Anda di halaman 1dari 13

1.

Abiotik : Benda mati.

2. Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter. 3. Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya. 4. Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas. 5. Agen : Bibit penyakit.

6. Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora). Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis. 7. Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut. 8. Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu. 9. Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas. 10. 11. 12. Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin. Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka. Anteridiofor : Tangkai anteridium.

13. Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut. 14. Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman. 15. Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh. 16. Antitoksin : Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).

17. Antropogami : Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.

18.

Aplanospora : Spora yang tidak memiliki flagela.

19. Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum). 20. Autogami : Penyerbukan sendiri.

21. Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik. 22. Avitaminosis : Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin. 23. Badan kutub (polar body) : Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain oosit. 24. Bakteri (bacterium) : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati. 25. Basidiokarp : Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota. 26. 27. Basidiomycota : Jamur makroskopik. Basil (bacillus) : Bakteri berbentuk batang.

28. Batial : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 2000 meter. 29. Beri beri : penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.

30. Bibit Unggul : Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat sifat sesuai dengan keinginan kita. 31. binomial nomenklatur : Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama. 32. Biodiversitas : Keanekaragaman hayati.

33. Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. 34. Bioma : Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi. 35. Biosfer : Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.

36. Bioteknologi : teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia. 37. Biotik : Makhluk hidup, benda hidup.

38. Blastokist (blastocyst) : Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus. 39. Blastomer (blastomere) : Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal. 40. Blastula : Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio. 41. BOD (Biological Oxygen Demand) : Kebutuhan oksigen secara biologis. 42. Brakte (bractea) : Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk. 43. Bryophyta : Divisi lumut daun. 44. Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya. 45. Chlamydomonas : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak. 46. Chlorella : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak. 47. 48. 49. Chlorophyta : Alga Hijau. Chrysophyceae : Alga Cokelat-Keemasan. Chrysophyta : Alga Keemasan.

50. Ciliata : Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia). 51. Ciri poligenik (polygenic trait) : Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen. 52. Coniferophyta : Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).

53. Culex : Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah. 54. 55. 56. 57. Cyanobacteria : Alga Hijau-Biru. Cyanophyta : Alga Biru. Cycas rumphii : Pakis haji. Degenerasi : Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).

58. Dekomposer : Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat zat sisa organik. 59. Denitrifikasi : Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri. 60. Detritivor : Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan bahan organik. 61. 62. 63. 64. Deuteromycota : Jamur tak tentu. Dihibrid : Dua sifat berbeda. Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji. Diploid : Kromosom yang berpasangan.

65. Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae. 66. Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri ciri. 67. DNA (Deoxyribonucleic acid) : Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup. 68. Dominan : sifat yang muncul pada suatu organisme. 69. Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik. 70. Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.

71. Ekstensifikasi Pertanian : Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat. 72. Embrio : Individu baru hasil pembuahan.

73.

Embriogeni : Penyuburan lingkungan perairan.

74. Emigran : Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. Endemik : Hanya berada di satu kawasan atau daerah. Endosperma : Cadangan makanan. Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri. Entomogami : Penyerbukan yang diperantai oleh serangga. Epididimis : Anak testis. Epiteka : Tutup sel pada diatom. Eukariot : Organisme yang bermembran inti.

82. Eukariotik : Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti. 83. Evolusi : Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama. 84. Fasciola : Cacing hati. 85. 86. 87. Fenotipe : Sifat yang tampak. Fertil : Subur. Fertilisasi : Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).

88. Fetus : Janin yang sudah memperlihatkan bagian bagian tubuh dengan jelas atau sempurna. 89. Fikoeritrin : Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta. 90. Fikosianin : Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta. 91. 92. Filial : Anak keturunan / generasi. Filogeni : Sejarah evolusi makhluk hidup.

93. Flagela : Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak. 94. Flagellata : Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk. 95. 96. Fosil : Sisa sisa makhluk hidup yang sudah membatu. Fotik : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.

97. Fragmentasi : Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru. 98. Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli. 99. Gamet : Sel kelamin.

100. Gametangium : Gonad pada tumbuhan. 101. Gastrodermis : Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus. 102. Gastrovaskuler : Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan. 103. Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu. 104. Generatif : Perkembangbiakan secara kawin. 105. Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar. 106. Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh. 107. Gnetum gnemon : Melinjo. 108. Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin. 109. Guano : Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi. 110. Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka. Genetika : Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat. 111. Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.

112. Haploid : Kromosom yang tidak berpasangan. 113. Herbivora : Hewan pemakan tumbuh tumbuhan. 114. Hermafrodit : Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh. 115. Heterozigot : Pasangan gen yang tidak sama. 116. Hibrid : Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda. 117. Hibridisasi : Persilangan dari populasi yang berbeda. 118. Hidrofit : Tumbuhan yang hidup di dalam air. 119. Hidrogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh air. 120. Hifa : Benang benang jamur. 121. Higiene : Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu. 122. Higrofit : Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab. 123. Homologi : Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal usul yang sama. 124. Homozigot : Pasangan gen yang sama. 125. Hospes : Inang. 126. Implantasi : Proses penempelan zigot pada dinding rahim. 127. Imunisasi : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin. 128. Indusium : Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku. 129. Insektisida : Obat pembunuh serangga. 130. Inseminasi : Kawin suntik. 131. Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.

132. Interferon : Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus. 133. Intermediat : Sifat yang bersama sama pada suatu organisme. 134. Inti sel (nucleus) : Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom. 135. Intron : Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens DNA intron dan ekson yang berselang seling. 136. Inversi (inversion) : Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari orientasi linear aslinya. 137. Isogami : Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama. 138. Jamur : Organisme eukariotik dan tidak berklorofil. 139. Jantan : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma. 140. Jantung Koroner : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung. 141. Jaring jaring makanan : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring jaring yang saling berhubungan. 142. Kalaza : Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae. 143. Kapsid : Selubung virus yang tersusun atas protein. 144. Kapsomer : Suatu unit protein penyusun kapsid. 145. Karnivora : Hewan pemakan daging. 146. Knidoblas : Sel sel beracun pada ubur ubur. 147. Kodominan : Persilangan monohibrid dominant tak penuh. 148. Konjugasi : Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya. 149. Konseptakel : Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus. 150. Konservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam.

151. Kopulasi : Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. 152. Korion : Kantong embrio. 153. Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. 154. Korola : Mahkota bunga / tajuk bunga. 155. Kromonema : Benang kromosom. 156. Kromosom : Pembawa gen. 157. Labium : Bibir. 158. Lactobacillus bulgaricus : Bakteri untuk membuat yoghurt. 159. Ladybird : Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama. 160. Larva : Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur. 161. lembar fotosintesik : Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma. 162. Letal : Dapat mengakibatkan kematian. 163. Limnetik : Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari. 164. Lingkungan : Abiotik membentuk suatu kesatuan. 165. Lipida : Lemak. 166. Lisozim : Enzim penghancur pada virus. 167. Lokus : Letak suatu gen pada kromosom. 168. Lotik : Ekosistem yang airnya mengalir. 169. Lumbricus sp. : Cacing tanah. 170. Lumut Kerak : Hubungan simbiosis antara jamur dan alga. 171. Malakogami : Penyerbukan yang diperantai oleh siput. 172. Malnutrisi : Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.

173. Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium. 174. Metagenesis : Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual. 175. Metamorfosis : Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk larva menjadi bentuk dewasa. 176. Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji. 177. Mikrosporosit : Sel induk pembentuk spermatozoid. 178. Miselium : Kumpulan benang benang hifa. 179. Mitosis : Pembelahan inti sel. 180. Monohibrid : Satu sifat beda. 181. Mortalitas : Angka kematian. . 182. Navicula : Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom). 183. Nektar : Kelenjar madu. 184. Neurospora sitophila : Jamur oncom. 185. Nikotin : Racun yang terdapat dalam tembakau. 186. Nimfa : Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya. 187. Nitrosomonas : Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi. 188. Nostoc : Sejenis Alga Hijau-Biru yang tubuhnya berbentuk bola. 189. Nukleotida : Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin. 190. Nukleus : Inti sel. 191. Nukula : Tempat arkegonium pada Chara. 192. Obelia : Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.

193. Onkosfera : Embrio cacing pita yang baru menetas. 194. Oogenesis : Proses pembentukan sel telur. 195. Oogonium : Sel induk telur. 196. Ookinet : Zigot yang terbentuk. 197. Ookista : Sel telur belum matang. 198. Ordo : Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili. 199. Ornitogami : Penyerbukan yang diperantai oleh burung. 200. Ostium : Pori pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air. 201. Ovarium : Tempat pembentukan sel telur. 202. Ovipar : Bertelur. 203. Ovotestis : Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma. 204. Ovovivipar : Bertelur dan beranak. 205. Ovum : Sel telur. 206. Parental : Induk. 207. Pedikulum : Tangkai bunga. 208. Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik. 209. Perigonium : Tenda bunga. 210. Polusi : Pencemaran. 211. Polutan : Bahan yang mengakibatkan polusi. 212. Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu. 213. Predator : Hewan pemangsa hewan lain. 214. Proglotid : Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi. 215. Prokarion : Inti tanpa membran inti.

216. Protalium : Calon tumbuhan paku. 217. Protonema : Calon tumbuhan lumut. 218. Provirus : Calon virus, terdiri dari asam inti. 219. Rekombinasi : Kombinasi baru. 220. Replikasi : Proses penggandaan asam nukleat (DNA). 221. Reproduksi : Perkembangbiakan. 222. Reseptakulum : Dasar bunga 223. Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein. 224. Rizoid : Akar semu. 225. Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah. 226. Sanitasi : Upaya mengelola kebersihan lingkungan. 227. Saprofit : Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa sisa zat organik. 228. Segregasi : Pembelahan. 229. Seleksi alam : Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme. 230. Selulase : Enzim pencerna serat tumbuhan. 231. Selulosa : Serat tumbuhan. 232. Sentromer : Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel. 233. Sinergid : Sel telur cadangan. 234. Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma. 235. Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium). 236. Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan. 237. Spesies : Jenis makhluk hidup. 238. Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan. 239. Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.

240. Teratogen : Bahan yang menyebabkan cacat embrio.

Anda mungkin juga menyukai