Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENCEGAHAN PENCEMARAN REUSE

oleh Arbhy Indera Ikhwansyah 1007113576

Kalas A

JURUSAN SARJANA TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas makalah Pencegahan Pencemaran tentang Reuse ini tepat pada waktunya. Penulis Mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Pencegahan Pencemaran serta semua pihak yang telah memberikan saran dan arahan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat refrensi yang didapat tidak terlalu banyak. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatamg.

Pekanbaru, November 2011

Penulis

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1. Latar Belakang............................................................................... 1.2.Tujuan ............................................................................................. 1.3. Rumusan Masalah ......................................................................... BAB II PERMASALAHAN ............................................................................ BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 3.1. Pengertian Reuse ........................................................................... 3.2. Perbandingan Guna Ulang Dengan Daur Ulang ............................ 3.3. Briket Kulit Kacang Tanah ............................................................ BAB III KESIMPULAN .................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

i ii 1 1 4 4 6 8 8 8 9 15 16

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak (wikipedia). Sampah dapat berada pada setiap fase materi yitu fase padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi). Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi 6 kategori, diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. sampah alam sampah manusia sampah konsumsi sampah nuklir sampah industry sampah pertambangan.

Sedangkan berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua kategori, diantaranya: 1. sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daundaunan, sayuran, sampah dapur dll. 2. sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai (undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng dll. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
4

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Hal ini lah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota. Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak langsung bagi penduduk kota apalagi daerah di sekitar tempat penumumpukan. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. Selain penumpukan di tempat pembuangan sementra (TPS), sampah pun akan semakin meningkat jumlah nya di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan semakin bertumpuknya sampah di TPA-TPA, akan lebih berpeluang menimbulkan bencana seperti yang terjadi di salah satu TPA yang ada di Bandung beberapa tahun lalu. Bencana longsong yang terjadi di TPA tersebut terjadi karena adanya akumulasi panas dalam tumpukan sampah yang pada akhirnya menimbulkan ledakan yang sangat hebat. Karena ledakan inilah maka sampah-sampah tersebut longsor dan menimbun puluhan rumah serta pemiliknya. Tak kurang dari 100 orang meninggal karena peristiwa ini. Dari kejadian tersebut kita harus berfikir keras bagaimana agar bencana serupa tidak trjadi di TPA-TPA yang lainnya. Selain itu juga berita-berita bencana alam belakangan ini sangat mewarnai korankoran, dan media massa lainnya, seakan-akan alam tidak begitu bersahabat dengan manusia. Manusia jaman sekarang ini terlalu konsumtif dan hanya mementingkan dirinya sendiri dengan memakai hal-hal yang tidak perlu dan bersifat boros, secara tidak langsung hal ini membuat kerusakan lingkungan yang tidak sedikit. Pemakaian kendaraan yang berlebihan menghasilkan Gas CO2 yang turut membantu percepatan penipisan ozon, pemakain listrik berlebihan, pemakaian kantong plastik dan pemakain barang yang sekali pakai dan dibuang.
5

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

Kita

perlu

menyikapi

bahwa

lingkungan

yang

kita

tinggal

adalah

warisan dari Tuhan dan harus dijaga dengan baik-baik dan digunakan dengan bijaksana. Yaitu dengan prinsip-prinsip pengolahan sampah sebagai berikut: 1. Reduce/ pengurangan : melakukan efficiecy atas pengunaan air, listrik, bahan bakar, atau lainnya demi menjaga kelestarian lingkungan. Contoh : memakai air secukup dalam mencuci. 2. Reuse/ mengunakan kembali : melakukan kembali barang sudah rusak tidak layak pakai dengan melakukan perbaikan. 3. Contoh : mengumpulkan koran bekas untuk dijadikan bungkusan, furniture rusak diperbaiki dan dicat kembali, limbah organic yang dapat dijadikan bahan bakar. 4. Recycle/ Daur Ulang : melakukan hal barang sudah tidak dapat dipakai diolah menjadi bahan baku atau barang yang bermanfaat. 5. 6. Contoh : Kantong plastik bekas diolah menjadi biji plastik lagi. Replace / Mengganti : Pakailah barang-barang yang ramah lingkungan. Contoh : tas kresek diganti dengan keranjang dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan (tas kresek dan styrofoam) tidak terdegradasi secara alami. 7. Recovery / Pemurnian : pemurnian berarti mengambil kembali unsure oenceamran dalam limbah cair , dengan sendirinya berkurang jumlah bahan yang harus dibuang agar tidak mencemari lingkungan. Contoh : Pabrik minyak bumi yang menggunakan katalis, katalis tersebut hanya bertahan 3 tahun , agar dapat digunakan lagi sebaiknya dimurnikan.

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

Bila kita melakukan prinsip tersebut dengan seksama, maka lingkungan kita tidak akan rusak dan tetap terjaga kelestarian. Mari kita pelihara Rumah kita untuk masa depan kita bersama. 1.2 Tujuan Agar dapat mengetahui bagaimana cara pengolahan sampah dengan baik dan benar berdasarkan prinsip-prinsip pengolahan sampah, serta dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari bagi individual, maupun kelompok, dan industry. Sehingga didapatkan manfaat yang sesuai dengan keinginan dan dapat meminimalisir dampak pencemaran terhadap lingkungan. 1.3 Rumusan Masalah Karena pada makalah ini yang dikhususkan adalah pembahasan tentang guna ulang (reuse), jadi inti permasalahannya adalah sebagai berikut : 1. Kenapa guna ulang itu penting ?

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

2. 3.

Apa kelebihan dan kekurangan dari guna ulang (reuse) ? Produk apa yang dapat dihasilkan dari metoda reuse ?

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

BAB II PERMASALAHAN Kelangkaan bahan bakar dewasa ini semakin terlihat di Indonesia. Mulai dari harga minyak dunia yang tinggi, hingga hasil tambang yang langka. Banyak sudah cara yang ditempuh para akademisi dan peneliti dalam mencari energi alternatif. Tenaga surya dan air menjadi sedikit aspek yang representatif dalam memitigasi kelangkaan bahan bakar tambang dan melonjaknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak bumi di pasar global, menjadikan harga minyak tanah sebagai konsumsi publik yang paling besar, langka dan mahal di pasaran. Masyarakat kita yang didominasi kalangan menengah ke bawah paling merasakan dampaknya dan ternyata menjadi gambaran kesulitan ekonomi Indonesia saat ini. Kesulitan itu tidak hanya sampai disitu, kenaikan harga minyak bumi juga menyebabkan seluruh harga perdagangan barang dan jasa juga naik. Di samping itu, pesatnya pembangunan pun juga menambah masalah kerusakan lingkungan. Potensi sampah di Indonesia sendiri mencapai 10.000 ton perhari. Kota-kota besar menjadi penyumbang terbesar misalnya Jakarta yang menyumbang 5.000 ton sampah dari 10 juta penduduknya setiap hari. Di Indonesia hampir 70% sampah dalam bentuk sampah basah yang berasal dari pemukiman dan pasar tradisional. Akan tetapi di sisi lain jumlah sampah an organik pun juga melimpah. Hal yang mengkhawatirkan adalah ketika sampah anorganik tak mampu terurai alami dalam waktu singkat. Sampah akan terus diproduksi selama manusia masih hidup. Volumenya akan meningkat setiap waktu dan akan berbahaya bila tidak ditangani secara efektif dan efisien. Upaya pengolahan sampah menjadi barang ekonomis akhir-akhir ini mulai marak. Kesadaran untuk melestarikan lingkungan di masyarakat semakin tinggi. Berbagai metode diterapkan, dari yang sederhana hingga yang menggunakan teknologi canggih. Pengolahan sampah yang saat ini digemari adalah daur ulang untuk sampah-sampah anorganik dan inovasi produk bagi sampah-sampah organik. Bila dikaitkan dengan keterbatasan energi yang terjadi maka ada beragam cara yang dapat ditempuh dari pengolahan sampah khususnya sampah organik. Antara lain adalah biogas dari kotoran
9

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

ternak, briket dari kulit kacang tanah, maupun biodiesel dari tanaman jarak. Kesemuanya itu dapat menjadi energi alternatif di masa depan bila diolah dengan lebih baik. Pengolahan limbah setelah reduce adalah guna ulang atau dikenal dengan istilah Reuse. Reuse sebagai cara untuk mengurangi degradasi lingkungan, yang memiliki pengertian penggunaan kembali sebuah benda atau materi apapun baik dalam fungsi yang sama atau berubah menjadi fungsi baru. Pengolahan limbah ini tujuan yang paling utama adalah mencegah agar sebuah benda, produk, materi, dan limbah langsung dibuang atau disimpan kedalam tanah. Untuk beberapa unsur organik, tidak memiliki masalah jika langsung berkenaan lansung dengan tanah dengan alasan bahan organik akan lebih cepat terurai. Permasalah utamanya, tidak sedikit produk yang diproduksi, pada masa usangnya sulit terdegradasi dalam tanah. Guna ulang haruslah memiliki benefit secara finansial dan lingkungan, jika tidak ada motivasi tersebut maka tindakan ini tidak akan terlaksana. Filosofinya: Akankah orang-orang akan menggunakan sampah kembali dengan fungsi yang sama? Tidak semua orang mau menggakan kembali sampahnya untuk di guna ulang. Motivasi untuk memperoleh benefit finansial dalam konsep Guna ulang, akan lebih dominan baik dari segi nilai maupun keuntungan yang bersifat profitable. Kampanya lingkungan yang sering dilakukan dalam kontek guna ulang adalah perubahan perilaku dan regulasi dimana sebagai awal dari tindakan guna ulang ini. Briket merupakan suatu bahan bakar padat yang dibentuk dari hasil pencampuran pengarangan limbah organik dengan perekat dan zat zat lain sehingga mampu berguna dalam pembakaran. Pembuatan briket arang dapat menjadi salah satu alternatif yang menjawab kesulitan bahan bakar minyak tanah.

10

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Reuse Reuse adalah guna ulang dan dapat dikatakan sebagai cara untuk mengurangi degradasi lingkungan, yang memiliki pengertian penggunaan kembali sebuah benda atau materi apapun baik dalam fungsi yang sama atau berubah menjadi fungsi baru. Reuse haruslah memiliki benefit secara finansial dan lingkungan, jika tidak ada motivasi tersebut maka tindakan ini tidak akan terlaksana. Filosofinya: Akankah orang-orang akan menggunakan sampah kembali dengan fungsi yang sama? Tidak semua orang mau menggunakan kembali sampah untuk di guna ulang. Motivasi untuk memperoleh benefit finansial dalam konsep guna ulang akan lebih dominan baik dari segi nilai maupun keuntungan yang bersifat profitable. Kampanye lingkungan yang sering dilakukan dalam kontek guna ulang adalah perubahan perilaku dan regulasi dimana sebagai awal dari tindakan guna ulang ini. Contoh pemanfaatan atau guna ulang suatu produk didalam bidang pertanian adalah pada produk kacang tanah, pada dasarnya produk kacang tanah dimanfaatkan untuk konsumsi manusia dan sisanya dibuang kedalam tong sampah termasuk kulitnya, tetapi sekarang ini banyak pemanfaatan kulit kacang yang diolah kembali menjadi fungsi baru yaitu briket kulit kacang tanah. .

3.2. Perbandingan Guna Ulang Dengan Daur Ulang Daur ulang berbeda dengan penggunaan kembali. Daur ulang memecah barang bekas menjadi bahan mentah dengan tujuan memproduksi barang baru dari bahan mentah tersebut. Daur ulang membutuhkan energi yang lebih besar, namun jumlah barang yang
11

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

dapat dimanfaatkan lebih banyak. Daur ulang juga berguna untuk memanfaatkan kembali barang yang sudah rusak yang tidak bisa dipergunakan kembali. Sedangkan gung ulang adalah penggunaan kembali sebuah benda atau materi apapun baik dalam fungsi yang sama atau berubah menjadi fungsi baru tanpa harus membutuhkan banyak energi. Manfaat penggunaan kembali

Menghemat bahan mentah dan energi sepanjang barang yang dipergunakan kembali menggantikan barang baru yang dapat diproduksi industri.

Mengurangi kebutuhan akan tempat sampah dan biaya. Dapat memberikan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan. Bermanfaat bagi konsumen dengan menghemat uang karena barang yang dipergunakan kembali pada umumnya dijual dengan harga lebih murah relatif terhadap barang baru.

Kerugian penggunaan kembali

Terkadang membutuhkan proses pembersihan dan transportasi, yang mengorbankan lingkungan juga.

Beberapa barang mungkin berbahaya jika dipakai kembali, misalnya beberapa jenis plastik yang membentuk kemasan makanan, tidak direkomendasikan untuk dipergunakan kembali karena risiko zat plastik yang berdifusi ke dalam makanan.

Barang yang dipergunakan kembali haruslah lebih tahan lama. Ini berarti, dalam proses produksi awal, barang tersebut akan membutuhkan lebih banyak material.

Mensortir dan mempersiapkan barang untuk dipergunakan kembali membutuhkan banyak waktu, yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen dan mengorbankan uang.

3.3. Briket Kulit Kacang Tanah Bagi sebagian orang mungkin limbah kulit kacang tidak bernilai apa-apa. Tapi lain halnya bagi warga di Desa Sidomulyo, Bantul, Yogyakarta. Warga memanfaatkan kulit kacang tersebut sebagai bahan bakar alternatif, pengganti minyak tanah maupun gas. Hal ini dilakukan karena adanya harga bahan bakar minyak (BBM) yang sedikit demi sedikit naik. Selain itu juga ternyata, briket kulit kacang ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kayu maupun serbuk gergaji yang selama ini masih dilakukan oleh sebagian orang.
12

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Republik Rakyat Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO. Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau. Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1 kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacangnya pula tumbuh didalam tanah. Sifat kimia kulit kacang tanah diantaranya adalah : 1. 2. 3. Kadar abu kulit kacang adalah 5,3% - 7,3%. Kadar air pada kulit kacang rata rata 4,95% - 7,75% Nilai kalor kulit kacang tanah dalam bentuk bahan baku adalah 4344 kkal/kg Budi Utomo (1987) Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu mengolah makanan ini. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue. Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali
13

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat. Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol. Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia. Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi penyakit jenis kanker payudara dan yang mempunyai masalah jerawat atau acne juga dinasihatkan berhenti mengkonsumsi kacang tanah. Pembuatan briket kulit kacang dimulai dari proses pembakaran, dengan menggunakan tungku khusus dari drum bekas. Dalam proses pembakaran itu, kita harus benar-benar memperhatikan keseluruhan prosesnya, dan tidak bisa ditinggal karena harus terus-menerus diawasi, agar jangan sampai apinya mati. Sebab, nanti berakhir dengan kegagalan. Selain itu dalam proses pembakaran kita juga harus memperhatikan api. Api tidak boleh dibiarkan hidup membesar. Karena kalau apinya besar, kulit kacang yang dibakar akan menjadi abu dan kalau sudah menjadi abu, maka tidakbisa lagi dibuat menjadi serbuk. Untuk itu, kita harus selalu mengamati dengan teliti ketika proses pembakaran itu tengah berlangsung, dengan cara melalui asap yang dihasilkan dari pembakaran tersebut. Dari keseluruhan tahapan proses produksi briket limbah sampah organik itu, pembakaranlah yang memakan waktu cukup lama.

14

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

Gambar. 1 Briket Kulit Kacang Tanah

Setelah melalui proses pembakaran selama kurang lebih sekitar 3 hingga 4 setengah jam dengan suhu sekitar 40 derajat, limbah kulit kacang tersebut akan berubah menjadi arang. Arang Kulit kacang yang masih berbentuk utuh lantas digiling. Kulit kacang yang sudah menjadi serbuk kemudian dicampur larutan tepung kanji yang dipanaskan. Kemudian diaduk hingga rata. Cairan ini lantas diangin-anginkan dalam alat pemutar agar sedikit kering. Berikutnya, campuran tadi dipadatkan dengan alat cetak. Pencampuran antara adonan serbuk kulit kacang dengan lem kanji membutuhkan perbandingan 10:1, jadi setiap 10 kilogram serbuk kulit kacang membutuhkan satu kilogram lem kanji agar bisa dipres menjadi cetakan briket yang diinginkan. Setelah briket dicetak, lantas dijemur hingga kering. Setiap satu tong drum ukuran sedang, dapat memuat 10 kilogram kulit kacang untuk dibakar. Dan akan menghasilkan briket sebanyak 5-6 kilogram. Jika dapat memanfaatkan waktu kerja secara efektif per hari, maka dapat menghasilkan hingga dua kwuintal briket siap pakai. Jenis dan Ukuran Briket 1. Bentuk telur : sebesar telur ayam 2.Bentuk kubus : 12,5 x 12,5 x 5 cm 3. Bentuk selinder : 7 cm (tinggi) x 12 cm garis tengah Briket bentuk telur cocok untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan, sedangkan bentuk kubus dan selinder digunakan untuk kalangan industri kecil/menengah
15

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah dengan Briket

Tabel.1 Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah dengan Briket

Parameter Antara Minyak Tanah dan Briket

Tabel. 2 Parameter antara minyak dan briket Harga briket ini relatif cukup murah yaitu Rp 2.500 per kilogram, untuk sekitar 45 buah briket. Sebuah briket bisa menyala hingga 30 menit dengan suhu rata-rata 60 derajat Celsius. Dalam jumlah massal, satu kilogram briket bisa digunakan untuk memasak lebih dari empat jam. Waktu yang sama apabila memasak menggunakan kompor minyak tanah. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa nilai ekoeffisiensi dari briket cukup besar sehingga mengurngi biaya pengeluaran dalam pengoperasiaannya, selain itu dengan
16

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

menggunakan kulit kacang ini merupakan penggunaan ulang(Reuse) dari bahan limbah yang terbuang (Waste Product) sehingga selain mengurangi limbah (Reduce) Di satu sisi bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan di sisi lain dapat menghasilkan uang. Selain harga yang murah, ternyata nilai kalori briket kacang tanah cukup tinggi. Dan yang paling penting, briket kacang tanah ini ramah lingkungan karena saat dibakar tidak mengeluarkan asap sedikitpun. Bahkan briket ini sudah dipasarkan ke berbagai kota, seperti Surabaya dan Jakarta. Sebagian besar pelanggannya, adalah kalangan industri rumah tangga. Jakartacitydirectory.com (Ana R)

17

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

BAB IV KESIMPULAN

Guna ulang merupakan prinsip pengolahan limbah dengan cara mengambil limbah yang sudah ada kemudian di ubah fungsinya atau sama dengan fungsi sebelumnya sehingga menjadi barang yang bermanfaat dan mudah digunakan serta memiliki benefit secara finansial dan lingkungan. Penggunaan metoda guna ulang telah memberikan banyak manfaat pada kehidupan kita, diantaranya adalah pembuatan briket dari kulit kacang tanah, dimana produk ini didapatkan dari limbah kulit kacang tanah yang tidak terpakai, dengan mengolah kulit kacang tanah tersebut maka limbah organic akan menjadi terminimalisir. Briket ini juga memiliki banyak keuntungan diantaranya harganya murah, penggunaannya mudah, dan lebih baik dibandingkan dengan minyak tanah.

18

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

DAFTAR PUSTAKA

Ana

R.

2010.

Bahan

Bakar

dari

Kulit diakses

Kacang. pada

http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/fuel-from-peanut-skin, tanggal 22 November 2011.

Bawana

SMK

N1

Puworejo.

2009.

Penjabaran

reuse.

http://www.bawanacamp.co.cc/2009/11/penjabaran-reuse.html., diakses pada tanggal 22 November 2011.

Briket pkmm ugm. 2010. PENGOLAHAN BRIKET KULIT KACANG TANAH DAN PUPUK ORGANIK. http://www.ppbn.or.id/site/index.php?modul=detail&catID=15,

diakses pada tanggal 23 November 2011.

Macklin,

Boy.

2008.

Limbah

Kulit

Kacang

sebagai

Energi

Briket.

http://onlinebuku.com/2008/12/26/tugas-tek-penanganan-limbah/, diakses pada tanggal 22 November 2011 . _____________. 2008. Pengolahan Limbah 3 ReUSE Sebuah Cara Memperlambat Kerusakan Lingkungan. http://onlinebuku.com/2008/09/22/pengolahan-limbah-3-reuse-

sebuah-cara-memperlambat-kerusakan-lingkungan/. Diakses pada 24 November 2011

Vyan

RH.

2009.

Kacang

Tanah

Manfaat,

dan

Dampaknya.

http://www.mupeng.com/threads/21187-10-Manfaat-Kacang-Tanah-buat-Kesehatan,, diakses pada tanggal 25 November 2011.

19

Makalah Pencegahan Pencemaran | Reuse

Anda mungkin juga menyukai