Anda di halaman 1dari 7

Prevalensi gagal ginjal kronis

Menurut United State Renal Data System (USRDS, 2008) di Amerika Serikat prevalensi penyakit gagal ginjal kronis meningkat sebesar 20-25% setiap tahunnya. Di Kanada insiden penyakit gagal ginjal tahap akhir meningkat ratarata 6,5 % setiap tahun (Canadian Institute for Health Information (CIHI), 2005), dengan peningkatan prevalensi 69,7 % sejak tahun 1997 (CIHI, 2008). Sedangkan di Indonesia prevalensi penderita gagal ginjal hingga kini belum ada yang akurat karena belum ada data yang lengkap mengenai jumlah penderita gagal ginjal kronis di Indonesia. Tetapi diperkirakan, bahwa jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia semakin meningkat. WHO memperkirakan di Indonesia akan terjadi peningkatan penderita gagal ginjal antara tahun 1995-2025 sebesar 41,4%. Berdasarkan data dari Yayasan Ginjal Diatras Indonesia (YGDI) RSU AU Halim Jakarta pada tahun 2006 ada sekitar 100.000 orang lebih penderita gagal ginjal di Indonesia.

Prevalensi gagal ginjal akut


Di Amerika Serikat pada tahun 2001-2003 angka insidensi penyakit GGA adalah 151/100.000 penduduk.9 Menurut Richard Sinert, tahun 2005, angka insidensi penyakit GGA di Amerika Serikat adalah 100/1.000.000 penduduk dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 70%.10Menurut penelitian Jay Prakash, dkk di India pada tahun 1984 sampai 1999 terdapat 1.122 orang penderita GGA, dimana 79,4% dari penderita GGA tersebut merupakan akibat dari penyakit nekrosis tubular akut, 9% disebabkan oleh glomerulonefritis akut, 7% disebabkan oleh nefritis interstisial akut, dan 4,6%disebabkan oleh nekrosis kortikal akut.11 Di Turki pada tahun 1990 angka insidensi penyakit GGA adalah 58/1.000.000 penduduk dengan CFR sebesar 33,6%. Pada tahun 1997 angka insidensi GGA adalah 158 orang/1.000.000 penduduk, dengan CFR sebesar 31%. Prevalensi GGA di Indonesia sebesar 30/1.000.000 penduduk. Sebesar 5% pasien rawat inap yang berada di rumah sakit di Indonesia mengalami GGA dan 25% dari penderita yang dirawat di unit perawatan intensif.

Prevalensi nefritis lupus


Prevalensi keterlibatan ginjal dari SLE yang dinamakan nefritis lupus sangat bervariasi dan berbeda beda. Bervariasi antara 31-65% (rata-rata 40%) pada awal SLE. Sedang komplikasi lebih akut pada SLE dewasa rata-raat 60%. Kadang hanya pada 3-6%.walaupun perbandingan wanita dan pria yang terkena SLE mencapai 5:1. insidens nefritis lupus tetap lebih tinggi pada pria. Dan orang asia dan kulit hitam lebih mudah terkena nefritis lupus

Prevalensi GNA
Glomerulonefritis akut pascastreptokok terutama menyerang anak pada masa awal usia sekolah dan jarang menyerang anak di bawah usia 3 tahun. Perbandingan antara anak laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Hasil penelitian multicentre di Indonesia pada tahun 1988, melaporkan terdapat 170 pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak dirawat di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut di Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%) dan Palembang (8,2%). Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 1,3:1 dan terbanyak menyerang anak pada usia antara 6-8 tahun (40,6%). Penyakit ini lebih sering terjadi pada musim dingin dan puncaknya pada musim semi1

Prevalensi batu ginjal


Penyakit batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup bermakna, baik di Indonesia maupun di dunia. Prevalensi penyakit batu diperkirakan sebesar 13% pada laki-laki dewasa dan 7% pada perempuan dewasa. Angka kejadian batu ginjal di Indonesia tahun 2002 berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah sebesar 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar 19.018 orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar 378 orang.

Prevalensi kanker prostat


Berdasarkan data data rekam medik periode 2009 2010 di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan pada periode tahun 2009 2010 ditemukan sebanyak 194 orang. Berdasarkan usia ada 82 orang (42,3%) pasien berada pada rentang usia 61 70 tahun. Sebanyak 49 orang (25,3%) menderita kanker prostat, dan sebanyak 24 orang (54,5%) penderita kanker prostat berada pada rentang usia 61 70 tahun dan 14 orang (29,2%) berada pada skor Gleason 4/10. Kesimpulan : dari 194 pasien yang melakukan biopsi prostat ada sebanyak 49 orang (25,3%) pasien yang terkena kanker prostat dengan skor Gleason terbanyak adalah 4/10 yaitu sebanyak 14 orang (29,2%) Di RSCM dan RS Gatot Subroto Jakarta,rata-rata muncul 80 kasus (pasien) baru yang berobat. Tiap tahun angkanya meningkat 1040 persen. Adapun pada kurun waktu 1015 tahun lalu kasus kanker prostat rata-rata 30 kasus yang ditangani di kedua RS pusat urologionkologi itu.

Anda mungkin juga menyukai