Anda di halaman 1dari 1

17 Guru Banten Belajar TI ke Korsel SERANG, SELASA Sebanyak 17 orang guru yang terdiri dari 14 guru Sekolah Menengah

h Pertama (SMP) dan tiga guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari Provinsi Banten berangkat ke Korea Selatan (Korsel) untuk belajar Teknologi Informasi (TI). Mereka dilepas secara simbolis oleh Sekda Provinsi Banten H. Muhadi di Serang, Selasa (27/1). Turut mendampingi pelepasan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Eko Endang Koswara dan Ketua DPRD Banten Ady Suryadharma. Rencananya, para guru yang akan belajar TI di Korea Selatan itu akan terbang dari Jakarta menuju Korea Selatan pada 29 Januari dan kembali ke Indonesia pada 6 Februari. Ke-17 guru itu akan didampingi satu pendamping perwakilan dari Korea Selatan yaitu Lee Jae Pil dan dua staf administrasi dari Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Eko Endang Koswara mengatakan, program kerja sama dengan Korea Selatan itu sudah berjalan sejak 2005. Saat itu Banten juga sudah melatih 40 guru setingkat SD dan SMP bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMB) selama tujuh hari dengan tutor dari Korea Selatan. "Selain memfasilitasi pelatihan Teknologi Informasi bagi para guru. Pemerintah Korea Selatan juga sudah menyumbang 150 unit komputer untuk sekolah di Banten waktu itu," kata Eko. Selama di Korea Selatan, 17 guru itu akan melakukan studi komparasi ke beberapa sekolah, lembaga pendidikan, industri, dan lembaga pemerintahan yang ada di kota Chungcheongbuk-do, Korsel, sebagai bentuk percontohan penyelenggaraan pendidikan, industri, dan pemerintahan yang telah menerapkan TI sebagai basis teknologi. Eko menambahkan, pada 2006 program itu berlanjut dengan melatih 80 guru SD dan SMP bertempat di SMKN 1 Serang oleh enam tenaga ahli Korea Selatan serta menyumbangkan 300 unit komputer untuk sejumlah sekolah di Banten. "Pada 2007 program itu sempat berhenti karena ada beberapa kendala. Kemudian, baru 2008 guru di Banten diundang lagi untuk belajar dan meninjau penggunaan TI langsung ke Korea Selatan," katanya. Sementara itu, Sekda Banten Muhadi mengatakan bahwa melalui pelatihan seperti ini, Pemprov Banten berharap bisa meningkatkan kompetensi siswa dan para guru dalam pengembangan serta pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dari negara lain. "Pemerintah Provinsi Banten tidak hanya melakukan penguatan sektor TI, tapi kami juga berusaha melalui penguatan dan komitmen 20 persen anggaran APBD untuk sektor pendidikan," kata Muhadi. Sumber :Antara

Anda mungkin juga menyukai