Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN OPT TANAMAN KARET Hevea brasiliensis

Prioritas pengendalian OPT karet diutamakan pada tind akan pencegahan yang dimulai daripemilihan klon unggul dan tahan terhadap OPT sasaran, menjaga kesehatan tanaman dengan mengatur kelembaban kebun, sanitasi, pemupukan dan penyadapan yang bijaksana. Pengendalian lebih diutamakan secara biologi seperti penggunaan jamur Trichoderma sp dan penanaman tanaman antagonis di sekitar tanaman karet, misalnya, lidah mertua, kunyit, lengkuas, sambiloto, kencur, lempuyang untuk pengendalian penyakit JAP. Pada pembukaan lahan baru, sebaiknya kebun bersih dari tunggul-tunggul tanaman yang merupakan sumber infeksi OPT tanaman karet. Untuk pencegahan penyakit yang menyerang akar sebaiknya digunakan belerang 100 gram/pohon yang dicampur dengan tanah pengisi lubang tanam bersamaan pada waktu penanaman bibit. Belerang berfungsi untuk meningkatkan kemasaman tanah. Kondisi tanah yang asam dapat menghambat perkembangan jamur antagonis terhadap jamur akar tersebut.

A. TENIK PENGENDALIAN PENYAKIT 1. Penyakit Jamur Akar Putih Deteksi Dini Penyakit - Penggunaan mulsa/rumput kering pada leher akar, 2-3 minggu kemudian mulsa diangkat, bila terserang JAP akan nampak benang warna putih menempel pada leher akar - Dilakukan pada awal dan akhir musim hujan Pengendalian - Pada serangan ringan, perakaran dibuka kemudian bagian akar yang busuk dipotong dan dibakar - Permukaan akar yang ditumbuhi jamur dikerok, bekas kerokan dan potongan diberi ter dan izal kemudian seluruh permukaan akar dioles dengan fungisida

1 Paper PHT Hevea brasiliensis

- Setelah luka mengering, seluruh perakaran ditutup kembali - 6 bulan kemudian diamati dengan membuka perakaran, apabila masih terdapat benang jamur maka dikerok dan dioles dengan fungisida kembali - Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus segera dibongkar, bagian pangkal batang dan akarnya dikubur di luar areal pertanaman, menggunakan wadah agar tanah yang terikut tidak tercecer di dalam kebun - Bekas lubang dan 4 tanaman sekitarnya ditaburi dengan 200 gram campuran richoderma sp dengan pupuk kandang 200 gram per lubang atau tanaman - Pencegahan dengan menanam tanaman antagonis seperti lidah mertua, kunyit, lengkuas dan lain-lain. 2. Penyakit Bidang Sadap: Kanker Garis Pengendalian - Menanam klon yang tahan yaitu PR 300 dan PR 303 - Jarak tanam tidak terlalu rapat, tanaman penutup tanah yang terlalu lebat dipangkas - Pemupukan sesuai dengan dosis anjuran - Hindari penyadapan terlalu dekat dengan tanah - Pisau sadap diberi desifektan sebelum digunakan - Tanaman yang sudah terserang dioles fungisida dengan kuas di sepanjang jalur 5- 10 cm diatas dan di bawah alur sadap - Bagian yang membusuk dibersihkan dulu dengan dikerok sampai pada bagian yang masih sehat, baru dioles dengan fungisida - Pengolesan dilakukan segera setelah penyadapan sebelum lateks membeku

3. Penyakit Bidang Sadap: Mouldy Rot Pengendalian - Tidak menanam klon yang rentan terutama di tempat yang beriklim basah atau rawan penyakit seperti GT 1
2 Paper PHT Hevea brasiliensis

- Pisau sadap diberi desinfektan sebelum digunakan - Menurunkan intensitas penyadapan dari S2/d2 menjadi S2/d3 atau S2/d4 atau menghentikan penyadapan pada serangan berat - Hindari torehan yang terlalu dalam pada saat penyadapan agar kulit cepat pulih - Tanaman yang sudah terserang dioles fungisida 5 cm diatas irisan sadap sehari setelah penyadapan dan getak tarik belum dilepas - Interval pengolesan 1-2 minggu sekali sampai tanaman kembali sehat

4. Penyakit Bidang Sadap: Kering Alur Sadap Deteksi Penyakit Dilakukan sadap tusuk di bawah bidang sadap sampai ke bawah Pengambilan Keputusan - segera dilakukan pengendalian apabila sebagian alur sadap mengalami kekeringan - perlu waspada apabila lateks mulai encer Pengendalian - Menurunkan intensitas penyadapan pada pohon/kebun yang telah mulai menunjukkan kekeringan alur sadap - Menghindari atau menurunkan intensitas penyadapan pada musim gugur daun - Bidang sadap yang mati dan kulit kering bisa dipulihkan kembali dengan pemberian formulasi oleokimia (Antico F-96, No BB) - Pemberian oleokimia dengan cara mengerok kulit bidang sadap yang sakit kemudian dioles segera setelah pengerokan selesai - Satu tahun kemudian kulit yang baru bisa disadap kembali - Penambahan 160 gram pupuk KCl/pohon/tahun dari dosis anjuran

3 Paper PHT Hevea brasiliensis

5. Penyakit Batang : Nekrosis Kulit Pengendalian - Tidak menanam klon yang rentan seperti AVROS 2037, GT 1, PB 260, dan PB 235 pada daerah rawan penyakit ini - Pada prinsipnya sama dengan pengendalian penyakit KAS tetapi ditambah dengan fungisida yang telah direkomendasikan - Sebelum dioles, kerak pada bidang sadap dikerok dulu. Pengolesan 30 cm sampai keadaan atas batang infeksi dan 20 cm sampai ke bawah batas infeksi - Pada serangan ringan pengolesan cukup sekali saja, tetapi pada serangan berat bisa diulang pada bulan berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulan sampai tanaman sehat - Batang/cabang tanaman sehat di sekitar tanaman terserang disemprot atau dioles dengan fungisida seminggu sekali untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas - Batang atau cabang tanaman yang mati dikumpulkan dan dibakar untuk menghilangkan sumber infeksi jamur

6. Penyakit Batang : Jamur Upas Pengambilan Keputusan Perlu waspada dan segera dikendalikan apabila pada daerah rawan serangan penya jamur upas terdapat cabang/ranting tanaman yang patah Pengendalian - Menanam klon yang tahan seperti BPM 107, PB 260, PB 330, AVROS 2037, PBM 109, IRR 104, PB 217, PB 340, PBM 1, PR 261, dan RRIC 100, IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 112 dan IRR 118. - Jarak tanam diatur tidak terlalu rapat - Cabang/ranting yang telah mati dipotong dan dimusnahkan - Cabang yang masih menunjukkan gejala awal (sarang laba-laba) segera dioles dengan fungisida Bubur Bordo, Calixin 750 EC atau Antico F-96 hingga 30 cm ke atas dan ke bawah

4 Paper PHT Hevea brasiliensis

- Bubur Bordo dan fungisida yang mengandung unsur tembaga tidak dianjurkan pada tanaman yang telah disadap, karena dapat merusak mutu lateks - Pada kulit yang mulai membusuk harus dikupas sampai bagian kulit sehat kemudian dioles fungisida hingga 30 cm keatas dan ke bawah dari bagian yang sakit

7. Penyakit Daun Pengendalian - Menanam klon anjuran yaitu RRIC 100, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, PB 340, PB 330, IRR 104, IRR 5, IRR 32, IRR 118, dan IRR 39. - Pada serangan ringan diberikan pupuk nitrogen 2 kali dosis anjuran pada saat daun mulai terbentuk. Pemberian pupuk dengan cara dibenamkan dalam tanah agar lebih mudah diserap oleh akar - Pada serangan berat dikendalikan dengan cara disemprot fungisida kontak yang direkomendasikan, pada saat daun mulai terbentuk smapai dengan daun berwarna hijau dengan interval 1 minggu (umur daun 21 hari) B. TENIK PENGENDALIAN HAMA 1. Hama : Rayap Pencegahan - Sanitasi areal perkebunan - Membersihkan tunggul-tunggul tanaman sisa pembukaan lahan baru - Pada saat peremajaan tanaman, lubang tanam perlu diberi perlakuan anti rayap dengan termitisida cair Pengendalian - Membongkar sarang - Penggunaan agen hayati seperti semut, nematoda Steinernema sp dan Heterorhabditi indica, jamur B. Bassiana dan Metarrhizium spp)

5 Paper PHT Hevea brasiliensis

- Penyiraman termitisida di sekitar perakaran (1,5 meter dari batang pohon dibuat parit kemudian disiram termitisida 2,5 4 liter per meter - Pembasmian sarang dengan fumigan atau termitisida cair yang disuntik ke pusat sarang

2. Hama : Babi Hutan Pengendalian - Sanitasi lingkungan, memasang jaring, perangkap - Memberi pagar di sekitar areal kebun - Membuat parit di sekitar areal kebun - Berburu bersama dengan kelompok pemburu babi misalnya perbakin - Pemberian umpan beracun, hati-hati jangan sampai racun tersentuh tangan

3. Hama : Uret Pengendalian Mengumpulkan uret di sekitar tanaman terserang dan dimatikan

4. Gulma Penting Pengendalian - Penyiangan 0,5-1 meter sekeliling tanaman (piringan) harus bersih dari gulma - Penanaman tanaman penutup dari jenis kacang-kacangan (Centrosema pebescens, Calopogonium mucunoides, Pueraria javanica, Calopogonium caereleum). Penanaman pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau 1,5-2 meter dari barisan tanaman - Penanaman tanaman sela misalnya tanaman padi, jagung, kacang tanah, kedelai dan dari jenis tanaman obat misalnya kunyit, jahe, lengkuas dan sebagainya

6 Paper PHT Hevea brasiliensis

Anda mungkin juga menyukai