Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 4 Gea Megasteffany Umi Nurhasanah Tria Rahmadani PFNR10

Analisis Kelompok kami tentang Mobil ESEMKA

Tanggapan Kelompok kami tentang mobil ESEMKA Menurut kelompok kami penyebab SMK membuat mobil ESEMKA adalah Karena pada dasarnya setiap orang yang belajar atau mempunyai keahlian di bidang masing-masing ingin sekali mempunyai sebuah prestasi, pasalnya banyak orang pintar di Indonesia tapi tidak mempunyai ide untuk menciptakan sesuatu, sehingga ketika SMK pun mempunyai keahlian yang mampu dikembangkan untuk membongkar sekaligus merakitnya kembali, terpikir untuk membuat satu inovasi baru, yaitu membuat suatu mobil, sesuai dengan Teori Belajar konstruktivistik pada teori ini Teoriteori baru dalam psikologi pendidikan dikelompok dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis informasi ini menyatakan dengan bahwa siswa lama harus dan menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek baru aturan-aturan

merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut. Inilah yang diterapkan di SMK sehingga diharapkan siswa SMK mampu mempunyai ide-ide untuk menciptakan suatu inovasi baru yang disukung oleh para ahli sebagai penasehat. Mengapa SMK mampu menghasilkan produk yang

tergolong teknologi tinggi ? Menurut kelompok kami karena pada awal proses pembuatan SMK pun lebih mengedepankan keahlian/kejuruan yang dimiliki oleh siswa keberhasilannya ditandai dengan sejauh mana output (tamatan, dan produk barang/jasa)nya

mempunyai relevansi dan keunggulan kompetitif, baik ditingkat nasional, regional, maupun internasional, sehingga ketika seorang siswa khususnya bidang otomotif diharapkan mampu membongkar dan merakit kembali suatu mobil, sehingga terbersit oleh Sukiyat( salah satu perakit mobil SMK) untuk bekerja sama dengan anak SMK karena beliau pikir mengapa tidak sekalian membuat kalau sudah bisa membongkar dan merakit. Pada dasarnya jika kita sudah mampu dan mahir dalam suatu bidang pasti bisa menciptakan suatu inovasi baru, akan tetapi balik lagi kepada modal yang tidak sedikit dan butuh dukungan untuk menciptakan suatu inovasi tersebut. Dan ini juga kembali pada keberhasilan guru menerapkan 9 peristiwa pembelajaran yang dikemukakan oleh Gagne, yaitu:
1.

Gaining Attention; yaitu upaya atau cara kita untuk meraih perhatian siswa. pembelajaran yang akan mereka capai/peroleh;

2. Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan 3. stimulating recall of prior learning; guru biasa menyebutnya dengan appersepsi, yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya; 4. Presenting stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus; 5. Providing learning guidance; berikan bimbingan belajar; 6. Eliciting performance; tingkatkan kinerja; 7. Providing feed back; alias berikan umpan balik; 8. Assessing performance; ukur capaian hasil belajar mereka; 9. Enhancing retention and transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.

Anda mungkin juga menyukai