Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN Response Time adalah waktu bereaksi sejak diterima initial call/diketahuinya suatu kejadian kecelakaan oleh petugas

pkp-pk hingga tiba kendaraan operasi pertama ditempat kejadian dan telah memancarkan setidaknya 50% bahan pemadam sesuai dengan kategori Bandar udara yang dipersyaratkan. Salah satu diatas adalah pengertian mengenai response time. Tidak itu saja.. 1. waktu bereaksi untuk mencapai salah satu ujung landasan pacu(r/w) atau tempat lain di daerah pergerakan pesawat udara, dalam kondisi jarak pandang optimum dan permukaan jalan yang dilalui dalam kondisi baik, ditetapkan selama 2 menit dan tidak lebih dari 3 menit.. 2. waktu bereaksi dihitung mulai dari diterimanya pemberitahuan di Unit pkp-pk atau saat diketahuinya adanya kecelakaan oleh petugas pkp-pk sampai dengan kendaraan pkp-pk menempatkan posisinya untuk melaksanakan pemadaman dan telah mamancarkan busa minimum 50% dari rata-rata pancaran (discharge rate). 3. tenggang waktu antara kendaraan masing-masing sekurangkurang tidak lebih dari 1 menit telah sampai di lokasi kecelakaan pesawat udara dan secepatnya meneruskan pelaksanaan operasi. 4. the operational objective of the rescue and fire fighting service should be to achieve RESPONSE TIME of two minutes and not exceeding three minutes to the end of each runway, as well as to any other part of the movement area, in optimum conditions of visibility and surface conditions. 5. RESPONSE TIME is considered to be the time between the initial call to the rescue and fire fighting service and.. 6. the time when the first responding vehicles is (are) in position to apply foam at a rate of at least 50% of the discharge rate specified. 7. determination of realistic response times should be made by rescue and fire fighting vehicles operating from their normal locations and not from positions adopted solely for test purpose. Pengertian mengenai response time dalam skep dan regulasi yang ada saat ini adalah berangkat dari suatu PRINCIPLE Objective pkp-

pk yaitu To save lives in the event of an aircraft accident or incident, kemudian melahirkan The OPERATIONAL Objectives seperti yang tertulis diatas. Dalam perspektif penulis, suatu operational objective lahir dari riset-riset operasional dan kebutuhan dilapangan dengan tetap pada koridor principle objective. Lalu kemudian seiring dengan berjalannya waktu dan makin meningkatnya ancaman yang disebabkan berbagai macam faktor yang makin banyak berkembang belakangan ini, operational objective juga dapat pula berkembang dan bertransformasi hingga berevolusi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada dilapangan, sebagai contoh beberapa waktu lalu belum ada dan beroperasi pesawat terbang berbadan besar sebesar Airbus A380 (uni eropa) _ >CAT 9, pax 500. dan An-225 Mriya (rusia)_rentang sayap 88.4m dan luas sayap 905m. maka hal tersebut mempengaruhi pula operational objective pkp-pk di masa yang akan datang, karena pada dasarnya berkembangnya operational objective dan berevolusinya ia akan tetap bermuara pada implementasi dan aplikasinya dilapangan nanti.

PERMASALAHAN Dalam penerapan operational objective yang telah disinggung diatas, terdapat beberapa perspektif dan penerapan yang mulai berkembang belakangan ini. 1. DEFINISI mengenai RESPONSE TIME, yang belakangan ini berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan struktur rancang bangun serta tatanan kebandarudaraan yang makin berkembang.. 2. KAPAN&DIMANA suatu response time dipergunakan. Seperti yang telah disinggung diatas, determinasi, masih terasa gamang dan terkesan tidak homogen antar satu lokal dengan lokal lainnya. 3. PERLU pengembangan kajian mengenai RESPONSE TIME. Analisa teoritis, administratif, serta teknis. Semata-mata untuk melakukan Adjustment segala sisi dalam rangka proses kearah Standarisasi. 4. diharapkan dapat melahirkan suatu bentuk Operational

objective yang sesuai dengan kebutuhan dilapangan (link&match everywhere anywhere). 5. nantinya akan bermuara pada PREPARATION, baik organisasi dan administras

Kurun Waktu Penyelesaian Pelayanan. Kurun waktu penyelesaian pelayanan di RSU Dr.Soetomo dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini. Definisi: 1. Respon Time : waktu yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan yang pertama. 2. Waktu Penyelesaian: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan urusan saat itu / mendapatkan hasil (billing system, paper less, pemeriksaan khusus, pemeriksaan laboratorium tergantung banyaknya pasien dan berat ringannya kasus).

No

Jenis Pelayanan

Respon Time (Dalam Menit)

Waktu Penyelesaian

IRJ (Instalasi Rawat Jalan) Billing System Paperless Tergantung jumlah pasien yang antri 15 menit 15 menit

IRD (Intalasi Rawat Darurat) Tergantung dari banyaknya

- Kontak dengan petugas

pasien dan berat ringannya kasus, dan jenis tindakannya

Hijau (Gawat Darurat Semu)

Kuning (Gawat Darurat Ringan)

Merah (Gawat Darurat Berat)

Biru (Gawat Darurat Mengancam Nyawa)

Instalasi Mikrobiologi Klinik - Pemeriksaan Mikroskopis: a. Bakteri b. Jamur Tergantung 1 hari jumlah pasien Hasil bisa diakses pada yang hari itu juga memerlukan pemeriksaan dan jenis pengambilan bahan

Idem - Kultur bakteri aerobik dan anaerobik 5-7 hari Bila sistem informasi managemen RS sudah berjalan, di mana di semua kegiatan RS bisa diakses

pada hari ke3 dan 4

2,5 bulan Bila sistem informasi managemen RS sudah berjalan, dimana di semua kegiatan RS bisa diakses pada minggu ke-8

Idem - Kultur dan uji kepekaan Mycobacterium tuberculosis

Hari ke-3

4 7 hari

idem - Diagnosisi Mikrobiologi cepat, teknologi BACTEC

Senin-Jumat Jam 08.00-14.00 Konsultasi bisa datang

- Diagnosis jamur sampai spesies

idem 1 hari.

- Konsultasi Mikrobiologi Klinik penyakit infeksi

idem

Hasil dapat diakses saat itu juga

10 hari - Diagnosis cepat Imunofluoresens idem Bila sistem informasi managemen RS sudah berjalan, dimana di semua

kegiatan RS bisa diakses pada hari ke 8 - Kultur Helicobacter pylori idem

Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal - Pemeriksaan DNA 1 2 minggu Kerjasama dengan TDC Unair

- DVI (Disaster Victim Identification)

2 3 hari Kerjasama dengan Polda Jatim

- Embalming

2 jam

SMF Urologi

IIU: ^ Diagnostik 1. TRUS ( Transrectal Ultra Sonography) 2. Biopsy prostate 3. Rigi scan 4. Urodinamika 5. Uroflometry 6. Cytoscopy 7. USG Ginjal & Buli-buli Tergantung jumlah pasien dan kasusnya Tergantung tindakan

^ Terapetik 1. 2. 3. 4. 5. 6. ESWL Pasang / ganti Catheter Meatotomi Lepas Dj Stent Sirkumsisi, Vasektomi, buka bebat Businasi Tergantung tindakan

GBPT: ^ Terapetik 1. 2. 3. Urethrotomia Interna Bladderneck Incision TUR P/B Tergantung tindakan

4. 5. 6. 7. 8.

URS PNL Laparoskopik Urologi Lithotripsi Operasi terbuka batu saluran kencing

9. Operasi terbuka kelainan saluran kencing 10. Operasi terbuka tumor saluran kencing 11. Nephrostomi

SMF - Bagian Ilmu Bedah 1. SMF Bedah - Bedah Multi Trauma di IRD - Penggunaan antibiotika 2. Divisi Bedah Kepala Leher 3. Divisi Bedah Anak 4. Divisi Bedah Digestif 5. Divisi Bedah Toraks Kardiovaskular (Divisi Bedah Onkologi) Tergantung jumlah pasien dan kasusnya < 1 jam

Rehabilitasi Medik 1. ProstetikOrtetik (Alat palsu-alat bantu) Tergantung jumlah pasien Tergantung jenis alat

2. Terapi Integrasi Sensori (Ruang Snoezelen) 3. 4. Terapi Biofeedback Terapi Laser

dan kasusnya

30 menit

30 menit Tergantung banyaknya titik

Lain lain

Tergantung jumlah pasien dan kasusnya

Tergantung jumlah pasien, berat ringannya kasus dan jenis tindakannya.

Anda mungkin juga menyukai