ANATOMI
Sinus paranasal rongga berisi udara di dalam tulang hasil pneumatisasi 4 pasang sinus:
1.
2.
Secara klinis dibagi menjadi 2 kelompok: Anterior sinus frontal, sinus maksila, dan sinus etmoid anterior meatus medius Posterior sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid meatus superior
Sinusitis fontalis peradangan yang terjadi pada sinus frontal Akut : < 4 minggu Subakut : 4 minggu - 3 bulan Kronik : > 3 bulan
FAKTOR RESIKO
- Obstruksi pada ventilasi dan drainase sinus - Sekresi yang stasis pada cavum nasi - Riwayat sinusitis sebelumnya - Lingkungan - Kesehatan tubuh yang kurang seperti pada defisiensi nutrisi dan penyakit sistemik seperti diabetes, defisiensi imun.
Selain sinusitis rinogen, terdapat juga sinusitis dentogen dimana sinusitis yang terjadi berasal dari infeksi akar gigi, granuloma apikal ataupun fistel sinus maksila akibat ekstraksi gigi.
Sinusitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Organisme yang sering ditemukan adalah: Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza, bakteri anareob, Branhamella catarrhalis, streptokok alfa, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes.
Sinusitis akut yang berasal dari komunitas pada orang dewasa sering
disebabkan oleh S. pneumoniae dan H. influenza sedangkan pada anak-anak dapat juga disebabkan oleh M. Catarrhalis.
10
Kesehatan sinus dipengaruhi oleh: 1. Patensi ostium edema tekanan negatif transudasi serous steril pertumbuhan kuman sekret purulen inflamasi berlanjut hipoksia bakteri anaerob tumbuh penebalan mukosa, pembentukan polip atau kista 2. Mucociliary clearance 3. Zat antimikroba mukus
11
ETIOLOGI
Masuknya air ke dlm sinus saat berenang/menyelam Didahului ISPA yg diikuti invasi bakteri Trauma eksterna fraktur atau luka penetrasi Edema meatus media, sekunder thdp infeksi sinus maksila atau etmoid yg unilateral Infeksi akar gigi biasanya pada sinusitis maksilaris Disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur - Virus penyebab sama dgn ISPA - Bakteri S.pnemoniae, H.influenza, M.catarrhalis, bakteri anaerob
12
GEJALA KLINIS
Hidung tersumbat Nyeri/rasa tekanan pada wajah Ingus purulen yang sering turun ke tenggorok Demam, malaise Hiposmia Postnasal drip
13
GEJALA KLINIS
Nyeri kepala frontal biasanya berat, pada daerah dahi dan khas timbul saat bgn tidur, memberat pada siang hari dan perlahan-lahan mereda = office headache Tenderness Edema / bengkak kelopak mata bgn atas Nasal discharge Post nasal drip Halitosis Hiposmia / anosmia Demam
14
DIAGNOSIS
Anamnesis sesuai dgn gejala klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang
Foto polos 4 posisi: lateral, Waters, Caldwell, submentoverteks CT-scan gold standard MRI
15
Minor
Nyeri pada wajah atau pada penekanan wajah Obstruksi nasal Nasal discharge atau postnasal discharge purulent Hiposmia atau anosmia Purulensi pada cavum nasi Demam (pada kasus rhinosinusitis akut)
Sakit kepala Demam (pada kasus kronik) Halitosis Fatigue Nyeri gigi Batuk Sakit telinga saat ditekan, atau rasa telinga tersumbat
16
2. 3.
Cairan nasal purulen, polip hidung, atau pembengkakan polipoid yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dengan rhinoskopi anterior atau endoskopi nasal. Edema atau eritema dari meatus medial atau bulla ethmoid pada endoskopi nasal Edema, eritema, granulasi pada jaringan yang bersifat generalisata atau lokalisata.
17
PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan sinusitis: membuka sumbatan di KOM drainase dan ventilasi sinus-sinus pulih secara alami.
MEDIKAMENTOSA
PEMBEDAHAN
18
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI SINUSITIS
Komplikasi Lokal
1.
2.
Komplikasi Intrakranial
1.
2. 3. 4.
Mukokel Osteomielitis
Komplikasi Orbita
1. 2. 3.
4.
21