Anda di halaman 1dari 5

TANGKI Tipe - Tipe Tanki Penyimpanan (STORAGE) Tanki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting

dalam suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku ) . Pada umumnya produk atau bahan baku yang terdapat pada industri kimia berupa liquid atau gas, namun tidak tertutup kemungkinan juga dalam bentuk padatan (solid). Storage tank atau tanki penyimpanan dapat memiliki bermacam macam bentuk dan tipe, masing masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaan masing masing . Fixed Roof tank Digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah ( mendekati atmosferik ) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap namun pada literatur lainnya menyatakan bahwa fixed roof ( cone atau dome ) dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk ( crude oil, gasoline , benzene, fuel dan lain lain termasuk produk atau bahan baku yang bersifat korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft ( 91.4 m ) dan tinggi 64 ft ( 19.5 m ). Floating roof tank Ditujukan untuk penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar atau mudah menguap. Kelebihan penggunaan internal floating roof ini antara lain: Level atau tingkat pengguapan dari produk dapat dikurangi Dapat mengurangi resiko kebakaran CAMPURAN BINER C Campuran Ideal C Campuran ideal adalah sebuah campuran yang menaati hukum Raoult. C Contoh campuran ideal Sebenarnya tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal. Tapi beberapa campuran larutan kondisinya benar-benar mendekati keadaan yang ideal. Berikut ini adalah contohnya: hexane dan heptane benzene dan methylbenzene propan-1-ol dan propan-2-ol

H Hukum Raoult Tekanan uap parsial dari sebuah komponen di dalam campuran adalah sama dengan tekanan uap komponen tersebut dalam keadaan murni pada suhu tertentu dikalikan dengan fraksi molnya dalam campuran tersebut. Hukum Raoult hanya dapat diaplikasikan pada l larutan A dan B, akan menjadi demikian: campuran ideal. Persamaan untuk campuran dari

Pada persamaan ini PA dan PB adalah tekanan uap parsial dari komponen A dan B. Dalam suatu campuran gas, tiap gas mempunyai tekanan uapnya sendiri, dan ini disebut tekanan parsial yang independent. Bahkan apabila anda memisahkan semua jenis gas-gas lain yang ada, satu-satunya jenis gas yang tersisa akan masih mempunyai tekanan parsialnya. Tekanan uap total dari sebuah campuran adalah sama dengan jumlah dari tekanan parsial individu tiap gas.

Po adalah tekanan uap dari A dan B apabila keduanya berada dalam keadaan terpisah (dalam larutan murni).xA dan xB adalah fraksi mol A dan B. Keduanya adalah fraksi (bagian/proporsi) dari jumlah total mol (A maupun B) yang ada. Anda dapat menghitung fraksi mol dengan rumus ini:

Diagram komposisi Campuran ideal dari dua larutan yaitu A dan B, kedua larutan ini akan memberi "sumbangan"nya masing-masing pada tekanan uap keseluruhan pada campuran. Misalkan fraksi mol larutan A dalam campuran (dalam suhu yang sama) dilipatduakan. Menurut hukum Raoult, tekanan uapnya juga akan ikut terlipat duakan. Dengan kata lain, tekanan uap parsial A pada suhu tertentu berbanding lurus dengan fraksi mol-nya. Gambar grafik tekanan uap parsial terhadap fraksi mol-nya, akan diperoleh sebuah garis lurus.

Buat grafik yang sama untuk B pada sumbu yang sama. Fraksi mol B mengecil sejalan dengan meningkatnya fraksi mol A sehingga grafik untuk B berbentuk garis yang menurun ke kanan. Bersamaan dengan berkurangnya fraksi mol B, tekanan parsial uapnya juga berkurang dengan kecepatan yang sama.

Tekanan uap larutan B murni lebih tinggi dari larutan A murni. Ini berarti molekul-molekul pada permukaan larutan B lebih mudah melepaskan diri daripada molekul-molekul pada larutan A. Larutan B lebih mudah menguap daripada larutan A. Untuk memperoleh tekanan uap total dari sebuah campuran, jumlahkan tekanan parsial A dan B pada tiap komposisi. Dengan demikian diperoleh garis lurus seperti pada diagram berikut

Pada campuran yang non-ideal, garis lurus ini akan berbentuk kurva. Untuk campuran yang mendekati ideal garisnya akan menyerupai garis lurus. Semakin kurang ideal sebuah campuran, semakin berkurvalah garis yang terbentuk. Ubah diagram ini menjadi diagram komposisi/titik didih

Pada campuran larutan A dan B, terbentuk garis kurvalah

Tambah sebuah garis lagi pada diagram ini yang akan menunjukkan komposisi uap pada larutan yang mendidih. Apabila sebuah campuran larutan mendidih, larutan yang lebih mudah menguap, tentunya akan membentuk lebih banyak uap daripada larutan yang sukar menguap.Ini berarti, akan ada lebih banyak komponen B (komponen yang lebih mudah menguap) terdapat dalam uap daripada dalam larutannya. Dapat dibuktikan dengan memadatkan uap yang didapat dan menganalisanya. Diagram ini menunjukkan apa yang terjadi bila campuran larutan A dan B

dididihkan.

Ada lebih banyak uap larutan B daripada uap larutan A yang ada di atas campuran larutan yang mendidih ini karena larutan B lebih mudah menguap.Apabila proses ini diulangi dengan campuran larutan dengan berbagai komposisi, akan didapat gambar kurva kedua, yaitu garis komposisi uap.

Anda mungkin juga menyukai