Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH PENGENALAN PROFESI TEKNIK KIMIA Ruang Lingkup Profesi Teknik Kimia serta Aplikasi Bidang Teknik Kimia

Oleh ARBHY INDERA IKHWANSYAH 1007113576

JURUSAN SARJANA TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas makalah Pengenalan Profesi Teknik Kimia tentang Ruang Lingkup Teknik Kimia serta Aplikasi Bidang Teknik Kimia ini tepat pada waktunya. Penulis Mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing

Pengenalan Profesi Teknik Kimia serta semua pihak yang telah memberikan saran dan arahan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat refrensi yang didapat tidak terlalu banyak dan dikerjakan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatamg.

Pekanbaru, September 2010

Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1`. Latar Belakang Teknik kimia (chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia. Menurut Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu, biologis maupun sedangkan fisis yang Kimia sering adalah bahan-bahan oleh yang bersifat didalam

digunakan

manusia

kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung maka teknik kimia menurut bahasa adalah proses/cara membuat sesuatu yang bahan dasanya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Pandangan Umum serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa disebut Chemical Engineering adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti perusahaanperusahaan yang berbahan dasar kimia. Insinyur teknik kimia yang

pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process engineer).

Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah induknya semua ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia Dasar. Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat- v zat yang sudah diketemukan

sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik kimia tidak menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi bahan-bahan jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang produksi di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membuat sebuah sabun, mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sabun diketemukan oleh orang Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia. Jadi salahlah anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik kimia konteksnya tidak jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam hal skala yang dipelajarinya juga jauh berbeda, orangorang Kimia dasar biasanya melakukan percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-orang Teknik Kimia yang biasa melakukan percobaan dengan skala besar dikarenakan percobaan tersebut akan diterapkan pada bidang industri. Jadi jelaslah pengertian Teknik Kimia dan Kimia dasar sangat jauh berbeda baik dalam segi pelajaran maupun pekerjaan yang akan dihadapinya. Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang

semakin banyak dan nberagam, seperti pakaian, makanan, obat-obatan, rumah tinggal, alat-alat rumah tangga, kendaraan dan informasi. Kebutuhan-

kebutuhan tersebut perlu disediakan dalam jumlah yang cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah. Untuk menjawab tantangan

tersebut

diperlukan

teknologi

proses

yang

memadai,

sehingga

tujuan

penyediaan kebutuhan tersebut dapat tercapai. Dalam teknologi proses inilah peran pendidikan teknik kimia diperlukan. Bidang teknik kimia mempelajari

cara mengubah secara ekonomis suatu bahan melalui proses kimia ataupun fisika menjadi bahan lain yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien dan produktif. Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia, minyak dan gas bumi, tekstil, polimer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal perancangan alat proses, serta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi tersebut, lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan dan- vi penelitian teknik kimia, pemasaran peralatan proses dan bahan kimia, serta sebagai konsultan bidang teknik kimia. Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan tinggi teknik kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada masa yang akan datang. Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan

master lulusan dalam dan luar negeri, fasilitas laboratorium yang lengkap (laboratorium ilmu-ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia, teknologi pembuatan benang dan kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil) diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli teknik kimia yang berkualitas.

Contoh Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik kimia di pabrik: Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan mengambil contoh proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk meneliti metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang

paling sederhana yang mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya. Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target produksi. Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu pabrik." 2. Tujuan Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Pengenalan Profesi Teknik Kimia tentang Ruang Lingkup Profesi Teknik Kimia serta Aplikasi Bidang Teknik Kimia.

BAB II PEMBAHASAN 1. Ruang Lingkup Teknik Kimia

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif. Ruang Lingkup teknik kimia sangatlah luas, mereka bukan hanya menitik beratkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis namun juga bagaimana menghadapi kendala-kendala yang akan dihadapi selama proses berlangsung. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesa kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa

unit operasi, peristiwa sintesa kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif. Semua ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang menguasai bidang teknik kimia.

A. Ruang Lingkup yang Menjadi Dasar Dalam Teknik Kimia

Neraca massa Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari

kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk alternatif merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai dan untuk memodelkan

proses produksi bahan kimia,

pendispersian polusi. Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa : [massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa] dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu

sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia,

maka

ke

dalam

persamaan

neraca massa

ditambahkan

variabel

[produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi: [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa] Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau negatif. Jenis Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu neraca massa integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi karakteristik

menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya terhubung harus diidentifikasi batasan dan sistem, bagaimana sistem

dengan

lingkungan

bagaimana

lingkungan

mempengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan mempengaruhi sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki. Untuk kasus seperti studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem

(pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus dan tujuan studi yang dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya perlu diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.

Neraca energi Neraca Energi adalah cabang ke ilmuan yang mempelajari

kesetimbangan energi dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama termodinamika. Hukum pertama ini

menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem tertutup namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat terjadi perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu sistem (tidak seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu neraca energi memiliki persamaan: Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi,

neraca energi tidak memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,- misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka persamaan neraca energi akan menjadi Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi digunakan secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika,

biologi, kimia dan geografi.

Peristiwa perpindahan massa Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum

dapa digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, SI, massa diukur dalam satua kilogram. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.

Hubungan antara massa dan berat adalah massa*(percepatan gravitasi) merupakan berat. F= m*g. F adalah force atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan gravitasi (daya tarik bumi). Beberapa orang

menuliskan rumus tersebut dalam bentuk W=m*g, di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa). Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa, dan percepatan- gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi (karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

Reaksi kimia Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau

unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal). Ciri - ciri reaksi kimia : - Terbentuknya endapan - Terbentuknya gas - Terjadinya perubahan warna - Terjadinya perubahan suhu atau temperatur

Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain : 1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel/zat "Semakin luas permukaan zat maka semakin banyak tempat

bersentuhan untuk berlangsungnya reaksi". Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara memperkecil ukuran zat tersebut. Contoh :

Kentang yang diiris tipis lebih cepat matang dibandingkan kentang yang berukuran besar dan belum diiri tipis. 2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur "Suhu juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi" Contoh: Susu yang dilarutkan dengan air panas dibandingkan susu yang dilarutkan dengan air. '''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang lebih cepat larut

terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, [SI], massa diukur dalam satuan [kilogram]. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.

Hubungan antara massa dan berat adalah massa x percepatan gravitasi merupakan : F= m x g . F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan [gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang

menuliskan rumus tersebut dalam bentuk : W= m x g

di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa). Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi (karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh)

Termokimia Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan

hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari

termodinamika kimia. Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan. Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan berikut : 1. reaksi kimia 2. perubahan fase 3. pembentukan larutan Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang ditegaskan dalam termodinamika : Energi dalam (U) Entalpi (H). Entropi (S) Energi bebas Gibbs (G) perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses

Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk

fungsi keadaan diatas.

Termodinamika Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic

= 'perubahan') adalah kespontanan proses.

fisika energi

, panas, kerja,

entropi dan

Termodinamika berhubungan dekat dengan

mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan

kinetika reaksi (kecepatan suatu proses

reaksi berlangsung). Karena

alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukumhukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk

perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. Konsep dasar dalam termodinamika : Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh

kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem

menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi diberikan sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat

keadaan

yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan

menjadi beberapa parameter. Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas system lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan : Sistem terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. Sistem tertutup : terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan.

Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: o pembatas adiabatic : tidak memperbolehkan pertukaran panas. o pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja. Sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam sepenuhnya kenyataan, sebuah sistem pasti tidak ada dapat terjadi terisolasi sedikit

dari lingkungan,

karena

pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi.

Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem. Keadaan termodinamika : Ketika sistem dalam keadaan

seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak

tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Hukum -hukum Dasar Termodinamika Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu: Hukm Awal (Zeroth Law) Termodinamika u Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam

keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem

termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring

dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Hukm ketiga Termodinamika u Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Mekanika fluida (merupakan ruang lingkup yang menjadi pendukumg dalam teknik kimia) Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum

yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida dinamis

mempelajari fluida yang bergerak. Dalam pandangan secara mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan

diamnya berbentuk mengikuti bentuk wadahnya. Asumsi : Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi ini kemudian diterjemahkan ke dalam

persamaan-persamaan

matematis

yang

harus dipenuhi bila asumsi-

asumsi yang telah dibuat berlaku. Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti: @ Hukum kekekalan massa @ Hukum kekekalan momentum @ Hipotesis kontinum Terkadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila

diasumsikan suatu fluida bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika diberi tekanan. Cairan terkadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel sementara semua gas tidak bisa. Selain itu, terkadang viskositas dari suatu fluida dapat

diasumsikan bernilai nol (fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada batas fluida. Hipotesis kontinum : Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu. Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang mendefinisikan REV (Reference Element of Volume) pada orde geometris jarak antara molekulmolekul yang berlawanan di fluida. Properti tiap titik diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan. Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan.

Sebagai akibatnya, asumsi hipotesis kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak diinginkan. Namun demikian, bila

kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan hasil yang sangat akurat. Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk menentukan perlu menggunakan dinamika fluida

konvensial atau mekanika statistik, angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatu- fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain. Persamaan Navier-Stokes : (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang gas.

menjelaskan pergerakan dari suatu fluida seperti cairan dan Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa

perubahan dalam

momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya viskos internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk

persamaan diferensial yang menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh, persamaan NavierStokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol akan menghasilkan hubungan yang proposional antara percepatan perubahan kecepatan) dan derivatif tekanan internal. Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika (laju

menggunakan persamaan Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasus-kasus aliran sederhana yang dapat

dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya melibatkan aliran

non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu) yang memiliki nilai bilangan Reynold kecil. Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Nio atau daya angkat udara pada persamaan Navier-Stokes hingga dengan bantuan komputer. saat ini Kasus-kasus hanya sayap, penyelesaian mampu diperoleh

mekanika

fluida yang

membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional. Fluida Newtonian vs. non-Newtonian : Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding lurus secara linier dengan gradien ini

kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser. Definisi

memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpadipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk. Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang". Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non-Newtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu. Persamaan pada fluida Newtonian : Konstanta yang

menghubungkan tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier dikenal dengan istilah viskositas. Persamaan yang menggambarkan

perlakuan fluida Newtonian adalah : adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas g adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran

Viskositas

pada

fluida

Newtonian

secara

definisi

hanya

bergantung pada temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Jika fluida bersifat inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida, persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah ij adalah tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth, vi adalah kecepatan pada arah ith, xj adalah koordinat berarah jth Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida non-Newtonia.

B. Ruang Lingkup Teknik Kimia Dibidang Teknologi Ruang lingkup teknik kimia sangatlah luas, melingkupi bidang bioteknologi, nanoteknologi, hingga mineral. Bidang-bidang yang erat

berhubungan dengan teknik kimia antara lain teknik bioproses (atau teknik biokimia), teknik biomedis, teknik biomolekular, kimia dan bioteknologi.

a. Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari

pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.Dewasa ini,

perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,

matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal

sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietasvarietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis. penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lainlain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh

penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polus. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain :

Jagung resisten hama serangga Kapas resisten hama serangga Pepaya resisten virus Enzim pemacu produksi susu pada sapi Padi mengandung vitamin A Pisang mengandung vaksin hepatitis

Garis waktu bioteknologi

8000 SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.

6000 SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan bantuan ragi.

4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat.

1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia. 1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop.

1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan.

1880 Mikroorganisme ditemukan.

1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan. 1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam

penyampaian sifat induk ke turunannya.

1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.

1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen.

1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.

1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.

1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia).

1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat "flavor saver".

2000 Perampungan Human Genome Project

Jenis Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu

Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan

manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti

pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organismeorganisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.[

Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di

lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk

rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat. Rekayasa genetika Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika

melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi: 1. Isolasi gen. 2. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik. 3. Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru. 4. Membentuk produk organisme transgenik. Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu: 1. Melalui proses introduksi gen 2. Melalui proses mutagenesis Proses introduksi gen Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adala:

1. Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik 2. Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan 3. Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang

ditransformasikan 4. Uji coba kultur tersebut di lapangan Mutagenesis Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat (mutagen kimia). Human Genome Project Human Genome Project adalah usaha international yang dimulai pada tahun 1990 untuk mengidentifikasi semua gen (genom) yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24. Proyek ini memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk menyembuhkan penyakit genetik manusia . Aplikasi di Bidang Medis Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot darah pasien bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan

darah yang sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah ditemukan memiliki enzim pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan gumpalan darah yang bila tidak dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan jantung. Selain contoh tersebut, terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang medis sebagai berikut. Sel Punca Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran, meskipun kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi menjadi sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal stem cell. Cermin Dunia Kedokteran. Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak (neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada mencit

b. Nanoteknologi

Nanoteknologi mencakup pengembangan teknologi dalam skala nanometer, biasanya 0,1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau sepersejuta milimeter). Istilah ini kadangkala diterapkan ke teknologi sangat kecil. Artikel ini membahas nanoteknologi, ilmu nano, dan nanoteknologi molekular "conjecture". Istilah nanoteknologi kadangkala disamakan dengan

nanoteknologi molekul (juga dikenal sebagai "MNT"), sebuah conjecture bentuk tinggi nanoteknologi dipercayai oleh beberapa dapat dicapai dalam waktu dekat di masa depan, berdasarkan nanosistem yang produktif. Nanoteknologi molekul akan memproduksi struktur tepat menggunakan mechanosynthesis untuk melakukan produksi molekul. Nanoteknologi molekul, meskipun belum ada, dipromosikan oleh para pendukungnya nantinya akan memiliki dampak yang besar dalam masyarakat bila benar-benar jadi.

c. Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Klasifikasi dan definisi mineral Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, The International

Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material: Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz d. Bioproses

Bioproses

atau

teknik

biokimia

biochemical

engineering) adalah cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi. Agensia biologis dapat berupa mikroorganisme atau enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan pada umumnya berupa bakteri. khamir, atau kapang. Teknik bioproses biasanya diajarkan sebagai suplemen teknik kimia karena persamaan mendasar yang dimiliki keduanya. Kesamaan ini meliputi ilmu dasar keduanya dan teknik penyelesaian masalah yang digunakan kedua jurusan. Aplikasi dari teknik bioproses dijumpai pada industri obat-obatan, bioteknologi, dan industri pengolahan air. d. Bioreaktor Sebuah bioreaktor adalah suatu alat atau sistem yang mendukung aktivitas agensia biologis. Dengan kata lain, sebuah bioreaktor adalah tempat berlangsungnya proses kimia yang melibatkan mikroorganisme atau enzim yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme. Bioreaktor dikenal juga dengan nama fermentor. Proses reaksi kimia yang berlangsung dapat bersifat aerobik ataupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis yang digunakan dapat berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi. Contoh reaktor yang menggunakan agensia terimobilisasi adalah bioreaktor dengan unggun atau bioreaktor membran. Perancangan bioreaktor

Struktur suatu bioreaktor. Perancangan bioreaktor adalah suatu pekerjaan teknik yang cukup kompleks. Pada keadaan optimum, mikroorganisme atau enzim dapat melakukan aktivitasnya dengan sangat baik. Keadaan yang mempengaruhi kinerja agensia biologis terutama temperatur dan pH. Untuk bioreaktor dengan menggunakan mikroorganisme, kebutuhan untuk hidup seperti oksigen, nitrogen, fosfat, dan mineral lainnya perlu diperhatikan. Pada bioreaktor yang agensia biologisnya berada dalam keadaan tersuspensi, sistem pengadukan perlu diperhatikan agar cairan di dalam bioreaktor tercampur merata (homogen). Seluruh parameter ini harus dimonitor dan dijaga agar kinerja agensia biologis tetap optimum. Untuk bioreaktor skala laboratorium yang berukuran 1,52,5 L umumnya terbuat dari bahan kaca atau borosilikat, namun untuk skala industri, umunya digunakan bahan baja tahan karat (stainless steel) yang tahan karat. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kontaminasi senyawa metal pada saat fermentasi

terjadi di dalamnya. Bahan baja yang mengandung < 4% kromium disebut juga baja ringan, sedangkan bila kadar kromium di dalamnya >4% maka disebut stainless steel. Bioreaktor yang umum digunakan terbuat dari bahan baja 316 yang mengandung 18% kromium, 2-2,5% molibdenum, dan 10% nikel. Bahan yang dipilih harus bersifat non-toksik dan tahan terhadap sterilisasi berulang-ulang menggunakan uap tekanan tinggi. Untuk mencegah kontaminasi, bagian atas biorektor dapat ditambahkan dengan segel aseptis (aseptic seal) yang terbuat dari campuran metal-kaca atau metal-metal, seperti O-ring dan gasket. Untuk meratakan media di dalam bioreaktor digunakan alat pengaduk yang disebut agitator atau impeler. Sementara itu, untuk asupan udara dari luar ke dalam sistem biorektor digunakan sistem aerasi yang berupa sparger. Untuk bioreaktor aerob, biasanya digunakan kombinasi spargeragitator sehingga pertumbuhan mikrooganisme dapat berlangsung dengan baik. Pada bagian dalam bioreaktor, dipasang suatu sekat yang disebut baffle untuk mecegah vorteks dan meningkatkan efisiensi aerasi. Baffle ini merupakan metal dengan ukuran 1/10 diameter bioreaktor dan menempel secara radial di dindingnya. Bagian lain yang harus dimiliki oleh suatu bioreaktor adalah kondensor untuk mengeluarkan hasil kondensasi saat terjadi sterilisasi dan filter (0,2 m) untuk menyaring udara yang masuk dan keluar tangki. Untuk proses inokulasi kultur, pengambilan sampel, dan pemanenan, diperlukan adanya saluran khusus dan pengambilannya harus dilakukan dengan hati-hati dan aseptis agar tidak terjadi kontaminasi. Untuk menjaga kondisi dalam bioreaktor agar tetap terkontrol, digunakan sensor pH, suhu, anti-buih, dan oksigen terlarut (DO). Apabila kondisi di dalam sel mengalami perubahan, sensor akan memperingatkan dan harus dilakukan perlakuan tertentu untuk mempertahankan kondisi di dalam bioreaktor.

Misalkan terjadi perubahan pH maka harus ditambahkan larutan asam atau basa untuk menjaga kestabilan pH. Penambahan zat ini dapat dilakukan secara manual namun juga dapat dilakukan secara otomatis menggunakan bantuan pompa peristaltik. Selain asam dan basa, pompa peristaltik juga membantu penambahan anti-buih dan substrat ke dalam bioreaktor. Aplikasi bioreaktor Awalnya bioreaktor hanya digunakan untuk memproduksi ragi, ekstrak khamir, cuka, dan alkohol. Namun, alat ini telah digunakan secara luas untuk menghasilkan berbagai macam produk dari makhluk hidup seperti antibiotik, berbagai jenis enzim, protein sel tunggal, asam amino, dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Selain itu, suatu senyawa juga dapat dimodifikasi dengan bantuan mikroorganisme sehingga menghasilkan senyawa hasil

transformasi yang berguna bagi manusia. Pengolahan limbah buangan industri ataupun rumah tangga pun sudah dapat menggunakan bioreaktor untuk memperoleh hasil buangan yang lebih ramah lingkungan.

f. Biomedis Biomedis (biomedical engineering/BME) adalah

pengaplikasian teknik dan prinsip teknik dalam bidang medis. Bidang ini menggabungkan kemampuan desain dan pemecahan masalah seorang insinyur dengan ilmu medis dan biologis. Hasil penggabungan ini membantu meningkatkan kesehatan pasien dan kualitas hidup individu. g. Molekular

Molekular adalah suatu bentuk cara membuat molekul. Bidang ini dapat membuat molekul dalam skala yang sangat kecil, biasanya satu molekul pada suatu waktu. Molekul baru ini bisa berupa molekul yang tidak terapat secara alami, ataupun suatu molekul yang stabil dalam rentang kondisi tertentu.

Proses teknik molekular adalah suatu proses yang sangat rumit dan sulit. Bidang ini memerlukan manipulasi molekul secara manual dengan menggunakan perangkat seperti scanning tunneling microscope. Tujuan dari teknik molekular adalah diperolehnya molekul pembantu termodifikasi yang dapat mereplika diri sendiri. Oleh karenanya, bidang ini dapat dilihat sebagai bidang presisi dari teknik kimia yang meliputi teknik protein (suatu bidang yang menciptakan molekul protein). Teknik protein umum berlangsung secara alami di biokimia.

2 . Aplikasi Bidang Teknik Kimia Apabila dipahami lebih jauh mengenai definisi Teknik Kimia, jelaslah bahwa tujuan utama dari pendidikan Teknik Kimia adalah mencetak sarjana yang mampu merancang dan mengoperasikan peralatan proses secara handal, efisien dan produktif. Karena itu tidaklah terlalu mengherankan bahwa pemakai terbesar sarjana Teknik Kimia adalah industri proses, khususnya industri kimia. Indonesia berusaha meningkatkan peran industri di dalam menopang perekonomian nasional yang sebelumnya didominasi oleh bidang pertanian. Industri, khususnya industri kimia yang dikembangkan di Indonesia ini diarahkan antara lain untuk:

Menyokong bidang pertanian :


Industri berbagai macam pupuk :Urea, TSP, ZA Industri berbagai macam pestisida

Mengolah bahan baku menjadi produk jadi atau setengah jadiuntuk bahan baku industri yan lain, baik untuk konsumen dalam negeri maupun ekspor:

Hasil hutan/Perkebunan :Pulp, Kertas, Karet Ban. Hasil minyak bumi (Gas) : LNG, LPG, Methanol, PTA, Serat sintetis, Berbagai macam bahan baku plastik dan polimer, benzene dan lain-lain hasil produk industri produk industri petrokimia, amonia, carbon black, dll.

Hasil tambang : Semen, tawas

Menyediakan bahan baku industri lainnya


Industri soda dan khlor serta asam khlorida Industri asam sulfat Industri alkohol dan asam asetat Industri asam sitrat, asam glutamat Industri asam nitrat Industri aneka gas : Oksigen, Nitrogen, Karbon Dioksida, Argon, Hidrogen dll. Melihat perkembangan industri kimia di Indonesia akhir-akhir ini yang

sangat pesat karena didukung bahan baku yang melimpah antara lain seperti Pulp kertas, semen, pupuk urea, serat sintetis, dan produk industri petrokimia lainnya, ruang lingkup tugas tersebut meliputi :

Penelitian dan pengembangan Perancangan proses dan alat proses Produksi dan operasi pabrik Management proyek dan konstruksi pabrik Management lembaga swasta dan pemerintah Konsultasi teknik Pendidikan dan pelatihan Pemasaran bahan kimia dan peralatan proses

a. Tugas Sarjana Teknik Kimia pada Industri Teknik Kimia

Industri proses seperti telah dijelaskan di atas merupakan pemakai terbanyak dari sarjana Teknik Kimia. Tugas seorang insinyur/sarjana Teknik Kimia yang bergerak dibidang ini antara lain :

Penelitian Proses Pengembangan Proses Rekayasa Proses Analisa Ekonomi Rekayasa Proyek dan Konstruksi Operasional Pabrik

b. Penelitian Proses Penelitian proses adalah penelitian awal, skala bangku (bench scale) yang dilakukan di laboratorium yang bertujuan untuk meneliti kelayakan suatu proses baru dari segi teknis dan ekonomis, pengumpulan data-data yang diperlukan untuk membuat pabrik skala pilot dan untuk pembuatan simulasi proses dengan komputer. Jadi penelitian proses adalah satu langkah lebih maju dari penelitian eksplorasi dasar yang biasanya dilakukan oleh ahli kimia murni. Tahap dari studi ini adalah sebagai berikut :

Penelitian Proses Rekayasa Proses Awal Evaluasi Proses Awal Studi ini dilakukan, dimulai dari penelitian awal laboratorium dan

disertai perhitungan-perhitungan teknik ekonomis, dimana data-data teknik yang diperlukan diperoleh dari penelitian-penelitian yang terpisah satu dengan yang lainnya, baik diunit proses maupun di unit-unit

operasionalnya, dan dibantu pula dengan data-data sekunder dari literatur. Karena itu hasil dari penelitian proses perlu dievaluasi dengan cara membuat pabrik skala pilot untuk mengembangkan proses.

c. Pengembangan Proses Tahap-tahap pekerjaan pengembangan proses adalah sebagai berikut :

Pengembangan Proses Rekayasa final Evaluasi Proses Final Program pengembangan proses yang baik seharusnya sudah bisa

memberikan kepastian baik dari segi teknis-operasional maupun ekonomis, karena dengan pengembangan proses ini akan didapatkan datadata kondisi operasi yang lengkap serta kebutuhan jenis dan ukuran peralatan-peralatan pembantu dan peralatan kontrolnya. Perhitungan perancangan perlatan-peralatan proses yang diperlukan dilanjutkan dengan evaluasi ekonomi. Untuk mendapatkan data-data teknis-operasional yang akurat, perlu dibuat pabrik berskala pilot, yang ukurannya sudah terskala dengan teliti. Dengan data-data dari pabrik berskala pilot inidiadakan reevaluasi perhitungan-perhitungan teknik dan ekonomis yang merupakan evaluasi proses final. Hasil dari pengembangan proses ini juga belum bisa memberikan kepastian tentang seberapa besar keuntungan yang akan didapat bila hasil dari pengembangan proses ini diterapkan ke skala pabrik.

d. Rekayasa Proses Untuk memastikan berapa ongkos produksi yan diperlukan apabila hasil pengembangan proses diterapkan pada skala pabrik perlu adanya rekayasa proses, dimana perhitungan yang diperoleh dari pengembangan proses diulang, neraca massa dan energi serta ukuran alat dihitung lagi untuk kapasitas pabrik yang diinginkan (scale up), kemudian evaluasi ekonomi dilakukan lagi tetapi dengan menggunakan data yang berlaku saat ini. Misalnya perlu dihitung biaya di unit evaporasi : perlu diketahui berapa harga per kilogram upa pemanas pada saat itu, berapa biaya proses pendinginan air dengan peralatan pendingin air dengan peralatan

pendingin yan tersedia di pasar waktu itu, berapa harga evaporator, pompa dan sistem vacuum, pipa-pipa, isolasi, sistem kontrol, tenaga kerja, bahan baku, bahan pembantu dan lainnya pada waktu itu. Itu semua adalah contoh komponen yang harus dihitung untuk kepastian berapa nantinya ongkos produksi di unit evaporasi yang dibutuhkan.

e. Analisa Ekonomi Perusahaan didirikan dengan tujuan utama mencari

keuntungan, karena itu faktor ekonomi memegang peranan penting. Seoran insinyur teknik kimia diindustri proses harus berfikir dengan orientasi ekonomi, bagaimana caranya agar perusahaan mendapat keuntungan sebesar mungkin tanpa meninggalkan kode etik (Peersatuan Insinyur Teknik Kimia Amerika Serikat sudah mempunyai yang harus dipegang teguh yang mencakup berbagai bidang kemanusiaan dan lingkungan). Karena itu hasil perhitungan dari insinyur rekayasa proses perlu faktor eksternal di dalam perhitungan ekonomi. Beberapa faktor eksternal yang perlu dimasukkan antara lain harga dan kualitas bahan baku dan bahan pembantu, harga produk sejenis dipasaran beserta perbandingan kualitasnya, bunga bank, berapa besar depresiasi alat, ongkos transportasi dan lainnya selengkap mungkin untuk bisa menghitung dan menyajikan berbagai kemungkinan yang nantinya bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, untuk memperoleh proses yang bisa menghasilkan keuntungan terbesar bagi perusahaan.

f. Rekayasa Proyek dan Konstruksi Setelah diputuskan untuk disetujui, suatu rancangan pabrik perlu dipelajari oleh para insinyur Teknik Kimia yang bekerja di bidang rekayasa proyek dan konstruksi. Insinyur tersebut harus meneliti setiap bagian rancangan. Mungkin juga harus mengubah lagi tipe peralatan, jenis material yan paling cocok dan ekonomis pada proyek. Menentukan bentuk

bangunan yan diperlukan, penempatan peralatan dan bangunan (lay out alat dan bangunan) agar operasi dan pengontrolan pabrik bisa dengan mudah dilakukan serta eknomis, kemudian dibuatkan gambar

konstruksinya dengan bangunan insinyur sipil dan arsitek serta sekaligus mengestimasi ongkos bangunannya. Kemudian dia harus membuat jadual pembelian peralatan dan material proses serta utilitasnya, menjadwalkan pembangunan gudang peralatan yang ada pada saat konstruksi sangat diperlukan untuk mengamankan peralatan yang sudah dibeli,

menjadwalkan pembangunan gedung untuk pabriknya sendiri.

g. Operasi Pabrik Pabrik selesai dibuat dan siap dijalankan, tapi apakah bisa langsung beroperasi secara mulus, operator duduk dan mencatat data di ruang kontrol (di belakang meja saja), supervisor setiap malam pulas tidur di rumah. Hal yang terjadi jauh dari pekerjaan enak tersebut, tetapi bisa sangat menarik karena penuh dengan hal-hal baru dan kadang-kadang tak terduga, bahkan kadang perlu diadakan perubahan peralatan di sana-sini. Seorang insinyur Teknik Kimia yang bekerja sebagai operator pabrik, pada saat trial run (uji jalannya pabrik baru) mungkin harus bekerja 24 jam sehari selama berhari-hari sampai beberapa minggu, hingga tidak timbul masalah-masalah baru, sambil melatih anak buahnya semua (yang bekerja 3 shift). Setelah anak buahnya sudah tahu dan lancar mengerjakan apa yang harus dilakukan secara rutin, dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila terjadi suatu masalah, mulai saat itu sang insinyur bisa sedikit santai, banyak duduk di belakang mejamengamati dan mempelajari data-data operasi yang dilaporkan anak buahnya. Dengan data-data operasi harian, insinyur Teknik Kimia harus bisa mengevaluasi kinerja alat dan proses dan mengambil keputusankeputusan seperti mengubah kondisi operasi : suhu, tekanan, konsentrasi komponen dan sebagainya. Bahkan kalau perlu harus membongkar dan memperbaiki/membersihkan peralatan-peralatan yang dinilai sudah tidak

ekonomis lagi kinerjanya. Semua itu dilakukan agar operasi pabrik berjalan pada kondisi optimal dan ongkos produksi yang minimal. Namun demikian, sebetulnya masih ada tugas lain yang membutuhkan pemikiran mendalam, kadang-kadang perhitungan rumit yaitu selalu berusaha agar pabrik yang ditanganinya berjalan mulus dan efisien, mungkin dengan cara menambah peralatan atau mengubah kondisikondisi operasi ataupun mengefisienkan anak buahnya. Dengan selalu berupaya agar lebih baik dan efisien ini justru pengalamannya akan bertambah, bisa dimanfaatkan untuk menangani perancangan pabrik baru yang sejenis, yang pasti lebih efisien dibandingkan yang lama yang telah dia ketahui kelemahan-kelemahannya, sehingga bisa diperbaiki pada pabrik yang baru. Dengan melihat tugas yang berat tersebut, seorang mahasiswa calon insinyur Teknik Kimia haruslah menyadari, bahwa masa kuliah adalah masa pembekalan dirinya sendiri dengan ilmu keteknikan dan pengalaman dalam bidang yang lain, pengalaman ini sering menjadi bekal utama untuk sukses berkarya setelah lulus. Oleh karena itu pengalaman yang dapat membentuk pribadi perlu dikembangkan misalnya,

kepemimpinan dan hubungan antar manusia. Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuankemampuan dan pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik kimia, antara lain:

Pengendalian proses kimia Instrumentasi Perancangan proses kimia Penanganan limbah pabrik Prosedur keselamatan pabrik kimia Evaluasi ekonomi pabrik kimia Manajemen proyek

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan-penjelasan di bab I dan bab II, penulis dapat menyimpulkan bahwa : o Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang

dipelajari oleh orang-orang MIPA. o Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah menjadi barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu. o Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua bidang ilmu kehidupan. o Ahli-ahli o Tanpa teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat

dibutuhkan sekali dalamperindustrian-perindustrian besar. adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan

daerah dan pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan sama sekali. o Kondisi Perindustrian kimia di Indonesia sekarang sedang berada pada level perkembangan dan akan terus berkembang di era globalisasi ini.

o Sudah sepatutnya orang-orang teknik kimia di

Indonesia

bersatu untuk memberdayakan dan memanfaatkan kekayaan alamnya dengan memperhatikan lingkungannya. o Pemerintah harus lebih tegas tehadap pengusaha-pengusaha asing dalam halpemanfaatan sumber daya alam dalam bidang

industri di Indonesia.

2. Saran Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia dapat berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang telah didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan inovasi terbaru untuk memajukan bangsa Indonesia dengan tiga aspek penting yaitu berpikir cerdas, berakhlak mulia, dan bekerja keras

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimia http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_energi http://id.wikipedia.org/wiki/Massa http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_proses http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi http://www.kimia_online.com http://www.itb.ac.id/teknik_kimia http://www.its.ac.id/teknik_kimia

Anda mungkin juga menyukai