Anda di halaman 1dari 4

1

ARAH KEBIJAKAN DAN OPERASIONALISASI


Kebijakan pembangunan peternakan di Provinsi Jambi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan mutu bibit ternak, pemenuhan terhadap kebutuhan daging, telur dan susu secara regional sesuai dengan kebutuhan konsumsi di Provinsi Jambi maupun peluangnya untuk menjual produk tersebut keluar provinsi mangacu kepada ruang lingkup : 4.1. Pendekatan pembangunan peternakan terintegasi dengan sektor perkebunan, tanaman pangan ( Crop Livestock System ) a. Program pembinaan petani perkebunan kelapa sawit dan karet serta tanaman pangan. b. Pelaksanaan penanaman rumput (cover

crop)

pada

lahan

perkebunan yang dijadikan sebagai sumber hijauan untuk ternak melalui teknik budidaya lorong. c. Penyebaran ternak sapi potong yang akan digunakan sebagai bibit dan penggemukan, (komposisi 5 ekor terdiri atas 3 ekor untuk

breeding dan 2 ekor untuk penggemukan).


d. Pelayanan kesehatan hewan serta pelaksanaan biosekuriti terutama pada kawasan perbatasan antar kabupaten dan antar provinsi. 4.2. Perlindungan , Pelestarian dan Pengelolaan Plasma Nutfah Ternak Lokal (Ruminansia dan Unggas) secara berkelanjutan, berupa : a. Program pemurnian termasuk kedalamnya pelestarian plasma nutfah potensial serta upaya peningkatan populasinya.

Rencana Strategis Pembangunan Peternakan di Provinsi Jambi

2 b. Revitalisasi dan pengembangan kawasan perbibitan rakyat melalui penataan kelompok petani peternak yang terkonsentrasi dalam satu kawasan. 4.3. Pengadaan dan Pengembangan Bibit/Benih ternak dalam bentuk: a. Pelaksanaan program seleksi dan afkir secara lebih sistematis dan terarah terutama pada lokasi yang diarahkan sebagai produsen bibit ternak baik yang dilakukan oleh masyarakat petani peternak, swasta, pemerintah pusat, pemerintah daerah serta lembaga lainnya. b. Penyebar luasan bibit unggul hasil kajian yang telah memperoleh justifikasi dari Lembaga berwenang baik di tingkat pusat maupun daerah. c. Pelaksanaan program biosekuriti secara ketat terutama lokasi perbibitan baik yang dikelola pemerintah, maupun swasta atau perorangan. 4.4. Perbaikan potensi genetik dan pemuliaan ternak sebagai upaya produksi bibit berkualitas dalam bentuk : a. Optimalisasi teknologi inseminasi buatan untuk sapi potong, sapi perah dan kerbau, meliputi sumberdaya manusia, sarana/prasarana serta semen beku. b. Program seleksi pada ternak murni dan dilaksanakan secara tepat untuk peningkatan populasi dan produktivitasnya. c. Program persilangan ternak secara lebih sistematis dan terarah dalam upaya peningkatan produktivitas. d. Pelaksanaan progam pencatatan secara ketat (recording system) terutama di lokasi yang diarahkan untuk pemenuhan bibit, yang selanjutnya dilakukan sertifikasi bibit untuk memperoleh nilai tambah dari produksi yang dihasilkan.

Rencana Strategis Pembangunan Peternakan di Provinsi Jambi

3 4.5. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular, berupa : a. Program pemetaan penyakit melalui pendekatan status penyakit, hubungan dengan komoditas ternak, kepentingan untuk skala usaha dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan, penyebaran penyakit serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat veteriner. b. Program penanggulangan penyakit berdasarkan pada spesifik lokasi dengan c. Program buatan. d. Penerapan biosekuriti secara ketat terutama pada lokasi padat populasi, jalur lalu-lintas ternak antar kabupaten dan provinsi serta pada lokasi yang diarahkan untuk perbibitan. e. Revitalisasi lembaga pelayanan kesehatan hewan yang telah ada saat ini antara lain : Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesmavet di tingkat provinsi, Poskeswan di tingkat kabupaten/kota, dsb. 4.6. Perbaikan Teknologi Pasca Panen dan Penyediaan Produk Peternakan (daging, telur dan susu) yang aman, sehat utuh dan halal (ASUH) a. Program pemantauan terhadap penyediaan produk peternakan (daging, telur dan susu ) sejak dari tempat produksi hingga ke konsumen. b. Sosialisasi program mengkonsumsi produk peternakan yang Asuh untuk seluruh lapisan masyarakat melalui pameran, media komunikasi, dsb. c. Peningkatan Kualitas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) serta kios penjualan daging di pasar tradisional. memperhatikan penanggulangan masalah yang ditimbulkan, pada tingkat ternak prevalensi, sebaran penyakit, munculnya kasus penyakit dan wabah. gangguan reproduksi ruminansia besar dalam upaya peningkatan kinerja inseminasi

Rencana Strategis Pembangunan Peternakan di Provinsi Jambi

Rencana Strategis Pembangunan Peternakan di Provinsi Jambi

Anda mungkin juga menyukai