Anda di halaman 1dari 9

KEBERSAMAAN UMAT BERAGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

KELOMPOK 2 : 1. 2. 3. 4. 5. ANGGA INDRA NUGRAHA (0903005047) ELDA STEFANI HERMAN M. AGUS SISPRADEKA INDAH PERMATASARI NAVILA FAISAL (0903005161) (0903005007) (0903005175) (0903005141)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang telah diberikan, Sholawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan orang-orang yang setia meneladani beliau. Paper mengenai Pendidikan Agama Islam tentang Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial. Paper ini mencoba menjelaskan tentang Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial, serta mengetahui pandangan agama Islam terhadap umat non Islam, dan Mengetahui Tanggung jawab sosial umat Islam. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak dosen Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan materi Pendidikan Agama Islam. Ucapan terimakasih yang sama penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan paper ini. Akhirnya penulis masih menyadari keterbatasan kemampuan sehingga paper ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya paper ini, namun demikian semoga paper ini dapat bermanfaat.

Denpasar,

Januari 2009

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL (COVER) KATA PENGANTAR .................................................. ii DAFTAR ISI ................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Masalah........................................... 1 Rumusan Masalah ......................................... 1 Tujuan Pembahasan Masalah ..................................... 2 Kegunaan Paper ...................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 2.1 2.2 Apa pandangan agama Islam terhadap umat non Islam? ........................... 3 Apa tanggung jawab sosial umat islam?....................................................... 4

BAB III PENUTUP ..............................................................................................,............. 6 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ................................................. 7

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH Sejak Allah menciptakan manusia pertama, yaitu Adam, Allah telah berikan kepadanya

ajaran yang menjadi petunjuk kehidupan yang benar, yang menjamin umat manusia dapat menciptakan kemaslahatan hidup bagi manusia sendiri dan makhluk-makhluk lainnya. Ajaran yang berisi petunjuk kehidupan yang benar itu kemudian pada saat penurunannya yang terakhir kepada rasulullah Muhammad saw, allah beri nama Islam. Karena itu Allah melarang manusia meragukan kebenaran yang Allah berikan kepada manusia sebagaimana Allah nyatakan dalam QS. 2 (al-Baqarah): 147 yang artinya: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Kebersamaan kebenaran pada semua ajaran yang Allah berikan kepada semua unat manusia itu dinyatakan pada QS. 3 (Ali Imran): 3 yang artinya: Dia menurunkan al-kitab (al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Kebenaran identik dengan kemaslahatan, karena hanya kebenaranlah yang mampu mewujudkan kemaslahatan dan mencegah timbulnya kerusakan yang mengakibatkan timbulnya penderitaan. Petunjuk kebenaran yang menjamin terwujudnya kemaslahatan hidup umat manusia. Bahkan bagi semua makhluk itu merupakan wujud dari rasa kasih saying Allah yang menyebabkan tidak dicabutnya rahmat Allah dari manusia yang durhaka dalam kehidupan dunia ini.

1.2

RUMUSAN MASALAH Beberapa yang menjadi topik sentral permasalahan dalam makalah ini yang akan dibahas adalah:

1.2.1 Apa pandangan agama Islam terhadap umat non Islam? 1.2.2 Apa Tanggung jawab sosial umat islam?

1.3

TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH Setiap kegiatan yang dilakukan scara sistematis pasti mempunyai tujuan yang diharapkan, begitu pula makalah ini. Tujuan pembahasan makalah ini adalah:

1.3.1 Mengetahui kebersamaan umat bersgama dalam kehidupan sosial 1.3.2 Mengetahui pandangan agama Islam terhadap umat non Islam 1.3.3 Mengetahui tanggung jawab sosial umat islam

1.4

KEGUNAAN PAPER

1.4.1 Memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam 1.4.2 Untuk membiasaan diri membuat sebuah karya tulis.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PANDANGAN AGAMA ISLAM TERHADAP UMAT NON ISLAM Dari segi akidah, setip orang yang tak mau menerima Islam sebagai agamanya disebut kafir atau non muslim. Kata kafir berarti orang yang menolak yang tidak mau menerima atau menaati aturan Allah yang diwujudkan pada manusia melalui ajaran agama Islam. Sikap kufur, penolakan terhadap perintah allah pertama kali ditunjukkan oleh iblis ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam as sebagaimana dikisahkan dalam QS. 2 (al-Baqarah): 34: Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Ketika Rasulullah Saw mulai menyampaikan ajaran agama islam pada masyarakat arab, sebagian dari mereka ada yang mau menerima ajaran Islam namun sebagian ada yang menolak ajaran tersebut. Yang menolak disebut orang kafir. Mereka terdiri dari oranng-orang musyrik yang menyembah berhala yang disebut orang watsani, dan orang-orang ahli kitab, orang yahudi maupun nasrani. Diantara orang kafir tersebut ada yang mengggangu, menyakiti dan memusuhi orang islam dan diantaranya hidup dengan rukun bersama orang islam. Orang kafir yang mengganggu,menyakiti, dan memusuhi orang islam disebut kafir harbi, dan orng kafir yang hidup rukun dengan orang islam disebut kafir dzimmi. Bila orang islam memiliki kekuasaan politik dalam sebuah Negara islam, maka kafir dzimmi ini menjadi warga Negara islam sebagai kompensasi dzimmah, perjanjian dan tanggungan dan keamanannya tersebut mereka wajib membayar jizyah, oajak terhadap pemerintah muslim. Ketentuan tersebut dijelaskan oleh Allah dalam QS.9( at-Taubah):29. Kebersamaan hidup antara umat islam dengan nonmuslim telah dicontohkan oleh rasulullah ketika beliau dengan para sahabat menngawali hidup di madinah dengan hijrah.

Rasulullah Mengikat perjanjian penduduk madinah yang terdiri dari orng-orang kafir dan muslim untuk saling membantu dan menjaga keamanan kota madinah dari gangguan musuh. Rasulullah juga pernah menggadaikan baju besinya dengan gandum kepada orang yahudi ketika umat islam kekurangan pangan. 2.2 TANGGUNG JAWAB SOSIAL UMAT ISLAM

Umat islam adalah umat yang terbaik yang diciptakan Allah dalam kehidupan dunia ini. Demikian firman Allah dalam QS.3(Ali-Imran):110. Kebaikan umat islam itu bukan sekedar simbolik karena telah mengikrarkan keyakinan Allah sebagai Tuhannya dan Muhammad Saw sebagai Rasulullah, tetapi karena identifikasi diri sebagai muslim memberikan konsekuensi untuk menunjukkan komitmennya dalam beribadah kepada Allah dan berlaku sosial. Dalam AlQuran kedua komitmen tersebut disebut Hablun minallah dan hablun minannas. Allah mengingatkan tentang resiko kehinaan bagi manusia yang tidak mau menunjukkan komitmen kehidupannya pada kedua aspek tersebut. Bentuk tanggung jawab sosial umat islam meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya adalah: 1. Mejalin silaturahmi dengan tetangga. Dalam sebuah Hadist Rasulullah menjadikan kebaikan seseorang kepada tetangganya menjadi salah satu indicator keimanan. Pada masyarakat pedesaan yang relative homogeny dan penduduk yang mennetap, komunikasi mereka pada umumnya lebih intensif dan akrab tetapi bagi masyarakat perkotaan yang relative heterogen dan peduduknya terdiri dari para perantau dengan tingkat kesibukkannya tinggi, komuniskasi sosial mereka relative lebih renggang. 2. Memberiakn infak sebagian dari harta yang dimiliki, baik yang wajib dalam bentuk zakat maupun yang sunnah dalam bentuk sedekah. Harta adalah rezeki yang Allah karuniakan kepada para hambanya yang disyukuri baik secara lisan maupun melalui pemanfaatan secara benar. 3. Menjenguk bila ada anggota masyarakat yang sakit dan taziah bila ada anggota masyarakat yang meninggal dengan mengantarkan jenazahnya sampai dikubur. 4. Memberikan bantuan menurut kemampuan bila ada anggota masyarakat yang memerlukan bantuannya. Rasulalluh melarang orang islam menolak permintaan bantuan orang lain yang meminta kepadanya seandainya ia mampu membantunya. Hubungan sosial akan tejalin

denagn baik apabila masing-masing anggotanya mau saling membantu, mau saling peduli akan nasib pihak lain. 5. Penyusunan system sosial yang efektif dan efisien untuk membangun masyarakat baik mental spiritual maupun fisik material. Pembangunan mental khususnya untuk generasi muda perlu memperoleh perhatian yang serius. Bahaya narkoba, tindak criminal, dan pergaulan bebas menjadi ancaman serius bagi generasi muda yang secara cepat berkembang dan merusak mental mereka. Peran sekolah dalam masalah minin sangat kecil sehingga diperlukan kepedulian sosial untuk menanggulanginya.

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN Berdasarkan paparan diatas dan pembahasan diatas dapat ditarik keimpulan Islam sebagai agama yang universal dan komprehensif. Islam mengandung ajaran yang integral dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia. Islam tidak hanya mengajarkan tentang aqidah dan ibadah semata, tetapi Islam juga mengandung ajaran dibidang iptek dan bidang-bidamg kehhidupan lainnya. Keberadaan agama Islam menjadi wujud kasih sayang Allah bagi makhluknya karena itu Islam disebut agama rahmat bagi semesta Alam karena menghormati semua manusia sebagai makhluk Allah dan bahkan semua makhluknya. Islam melarang menyakiti orang non Islam dan Islam juga melarang berbuet yang merusak alam lingkungannya. Ketidak setabilan Alam akan berakibat buruk bagi alam itu sendiri dan juga manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Daud Ali, Muhammad, prof., H., Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pres, Cetakan ke satu, 1998 Departemen Agama RI, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: 2000 ______________, Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama, Jakarta : Depag RI, 1980 Imarah, Muhammad, Dr., Islam dan Pluralitas, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattanie, Jakarta: Gema Insani, Cetakan Ke satu, 1999. Mansoer, Hamdan, Drs., H. dkk, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.

Anda mungkin juga menyukai