Anda di halaman 1dari 10

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH DAN REPRODUKSI KARYA ILMIAH MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Sukarir Nuryanto Rombel

Disusun oleh :

Khusna Budi Suryani Dameis Surya Anggara

1401409039 1401409169

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Pendahuluan
Didalam dunia pendidikan karya ilmiah tidak asing terdengar di telinga kita. Untuk mendapatkan gelar akademis kita menyusun karya ilmiah berupa Tugas Akhir ( TA ), Skripsi, Thesis, ataupun Disertasi. Hal di atas merupakan tradisi yang elit dan prestisius. Tidak semua orang bisa menyusun karya ilmiah. Hal ini didasari karena karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Dari uraian di atas seseorang atau sebuah tim dapat menyusun karya ilmiah jika memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Kita sebagai seorang mahasiswa tentunya sangat identik dengan karya imiah. Setiap mahasiswa tidak bisa lepas dari tugas ilmiah. Karena pada hakekatnya karya ilmiah berfungsi sebagai wahana untuk memberikan sumbangan pemikiran dan kinerjanya bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh sederhana untuk mendapatkan sebuah gelar akademis

seorang mahasiswa harus membuat karya ilmiah, misal : Skripsi, thesis ataupun disertasi. Akan tetapi di dalam pelaksanaannya masih banyak mahasiswa yang tidak mengetahui apa itu karya ilmiah khususnya langkah-langkah penulisan karya ilmiah dan reproduksi karya ilmiah. Berdasarkan hal tersebut di atas kami akan membahasnya di dalam makalah ini yang berjudul Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah dan Reproduksi Karya Ilmiah.

Pembahasan
A. Langkah Langkah Penulisan Karya Ilmiah Karya ilmiah terikat pada penggunaan ragam bahasa ilmiah dan teknis penulisan serta prosedur penulisan yang standard an lazim. Sebagaimana lazimnya kegiatan berfikir dan kerja ilmiah,teknis yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.secara umum ada lima langkah penulisan karya ilmiah, yakni 1) pengembangan gagasan 2) perencanaan naskah 3) pengembangan paragraf 4) penulisan draft dan 5) finalisasi . Kelima langkah penulisan karya ilmiah tersebut diuraikan dalam paparan berikut . 1. Pengembangan gagasan Gagasan sebuah karya ilmiah berangkat dari penentuan tema, topik, dan permasalahan yang menjadi gagasan utama sebuah karya ilmiah. Pengertian tema secara

khusus dalam tulis menulis dapat dilihatdari dua sudut yakni dari sudut karangan yang telah selesai dan dari sudut proses penyusunan karangan. Dari sudut pertama tema adalah amanat utama yang disampaikan penulis melalui penulisannya. Amanat utama ini dapat diketahui bila seseorang telah selesai membaca roman atau karanagan lain yang meresap kedalam pikiran pembaca.dari segi yang kedua tema adalah perumusan topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan taujuan yang akan dicapai melalui tulisan atau karangan. Hasil perumausan tema baik dari sudut pandang pertama maupun kedua biasaynya dinyatakan dalam sebuah kalimat singakat. Rumusan tema yang lebih luas dapat pula disusun dalam sebuah paragraf atau beberapa paragraf. Tema yang dirumuskan secara luas dalam bentuk paragraf biasa disebut sebagai ikhtisar, ringkasana, saari, atau abstrak. Bagaimanapun sebuah karya ilmiaha entah itu amakalah artikel, laporan penelitian atau jenis lainnya harus memiliki sebuah tema yang harus disampaikan kepada pembaca. Tema yang baik disusun dengan mengikuti kaidah 1) kejelasan 2) kesatuan 3) perkembangan 4) keaslian 5) kecocokan dengan judul . kejelasan tema merupakan hal yang penting bagi sebuah tulisan yang baik. Kejelasan tema dapat dilihat dari perinciannya. Bila ada satu atau lebih perincian yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan tema dapat menjadi kaburnya sebuah tema.perincian sebuah tema dapat berupa topik-topik, kalimat-kalimat utama, atau kalimat penjelas. Kesatuan pertama tama dilihat dari adanya satuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh bagian karangan.kesatuan dan kejelasan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.kesatuan dapat dilihat dari hanya adanya satu gagasan dalah sebuah karangan yang disebut tema.semua perincian harus mendukung gagasan sentral tersebut Perkembangan merupakan perincian sebuah tema yang dilakukan secara logis dan sistematis.tema yang baik dikembangkan secara terperinci secar maksimal.ada hubungan yang erat antara perkembangan,kejelasan dan kesatuan.selain hal hal terasebut diatas,tema harus memenuhi syarat keaslian.keaslian dapat diukur dari sudut pilihan pokok persoalan,pandangan,pendekatan,rangkaian kalimat,dan pilihan kata 2. Perencanaan penulisan naskah

Perencanaan naskah karya ilmiah dapat dilakukan dari tiga segi,yakni perencanan isi,segi perencanaan format, dan teknik penulisan. Ketiga segi perencanaan naskah karya ilmiah dipaparkan sebagai berikut. a. Perencanan Isi Karya Ilmiah Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan isi karya ilmiah adalah pembuatan kerangka karangan.kerangaka pada dasarnya merupakan pokok poko karangan yang nantinya akan dijabarkan menjadi karangan yang sebenarnya.oleh karena itu, prinsip umum yang dapat dipegang adalah semakin spesifik butir butir isi kerangka atau bagian karya ilmiah, maka perencanaan gagasana tersebut semakin baik . b. Perencanan Format Ada format yang umum berlaku secara universal, ada pula format khusus yang hanya berlaku untuk jenis karya ilmiah tertentu dan di lingkungan tertentu. Format khusus karya ilmiah termasuk aturan teknis penulisan disebut sebagai gaya selingkung. Format umum merupakan realisasi dari konvensi format yang berlaku secara umum, yang harus dilakukan oleh semua penulis.format umum karya ilmiah akan tampak pada 1) organisasi atau sistematika karya ilmiah 2) teknik penulisan. c. Perencanaan Bahasa Perencanaan bahasa karya ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam bahasa ilmiah yang akan digunakan dalam penulisan naskah karya ilmiah. 3. Pengembangan Paragraf Dalam karya ilmiah, isi paragraf tersusun dari gagasan dasar dan sejumlah gagasan pendukung. Gagsan dasar dikemukakan dalam kalimat topik,dan gagasan pengembang dikemukakan dalam kalimat pengembang. Dalam tulisan ilmiah, paragraf yang hanya berisi satu kalimat,kecuali paragraf transisi dinilai kurang memenuhi syarat pengembangan paragraph dasar. 4. Penulisan Draft Penulisan draft karya ilmiah merupakan aktivitas menyusun paparan ekpositoris secara utuh. Menurut Brown (1978:144) langkah langkah penulisan draft adalah sebagi berikut : 1) membaca semua kartu catatan, 2) mempertimbangkan materi yang telah

disiapkan, 3) mempersiapkan kerangka tulisan, 4) mengelompokkan bahan berdasarkan topic, 5) manuliskan draft kasar tulisan 5. Finalisasi Dalam tahap ini yang dimaksud adalah melakukan revisi terhadap tulisan dari segi isi, bahsa, ejan,tanda baca, dan teknik penulisan. Dengan merevisi, maka [penulis akan menemukan kesalahan kesalahan yang nantinya akan direvisi. B. Reproduksi Karya Ilmiah Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah yang telah ada . Reproduksi karya ilmiah digunakan untuk menggubah kembali karya ilmiah yang sudah ada, baik dalam bentuk ringkasan maupun resensi buku. Berikut ini merupakan penjabaran bentuk reproduksi karya ilmiah. 1. Ringkasan , Ikhtisar, Sinopsis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama sama karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu. Ringkasan merupakan merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal dari karangan ilmiah yang panjang. Ringkasan merupakan suatu keterampilan mengadakan reproduksi dari karya ilmiah yang sudah ada. Seorang peringkas harus berbicara dengan menggunakan bahasa pengarang asli. Ia harus langsung memulai dengan membuat ringkasa karangan tersebut dengan cara meringkas kalimatkalimat, alenia-alenia, dan bagian lain. Ringkasan dibedakan dengan ikhtisar. Bila ringkasan disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli, ikhtisar menggunakan gaya bahasa, struktur penyajian, dan sudut pandang penulis ikhtisar. Penulis ringkasan harus menyajikan semua bagian karangan asli dengan serba singkat sedangkan penulis ikhtisar dapat memilih pokok-pokok yang dianggap penting untuk disajikan dalam ikhtisar. Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karya naratif, baik fiksi maupun nonfiksi. Sering ditemukan synopsis film, sinopsis novel, sinopsis drama pada media massa. Pelatihan membuat sinopsis, ringkasan, dan ikhtisar merupakan suatu cara yang efektif untuk mengembangkan ekspresi serta menghemat kata. Pelatihan-pelatihan yang intensif akan mengembangkan daya kreasi serta member kmungkinan dapat

memahami karya asli dengan baik. Suatu ringkasan yang cermat dan teliti akan diperoleh bila apa yang dibaca/didengar dan dipelajari dapat dipahami dengan baik. Tujuan membuat ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi

buku/tulisan/cerita. Seseorang tidak akan dapat membuat sinopsais, ringkasan, dan ikhtisar dengan baik jika tidak dapat membaca dan memahami karangan dengan baik. Peringkas harus dapat membedakan gagasan-gagasan utama dengan gagasan-gagasan pengembang. Langkah-langkah membuat sinopsis, ringkasan, dan ikhtisar adalah sebagai berikut: (1) Pilih naskah (karya ilmiah/naratif) yang sesuai dengan bidang keahlian yang diminati. (2) Bacalah naskah asli, kalau perlu diulang beberapa kali untuk mendapatkan gambaran umum isi dan struktur (karya ilmiah) serta alur cerita (naratif). (3) Rumuskan dan catat tema (karya ilmiah, naratif) (4) Sambil membaca ulang, catatlah judul, subjudul, topic, dan pikiran pokok secara sistematis.nuntuk naratif catat pokok-pokok kejadian yang merupakan inti alur sehingga ditemukan struktur naratif (alur cerita) (5) Cocokkan catatan dengan naskah asli untuk menemukan bagian-bagian karya ilmiah atau naratif yang belum terekam dalam catatan. Lengkapi jika diperlukan. 2. Resensi Resensi adalah suatu ulasan mengenai sebuah karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau karya ilmiah itu layak mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Penulis resensi juga harus mempertimbangkan kemungkinan selera pembaca. Oleh karena itu, sebuah resensi yang dibuat disuatu majalah tertentu tidak mungkin tidak sama dengan resensi pada majalah lain. Untuk member pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah buku/karya sastra, penulis resensi harus mempertimbangkan dua factor. Pertama, penulis resensi harus memahami benar tujuan pengarang asli. Kedua, peresensi harus menyadari sepenuhnya apa maksud pembuat resensi itu. Tujuan pengarang buku dapat diketahui dengan membaca kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Dengan melihat tujuan dan apa yang dipaparkan dalam buku, penulis resensi akan dapat menilai apakah dengan

teks tersebut tujuan yang dimaksudkan dapat tercapai dengan baik atau belum. Singkatnya, peresensi harus memperhatikan kewajiban mana yang harus dipenuhi dalam membuat resensi itu, yaitu kewajibannya terhadap para pembaca dan bagaimana penilaiannya atas buku tersebut. Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah sebagai berikut: (1) Latar Belakang Penulis resensi perlu memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca akan latar belakang buku/karya sastra yang mencakupi tema, tujuan penulisan, dan deskripsi singkat yang mengenai buku/karya sastra yang diresensi. Deskripsi dapat berupa gambaran isi secara singkat (abstraksi, ringkasan, ikhtisar, synopsis) (2) Jenis Buku Pembaca umumnya ingin mengetahui sesuatu bila sebuah buku/karya sastra baru diterbitkan. Peresensi harus menunjukkan buku/karya sastra baru tersebut masuk golongan buku/karya sastra yang mana berdasarkan klasifikasi bidang ilmu. Peresensi perlu pula menunjukkan perbedaan dan persamaannya dengan buku lain yang sebidang. (3) Keunggulan Buku Buku yang berisi bidang yang sama dapat berbeda dalam pola penyajian maupun penekanan pokok-pokok bahasan yang menyebabkan perbedaan nilai dan keunggulan buku. Hal yang pertama yang perlu diperhatikan untuk melihat keunggulan bukukarya sastra adalah segi organisasi isi. Organisasi isi menyangkut hubungan antara satu bagian dan bagian lain, penekanan bagian-bagian isi, sistematika isi, dan lainnya. Segi keunggulan buku/karya sastra yang lain adalah penggunaan bahasa. (4) Nilai Buku Mengritik berarti memberikan pertimbangan, menilai, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan. Tugas pokok peresensi adalah memberikan sugesti kepada para pembaca apakah sebuah buku/karya sastra layak dibaca/ditonton atau tidak. Contoh resensi buku: Kode Buku Judul : RR.PK0076 : Sains Teknologi Masyarakat

Pengarang Tahun Dimensi Tebal Buku ISBN Harga

: Prof. Dr. Anna Poejiadi : 2005 : HVS 60gr, 16 X 24 cm : 187 Halaman + X : 979-692-479-x : Rp 31.000,00

Dalam masyarakat kita, bila mendengar atau membaca kata sains yang terbayang adalah sesuatu yang sukar dipahami dan penuh rumus membingungkan. Demikian pula pada kata teknologi bayangannya adalah mesin besar dalam pabrik atau robot yang dapat bekerja sendiri. Sebagian masyarakat membayangkan kerusakan alam disebabkan oleh

perkembangan sains dan teknologi. Sebagian lagi membayangkan, itu akibat senjata pemusnah massal yang ditakuti manusia diseluruh penjuru dunia. Pemahaman tersebut akibat kurang efektifnya pembelajaran sains pada masyarakat. Buku yang ditulis Prof. Dr. Anna Poejiadi mengajak semua pihak, seperti pelaksana pendidikan, birokrat pembuat keputusan, pemimpin perusahaan, maupun masyarakat memahami esensi pembelajaran sains yang terkait dengan penggunaan produk teknologi. Sejarah mencatat, teknologi dikenal sejak zaman purba. Saat itu, teknologi lahir karena manusia membutuhkan peralatan guna memudahkan aktivitas mereka. Sedangkan sains lahir dari rasa keingintahuan manusia soal alam semesta. Perkembangannya, sains membantu kemajuan teknologi. Lalu bagaimana dengan masyarakat? Buku setebal 167 halaman ini mengulas kaitan sains dengan teknologi dan manfaatnya bagi masyarakat melalui model pembelajaran sain teknologi masyarakat. Buku tersebut terdiri dari enam bab. Pada bab 1, dibahas perkembangan sains, berawal dari perkembangan pengetahuan dan peradaban manusia dizaman purba. Juga perkembangan sains pada abad pertengahan dan zaman renaissance. Perkembangan teknologi sampai abad 20 dan hubungannya dengan perkembangan sains dipaparkan dalam bab 2. Di akhir uraiannya, dirinci kaitan sains, teknologi, dan masyarakat. Bab 3, yang membahas pandangan bidang pendidikan atas pembelajaran sains teknologi masyarakat, mengetengahkan ahli filsafat yang mengangkat dua macam pandangan,

konstriktivisme dan pragmatism. Tujuan pembelajaran diantaranya mengaitkan pembelajaran dengan kebutuhan masyarakat agar dapat diterapkan dalam kehidupannya. Hal ini dibahas dalam bab 4. Model pembelajaran sain dan teknologi di masyaralat diulas dalam bab 5, dengan memakai model Bruce dan Marshall Well. Dibab akhir, bab 6. Disajikan beberapa sekenario pembelajaran sains teknologi masyarakat hingga bermanfaat bagi guru yang berminat mencoba penerapan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada topik tertentu.

Penutup
Simpulan Karya ilmiah terikat pada penggunaan ragam bahasa ilmiah dan teknis penulisan serta prosedur penulisan yang standard an lazim. Sebagaimana lazimnya kegiatan berfikir dan kerja ilmiah,teknis yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.secara umum ada lima langkah penulisan karya ilmiah, yakni 1) pengembangan gagasan 2) perencanaan naskah 3) pengembangan paragraf 4) penulisan draft dan 5) finalisasi . Sedangkan reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah yang telah ada . Reproduksi karya ilmiah digunakan untuk menggubah kembali karya ilmiah yang sudah ada, baik dalam bentuk ringkasan maupun resensi buku. Berikut ini merupakan penjabaran bentuk reproduksi karya ilmiah. 1. Ringkasan , Ikhtisar, Sinopsis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama sama karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu. Ringkasan merupakan merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal dari karangan ilmiah yang panjang. Ringkasan dibedakan dengan ikhtisar. Bila ringkasan disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli, ikhtisar menggunakan gaya bahasa, struktur penyajian, dan sudut pandang penulis ikhtisar. Penulis ringkasan harus menyajikan semua bagian karangan asli dengan serba singkat sedangkan penulis ikhtisar dapat memilih pokok-pokok yang dianggap penting untuk disajikan dalam ikhtisar. Langkah-langkah membuat sinopsis, ringkasan, dan ikhtisar adalah sebagai berikut: (1) Pilih naskah (karya ilmiah/naratif) yang sesuai dengan bidang keahlian yang diminati.

(2) Bacalah naskah asli, kalau perlu diulang beberapa kali untuk mendapatkan gambaran umum isi dan struktur (karya ilmiah) serta alur cerita (naratif). (3) Rumuskan dan catat tema (karya ilmiah, naratif) (4) Sambil membaca ulang, catatlah judul, subjudul, topic, dan pikiran pokok secara sistematis.nuntuk naratif catat pokok-pokok kejadian yang merupakan inti alur sehingga ditemukan struktur naratif (alur cerita) (5) Cocokkan catatan dengan naskah asli untuk menemukan bagian-bagian karya ilmiah atau naratif yang belum terekam dalam catatan. Lengkapi jika diperlukan. 2. Resensi Resensi adalah suatu ulasan mengenai sebuah karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau karya ilmiah itu layak mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Penulis resensi juga harus

mempertimbangkan kemungkinan selera pembaca. Oleh karena itu, sebuah resensi yang dibuat disuatu majalah tertentu tidak mungkin tidak sama dengan resensi pada majalah lain. Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah sebagai berikut: (1) Latar Belakang (2) Jenis Buku (3) Keunggulan Buku (4) Nilai Buku

Daftar Pustaka
Mukh Doyin dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : Universitas Negeri Semarang. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEDAGOGIK/195009081981011Y._SUYITNO/PENULI SAN_KARYA_ILMIAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai