Anda di halaman 1dari 2

Nama : Selly Yeri A.

E NIM :105090307111006 RESUME SKRIPSI TENTANG POTENSIAL MEMBRAN

Respon Potensial Membran Sel Telur Ikan Lele (Clarias batrachus) terhadap Insektisida sebagai Polutan di Sekitar Daerah Pertanian Oleh : Yeni Cahyati (0610930059-93)

Tujuan Untuk melihat respon potensial membran sel telur ikan lele akibat perubahan konsentrasi insektisida. Insektisida merupakan polutan di lingkungan sekitar daerah pertanian, sehingga dengan penelitian ini dapat diketahui seberapa besar efek penggunaan insektisida terhadap perikanan di sekitar pertanian. Dasar Teori Lapisan luar sel terdiri dari dinding sel dan membran sel. Dinding sel lebih tebal daripada membran sel dan tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lapisan luar sel merupakan bagian yang berfungsi sebagai pelindung sel dan sebagai transpor konsentrasi antara ekstraseluler dengan intra seluler. Membran sel memiliki berbagai macam bagian, yaitu lapisan eksterior, protein integral, lapisan yang hidrofobik, sitosol, protein tepi (protein perifer), glikolipid, glikoprotein, dan oligosakarida. Membran sel berbentuk selaput tipis dan memiliki tebal antara 5 hingga 10 nm. Membran sel tersusun atas lipoprotein, yaitu gabungan antara lemak (lipid) dengan protein. Lipid yang menyusun membran sel terdiri dari fosdolipid dan sterol. Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam air hidrofilik sehingga disebut juga sebagai kepala lipid polar. Sterol bersifat tidak mudah larut dalam air hidrofobik sehingga disebut ekor lipid non polar. Potensial membran terjadi akibat adanya perbedaan muatan antara di dalam sel dengan di luar sel. Kegiatan utama pada potensial membran adalah proses difusi, transport aktif, kebocoran Na+ da K+ melalui membran. Kondisi yang paling penting dalam potensial membran adalah pada saat terjadi potensial aksi dan masa istirahat membran (resting potensial). Resting potensial membran terjadi pada saat membran sel sedang istirahat. Kondisi pada saat rest, yaitu di dalam sel akan lebih negatif dibandingkan di luar sel. Ion-ion K+ akan dapat melewati membran dengan mudah, sedangkan ion Na+ akan lebih sulit untuk masuk dan memerlukan waktu yang cukup lama. Molekul-molekul protein bermuatan negatif yang berada di dalam sel juga tidak dapat melewati membran. Proses yang mempengaruhi potensial aksi adalah: 1. Depolarisasi Rangsangan dari luar akan menyebabkan membukanya channel Na+. Ion Na+ memiliki muatan yang positif dan di luar sel ion Na+ jauh lebih banyak, sehingga mengakibatkan kondisi di dalam sel lebih negatif daripada di luar sel. Proses depolarisasi pun berlangsung dan ion-ion Na+ masuk ke dalam sel, sehingga kondisi sel berubah menjadi lebih positif. 2. Repolarisasi Proses repolarisasi terjadi setelah terjadi peningkatan permeabilitas Na+ akibat proses depolarisasi. Pada saat ion-ion Na+ masuk ke dalam sel, channel ion K+ ke luar membran sel. Waktu yang dibutuhkan untuk membuka channel ion K+ cukup lama. Saat channel ion K+ terbuka ion-ion K+ banyak ke luar dari sel dan pada saat itu pula channel ion Na+ mulai menutup. Hal tersebut berlangsung hingga mencapai kondisi semula dan terjadi resting polarisasi.

Metodologi Penelitian
Mulai Pemilihan objek penelitian Persiapan alat dan bahan

Penyepuhan dan pembuatan mikroelektroda

Kalibrasi alat

Pembuatan larutan, elektroda referensi dan pengisian larutan KCl ke dalam mikroelektroda

Pengukuran potensial membran dan pengambilan data

Kesimpulan hasil penelitian

Analisis Data

Data

Selesai

Hasil Tabel 1 Potensial membran sel telur ikan lele (Clarias batrachus) pada berbagai konsentrasi insektisida Sidazinon 600 EC. No Konsentrasi Insektisida (%) 0 0.24 0.32 0.4 Potensial Membran (mV) Telur Telur Telur Telur Telur Telur Telur Telur Telur Telur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 -74 -17 -44 -90 -36 -53 -50 -46 -51 -52 -62 -14 -41 -41 -26 -33 -45 -38 -45 -48 -56 -12 -23 -29 -18 -31 -39 -32 -40 -46 -54 -8 -21 -27 -5 -28 -37 -25 -37 -40

1. 2. 3. 4.

Tabel 2 Tabel rerata potensial membran sel telur ikan lele (Clarias batrachus) pada berbagai konsentrasi insektisida. No Konsentrasi Insektisida (%) Potensial Membran (mV) 1. 0 (-51 6) 2. 0.24 (-39 4) 3. 0.32 (-33 4) 4. 0.4 (-28 5) Tabel 1 menunjukkan bahwa dengan penggunaan konsentrasi insektisida yang semakin tinggi akan mengakibatkan potensial membran sel telur ikan lele semakin kecil. Nilai potensial yang semakin kecil tersebut, dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi ekstraseluler dengan intraseluler yang menyebabkan terjadinya difusi antara ion-ion punyusun insektisida dengan sel telur ikan lele. Insektisida yang masuk ke dalam sel akan mengakibatkan potensial intraseluler berkurang kenegatifannya (depolarisasi), sehingga intraseluler lebih positif dan nilai potensial membran sel telur ikan lele mengecil. Tabel 1 dan Tabel 2 dapat dengan mudah diketahui hubungan antara perubahan konsentrasi insektisida yang digunakan terhadap potensial membran sel telur ikan lele yang dihasilkan. Kesimpulan Penggunaan konsentrasi insektisida yang semakin tinggi akan mengakibatkan potensial membran sel telur ikan lele semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai