A. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Agama Pekerjaan Status Pernikahan Suku Bangsa Tanggal Masuk RS Dirawat yang Ke Tanggal Pemeriksaan : Tn. S : 49 tahun : Islam : PNS IIIB : Menikah : Jawa : 24 Agustus 2011 :2 : 24 Agustus 2011
B. ANAMNESA
Auto dan Allo anamnesa (24 Agustus 2011) Keluhan Utama Keluhan Tambahan : Kepala pusing berputar-putar. : Keringat dingin, Mual dan Muntah
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar putar sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pusing tiba-tiba dirasakan saat bangun tidur dan terus menerus. Saat serangan pasien merasa berputar-putar seolah-olah sekelilingnya berputar dan merasa dirinya seperti bergerak. Pusing akan timbul bila ia menggerakkan kepalanya ke kanan atau ke kiri, Pusing dirasakan timbul mendadak dan memberat jika pasien merubah posisi kepala atau berubah posisi dari berbaring langsung berdiri namun tidak terpengaruh oleh keramaian maupun objek visual lainnya. Akibatnya aktivitas sehari-hari pasien terganggu. Pasien juga mengeluh sering keringat dingin, mual dan muntah. Karena pasien pusing dan mual nafsu makan pasien menurun. Pasien menyangkal adanya keluhan gangguan pendengaran maupun telinga berdenging. Demam (-), BAB dan BAK tidak ada kelainan. Pasien belum pernah mengalami kepala pusing berputar seperti ini. Pasien mengaku tidak pernah mengalami cedera kepala. Pasien juga memiliki riwayat darah tinggi yang tidak terkontrol dan riwayat stroke yang dirasakan pasien ringan pada tahun 2010.
: Sejak usia tahun : tidak ada : tidak ada : tidak ada : Ada
Hipertensi
: Disangkal
Riwayat Kelahiran, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tidak ada penyakit bermakna selama masa kelahiran, pertumbuhan, dan perkembangan.
Keadaan Umum Gizi Tanda Vital TD kanan TD kiri Nadi kanan Nadi kiri Pernafasan Suhu
: 170 / 100 : 170 / 100 : 96x / menit : 96 x / menit : 22 x / menit : 36,7o C : Tidak teraba membesar
Limfonodi
: BJ I-II regular, gallop -, murmur : Vesikuler, wheezing -, ronkhi : Tidak teraba membesar : Tidak teraba membesar : Lengkap, akral hangat, tidak ada edema
Status Psikiatrik
Status Neurologis
Kepala
4
Bentuk Simetris
: Normocephal : Simetris
Leher
:-/:-/:-/:-/:-/-
Daya penghidu
:N/N
5
N. II (Optikus)
Ptosis Strabismus Nistagmus Eksophtalmos Enoftalmos Gerakan bola mata Lateral Medial Atas lateral Atas medial Bawah lateral Bawah medial Atas
: - /: - /: - /: - /: - /-
Isokor / anisokor Posisi Refleks cahaya langsung Refleks cahaya tidak langsung Releks akomdasi / konvergensi
N. V (Trigeminus)
:N/N :N/N
:+/+ :+/+
7
:+/+ :+/+
Kerutan kulit dahi Kedipan mata Lipatan naso labial Sudut mulut
Aktif
Mengerutkan dahi Mengerutkan alis Menutup mata Meringis Menggembungkan pipi Gerakan bersiul Daya pengecapan lidah 2/3 depan
N. VIII (Acusticus)
: + /+
N. IX (Glossopharyngeus)
Reflex muntah
:+
N. X (Vagus)
N. XI (Accessorius)
N. XII (Hipoglossus)
Motorik
Gerakan Bebas pada ekstrmitas sinistra superior Bebas pada ekstremitas sinistra inferior Bebas pada ekstrmitas dextra superior Bebas pada ekstremitas dextra inferior
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10
Refleks permukaan
Openheim Gordon Schaefer Rossolimo Mendel bechterew Klonus paha Klonus kaki
:-/:-/:-/:-/:-/:-/:-/-
Sensibilitas: Eksteroseptif
:+ :+ : Tidak dilakukan
12
Fungsi Luhur
Fungsi bahasa Fungsi orientasi Fungsi memori Fungsi emosi Fungsi kognisi
Saat ini
Nilai Normal
Hematologi Hemoglobin Hematokrit Eritrosit Leukosit Trombosit MCV MCH MCHC Kimia Ureum Kreatinin Elektrolit Natrium Kalium Klorida Glukosa Darah GDS Aceton darah
12-16 g/dL 37-47% 4.3-6.0 jt/L 4500-11000 /L 150000-400000/L 80-96 fl 27-32 pg 32-36 g/dL 20-50 mg/dL 0.5-1.5 mg/dL 135-145 mEq/L 3.5-5.3 mEq/L 97-107 mEq/L <140 mg/dL - (NEG)
E. RESUME
Pasien laki-laki, umur 72 tahun, dengan keluhan kepala pusing berputar sejak 3 hari SMRS. Pusing timbul mendadak dan memberat jika pasien merubah posisi kepala Akibatnya aktivitas sehari-hari pasien terganggu Pasien juga mengeluh mual, muntah dan keluar keringat dingin. Pusing tidak timbul saat di tempat ramai. nafsu makan pasien menurun. Pasien juga mengeluh telinga berdenging pada kedua telinga, timbul mendadak saat pasien pusing. BAB dan BAK tidak ada kelainan. Riwayat kepala pusing berputar seperti ini kurang lebih 5 tahun. Pasien juga memiliki riwayat darah tinggi, sakit gula yang tidak terkontrol dan sakit jantung.
14
Pemeriksaan Status Internus : Tidak ada kelainan Status neurologis : Koordinasi dan Keseimbangan
Tes Romberg Tes Tandem Tes Fukuda Disdiadokokinesis Tes telunjuk hidung Tes telunjuk telunjuk
F. DIAGNOSIS Diagnosis klinis Diagnosis topis Diagnosis etiologis : Vertigo Vestibuler tipe Perifer : Sistem vestibuler : BPPV
Diagnosis banding
Istirahat
15
Betahistine ( 3 x 6 mg ) Flunarizine ( 3 x 5 mg )
Fungsi Vestibuler. 1. 2. 3. Tes Nylen Barany atau Dix Hallpike Tes Kalori Elektronistagmogram
I. PROGNOSIS
16
ANALISA KASUS
Pada pasien ini didapatkan diagnosa klinis sementara Vertigo Vestibuler tipe Perifer diagnosa topic pada Sistem vestibuler Sedangkan diagnosis etiologinya adalah BPPV (Benign Paroxysmal Potitional vertigo). Diagnosa tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologi. Dari anamnesa didapatkan pasien adalah laki-laki berusia 72 tahun menurut kepustakaan BPPV Kebanyakan di derita pada usia dewasa muda dan usia lanjut. Pada anak belum pernah dilaporkan. Keluhan utama dari pasien ini adalah kepala pusing berputar, disertai mual, muntah dan keluar keringat dingin, Hal ini sesuai dengan gejala klinis dari Vertigo Vestibuler tipe Perifer yaitu
17
berupa : rasa berputar ( true vertigo ), serangan episodik, disertai mual dan muntah, pencetusnya adalah gerakan kepala dan bukan oleh situasi. Dari anamnesa pasien juga mengeluh telinga berdenging pada kedua telingga, timbul mendadak pada saat pasien pusing kemungkinan pasien ini mengalami tuli sensorineural Pada pemeriksaan fisik dan anamnesa ditemukan Tes Romberg (+), Pasien berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mata tertutup, badan pasien bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan pasien tetap tegak, dari kepustakaan ini sesuai dengan kelainan vestibuler
Tes Tandem (+),Pasien berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/ kanan ditegakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Didapatkan jalan pasien menyimpang dari kepustakaan ini sesuai dengan kelainan vestibuler sedangkan pada kelainan serebelar penderita akan cenderung jatuh. Sementara ini pasien tidak ada keluhan otonom seperti inkontinensia urine maupun alvi Pada pemeriksaan anjuran Penulis menganjurkan pemeriksaan Darah Lengkap mengetahui keadaan pasien secara umum, mencari komplikasi dan faktor penyulit. Tes Nylen Barany atau Dix Hallpike, Tes Kalori, Elektronistagmogram untuk mengetahui adanya nistagmus yang merupakan parameter yang akurat untuk menentukan aktivitas system vestibuler. Tes Garputala, Audiometri untuk mengetahui gangguan pendengarannya tuli konduktif atau tuli sensorineural. Foto Rontgen leher mencari adanya kelainan pada daerah servikal. CT-Scan
18
kepala mencari adanya tanda-tanda kelainan yang mungkin ada pada otak. EMG mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi sistem saraf perifer. Tujuan diberikan terapi rehabilitasi Untuk mempercepat penyembuhan yang berupa vestibular exercise, harus segera dilakukan begitu keluhannya berkurang. Tujuan latihan tersebut adalah untuk melatih mata dan otot tubuh, dengan koordinasi dari sentral, untuk menggunakan rangsangan visual dan propioseptik mengkompensasi rangsangan vestibular yang hilang. Untuk pengobatan rehabilitatif ini diberikan latihan yang disebut latihan vestibuler : A. Metoda Brandt-Daroff
B.
Pada pasien yang masih berbaring : a. Melirik ke atas, ke bawah, ke samping kiri, kanan, selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang digerakan pada jarak 30 cm, mula-mula lambat makin lama makin cepat. b. Gerakan kepala fleksi dan ekstensi makin lama makin cepat, mata buka dan mata tutup.
II.
a.
Gerakan kepala dengan cepat ke atas dan ke bawah sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10 detik sampai vertigo hilang, ulangi latihan sebanyak 3 kali.
b.
Gerakan kepala menatap ke kiri, kanan, atas, bawah selama 30 detik, kembali ke posisi biasa selama 30 detik, ulangi latihan sebanyak 3 kali.
c. III.
Untuk pasien yang sudah bisa berdiri / berjalan : a. b. Sambil berdiri gerakan mata, kepala seperti latihan I.a, I.b dan II.a, II.b. Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata terbuka dan tertutup.
pengobatan simtomatik pasien ini diberikan Betahistine (3 X 6 mg) sebagai vasodilator Efek samping paling ringan, Flunarizine ( 3 x 5 mg ) merupakan antiemetic. Karena Pengobatan simtomatik ditujukan pada dua gejala utama yaitu rasa vertigo ( berputar ) dan gejala otonom (mual, muntah) Prognosis pasien ini Ad Vitam dubia ad bonam ( keadaan umum, tanda-tanda vital & kesadaran pasien dalam keadaan stabil ). Ad Fungsionam dubia ada bonam ( tidak ditemukan defisit neurologis pada nervus cranialisnya kemungkinan fungsi organnya dapat kembali seperti semula ). Ad Sanam dubia ada bonam (pasien masih mampu melakukan kebutuhan hidup dasar sehari-hari & masih semangat latihan berjalan). Ad Cosmeticum ad bonam ( tidak ada kelumpuhan n.cranialisnya (ex : tidak ada mulut mencong ).
20