Anda di halaman 1dari 2

Pekerja Newmont Mogok Kerja

"Aksi mogok kerja ini tidak sampai mengganggu produksi perusahaan."


VIVAnews - Sebanyak 400 karyawan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menggelar aksi demonstrasi di Townsite NNT untuk menuntut sisa upah lembur. Demonstrasi yang berlangsung sejak tadi malam sempat mengganggu aktivitas perusahaan sebab sejumlah karyawan mogok kerja. Demo karyawan NNT diawali Selasa pagi yang dilanjutkan hingga hari ini menyusul belum dibayarnya upah lembur sebagai konsekuensi kelebihan jam kerja atau roster. "Kami sedang rapat dengan management terkait pembayaran upah lembur," kata Syahril selaku Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) NTT, Rabu 16 November 2011. Kepala Departemen Komunikasi NNT menyatakan aksi mogok kerja ini tidak sampai mengganggu produksi perusahaan. "Sekitar 400 karyawan kami melakukan mogok kerja sehubungan dengan masalah jam kerja/roster. Walaupun sedikit terganggu, operasi Batu Hijau tetap berjalan sebagaimana biasa," kata Ruby. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Juni 2010, meminta NNT membayar kekurangan upah lembur pekerja senilai Rp126 miliar. Upah lembur yang belum dibayar itu selama 24 bulan, terhitung mulai Juni 2008 hingga Mei 2010. Pihak Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, Benydiktus Adi Haryono, menyatakan permintaan tersebut sudah ditetapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB. Benydiktus menjelaskan, penetapan didasarkan atas temuan dan analisa pegawai pengawas ketenagakerjaan.

Mogok Kerja Karyawan Newmont Berlanjut


Aksi yang sudah berlangsung sejak Selasa itu menuntut upah lembur yang belum dibayar.
VIVAnews - Aksi mogok kerja karyawan PT Newmont Nusa Tenggara masih berlangsung. Sekitar 200 karyawan melanjutkan aksi spontanitas dengan menggelar unjuk rasa menuntut kekurangan pembayaran upah lembur. Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Newmont, Muhammad Syahrir, yang dihubungi dari Mataram mengatakan bahwa aksi spontanitas yang sejak kemarin masih berlangsung. Meski demikian, sebagian pekerja sudah ada yang mulai beraktivitas seperti biasa.

"Ini merupakan mogok spontan di mana masing-masing menyampaikan aspirasi menuntut upah lembur," kata Syahrir, Kamis 17 November 2011. Syahrir mengaku sudah berkomitmen untuk menunggu penyelesaian dari pihak manajemen guna menyelesaikan masalah tersebut. Apalagi, karyawan masih mempunyai waktu dua pekan untuk memperoleh penyelesaian upah lembur tersebut. Dia pun telah berupaya menghentikan aksi mogok kerja karyawan tersebut. "Kami sudah komitmen agar 2x24 jam aksi spontanitas ini sudah selesai, sehingga karyawan bisa dapat bekerja kembali seperti biasa," ujarnya. Sayangnya, pagi ini aksi masih berlangsung. Aksi mogok kerja karyawan Newmont itu berlangsung sejak Selasa pagi. Sebanyak 150 orang berkumpul di Town Site Newmont guna menyampaikan aspirasi upah lembur yang belum dibayarkan. Aksi itu berlanjut hingga Rabu, di mana jumlah karyawan yang mogok semakin bertambah. Kepala Departemen Komunikasi Newmont, Ruby Purnomo, membenarkan ada 400 karyawan Newmont Nusa Tenggara yang mogok kerja. Mogok kerja karyawan itu sempat mengganggu operasi tambang emas dan Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. "Manajemen Newmont dan Serikat Pekerja, bersama perwakilan pemerintah akan tetap melanjutkan komunikasi dengan karyawan yang mogok untuk menyelesaikan masalah ini," kata Ruby dalam pesan singkatnya kepada wartawan di Mataram. (Laporan: Edy Gustan l Mataram, art)

Anda mungkin juga menyukai