Anda di halaman 1dari 3

Nama NPM

: WITO RAHMADI : 1007.0323

Air bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka seharihari termasuk diantaranya adalah untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Sumber air bersih

Sungai Curah hujan Air permukaan dan air bawah tanah.

Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan sumber air seperti: 1. Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah. 2. Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus. 3. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.

Akibat ketiadaan air bersih


Ketiadaan air bersih mengakibatkan: 1. Penyakit Diare

Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih. 2. Penyakit cacingan 3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya.

4. IRD berkoordinasi erat dengan program-program pemerintah daerah (Dinas Pekerjaan Umum [PU], PDAM, dan BAPEDA) yang bertujuan untuk memperkuat keefektifan dengan cara membangun mekanisme operasional dan berkelanjutan di tingkat masyarakat. PU juga memainkan peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program. 5. Merancang Solusi yang Baik secara Teknis IRD mempekerakan para insinyur profesional dari dalam dan luar negeri untuk merancang dan mengawasi proyek-proyek ini guna memastikan terpenuhinya standar-standar yang ada. Berdasarkan penilaian mereka, tim teknis IRD akan membuat sebuah rancangan teknis yang menjamin fasilitas yang efektif dan berkelanjutan. Mengadakan Kompetisi yang Transparan untuk Mendapatkan Mitra Lokal yang Profesional IRD berkomitmen terhadap proses tender yang transparan dan kompetitif. Di sini IRD mengiklankan tendernya secara terbuka, menyelenggarakan pertemuan pra-penawaran dan kunjungan lokasi, serta mengundang semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam proses tersebut. IRD membentuk komite tender yang terdiri dari perwakilan pemangku kepentingan untuk mempelajari penawaran dan mengunjungi para kontraktor berperingkat tinggi untuk melakukan verifikasi terhadap kapasitas mereka sebelum pilihan akhir dijatuhkan. 6. 7. Memastikan Kualitas dan Keberlanjutan Tim teknis IRD memantau kegiatan pembangunan secara ketat. Pemantauan sehari-hari dilakukan oleh seorang project officer dan seorang asisten proyek yang mendokumentasikan temuan-temuan mereka dalam laporan berkala. Staf PDAM juga dilibatkan dalam pemantauan secara teratur dan mendampingi staf IRD dalam kunjungan-kunjungan lokasi. Hal ini membantu memastikan bahwa PDAM mengenal sistemnya secara dekat dan mampu mengelolanya ketika sistem tersebut diserahterimakan. IRD juga memberikan pelatihan teknis dan manajemen yang lebih formal kepada staf PDAM dalam hal pemeliharaan dan pengoperasian sistem serta buku-buku petunjuk tertulis. Pengujian dan penyiapan dilakukan untuk memastikan bahwa instalasi pengolahan air dan sistem distribusi berfungsi dengan baik. Sebelum serah terima, IRD melaksanakan inspeksi teknis terakhir, termasuk pengujian dan penyiapannya. Tujuan pengujian dan penyiapan ini adalah guna memastikan sistem tersebut mampu menyediakan air dengan kuantitas dan

kualitas yang dibutuhkan. Sebagai bagian dari hal ini, IRD melaksanakan pengujian kualitas air menggunakan laboratorium PDAM dan standar setempat. Perwakilan IRD, PDAM, PU, donor, dan kontraktor berpartisipasi secara aktif dalam proses pengujian dan penyiapan tersebut. Setelah selesai, serah terima resmi kepada pemerintah daerah-PDAM dan instansi terkait dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai