas (seperti kepadatan tulang) dan kualitas (seperti ukuran tulang, mikroarsitektur, kualitas mineralisasi, jaringan kolagennya).Untuk tulang yang sehat dan tidak mudah patah, kedua komponen harus diperhatikan. Meskipun tulangnya keras jika mikroarsitekturnya jelek maka akan mudah patah. Tidak ada obat untuk memperbaiki kualitasnya, obat yang ada saat ini hanya untuk menurunkan resorpsi tulang yang berlebihan sehingga tulang menjadi padat. Kepadatan akibat pengobatan lebih dikarenakan peningkatan mineralisasi tulangnya (zat kapur), tulang keras menjadi getas tanpa perbaikan mikroarsitektur. Pengobatan penyakit osteoporosis sebaiknya dilakukan sedini mungkin dimana arsitektur tulangnya belum rusak. Osteoporosis primer disebabkan oleh menopause, dimana tulang mulai keropos sekitar 5 tahun setelah menopause sehingga harus periksa BMD. Jika ternyata sudah keropos secepatnya diberi obat. Untuk penyakit asma dan rematik diberikan steroid jangka panjang maka diberikan pengobatan osteoporosis dari muda. Justru awareness yang perlu digalakan. Minimal asupan kalsium, selain obat penyakit osteoporosis seperti risedronate dan alendronate. Obat yang paling bagus adalah obat yang menurunkan risiko patah tulang berdasarkan evidence-based. Pengobatan harus sedini mungkin, kalau perlu belum ada keropos tulang tapi memiliki faktor risiko maka diobati.Hal ini dikarenakan kalau kualitas tulang terlanjur jelek maka tidak bisa dilakukan apa-apa. Adakah cara untuk menghindari penderita osteoporosis jatuh? Sebagian besar penderita osteoporosis patah tulang karena jatuh di rumah. Sebaiknya di rumah dihindari karpet yang melekuk, kabel yang melintang, permukaan yang licin.Strategi lain dapat dilakukan seperti memasang hand rails, perbaikan penglihatan penderita osteoporosis (misal kacamata) dan memperbaiki kekuatan otot dan keseimbangan dengan latihan. Kapankah pemeriksaan dini kepadatan tulang? Jika tidak ada faktor risiko, Mulai periksa kepadatan tulang pada saat 5 tahun setelah menopause. Kalau di luar negeri seperti di Amerika dan Eropa, pemeriksaan dilakukan 10 tahun setelah menopause. Hal ini dikarenakan rata-rata asupan kalsiumnya bagus. Bagaimana mengobati patah tulang osteoporosis? Obat osteoporosis tetap diberikan, selama tulang yang patah tidak menekan saraf didiamkan saja. Dibuat posisi tidak bergerak sehingga tidak kesakitan. Patah tulang di pinggul harus dioperasi, kalau perlu harus mengganti sendi. Di seluruh dunia dan bukan hanya di Indonesia yang paling sering terjadi adalah patah tulang di pinggang. Risiko kematian akibat patah tulang pinggul ternyata sama dengan kanker payudara. Penderita osteoporosis yang patah tulang pinggang dan pinggul tidak bisa berjalan sehingga penderita akan tiduran saja. Akibatnya paru-paru tidak bisa mengeluarkan riak, sehingga riak berkumpul dan menimbulkan infeksi. Meninggalnya bukan karena penyakit osteoporosis tapi infeksi paru-paru sebagai akibat komplikasi dari patah tulangnya. Setelah patah tulang, operasi saja tidak cukup, karena tulang yang lain juga keropos sehingga tetap diberikan obat keropos. Sekali tulang patah di satu tempat, maka 20% akan patah tulang berikutnya pada tahun pertama jika penyakit osteoporosisnya tidak diobati. Kapankah memeriksakan kepadatan tulang selama pengobatan osteoporosis? Pengobatan penyakit osteoporosis memakan waktu yang lama yaitu 5-7 tahun. Bone Mineral Density (BMD) pada 2 tahun pertama diperiksa setiap tahun, setelah itu baru diperiksa setiap 2 tahun sekali. Bagaimana mencegah penyakit osteoporosis? 1. Menjaga asupan kalsium ibu hamil, menyusui, orang tua. 2. Selalu hidup aktif, jangan cuma duduk dan tidur, dengan aktivitas yang baik tulang akan keras. 3. Hindari alkohol, kopi rokok karena meningkatkan risiko keroposnya lebih besar

Efek Estrogen pada Tulang Rangka

Estrogen menyebabkan meningkatnya aktivitas osteoblastik. Oleh karena itu, pada pubertas, ketika wanita masuk masa reproduksi, laju pertumbuhannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi estrogen juga mempunyai efek poten lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka yaitu, estrogen menyebabkan terjadinya penggabungan awal dari epfisis dengan batang dari tulang panjang. Sebagai akibatnya, pertumbuhan wanita biasanya terhenti beberapa tahun lebih cepat dari pertumbuhan pria. Estradiol juga mempunyai efek anabolik terhadap tulang dan kartilago. Efek hormon pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat digambarkan sebagai anabolik (membangun). Seperti kebanyakan hormon protein lain, tindakan GH dengan berinteraksi dengan reseptor spesifik pada permukaan sel. Tinggi meningkat selama masa kanak-kanak adalah efek yang paling banyak dikenal dari GH. Tinggi tampaknya dirangsang oleh setidaknya dua mekanisme: 1. 2. Karena hormon polipeptida tidak larut dalam lemak, mereka tidak dapat menembus sarcolemma. Jadi, GH exerts beberapa efek dengan mengikat reseptor pada sel target, di mana ia mengaktifkan jalur MAPK / ERK. Melalui mekanisme ini GH secara langsung merangsang pembelahan dan penggandaan kondrosit tulang rawan. GH juga merangsang, melalui jalur sinyal JAK-STAT, hati adalah organ target utama GH untuk proses ini dan merupakan situs utama dari IGF-1 produksi. IGF-1 memiliki pertumbuhan-merangsang efek pada berbagai jaringan. IGF-1 tambahan dihasilkan di dalam jaringan target, sehingga apa yang tampaknya menjadi baik sebagai endokrin dan hormon autokrin / parakrin. IGF-1 juga memiliki efek stimulasi pada osteoblas dan aktivitas kondrosit untuk mempromosikan pertumbuhan tulang.

Selain meningkatnya ketinggian pada anak-anak dan remaja, hormon pertumbuhan memiliki efek lain pada tubuh:

Meningkatkan retensi kalsium, dan memperkuat dan meningkatkan mineralisasi tulang Meningkatkan massa otot melalui sarkomer hiperplasia Meningkatkan lipolisis Meningkatkan sintesis protein Merangsang pertumbuhan semua organ internal termasuk otak Berperan dalam homeostasis bahan bakar Mengurangi penyerapan glukosa hati Meningkatkan glukoneogenesis di hati Memberikan kontribusi untuk pemeliharaan dan fungsi pulau pankreas Merangsang sistem kekebalan tubuh

Ekses Penyakit yang paling umum dari kelebihan GH adalah tumor hipofisis terdiri dari sel-sel somatotroph dari hipofisis anterior. Ini adenoma somatotroph adalah jinak dan tumbuh perlahan-lahan, secara bertahap memproduksi lebih dan lebih GH. Selama bertahun-tahun, masalah klinis yang utama adalah mereka kelebihan GH. Akhirnya, adenoma dapat menjadi cukup besar untuk menyebabkan sakit kepala, mengganggu penglihatan oleh tekanan pada saraf optik, atau menyebabkan kekurangan hormon hipofisis lain dengan perpindahan. Kelebihan GH Berkepanjangan mengental tulang jari rahang, dan kaki. Berat yang dihasilkan dari rahang dan ukuran peningkatan angka disebut sebagai akromegali. Masalah yang menyertainya dapat mencakup berkeringat, tekanan pada saraf (misalnya, carpal tunnel syndrome), kelemahan otot, seks kelebihan hormon-binding globulin (SHBG), resistensi insulin atau bahkan bentuk yang jarang dari diabetes tipe 2, dan penurunan fungsi seksual. GH-mensekresi tumor biasanya diakui pada dekade kelima dari kehidupan. Hal ini sangat jarang seperti tumor untuk terjadi di masa kanak-kanak, tetapi, ketika itu terjadi, yang GH berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan, secara tradisional disebut sebagai gigantisme hipofisa. Operasi pengangkatan adalah pengobatan biasa untuk memproduksi GH-tumor. Dalam beberapa situasi, radiasi terfokus atau antagonis GH seperti pegvisomant dapat digunakan untuk mengecilkan tumor atau fungsi blok. Obat lain seperti octreotide (agonis somatostatin) dan bromokriptin (agonis dopamin) bisa digunakan untuk memblokir sekresi GH karena baik somatostatin dan dopamin negatif menghambat peningkatan GHRH-dimediasi rilis GH dari hipofisis anterior. Kekurangan Efek dari kekurangan hormon pertumbuhan bervariasi tergantung pada usia di mana mereka terjadi. Pada anak-anak, kegagalan pertumbuhan dan perawakan pendek adalah manifestasi utama dari defisiensi GH, dengan penyebab umum termasuk kondisi genetik dan cacat bawaan. Hal ini juga dapat menyebabkan kematangan seksual tertunda. Pada orang dewasa, kekurangan jarang, dengan penyebab paling umum adenoma hipofisis, dan lain-lain termasuk kelanjutan dari masalah masa kecil, lesi struktural lainnya atau trauma, dan sangat jarang idiopatik GHD. Orang dewasa dengan hadir GHD dengan non-spesifik masalah termasuk obesitas trunkal dengan penurunan relatif dalam massa otot dan, dalam banyak kasus, penurunan energi dan kualitas hidup. Pada akhir penelitian, semua orang menunjukkan peningkatan signifikan secara statistik pada massa tubuh tanpa lemak dan mineral tulang, sedangkan kelompok kontrol tidak.

Para penulis penelitian mencatat bahwa perbaikan ini adalah kebalikan dari perubahan yang biasanya terjadi selama 10 - untuk 20-tahun periode penuaan. Meskipun fakta penulis pada waktu tidak mengklaim bahwa GH telah membalikkan proses penuaan itu sendiri, hasil mereka menunjukkan bahwa disalahartikan sebagai GH adalah agen anti-penuaan yang efektif. Hal ini telah menyebabkan organisasi-organisasi seperti American Academy kontroversial Anti-Aging Medicine mempromosikan penggunaan hormon ini sebagai "agen anti-penuaan". Saat tulang tubuh rusak yang lalu digantikan dengan tulang baru akan muncul hormon yang bernama osteocalcin. Hormon ini ternyata bisa menjadi obat ampuh untuk penderita diabetes. Sayangnya, hormon ini jarang sekali muncul karena menunggu tulang rusak. lmuwan menemukan hormon osteocalcin dapat mengubah produksi insulin di pankreas, yang pada gilirannya akan memperbaiki kemampuan sel lain untuk mengambil glukosa dalam darah. Hormon ini hanya bekerja bila tulang mengalami kerusakan dan terjadi pergantian tulang secara alami. Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Columbia University Medical Center akhirnya menyimpulkan hormon osteocalcin punya pengaruh pada diabetes. Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum kondisi diabetes yang disebabkan gaya hidup bukan genetik (diabetes tipe 1). Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak lagi merespons insulin dengan benar yang menyebabkan hilangnya kontrol terhadap gula darah. Penemuan ini memberikan dampak penting yaitu: 1. Studi ini menunjukkan bahwa osteocalcin terlibat dalam diabetes. 2. Tulang dapat menjadi sasaran baru dalam perawatan diabetes tipe 2 karena bisa mengobati glukosa yang tidak normal. 3. Osteocalcin bisa menjadi pengobatan untuk diabetes tipe 2.

Pengobatan Diabetes Sebuah penemuan baru yang mengejutkan tentang hormon yang dilepaskan dari tulang secara signifikan mengubah pemahaman ilmuwan diabetes dan memberikan petunjuk baru tentang bagaimana berurusan dengan D. Besar Dianggap sebagai pembunuh utama kelima dari Amerika, diabetes adalah penyakit di mana kegagalan tubuh untuk mengatur gula darah (glukosa) dapat menyebabkan serius dan bahkan fatal komplikasi. Regulasi glukosa memerlukan pemantauan tubuh berapa banyak gula yang hadir dalam darah orang; berapa banyak yang diambil oleh sel bahan bakar, dan berapa banyak yang dibebaskan dari menyimpan energi. Proses ini dilakukan oleh pankreas, hati, otot, dan lemak. Lain yang spesifik jenis diabetes, yang dapat menjelaskan 1% sampai 2% dari semua kasus didiagnosa, hasil dari sindrom genetik tertentu, operasi, obat-obatan, kekurangan gizi, infeksi, dan penyakit lainnya. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa masalah bahkan lebih kompleks dari apa yang tampaknya menjadi. Sebuah hormon dari kerangka dapat mempengaruhi bagaimana tubuh mengendalikan gula. Ada juga semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa sinyal dari sistem kekebalan, otak dan usus memainkan peran sangat penting dalam mengendalikan glukosa dan metabolisme lemak. Temuan ini terutama relevan dengan diabetes Tipe 2, jenis yang lebih umum, yang datang selama masa dewasa. Meskipun benar bahwa memiliki gula darah tinggi adalah ciri diabetes, alasan untuk gula abnormal cenderung berbeda dari satu orang ke orang lain. Hal ini dalam memahami apa sinyal yang terlibat yang menimbulkan harapan memberikan perawatan yang tepat untuk setiap orang setiap hari, daripada memberikan obat yang sama setiap orang. Ketika peneliti dari Columbia University Medical Center menerbitkan hasil musim panas lalu, para ilmuwan terkejut bahwa hormon yang dilepaskan dari tulang dapat membantu mengatur glukosa darah. Peneliti utama, Dr Gerard Karsenty, pertama dijelaskan temuan pada sebuah konferensi di mana para ilmuwan berkumpul tampak kewalahan oleh implikasi potensial penelitian. Ini adalah pertama kalinya bahwa kerangka itu benar-benar dilihat sebagai organ endokrin, menghasilkan hormon yang bertindak di luar tulang. Dalam karya sebelumnya, ia telah menunjukkan bahwa hormon yang diproduksi oleh lemak, yang disebut leptin, adalah suatu regulator penting dari metabolisme tulang. Dalam karya ini, ia menguji gagasan bahwa jika lemak mengatur tulang, tulang pada dasarnya harus mengatur lemak. Percobaan dengan tikus mengungkapkan bahwa zat sebelumnya dikenal disebut osteocalcin, yang diproduksi oleh tulang, bertindak dengan mengirimkan sinyal ke sel-sel lemak serta pankreas. Efek bersih adalah untuk meningkatkan bagaimana tikus dan menangani mensekresikan insulin, hormon yang membantu glukosa tubuh bergerak dari aliran darah ke sel-sel otot dan hati, di mana ia dapat digunakan untuk energi atau disimpan untuk penggunaan masa depan. Insulin juga penting dalam mengatur lipid. Pasien dengan diabetes tipe 2 tidak lagi mengindahkan arahan hormon karena resistansi sel terhadap insulin. Glukosa darah mereka tingkat gelombang dan produksi insulin dalam pankreas menurun juga. Percobaan menunjukkan peningkatan osteocalcin yang membahas masalah kembar resistensi insulin dan produksi insulin rendah. Tikus menjadi lebih sensitif terhadap insulin dan meningkatkan produksi insulin, sehingga membawa gula darah mereka turun. Sebagai bonus, itu juga membuat tikus obesitas lebih sedikit lemak. Haruskah bekerja osteocalcin pada manusia juga, itu dapat dianggap sebagai pengobatan baru yang unik untuk diabetes tipe 2. Obat diabetes terbaru baik meningkatkan produksi insulin atau meningkatkan sensitivitas insulin, tapi tidak keduanya. Obat yang meningkatkan produksi cenderung membuat resistensi insulin buruk. Kekurangan di osteocalcin juga bisa berubah menjadi menyebabkan diabetes tipe 2. Sistem kekebalan dianggap penyebab lain regulasi glukosa. Pada tahun 2003, peneliti dari dua laboratorium menemukan bahwa jaringan lemak dari tikus gemuk mengandung sejumlah besar makrofag normal, sel-sel kekebalan tubuh yang berkontribusi terhadap peradangan. Para ilmuwan telah lama menduga bahwa peradangan entah bagaimana terkait dengan resistensi insulin, yang mendahului hampir semua kasus diabetes tipe 2. Pada awal 1900-an, penderita diabetes kadang-kadang diberikan dosis tinggi aspirin, yang merupakan anti-inflamasi. Hanya dalam beberapa tahun terakhir telah penelitian hubungan perlawanan obesitas, peradangan dan insulin menjadi perhatian serius. Sejumlah peneliti setuju bahwa obesitas disertai dengan keadaan peradangan kronis, kelas rendah di mana beberapa sel kekebalan tubuh diaktifkan, yang dapat menjadi penyebab utama dari resistensi insulin. Mereka juga setuju bahwa jenis utama dari sel yang bertanggung jawab untuk peradangan adalah makrofag. Harus penelitian lebih lanjut membuktikan temuan awal untuk menjadi kenyataan, akan ada harapan tentu lebih lega dan pengobatan untuk penderita diabetes mana-mana. Hormon osteocalcin yang diproduksi tulang dapat meningkatkan produksi testosteron dan memperbaiki tingkat kesuburan.

Demikian sebuah penelitian terbaru pada mencit yang dipublikasikan dalam Jurnal "Cell" menyebutkan. Tikus jantan dengan tingkat osteocalcin normal dua kali lebih subur dibanding tikus yang kekurangan hormon ini, kata Dr Gerard Karsenty, peneliti dan Ketua Departemen Genetika dan Pembangunan di Columbia University Medical Center di New York. Osteocalcin dikatakan meningkatkan kesuburan pria karena "membantu ekspresi semua gen yang dibutuhkan untuk membentuk testosteron," kata Karsenty seperti dikutip MyHealthNewsDaily. Tentu saja bila seorang pria memiliki tingkat testosteron lebih banyak, jumlah spermanya juga akan makin banyak. Karsenty dan rekan-rekannya menyuntikkan osteocalcin ke tikus jantan yang telah direkayasa untuk kekurangan hormon ini dan menemukan peningkatan kadar testosteron. Dan ketika tikus jantan kekurangan osteocalcin dibesarkan oleh mencit betina normal, mereka bisa memproduksi hormon seperti tikus normal yang lainnya. Para peneliti menemukan bahwa osteocalcin tampaknya tidak memengaruhi kesuburan wanita. Sayang, Karsenty tak tahu apa sebabnya. Penting juga dicatat bahwa osteocalcin tidak secara langsung berdampak kesuburan pria, melainkan hanya mengubah/ meningkatkan kadar testosteron, kata Dr Natan Bar-Chama, Direktur Pusat Kedokteran Reproduksi Pria di Gunung Sinai Medical Center di New York, yang tak terlibat dengan penelitian. "Alasan tulang mengirimkan pesan [ ke sel di testis] untuk membuat testosteron adalah karena testosteron penting untuk perkembangan tulang," kata Bar-Chama. Hormon seks penting untuk libido dan memelihara massa tulang, katanya. Cara baru melihat testosteron Studi terdahulu telah menunjukkan bahwa testosteron dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang, dan rendahnya testosteron terkait dengan meningkatnya risiko osteoporosis dan patah tulang. Tapi sekarang, "itu sebaliknya - Anda katakan tulang membantu produksi testosteron," kata Dr Mohit Khera, Asisten Profesor Urologi dan Direktur Laboratorium untuk Sexual Medicine pada Baylor College of Medicine di Houston, yang tidak terlibat dengan studi. "Ini cara berpikir yang benar-benar berbeda dari yang biasa kita lakukan," kata Khera. Tapi Khera memperingatkan bahwa studi ini tidak menunjukkan bahwa konsumsi suplemen testosteron dapat meningkatkan kesuburan pria. Meskipun testosteron yang diproduksi secara alami oleh tubuh meningkatkan kesuburan, dosis tambahan sebenarnya justru menurunkan kesuburan, katanya. Khera mengatakan, temuan tersebut tidak akan mengakibatkan osteocalcin menggantikan setiap perawatan atas masalah kesuburan yang terjadi pada laki-laki. "Saya tidak bisa membayangkan harus mensintesis hormon ini dan menariknya keluar dari tubuh, dan pada titik biayanya sangat mahal sehingga tidak efektif sama sekali," kata Khera. Tetapi temuan ini memberikan wawasan baru ke dalam fisiologi manusia dan membantu kita untuk memahami hubungan antara kesehatan tulang dan kesuburan, katanya. (abd)

Anda mungkin juga menyukai