Proyek Konstruksi
Providing students with basic and comprehensive understanding of managerial role of construction project, and understanding the process and product of goods and services procurement. Students have an opportunities to seeking, finding, to analyzing, and to solving the problems of construction project. Students also have an opportunities to applying skill and creativity in order to make planning / project time schedule, and construction project cost estimate.
kontraktual
kontraktual
koordinatif
MANAJEMEN KONTRAK
PENDEKATAN KONTRAK Seluruh proses konstruksi mulai perencanaan dan rekayasa, pengadaan, serta pelaksanaan konstruksi ditangani oleh satu perusahaan atau konsorsium perusahaan kontraktor (Cara tradisional) Ada 3 kelompok kegiatan : perencanaan dan rekayasa, pengadaan, serta pelaksanaan konstruksi yang masingmasing dipegang oleh satu perusahaan atau konsorsium perusahaan konsultan/kontraktor Membagi menjadi beberapa paket pekerjaan dengan atau tanpa tugas perencanaan dan rekayasa serta masing-masing paket dipegang oleh satu perusahaan atau konsorsium perusahaan kontraktor Sebagian pekerjaan dikerjakan secara swakelola, dan selebihnya dikerjakan oleh satu perusahaan atau konsorsium perusahaan konsultan/kontraktor
MANAJEMEN KONTRAK
MACAM/JENIS KONTRAK Kontrak LUMSUM / BORONGAN
Pembayaran diberikan sesuai dengan penawaran harga keseluruhan yang disetujui sebelum pekerjaan dimulai Perlu didukung dengan spesifikasi teknis yang lengkap Pembayaran umumnya dilakukan bertahap sesuai dengan progres pekerjaan Dalam pelelangan ditetapkan plafon volume setiap pos pekerjaan
MANAJEMEN KONTRAK
Kontrak BIAYA AKTUAL DITAMBAH KEUNTUNGAN Pembayaran sesuai dengan biaya yang dibelanjakan ditambah biaya umum overhead dan keuntungan Tingkat nilai biaya yang ditambahkan dapat dinyatakan secara linier terhadap estimasi biaya keseluruhan atau dg skala bervariasi biasanya antara 7% - 20% biaya aktual Untuk menghindari pemborosan biasanya ditempuh 2 cara pengukuran : Biaya maksimum terjamin Kesepakatan upaya penghematan bersama Kontrak PENGADAAN TENAGA KERJA Pemberi tugas menyediakan semua fasilitas; material, alat Kontraktor menyediakan tensga kerja Pembayaran sesuai dengan prestasi kerja hari-orang atau jamorang Dikembangkan menjadi kontrak harga borongan upah setiap pos pekerjaan yang pembayarannya sesuai dengan prestasi volume pos pekerjaan
MANAJEMEN KONTRAK
Kontrak PENGUKURAN ULANG Pemilik menyodorkan estimasi volume seluruh pekerjaan, peserta lelang mengisi harga satuannya Pembayaran sesuai dengan harga kutipan yang sesuai dengan penawaran dengan mengukur ulang volume aktual dilapangan Kontrak CAMPURAN Kombinasi antara pembayaran tipe harga lumsum untuk suatu pekerjaan dan pembayaran tipe lain untuk pekerjaan yang lain
Kontrak TURNKEY Kontrak untuk seluruh paker pekerjaan mulai FS, perencanaan, pengadaan, konstruksi, sampai dengan menghasilkan keluaran operasional yang terjamin baik Pembayaran biasanya dilakukan secara lumsum tapi terbagi menjadi beberapa komponen kontrak Biasa diterapkan pada proyek industri berat atau yang berorientasi pada jaminan keberhasilan proses produksi Dalam pengembangannya diperluas menjadi kontrak BOT (Built, Operation, Transfer)
KONSULTAN PERENCANA
Fungsi :
melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan : gambar perencanaan ( arsitektur, struktur, utilitas, dsb.) garis besar spesifiksasi teknis (Rencana Kerja dan Syarat) perkiraan biaya ( Rencana Anggaran Biaya ) membantu proses pelelangan : menyusun dokumen pelelangan menyusun program pelelangan memberikan penjelasan pada waktu Aanwijzing mengadakan pengawasan berkala selama proses konstruksi : memeriksa kesesuaian antara hasil perencanaan dg pelaks sec. berkala mengadakan penyesuaian gambar dan RKS bila ada perubahan membantu memberikan penjelasan thd persoalan2 perencanaan merekomendasi penggunaan bahan
KONSULTAN PERENCANA
Organisasi : sesuai dengan lingkup dan kompleksitas pekerjaan bertanggungjawab secara kontraktual kpd Pimpro (Pejabat Pembuat Komitmen) Masa perencanaan : mulai terbit SPK pekerjaan perencanaan s/d waktu ST oleh Pelaksana Fisik Pengadaan konsultan : (untuk proyek Pemerintah) sesuai dengan Keppres No. 80 tahun 2004
PENGAWAS KONSTRUKSI
Fungsi : Menghadiri rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) Melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi : Memeriksa dokumen pelaksanaan konstruksi Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, ketepatan waktu, dan biaya Membantu memberikan pemecahan persoalan selama konstruksi\ Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan fisik : Menyelenggarakan rapat koordinasi lapangan secara berkala Membuat laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan insidentil (bila perlu), serta laporan masa pemeliharaan Memeriksa usulan persetujuan material Memeriksa gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) Memeriksa gambar yg sesuai dg pelaksanaan (as built drw) Menyusun Berita Acara (BA) persetujuan kemajuan pekerjaan u/ pembayaran angsuran dan ST, serta BA yg lain
MANAJEMEN KONSTRUKSI ( MK )
Fungsi : Melaksanakan pengendalian waktu, biaya dan pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) serta tertib administrasi proses konstruksi bangunan mulai tahap persiapan, perencanaan s/d pelaksanaan : Tahap Persiapan : Membantu pengadaan konsultan perencana, termasuk menyusun KAK dan evaluasi proses pengadaan Membantu menyiapkan kontrak pekerjaan perencanaan Tahap Perencanaan : Mengevaluasi dan memberikan konsultansi kegiatan perencanaan Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan Mengadakan dan memimpin rapat koordinasi perencanaan Menyusun laporan dan BA kemajuan pekerjaan perencanaan, serta laporan kemajuan pek MK
MANAJEMEN KONSTRUKSI ( MK )
Tahap Pelelangan : Membantu menyusun program pelelangan Membantu menyusun HPS (OE) Membantu melakukan prakualifikasi, mengumumkan lelang, memberikan penjelasan pd Aanwijzing, melakukan pembukaan dan evaluasi penawaran, serta menyiapkan draft kontrak Menyusun laporan MK tahap pelelangan Tahap Pelaksanaan : Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik Mengendalikan kegiatan pelaksanaan fisik meliputi pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas), biaya, waktu termasuk pengendalian tertib admin dan pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja Melakukan koorsinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan fisik Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan fisik Membuat laporan MK tahap pelaksanaan fisik
BIAYA
Lokasi proyek Produktivitas Jadwal konstruksi Ekonomi biaya tinggi Rekayasa nilai Pelatihan pekerja
WAKTU
Jadwal waktu Perubahan pekerjaan Peratuaran pemerintah Pengadaan bahan dan alat
KUALITAS
Tenaga trampil Kualitas bahan,alat Pemeriksaan & pengawasan Perencanaan & spek
Agar terlaksana koordinasi dan pengendalian yang terarah, perlu : Tujuan, sasaran, teknik pelaksanaan setiap pekerjaan jelas dan rinci RKS, jadwal waktu kegiatan, RAB yang realistis Peran dan tanggungjawab organisasi dan individu jelas dan sepakat
pd permulaan/awal dan akhiran panah ada node node diberi label abjad/angka lambang aktivitas node awal (node i) dan node akhiran (node j) shg setiap aktivitas memp. nomor i-j yg khas
aktivitas tsb dpt digabungkan sesuai urutan konstruksi penggabungan tsb digambarkan dlm bentuk jaringan (kerja)
Aktivitas
Aktivitas Pendahulu
Aktivitas Pengikut
A B C D E F G H K
A A C B, E B, E B, F
D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
A I
Aktivitas
Aktivitas
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
A I B C
Aktivitas
Aktivitas
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 3
node akhir (j) aktivitas A diberi tanda 2 node akhir aktivitas B diberi tanda 3 node akhir aktivitas C diberi tanda 4
Aktivitas
Aktivitas
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 3 E D
Aktivitas
Aktivitas
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 3 E D
F
Aktivitas Pendahulu Pengikut
A B C D E F G H K A A C B, E B, E B, F D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
Aktivitas
Aktivitas
aktivitas C disusul F, C mrpk satu-satunya pendahulu dari F nomor i-j untuk aktivitas A s/d F adalah : A(1-2), B(1-3), C(1-4), D(2-9), E(2-5), F(4-6)
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 E G 5 D
F
Aktivitas Pendahulu Pengikut
A B C D E F G H K A A C B, E B, E B, F D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
Aktivitas
Aktivitas
G menyusul baik dari B maupun E, shg terjadi penggabungan B & E pd node(j) yg sama yaitu 5 serta menghapuskan node 3.
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 E G 5 H 8 D 9
F
Aktivitas Pendahulu Pengikut
A B C D E F G H K A A C B, E B, E B, F D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
Aktivitas
Aktivitas
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 E G 5 H 8 M 10 D 7 L
F
Aktivitas Pendahulu Pengikut
A B C D E F G H K A A C B, E B, E B, F D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
Aktivitas
Aktivitas
Untuk mengidentifikasikan setiap aktivitas dg khas maka diperlukan aktivitas buatan (dummy) dari 7 ke 8 M mendahului G & H L mendahului D, G & H
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 E G 5 H 8 M 10 D 7 9 L
F
Aktivitas Pendahulu Pengikut
A B C D E F G H K A A C B, E B, E B, F D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
Aktivitas
Aktivitas
M mendahului G & H L mendahului D, G & H M mendahului G & H tapi tdk mendahului D, sgh perlu aktivitas dummy dari 8 ke 9
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 E G 5 H 8 M 10 D 7 9 L
K
Aktivitas
A A C B, E B, E B, F
Aktivitas
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A I B C 4 3 E G 5 H 8 M 10 D 7 9 L
K
Aktivitas Pendahulu Pengikut
A B C D E F G H K A A C B, E B, E B, F D, E G, H, K F L G, H K L, M L, M -
Aktivitas
Aktivitas
K mendahului B & F dan tdk punya pengikut tapi tidak mendahului E, shg node 3 perlu dimunculkan lagi dan dibuat aktivitas dummy dari 3 ke 5, serta dummy dari 3 ke 6
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
2 A
3 4
D
4
9 7 L
1
E G 5
5
B
2
H
1
M
2
10
C
1
F
3
KK
3
Aktivitas D(x)
ES(x) EF(x)
D (x) = Perkiraan waktu aktivitas X ES (x) = Waktu memulai paling dini aktivitas X EF (x) = Waktu menyelesaikan paling dini aktv X S = Waktu memulai proyek
ES
i
LS
X
D
EF
j
LF
A B C D E F G H K L M
3 2 1 4 4 3 5 3 3 1 2
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
4 1
2
4
D
4 13
13
A
3 1 4 3
E
8
7
1
L
14 11 13
B
2 1 1
5 8
H
1
M
2
15
10
C2 4
2
F
3
KK
3
Aktivitas D(x)
A B C D E F G H K L M 3 2 1 4 4 3 5 3 3 1 2
ES(x) EF(x)
i
LS
X
D
EF
j
LF
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
4 1
2
4 4 4 4 8
4 10
D
4 13
8 14
E
8
7
13
3 1 1 B 3 6 2 8 1 C2 8 1 9
5 8 8
11
10 3 13
1 14 3 L 1 14 15 13 M 15 10 13 2 15
2
9
3 12
5
12
KK
3
8
15
Aktivitas D(x)
ES(x) EF(x)
D (x) = Perkiraan waktu aktivitas X LS (x) = Waktu memulai paling lambat aktivitas X LF (x) = Waktu penyelesaian paling lambat aktv X T = Waktu penyelesaian proyek
ES
i
LS
X
D
EF
j
LF
A B C D E F G H K L M
3 2 1 4 4 3 5 3 3 1 2
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
4 1
2
4 4/0 4 4 8/0
4 4
D
4 13
8 14/6
E
8
7
13/0
3 1 1 B 3 6 2 8/5 1 C2 8 1 9/7
5 8 8
11
10 1 13/2
1 14 3 L 1 14 15/1 13 M 15 10 13 2 15/0
2
9
3 12/7
5
12
KK
3
8
15/7
Aktivitas D(x)
ES(x) EF(x)
LF (aktivitas akhir) = T LF (x) = Min (LS(semua pengikut x) LS (x) = LF(x) - D(x) TF (x) = LS(x) ES(x) = LF(x) EF(x)
ES
i
LS
X
D
EF
j
LF TF
A B C D E F G H K L M
3 2 1 4 4 3 5 3 3 1 2
METODA JALUR KRITIS / METODA JALUR KRITIS CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
4 1
2
4 4/0 4 4 8/0
4 4
D
4 13
8 14/6
E
8
7
13/0
3 1 1 B 3 6 2 8/5 1 C2 8 1 9/7
G
8
5 8 8
11
10 1 13/2
1 14 3 L 1 14 15/1 M 15 13 13 2 15/0
10
2
9
3 12/7
5
12
KK
3
8
15/7
Aktivitas D(x)
A B C D E F G H K L M 3 2 1 4 4 3 5 3 3 1 2
ES(x) EF(x)
ES
i
LS
X
D
EF
j
LF TF