Anda di halaman 1dari 10

Referensi Tesis 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menggunakan jasa perbankan syariah, Amat Yunus, 2004.

IPB (2000) dikemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah antara lain aksesibilitas, pengetahuan tentang bank syariah, motif mendapatkan keuntungan dan anggapan tentang kemudahan layanan. Masyarakat yang mudah mengakses bank syariah, memiliki pengetahuan yang baik tentang bank syariah, keuntungan yang besar serta kemudahan mendapatkan layanan di bank syariah mendorong untuk menggunakan bank syariah. Erol dan Bdour dalam IPB (2000) menyatakan bahwa factor keuntungan lebih menjadi pertimbangan dan motivasi utama dibandingkan factor agama. Selain itu dalam IPB (2000) disimpulkan bahwa factor kebiasaan menjadi kendala kurang diminatinya bank syariah. Eryanto dalam IPB (2000:28) menyatakan ada banyak factor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih bank, salah satu factor yang paling dominan adalah persepsi masyarakat terhadap bank yang bersangkutan. Persepsi masyarakat merupakan penilaian relative masyarakat terhadap atribut bank dibanding dengan bank lain. Kriteria bank yang inovatif, memiliki banyak fasilitas dan menawarkan bungan tinggi bukan merupakan tolok ukur nasabah dalam memilih bank. Persepsi masyarakat terbentuk karena alasan lokasi tempat tinggal, bank yang dapat dipercaya, keamanan, pelayanan yang cepat dan memuaskan dan mudah melakukan transaksi karena gaji ditransfer melalui bank tersebut.

2.

Factor-faktor yang mempengaruhi porsi pembiayaan mudharabah berdasarkan persepsi secara best practice pada bank pembiayaan rakyat syariah di Jakarta, bogor, depok, tangerang dan bekasi, Arik Suprianto, PSTTI UI, 2010.

3. Dampak persepsi keuntungan dan persepsi risiko bisnis terhadap preferensi nasabah dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan bisnis melalui produk mudharabah (Studi kasus BRI syariah cabang bandung) 4. PENGARUH NILAI MEREK DALAM PERSEPSI NASABAH TERHADAP PREFERENSI MEREK BANK MUAMALAT Godo Tjahyono (2007) Atribut-atribut yang membentuk nilai dalam persepsi konsumen menurut Holbrook (1999) yang dikutip oleh Schiffman dan Kanuk (2001:388) adalah sebagai berikut : Intrinsic Kegembiraan atau rasa senang

Keindahan Etika Spiritual

Ekstrinsik Kenyamanan Kualitas Status Reputasi Menurut setiadi (2003, hal 159-160) menjelaskan bahwa persepsi sebagai suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi berupa aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya warna dan suara. Dengan adanya stimuli tersebut maka akan timbul persepsi dimana Stanton dalam setiadi (2003, hal 160) menjelaskan bahwa persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli atau rangsangan-rangsangan yang diterima melalui lima indera. Menurut Webster dalam Setiadi (2003, hal 160) menyatakan persepsi sebagai proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasikan dimana prosesnya dapat dilihat melalui Gambar 2.3 berikut :

Stimuli

Sensasi

Pemberi arti

Indera Penerima

Perhatian

Interpretasi

Persepsi

Tanggapan

Lebih lanjut, Setiadi (2003, 172-176) menjelaskan hal-hal sebagai berikut : 1. Seleksi perceptual: Seleksi perceptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen (psychologist set) 2. Organisasi persepsi : Organisasi persepsi berarti bahwa konsumen mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh unutuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi adalah penyatuan yang berarti bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai sesuatu yang

dikelompokkan secara menyeluruh yang akan memudahkan untuk memproses informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi terhadap stimulus. 3. Intepretasi perceptual: Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan intepretasi atas stimuli yang diterima oleh konsumen. Setiap stimuli yang menarik perhatian konsumen baik disadari atau tidak disadari, akan dintepretasikan oleh konsumen. Dalam proses intepretasi konsumen membuika kembali informasi yang telah tersimpan adalam waktu yang lama ( long term memory) yang berhubungan dengan stimulus yang diterima Persoalan yang timbul bagi suatu perusahaan adalah persepsi seorang konsumen didasari atas apa yang mereka kira tentang produk, merek dan atau perusahaanyang bersangkutan dan dapat saja dipandang secara berbeda sesuai sudut pandang yang dipakai ( Arafat, 2006, hal 27). Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa persepsi seseorang terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Persepsi seseorang terhadap suatu objek akan berbeda-beda yang akan dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungannya sehingga persepsi secara substansil bisa sangat berbeda dengan realitas ( Setiadi,2003, hal 160), sebagaimana Marconi (1997) didalam Sutojo (2006, hal 2) menjelaskan bahwa orang-orang yang memandang suatu benda yang sama dapat mempunyai persepsi yang berlainan terhadap benda itu. Jadi, yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa persepsi merek yang terbentuk di benak konsumen harus diupayakan sedemikian rupa sehingga sama persis sebagaimana yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Setelah persepsi terbentuk maka konsumen akan mengembangkan sebuah kesimpulan (inferensi) terhadap citra dari suatu merek. Selain itu, konsumen juga memperhatikan berbagai Informasi mengenai perusahaan atau korporasi serta berbagai pengalamannya atas penggunaan produk yang dihasilkan perusahaan. Ketika konsumen mempunyai pengalaman yang baik atas penggunaan berbagai merek produk yang dihasilkan sebuah perusahaan, maka konsumen mempunyai citra (image) yang poositif atas perusahaan tersebut. Pada saat itulah terbentuk apa yang disebut citra korporasi. 4. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) SARIAH SKIM MURABAHAH, Dona Kurnia Sari (2011) Point penting yang akan diambil Masyarakat umum yang dilibatkan dalam survey adalah mereka yang akan dan atau sudah membeli rumah, di wilayah Depok, Pamulang/Tangerang. Produk yang akan disurvei adalah KPR berdasar IMBT.

Menurut Aaker (1997) dalam Dona (2011: 7) perceived quality sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan suatu produk. Perceived quality dapat diartikan sebagai persepsi konsumen terhadap keseluruhan mutu atau jasa layanan yang berkaitan dengan maksud yang diharapkan oleh seorang konsumen. Menurut Aaker (1997) dalam Dona (2011: 7), karakteristik produk merupakan salah satu yang digunakan oleh seorang pemasar untuk memberikan pembeda antara produk yang dimiliki dengan produk-produk lain yang sejenis. Oleh karena itu seorang pemasar dituntut untuk terus memahami kebutuhan dari konsumen-konsumennya agar produk-produk yang ditawarkan oleh pemasar dapat terus bersaing dan diminati oleh konsumennya.

Inspirasi dari tesis ini: Latar belakang masalah Pentingnya bank menggarap sector property untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan moda pembiayaan yang sesuai prinsip syariah tetapi juga bersaing dari segi finansial. Pengungkapan mengenai jenis-jenis pembiayaan KPR yang ada, misalnya membeli rumah berikut sertifikasinya, untuk membangun, renovasi bahkan untuk membeli kavling/tanah. Jenis yang ditawarkan beragam tetapi pada dasarnya berupa pinjaman yang dibebani dengan bunga. Penjelasan mengenai KPRS dengan skim ijarah muntahiya bitamlik (IMBT).

Landasan Teori Penentuan keuntungan dengan skim IMBT Penerapan pembiayaan dengan skim IMBT Karakteristik Produk KPR dengan skim IMBT Hubungan antara perilaku konsumen dan persepsi terhadap sesuatu (maybe?) Hubungan antara konsumen dan produk Aspek kritis pada saat mendisain strategi produk membutuhkan analisis hubungan antara konsumen dan produk. Hal ini berarti bahwa afeksi, kognisi, perilaku dan lingkungan konsumen yang berkaitan dengan produk harus dipertimbangkan. Terdapat dua hal yang harus dianalisis untuk melihat hubungan antara konsumen dengan produk, yakni: Karakteristik konsumen Memnganalisis karakteristik produk penting untuk menyadar bahwa konsumen itu beragam keinginannya untuk mencoba suatu produk. Menurut Peter dan Olson (2000:169) terdapat 5 karakteristik konsumen yaitu: 1. Innovator 2. Pengadopsi awal 3. Mayoritas awal 4. Mayoritas akhir 5. Pengekor Karakteristik produk Karakteristik produk penting untuk menganalisis hubungan konsumen dengan produk tersebut. Beberapa diantara karakterisitik produk dapat mendorong keberhasilan suatu produk: adapun karakter-karakter itu adalah: 1. Kompatibilitas Adalah sejauh mana suatu produk konsisten dengan afeksi (emosi/perasaan), kognisi(proses mental untuk pengertian, penilaiamn, perencanaan, penetapan dan berfikir) dan perilaku konsumen saat ini. 2. Kemampuan untuk dicoba (triability) Menjelaskan sejauh mana suatu produk dapat dicoba dalam jumlah terbatas, atau dipindah ke dalam bagian-bagian kecil apabila dalam melakukan uji coba ternyata membutuhkan biaya tinggi.

3. 4. 5. 6. 7.

Kemampuan untuk diteliti Kecepatan Kesederhanaan Manfaat relative Simbolisme produk

Metodologi Penelitian Perlunya tulisan mengenai pretes untuk menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan dari kuesioner. Perlunya penambahan tulisan mengenai alur pelaksanaan penelitian.

Pokok isi dalam landasan teori 1. 2. 3. 4. 5. Seputar KPR Perbandingan KPR S dan konvensional KPR dengan skim IMBT Dasar teori tentang penetapan item yang digunakan untuk menggali persepsi masyarakat Penelitian-penelitian sebelumnya.

6.

PENGARUH PENGETAHUAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP PREFERENSI NASABAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Yulia Nova, PSTTI UI 2011)

Simpulan Variable pengetahuan, pendidikan dan pendapatan secara bersama-sama mempunyai kontribusi terhadap preferensi nasabah dalam mengambil keputusan menjadi nasabah bank Muamalat Indonesia sebesar 51,1%. Yang artinya, variable pengetahuan, pendidikan dan pendapatan mempengaruhi preferensi nasabah dalam mengambil keputusan menjadi nasabah bank Muamalat Indonesia sebesar 51,1 % dan selebihnya ditentukan oleh variable-variabel lain yang tidak digunakan dalam model. Terdapat hubungan positif antara variable pengetahuan terhadap preferensi menjadi nasabah BMI, semakin tinggi pengetahuan mereka tentang perbankan syariah maka akan mempengaurhi keputusan mereka menjadi nasabah BMI. Terdapat perbedaan signifikan preferensi menjadi nasabah BMI antara responden dengan tingkat pendidikan D3 dengan SMA dan sarjana. Dengan meningkatnya tingkat pendidikan maka preferensi menjadi nasabah BMI semakin meningkat. Tingkat pendidikan memiliki pengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah dalam mengambil keputusan menjadi nasabah BMI. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka, semakin tinggi kemungkinan untuk menjadi nasabah BMI. Tingkat pendapatan memiliki hubungan positif signifikan terhadap preferensi masyarakat dalam mengambil keputusan menjadi nasabah bank syariah, semakin besar tingkat pendapatan seseorang semakin besar juga kemampuannya untuk menabung dan pendapatan bisa menjadi salah satu factor yang mempengaruhi preferensi masyarakat muslim dalam mengambil keputusan menjadi nasabah bank syariah.

7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) BANK SYARIAH DI WILAYAH DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA (Armi Yunedi, 2010) Abtraksi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alas an nasabah memilih KPR bank syariah di wilayah DKI dan untuk menemukan factor-faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan mereka. Factor yang diteliti adalah karakteristik individu yang terdapat pada variable : religiusitas, pengetahuan tentang bank syariah, tingkat pendidikan, pendapatan dan usia, kemudian factor stimuli yang terdapat dalam variable : produk, harga, reputasi dan pelayanan. Kesimpulan dari penelitian ini 1. Nasabah di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya memilih KPR bank syariah adalah karena factor religiusitas, harga, reputasi dan pelayanan. 2. Dari empat variable yang signifikan mempengaruhi keputusan nasabah, yang paling dominan adalah reputasi. 3. Implementasinya, bank syariah harus : Meningkatkan pelayanan Menjaga reputasi dan nama baik Menarik segmen pasar yang religious Mengevaluasi setiap produk yang ditawarkan, terutama harga Resume Penelitian Arik Suprianto Tambahan Landasan Teori 1. Produk Pengertian produk menurut Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk jasa menurut kotler adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Nilai suatu produk ditentukan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut. Agar dapat memaksimlakan kepuasan yang duterima oleh konsumen maka perushaan perlu memaksimalkan kualitas pproduk yang dimilikinya. Setelah kepuasan konsumen tercapai maka kesetiaan atau loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan akan tercipta dengan sendirinya. Harga Harga merupakan sejumlah uang yang dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk tertentu. Menurut Swastha (1996:241) menyatakan bahwa Harga adalah jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Dari pengertian ini kita ketahui bahwa harga akan mempengaruhi citra merek maupun perusahaan, dimana hal tersebut akan mempengaruhi kepuasan pembelian dan ketika konsumen puas, maka bisa jadi ia akan loyal. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan sementara elemen-elemen lain menimbulkan biaya. Harga juga merupakan salah satu elemen yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti produk dan distribusi. Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan penetapannya. Tujuan berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin. Kebijakan harga sangat memperhatikan tingkat harga yang dikenakan, struktur pemotongan harga, waktu pembayaran dan perbedaan harga pada kelompok-kelompok konsumen yang berbeda. Perbedaan hargamerupakan indicator yang signifikan bagi kualitas. Reputasi Reputasi merupakan salah satu komponen penting bagi pemasaran sebuah perusahaan di bidang jasa, bahkan bisa menjadi salah satu cara promosi kepada masyarakat. Fombrun dan Shaney (1990:23) mendefinisikan reputasi sebagai berikut: Persepsi yang ditanamkan di benak publik berdasarkan informasi tentang posisi relative perusahaan dalam bidang organisasi. Dalam beberapa penelitian, faktor reputasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah, misalnya subagja (2005) menyatakan bahwa reputasi bank syariah mempengaruhi nasabah untuk menggunakan jasanya, begitu juga dalam Nadya (2008), faktor reputasi juga mempengaruhi masyarakat untuk menjadi nasabah BMT di Jakarta. Reputasi perusahaan terbentuk terbentuk dari citra yang pada hakikatnya adalah persepsi public terhadap perusahaan tersebut. Dalam persepsi public reputasi terbentuk dari asosiasi antara perusahaan sebagai subjek dan atribut-atributnya seperti : abik, buruk, berkualitas, peduli lingkungan, bertanggung jawab dan lainnya (susanto, 2006). Barney (1991 hal 99) juga mengatakan bahwa reputasi merupakan salah satu elemen kunci sebuah sumber daya yang tidak berwujud (intangible resources) yang akan menjadi sumber dari penciptaan kondisi keunggulan daya saing yang berkelanjutan bagi sebuah perusahaan. Pelayanan Sebagai salah satu dari jenis jasa keuangan, bank syariah perlu meningkatkan kualitas atau mutu pelayanannya. Ini merupakan cara yangh harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk dapat unggul dari pesaingnya. Engel, Blacwell dan Miniard (1994;143-146), juga memperkuat pelayanan tersebut dengan teorinya bahwa salah satu yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah : perbedaan individu yang terdiri dari sumber dya konsumen, pengetahun, sikap, motivasi dan kepribadian. Sumber daya konsumen tersebut adalah seluruh SDM yang terlibat dalam perusahaan

tersebut dalam meberikan pelayanan. Zeithaml dan Bitner (2000) juga memperkuat teori tersebut bahwa faktor people termasuk dalam stimuli pemasaran. Menurut Stanton (2001:220) pelayanan adalah: Kegiatan yang dapat didefiniskan secara tersendiri yang pada hakikatnya bersifat intangible, yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat penjualan produk atau jasa lain. Sedangkan menurut Kotler (2002:83) : Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Perilaku tersebut dapat terjadoi pada saat, sebelum dan sesuadah transaksi. Pada umumnya pelayananh yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang. Tujuan umum dari pelayan yang berkualitas adalah : 1. Memelihara pelanggan 2. Mempertahankan pelanggan 3. Mengembangkan pelanggan Uraian mengenai SERVQUAL Karakteristik Nasabah Menurut Kotler (2008:159) = ambil dari huku Hasan Ali 1. 2. 3. 4. Cultural Sosial Personal Psikologis

Tambahan untuk Landasan Teori Sub Bab : 1. KPR Syariah 2. Perbedaan KPR syariah dan KPR KOnvensional 3. Konsep akad pada KPR syariah

Penelitian-penelitan sebelumya 1. Penelitian bank Indonesia dengan pusat Pengkaian Bisnis dan Ekonmi Islam FE Unibraw (2000) 2. Penelitian Samsudin (2004)

Penelitian tentang faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah, dalam penelitian ini peneliti juga ingin mengetahui apakah faktor-faktor atribut-atribut syariah Islam menjadi fakto yang dominan mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan bank syariah. Disamping itu akan dicari juga hubungan antara karakteristik responden (nasabah) dengan faktor-faktor yang mempengaurhi keputusannya untuk menggunakan jasa bank syariah. Dari analisis faktor yang dilakukan diperoleh bahwa faktor dominan yang mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa bank syariah bukanlah faktor atribut syariah tapi masih faktor rasional yaitu faktor fasilitas banyaknya cabang di daerah; fasilitas banyaknya jaringan ATM, fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap, pelayanan yang cepat dari para karyawan/karyawati dan pelayanan yang ramah. Sedangkan pertimbangan masyarakat yang menolak atau tidak menggunakan banks yariah karenabelum mengetahui dan memahami tantang bank syariah itu sendiri sebesar 37 %, sementara faktor eksesibilitas 20,3 % dankarena anggapan bahwa banks syariah sama saja dengan bank konvensional 5,8 %. Metode Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian Primer dan sekunder Jenis dan sifat data Jenis dan sifat data yang digunakan dalam penelitian ini terdirid ari data kategorik. Jenis data ini tampak dalam pertanyaan kuesioner serta pilihan jawaban yang dikehendaki dari para responden. Pemberian ngka hanya untuk memudahkan penggunaan SPSS. Data2 tersebut kemudian diberi kode pada masing-masing variabelnya. Jika dilihat dari waktu perolehan datanya maka data penelitian ini tergolong corss section, yaitu data yang dikumoulkan pada suatu waktu tertentu yang menggambarkan keadaan. Populasi penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitias dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudain ditarik kesimpulan (sugiyono, 2002: 57) Populasi merupakan objek dan subjek yang berada pada suatu wilayah dan memeuhi syaratsyarat tertentu yangberkaitan dengan masalah yang diteliti, dalam penelitian ini yang menajdi populasi adalah Masyarakat di Wilayah DKI yang menjadi nasabah bank Syariah. Sampel Penelitian Berkaitan dengan ukuran sampel, Gay (dalam Husein Umar, 2000:97) berpendapat bahwa ukuran minimum sampel untuk metode deskriptif korelasional minimal 30 subjek. Rancangan Kuesioner 1. Tahap 1 Mengumpulakan bahan atau data yang berkaitan dengan penelitian ini untuk merumuskan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih bank syariah untuk KPR.

2. Tahap Kedua Tahap kedua adalah menyusun kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari lima bagiam: 1. Screening Pertanyaan ini ditujukan agar responden yang terpilih benar-benar merupakan nasabah bank yang menggunakan fasilitas KPR bank syariah uintuk membeli rumah. Pertanyaannya adalah: apakah anda menggunakan KPR syariah untuk membeli rumah ? Jika jawabannya tidak, pertanyaan akan dihentikan karena mereka tidak valid sebagai responden penelitian ini. Kalau ya, maka akan diteruskann karena valid sebagai responden. 2. Demografi respponden Dimaksudkan untuk menggali informasi-informasi yang berkaitan llangsungdengan karakteristik diri responden. 3. Pertanyaan tentang persepsi dan pandangan nasabah terhadap KPR Bagian faktor-faktor ini merupakan inti dari penelitian ini, yaitu berkenaan dengan faltor apa saja yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menggunakan KPR syariah. Teknik yang digunakan adalah skala Likert. Definisi Operasional Variabel terikat Variabel terikat dari penelitian ini adalah persepsi yang dibentuk oleh atribut-atribut : 1. 2. 3. 4. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini diskalakan dengan metode yang sama dengan variable terikat diatas.

Anda mungkin juga menyukai