Definisi
Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus. Dua jenis :
Hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/ indirek Hiperbilirubinemia terkonyugasi/direk
Ikterus yang nyata tampak bila bilirubin total serum > 5 mg/dl
Insidens
25% - 60% neonatus cukup bulan 80% neonatus kurang bulan Sebagian besar bersifat jinak Tetapi hiperbilirubinemia yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak permanen yang serius.
Neuropatologi kernikterus
Pewarnaan kuning dan nekrosis neuronal Ganglia basal : globus palidus nukleus subtalamik Nukleus syaraf kranial : vestibulokoklear okulomotorik fasialis Nukleus serebral
1970an Kernikterus telah dieliminasi 1990an 125 kasus kernikterus di Amerika Serikat 2000an - ? Kasus kernikterus di Indonesia
Bilirubin
Tidak terkonyugasi :
Bilirubin indirek Tidak larut dalam air Berikatan dengan albumin untuk transport Komponen bebas larut dalam lemak Komponen bebas bersifat toksik untuk otak
Terkonyugasi :
Bilirubin direk Larut dalam air Tidak larut dalam lemak Tidak toksik untuk otak
Keracunan Bilirubin
Kadar bilirubin indirek 20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30mg/dl ? Usia kehamilan Hemolisis Morbiditas lain : asfiksia, hipoglikemia, asidosis, sepsis Obat yang menggantikan bilirubin dari ikatan dengan albumin
IKTERUS FISIOLOGIS
Terjadi pada minggu pertama Pada NCB
Terlihat pada hari ke 2-3, hilang pada hari ke 6-8, tapi mungkin sampai 14 hari dengan kadar tertinggi < 12 mg/dl
Pada NKB
Terlihat pada hari ke 3 4, dan hilang pada hari 1020 dengan kadar tertinggi < 15mg/dl
Ikterus bertahan
Kelainan sel darah merah intrinsik Defisiensi G-6-PD Sferositosis herediter Polisitemia
Defisiensi G6PD
Kelainan kromosom X (X-linked disorder) (tingkat carrier 2 6 % di Indonesia) Enzim melindungi sel darah merah dari kerusakan oksidatif > 150 mutasi Awitan ikterus biasanya di hari ke-2 dan 3, memuncak di hari ke-4 dan 5 Hiperbilirubinemia mungkin tidak proporsional terhadap anemia Mikrosferosit/ bite cell/ gambaran darah normal Pemeriksaan diagnosis enzim bayi dan ibu Uji negatif palsu dengan retikulositosis Analisis DNA
HIPERBILIRUBINEMIA Penyebab
disekresi, tetapi diabsorbsi kembali dari lambung
SIRKULASI ENTEROHEPATIK Penurunan asupan enteral Stenosis pilorik Atresia/stenosis usus Ileus mekonium Sumbatan /plug mekonium Penyakit Hirschsprung
GANGGUAN OBSTRUKTIF :
Hiperbilirubinemia Direk
Kolestasis Atresia biliaris Kista koledokus
# Bilirubin direk > 2 mg/dL # Warna tinja # Warna urine Kunci tatalaksana : Mengidentifikasi proses non-fisiologis yang menjadi penyebab dasar meningkatnya kadar bilirubin serum
HIPERBILIRUBENEMIA:
Penyebab campuran berbagai sebab
HIPERBILIRUBENEMIA:
Diagnosis
HIPERBILIRUBINEMIA Diagnosis
Uji Laboratorium
Kadar bilirubin : total dan direk Golongan darah ibu dan tipe Rh-nya Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya Uji Coomb direk pada bayi Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap Sediaan apus darah Hitung retikulosit Bila ada hemolisis; Hb electrophoresis, G6PD
HIPERBILIRUBINEMIA tatalaksana
Hidrasi Pemberian asupan Fototerapi Transfusi tukar Koreksi hipoksia, infeksi, asidosis
Fenobarbital : digunakan sebagai antikonvulsan untuk mengobati kejang. Tidak direkomendasikan kecuali untuk Crigler Najjar tipe 3. Menyebabkan letargi dan asupan yang buruk
Terapi sinar
> 15 mg/dl (>250 mol/L) > 18 mg/dl (>300 mol/L > 20 mg/dl (>340 mol/L)
Transfusi tukar
> 20 mg/dl (>340 mol/L) > 25 mg/dl (>425 mol/L) > 25 mg/dl (>425 mol/L)
49-72
>72
Mulai kontak kulit-ke-kulit dengan ibu Mempromosikan dan mendukung pemberian ASI Melakukan penilaian sistematik sebelum bayi pulang untuk menilai risiko hiperbilirubinemia yang berat Melakukan penilaian dini dan tindak lanjut terfokus berdasarkan risiko Ketika diindikasikan, beri terapi pada neonatus dengan fototerapi atau transfusi tukar, untuk mencegah perkembangan ikterus yang berat dan mungkin kernikterus
Pemeriksaan secara visual mungkin membuat kita kurang tepat memahami situasi
Bilirubinometer Transkutan
Berguna sebagai alat penapisan Pengukuran TcB cukup akurat pada sebagian besar bayi dengan TSB < 15 mg/dl Tidak bergantung pada usia, ras dan berat badan Tidak akurat setelah fototerapi
FOTOTERAPI
Isomer bilirubin non konyugasi natural : ZZ
ZZ ZZ ZZ
Fotooksidasi
FOTOTERAPI Intensif
Sumber cahaya : cahaya alami siang hari, cahaya putih, cahaya biru, neon fluoresen biru khusus, lampu halogen tungten, selimut serabut optik, dioda yang memancarkan cahaya galium nitrida Jarak dari cahaya : cahaya fluoresen harus berada sedekat mungkin (sampai 10 cm dari bayi), sinar halogen dapat menyebabkan panas berlebihan. Daerah permukaaan : maksimal, lepas semua pakaian kecuali popok, popok juga dapat dilepas. Mata ditutup. Berkala versus kontinyu Hidrasi
Komplikasi FOTOTERAPI
Komplikasi bermakna jarang sekali terjadi Pemisahan ibu dari bayi akan mengganggu keberhasilan menyusui dan memperlama ikterus Peningkatan insensible water loss dan dehidrasi pada bayi prematur Bronze-baby syndrome (bayi dengan ikterus kolestatik)
Penurunan bilirubin serum yang bagaimana yang diharapkan terjadi dengan fototerapi ?
Kecepatan penurunan bergantung pada efektivitas fototerapi dan penyebab yang mendasari ikterus Dengan fototerapi intensif, penurunan awal dapat mencapai 0,5 sampai 1,0 mg/dl/jam pada 4 sampai 8 jam pertama, kemudian menjadi lebih lambat Dengan fototerapi standart, penurunan yang diharapkan adalah 6% sampai 20% dari kadar biirubin awal pada 24 jam pertama
Berat (g)
500 750 750 1000 1000 1250
1250 1500
10 12
17 20