Memerhatikan Detail Untuk Kerja Maksimal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Asa Femilsa Risky Utami (X-Acc/06)

Perhatikan
Dalam suatu cerita ada 10 orang yang dilatih menjadi detektif yang profesional. Pada suatu pertemuan pembina melakukan pengujian untuk mengetahui ketelitian dari calon detektif yang dia latih. Pembina berkata kepada 10 orang calon detektif , Di atas meja ini ada sepotong roti, roti ini telah diolesi zat kimia tertentu yang membuat roti jadi harum. Jika anda memakan roti tersebut atau jika zat kimia yang terkandung pada permukaan roti tersebut mengenai bibir anda, maka saat itu juga anda pasti akan mual, mau muntah atau langsung muntah-muntah. Sang pembina melanjutkan pembicaraannya, Kalian perhatikan, saya akan menggunakan jari saya menekan permukaan roti kemudian memasukan jari tersebut ke dalam mulut saya, apa yang telah saya lakukan kalian secara bergilir mengikutinya. Kemudian sang pembina melakukan seperti yang dia katakan, menggunakan jarinya menekan roti dan memasukan jarinya pada mulut, selesai peragaan tampak biasa-biasa saja tidak terjadi apa-apa. Calon detektif ke 1 hingga ke 10 mengikuti apa yang dilakukan oleh sang Pembina. Semua calon detektif mual-mual kemudian muntah, kecuali agen ke 3, 7, dan 9. Setelah semuanya melakukan peragaan, sang pembina berkata Di dalam 10 orang calon detektif, ada 3 orang yang teliti dan melakukan peragaan seperti yang saya lakukan, sedangkan 7 orang tidak memerhatikan cara-cara yang telah saya peragakan. Sebagai seorang calon detektif yang profesional, anda harus memerhatikan dengan teliti apa yang telah terjadi. Jika itu kejadian itu terjadi di depan mata, maka anda betul-betul harus lihat dengan jelas apa yang sedang terjadi, bagaimana kronologinya, mengapa bisa jadi begitu dan lain sebagainya. Tadi saya telah berkata jika zat kimia yang ada di atas roti mengenai bibir, atau roti masuk ke dalam mulut, maka langsung akan merasa mual atau muntah dan setelah saya peragakan, saya tidak mual dan muntah, demikian juga dengan calon detektif nomor 3, 7 dan 9, mereka memerhatikan peragaan saya dengan teliti dan mengikuti cara-cara saya, sedangkan sisa 7 orang yang lain tidak teliti, sehingga mereka menjadi mual-mual dan mau muntah. Kejadian-kejadian yang kita lihat secara langsung bisa saja terjadi kesalahan atau tafsiran yang salah, apalagi kejadian yang dialami oleh orang lain dan diceritakan kembali semakin besar persentasi penyimpangan dari kejadian sebenarnya. Sebagai seorang calon detektif yang profesional, anda harus mengerti hal tersebut. Sang pembina melanjutkan penjelasan Sebenarnya, walaupun kita bukan sebagai detektif atau bukan sebagai calon detektif, apa saja yang terjadi di dalam kehidupan seharihari yang sedang kita alami kita semestinya harus pikirkan dengan seksama, teliti memerhatikan apa yang terjadi akan membuat kita jadi tahu akan kebenarnya, dan hal-hal tertentu yang sudah lewatpun perlu juga kita renungkan kembali, dari renungan dan pikiran tersebut akan membuat kita menjadi lebih tahu dan lebih bijaksana. Narasi di atas merupakan sebuah cerita pendek yang dipetik penulis dari sebuah website di internet. Dalam cerita tersebut, terlihat jelas bahwa kesalahan 7 orang calon detektif adalah karena ketidaktelitian akan detail yang disampaikan dan diperagakan oleh pembinanya. Setelah membaca cerita tersebut tentunya kita tidak lagi menganggap detail sebagai suatu hal yang sepele. Dalam cerita tersebut mereka hanya mengalami mual-mual, namun dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja hal yang lebih buruk terjadi. Semisal, ketika pembaca mencium bau gas bocor. Apa yang akan pembaca lakukan?

Membiarkannya ataukah berusaha melakukan pengecekan? Tentu pengecekanlah yang terbaik. Namun sejauh mana pembaca melakukan pengecekan? Hanya bertanya pada orang di rumah, Apa kau mencium sesuatu? JIka orang itu menggeleng, apakah pembaca berhenti mempedulikannya seperti orang tersebut atau berusaha mencari ketidakberesan yang menyebabkan gas bocor itu? Jika pembaca memilih yang pertama, pembaca mungkin belum memprediksi apa-apa yang mungkin terjadi. Bagaimana jika gas bocor itu berasal dari tabung elpiji pembaca di dapur? Jika dibiarkan, akibatnya akan menjadi sangat fatal, bukan? Jika demikian, tentu pembaca bisa menentukan pilihan yang lebih baik. Faktanya, orang-orang sudah tidak memerhatikan bahkan tidak peduli terhadap lingkungan atau apa yang mereka lihat. Terlebih para generasi muda yang sudah terkena pengaruh globalisasi sehingga menjadi lebih egois dan cuek. Sikap ini dianggap sesuai dengan tuntutan jaman, namun tidak memiliki dampak positif. Mereka tidak peduli lagi terhadap keluarganya, teman-temannya, lingkungannya, bahkan dirinya sendiri. Contoh kecil adalah keadaan kamar remaja. Banyak remaja saling berbagi dengan temannya mengatakan bahwa kamarnya sedang dalam kondisi yang tidak rapi, temannya pun mengatakan hal yang sama bahwa kamarnya pun sedang dalam kondisi yang tidak rapi sehingga pembicaraan tentang betapa berantakan kamar mereka terus mengalir. Mereka menceritakannya pada orang lain tanpa ada rasa malu, bahkan terkesan bangga. Padahal dibalik itu semua, sebuah ancaman datang. Secara umum kondisi kamar yang tidak nyaman bisa menyebabkan berkurangnya kualitas tidur yang akan mendatangkan berbagai macam masalah seperti mengurangi konsentrasi, mengurangi kesegaran ketika bangun, insomnia, mimpi buruk, lebih jauh lagi bisa menyebabkan hipertensi. Secara khusus, letak barangbarang yang berserakan hingga tertimbun bisa menyebabkan hadirnya nyamuk haus darah, lingkungan yang kotor bisa menjadi tempat berdomisili bagi lalat, dan ruangan yang mengandung lebih dari 5 juta bakteri per gram bisa menyebabkan gangguan pada pernafasan. Hal-hal ini sudah luput dari perhatian remaja, bahkan orang tuanya sekaligus. Mereka masih merasa Oke, ini bukan masalah. Kamar ini hanya digunakan untuk tidur. Padahal keadaan sebuah kamar memiliki hakikat yang jauh lebih besar dari perkiraan mereka. Dimanakah perhatian dan kepedulian mereka terhadap diri sendiri dan generasinya? Dari cuplikan-cuplikan di atas, mungkin pembaca mulai memiliki gambaran tentang pentingnya memerhatikan hal-hal di sekitar kita termasuk detail. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan memerhatikan berarti melihat lama dan teliti atau mengamati atau menilik. Poin yang perlu digaris bawahi adalah teliti. Teliti berarti cermat atau seksama. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa memerhatikan bisa berarti melihat dan mengamati suatu hal secara cermat atau seksama. Semakin kita mengamati sesuatu, semakin kita mengetahui detail-detailnya, semakin kita melihat perbedaannya dan kita bisa semakin tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang hal itu. Lalu, apa saja yang perlu kita perhatikan? Kita perlu memerhatikan segala hal, kapanpun dan dimanapun kita berada. Karena banyak hal terlihat sama meski sebenarnya berbeda, padahal terlalu menyepelekan
Tugas Membuat Teks Persuasi

rasanya jika kita menganggap semua hal itu sama. Bukankah pembaca lebih senang dianggap memiliki keunikan yang membuat pembaca lebih dikenal daripada orang lain? Maka itulah yang perlu kita lakukan pada sekitar kita, semakin memerhatikan mereka secara detail untuk membuat mereka merasa istimewa dan dihargai. Memerhatikan membutuhkan langkah-langkah yang tepat, memerhatikan dapat dilakukan dengan menggunakan panca indera. Dengan melihat objek secara teliti dan seksama atau mendengar dan meraba dengan diikuti perasaan bisa menunjukkan detail dari suatu objek yang ingin diperhatikan. Memerhatikan yang baik bisa dimulai dengan memberikan pertanyaan kreatif pada diri sendiri. Dengan menanyakan mulai dari hal umum dari suatu objek, otak bisa terus terangsang dengan berbagai pertanyaan yang akhirnya terjurumus masuk dalam hal-hal yang lebih khusus dan detail. Dengan begitu, minat akan terbangun dan semakin membuat seseorang tertarik untuk mengetahui hal tersebut. Apa manfaat dari memerhatikan? Paragraf-paragraf sebelumnya cukup menjelaskan pentingnya memerhatikan dan tentunya pembaca bisa menarik kesimpulan dari hal-hal tersebut. Untuk memperjelas, penulis akan menyebutkan beberapa manfaat baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun hal-hal formal seperti pekerjaan. Kegiatan memerhatikan bisa memberikan banyak manfaat, diantaranya kita bisa memprediksi sesuatu melalui detail gejala atau tanda-tanda yang terlihat, kita bisa membantu orang orang lain dengan memprediksi terlebih dahulu sehingga nantinya orang lain akan lebih menghargai kita karena kelebihan dan bantuan kita, memerhatikan dapat melatih otak untuk terus berpikir secara kausal dan general, memerhatikan dapat mengasah kreativitas dan minat untuk terus merasa ingin tahu, dan yang paling utama adalah memberikan tambahan ilmu pada tiap detail baru yang kita temui. Dengan menjadikan kegiatan memerhatikan sebagai sebuah kebiasaan, tentunya kita akan mendapatkan manfaat-manfaat tersebut tidak hanya bagi diri kita namun juga orang lain. Dengan memiliki kebiasaan memerhatikan, seorang detektif bisa menyelesaikan kasusnya dengan tepat, seorang penyidik bisa mencari buktibukti yang kuat, seorang dokter bisa memberi penanganan akurat bagi pasiennya, seorang psikolog bisa memberi anjuran yang sesuai bagi kliennya, dan masih banyak lagi. Dari uraian di atas, kita bisa melihat bahwa semua profesi bahkan segala hal membutuhkan perhatian terhadap detail untuk bisa terlaksana secara maksimal. Jadi mengapa tidak kita mulai membiasakan diri untuk memerhatikan? Mulailah memerhatikan segala hal mulai dari yang terlihat hingga yang terkecil yang tak mampu dilihat mata!

Tugas Membuat Teks Persuasi

Anda mungkin juga menyukai