Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Pada setiap tahun Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjalankan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) untuk mahasiswa semester akhir yang telah memenuhi Sistem Kredit Semester (SKS) minimal sbanyak 120 SKS. Dengan program KKL ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan ketertarikan sesuai dengan minat mahasiswa dibidang psikologi. Mata kuliah KKL ini sangat beerbeda dengan mata kuliah yang lainnya, karena KKL disini adalah sebuah mata kuliah praktikum bidang ilmu yang dilakukan secara langsung di Institusi yang relevan dengan bidang ilmu psikologi. Dalam penempatan kepada institusi ini disesuaikan dengan peminatan yang telah dipilih oleh mahasiswa. Peminatan tersebut pada tahun ini diantara lain: Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Industri dan Organisasi dan Psikologi Forensik. Mengingat peminatan yang kami pilih selama satu tahun terakhir adalah klinis, maka kami memilih tempat KKL yang sesuai dengan peminatan yaitu salah satu institusi/lembaga sosial dalam bidang perlindungan anak. Lembaga sosial tersebut adalah Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS PA). Lembaga ini bergerak dalam bidang Perlindungan Anak, yaitu segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, penelantaran, kekejaman, penganiayaan, penyiksaan, ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya. Karena itu, Negara, Pemerintah, Masyarakat, Orang Tua dan Keluarga waib memberikan perlindungan kepada anak. Kami sebagai mahasiswa yang sedang belajar mendalami bidang ilmu psikologi, penting kiranya untuk membantu memberikan perlindungan dan bantuan penanganan awal kepada mereka yang membutuhkan arahan untuk menjaga kondisi fisik dan psikis mereka agar penanganan yang tepat secara psikologis dapat membantu dengan baik. Kekerasan terhadap anak terus saja berlangsung tanpa kita dapat berbuat, membela, dan melindunginya. Dibanyak peristiwa, para pelaku kekejaman terhadap anak yang terjadi selama ini justru dilakukan oleh orang terdekat dari anak tersebut. Rumah, sekolah, lingkungan sosial anak, tempat bersalin, tempat bermain anak juga bukanlah tempat yang ramah bagi anak.

Anda mungkin juga menyukai