Anda di halaman 1dari 5

Rencana Moodle 1. 2. 3. 4.

Tgl : 26, 27, 28 Tempat : Di Lab SAS Peserta Mulai jam : Jam

Beranda Tentang Kontak Request Panduan Iklan Daftar Isi Links TOS

Cari artikel...

Rpp Silabus Perangkat Pembelajaran SD SMP SMA SMK sesuai Kurikulum KTSP

RPP SILABUS RPP SD RPP SMP RPP SMA

Home Strategi 5 Fase Model Pembelajaran Langsung

5 Fase Model Pembelajaran Langsung


Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengupas apa itu Model Pembelajaran langsung, dan kita telah menyinggung sedikit langkah Model Pembelajaran Langsung secara sederhana, kali ini kita akan kupas lebih detail 5 Fase Model Pembelajaran Langsung menurut Kardi dan Nur (2008: 8) diantaranya : Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, Membimbing pelatihan, Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

Penjelasan 5 Fase Model Pembelajaran Langsung


1. Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
a. Menyampaikan tujuan Para siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpatisipasi dalam suatu pelajaran tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa yang harus mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu (Kardi dan Nur, 2000: 27). b. Menyiapkan siswa Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari, tujuan ini dapat dicapai dengan jalan mengulang pokok-pokok pembicaraan pelajaran yang lalu, atau memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa (Kardi dan Nur, 2000: 29). Menyiapkan siswa yaitu memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan kita ajarkan, membantu siswa melihat relevansi pelajaran, serta memotivasi siswa berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan


Menurut Kardi dan Nur (2000: 31-33) kunci untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif adalah sebagai berikut:

a. Mencapai kejelasan Kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif terhadap proses belajar siswa. Sementara itu, pada guru pemula dan belum berpengalaman ditemukan banyak penjelasan yang kabur dan membingungkan. Hal ini pada umumnya terjadi pada saat guru tidak menguasai sepenuhnya isi pokok bahasan yang diajarkannya, dan tidak meguasai teknik komunikasi yang baik. b. Melakukan demonstrasi Agar dapat mendemonstrasikan suatu konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru perlu sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan di demonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk menguasai komponen-komponennya.

3. Membimbing pelatihan
Menurut Kardi dan Nur (2000: 35-36) prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam menerapkan dan melakukan pelatihan diantaranya:

Tugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna Berikan pelatihan sampai benar-benar menguasai konsep atau keterampilan yang dipelajari. Hati-hati terhadap kelebihan dan kelemahan latihan berkelanjutan dan latihan terdistribusi. Perhatikan tahap-tahap awal pelatihan.

4. Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik


Kegiatan ini merupakan aspek penting dalam pembelajaran langsung, karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan tidak banyak manfaatnya bagi siswa, dalam kenyataannya, tugas paling penting bagi guru dalam menggunakan model pembelajaran langsung adalah memberi siswa umpan balik bermakna dan pengetahuan tentang hasil latihannya (Kardi dan Nur, 2000: 37). Fase ini ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa dan siswa memberikan tanggapan berupa jawaban yang menurut mereka benar. Selanjutnya, guru merespon jawaban yang diberikan siswa tersebut. Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk memberikan umpan balik kepada siswa, misalnya umpan balik secara lisan, tes, dan komentar tertulis (Kardi dan Nur, 2000: 37). Umpan balik sebaiknya diberikan seusai pelatihan dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga siswa dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahannya dalam menjawab latihan.

5. Memberikan Kesempatan untuk Pelatihan Lanjutan dan Penerapan


Menurut Kardi dan Nur (2000: 42-43) kebanyakan latihan mandiri yang diberikan kepada siswa sebagai fase akhir pelajaran pembelajaran langsung adalah pekerjaan rumah, ada tiga panduan umum untuk latihan-latihan mandiri yang diberikan sebagai Pekerjaan Rumah (PR) diantaranya:

Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan pelatihan untuk pembelajaran berikutnya. Guru semestinya menginformasikan kepada orang tua siswa tentang tingkat keterlibatan mereka yang diharapkan. Guru seharusnya memberikan umpan balik tentang Pekerjaan Rumah (PR) tersebut.

Nah, sekian dulu Penjelasan 5 Fase Model Pembelajaran Langsung, kedepannya kita akan bahasa bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Langsung didalam kelas.

Pengertian Pembelajaran Langsung (experiental learning)


Pembelajaran langsung (experiental learning) merupakan salah satu pandangan yang menghedaki model pembelajaran di mana siswa dijadikan sebagai komponen yang paling aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Konsep tersebut dikenal juga dengan istilah learning by doing bahwa belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Pandangan tersebut didasarkan pada teori belajar yang dikemukakan oleh Rogers bahwa sesungguhnya praktek pendidikan menitikberatkan bukan pada segi pengajaran yang dilakukan oleh guru akan tetapi pada aspek kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif baik dengan individual maupun kelompok dengan melibatkan komponen fisik, emosional pengetahuan penghayatan dan internalisasi nilai-nilai (Dimyati dan Mudjiono, 2006). Pada dasarnya kegiatan belajar dengan Pembelajaran langsung (experiental learning) tidak semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran atau sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis, tetapi belajar adalah proses yang melibatkan seluruh komponen fisik dengan psikis seseorang dalam sebuah tindakan atau prilaku yang sangat kompleks yang dialami oleh seseorang secara sendiri yang bersumber dari lingkungannya. Pembelajaran langsung (experiental learning) dimaksudkan agar siswa dalam kegiatan belajar siswa mengalami langsung peristiwa belajar tersebut. Menurut Teori belajar Gagne (dalam Dimyati dan Mudjono, 2006) belajar terdiri dari tiga tahapan penting yaitu persiapan untuk belajar, perolehan dan unjuk perbuatan serta retrival dan alih belajar. Ketiga hal tersebut merupakan fase yang dilewati siswa dalam kegiatan belajar. Pandangan Rogers mendukung model Pembelajaran langsung (experiental learning) dimana siswa harus mengalami sendiri kegiatn belajar tersebut. Roger (dalam Dimyati, 2006) megemukakan bahwa prinsip pembelajaran yang optimal harus melibatkan partisipasi langsung siswa secara bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat memperoleh pengetahuan dan mengembangkan potensi dasar yang dimilikinya jika dalam kegiatn pembelajaran yang dilakukan dapat berpartisipasi secara aktif pada kegaitn pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas. Selain itu kegiatan Pembelajaran langsung (experiental learning) dimana siswa harus mengalami sendiri ditegaskan oleh Edgar Dale bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung sehingga siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi

ia harus menghayati, terlibat secara langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) yang bersesuaian dengan pandangan Rogers bahwa belajar mengalami atau (experiental learning) dapat terjadi jika siswa mampu mengevaluasi diri sendiri. Dengan melakukan kegiatan belajarn langsung siswa dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri sendiri.

Langkah-langkah Pembelajaran Langsung (experiental learning)


Pandangan tentang Pembelajaran langsung (experiental learning) mengarah pada asumsi dasar bahwa sesungguhnya pembelajaran dengan menggunakan model pembeljaran langsung menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh. Rogers (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) mengemukakan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan model pembelajaran langsung yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Guru memberikan kepercayaan kepada kelas agar memilih belajar secara terstruktur. Guru dan siswa membuat kontrak belajar Guru menggunakan metode inkuiri atau belajar menemukan. Guru menggunakan metode simulasi Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi pada kelompok lain 6. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam belajar 7. Guru menggunakan kegiatan pembelajaran berprogram agar tercipta bagi siswa peluang untuk menumbuhkan kreatifitas.

Belajar dalam konteks Pembelajaran langsung (experiental learning) berarti bahwa kegiatan tersebut harus dilakukan oleh dan dialami sendiri oleh siswa., belajar adalah mengalami sehingga kegiatan belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai